RMK 2
NAMA KELOMPOK :
Karena digunakan secara berkala dalam waktu yang lama, nilai aktiva tetap
biasanya akan mengalami penyusutan atau depresiasi. Beberapa contoh aset tetap
yang nilainya menyusut adalah gedung, mesin, dan peralatan kantor. Namun, ada
juga aset tetap yang nilainya tidak menyusut dan justru meningkat, misalnya seperti
tanah. Aktiva tetap akan mengalami penyusutan dari suatu periode ke periode
berikutnya, jadi nilai kegunaan dari aktiva tetap akan terus berkurang dari suatu
periode ke periode berikutnya, kecuali tanah. Penyusutan aktiva tetap terjadi karena
berkurangnya nilai kegunaan dari aktiva tetap yang disebabkan karena adanya
pemakaian aktiva tetap tersebut.
Elemen elemen yang membentuk harga perolehan aktiva tetap tanah adalah:
1. Harga beli
2. Komisi pembelian
3. Bea Balik nama
4. Biaya penelitian tanah
5. Iuran-iuran (pajak-pajak) selama belum dipakai
6. Biaya merobohkan bangunan lama
7. Biaya perataan tanah, pembersihan dan pembagian
8. Pajak-pajak yang jadi beban pembeli pada waktu pembelian tanah.
Penyusutan
Secara umum, ada dua faktor yang menyebabkan nilai aset menjadi menyusut,
yakni:
1. Faktor Fisik
Nilai aset perusahaan dapat menyusut dikarenakan penggunaan yang terlalu sering,
usia barang yang sudah tua, dan berbagai kerusakan.
2. Faktor Fungsional
Penyusutan nilai aset juga dapat disebabkan oleh ketidakmampuan aktiva untuk
memenuhi kebutuhan produksi, sehingga aset tersebut perlu diganti dengan yang
baru.
Nilai residu adalah nilai jual kembali suatu aset pada akhir masa
manfaatnya. Untuk menentukan jumlah biaya aset yang akan disusutkan, nilai
residu harus dikurangi dari biaya aset tetap. Dengan demikian, nilai residu
digunakan sebagai komponen perhitungan penyusutan. Misalnya, perusahaan A
membeli aset seharga 100.000.000 dan memperkirakan bahwa nilai residunya akan
menjadi 20.000.000 dalam lima tahun. Artinya, mereka akan mendepresiasi
80.000.000 dari total biaya aset dan berharap menjual aset tersebut dengan harga
20.000.000.
Umur ekonomis aktiva adalah periode waktu yang diharapkan selama aset
tetap berguna bagi pemiliknya. Umur ekonomis suatu aset bisa berbeda dari umur
aktualnya. Penting bagi bisnis untuk memperkirakan umur ekonomis suatu aset,
supaya mereka dapat menentukan kapan waktu yang tepat untuk berinvestasi atau
mengalokasikan dana untuk peralatan yang baru.
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui seberapa besar
penyusutan atau depresiasi dari suatu aset tetap. Berikut ini adalah lima metode
yang paling umum digunakan:
Dalam metode penyusutan garis lurus (straight line method), nilai penyusutan dari
suatu aset tetap akan selalu sama hingga akhir umur ekonomisnya.
Misalnya, Anda membeli mesin manufaktur seharga 50.000.000, taksiran nilai
residunya adalah sebesar 5.000.000, dan umur ekonomis yang ditaksir adalah 5
tahun. Maka penghitungannya adalah sebagai berikut:
Metode penjumlahan angka tahun adalah bentuk penyusutan yang dipercepat yang
didasarkan pada asumsi bahwa produktivitas aset menurun seiring dengan
berjalannya waktu.
Metode ini berupaya untuk membebankan biaya penyusutan yang lebih tinggi pada
tahun-tahun awal umur ekonomis aset, karena aset tersebut paling produktif di
tahun-tahun awal penggunaannya. Rumusnya adalah sebagai berikut:
Sebagai contoh, asumsikan bahwa suatu mesin bor otomatis dengan umur 5 tahun
dibeli oleh steeltex company seharga $45.000 (tanpa nilai sisa) pada tanggal 10
juni 2006. Tahun fiscal perusahaan ini berakhir tanggal 31 desember pnyusutan
dibebankan untuk 6 bulan selama tahun tersebut. Total penyusutan untuk setahun
penuh (penyusutan garis lurus) adalah $9.000 ($45.000/5) dan penyusutan untuk
tahun parsial pertama adalah
$3.000,00 $3.200
$2.333,33
$1.920
1. Mencatat penyusutan sebulan penuh atas aktiva yang dibeli pada atau sebelum
tanggal 15 dan;
2. Tidak mencatat penyusutan atas aktiva yang dibeli sesudah tanggal 15.
Contoh :
Pada tanggal 3 Juli PT. EMAK BAPAK membeli mesin seharga 100juta, Nilai
Residu 20 juta, Nilai Ekonomis umur mesin 10 tahun. Berapa penyusutannya jika
menggunakan garis lurus?
Contoh :
Pada tanggal 17 Juli PT. EMAK BAPAK membeli mesin seharga 100juta, Nilai
Residu 20 juta, Nilai Ekonomis umur mesin 10 tahun. Berapa penyusutannya jika
menggunakan garis lurus?
Contoh :
Pada tanggal 3 Juli 2010 PT. EMAK BAPAK membeli mesin seharga 100juta, Nilai
Residu 20 juta, Nilai Ekonomis ditaksir 10 tahun kedepan (Juli 2020). Berapa
penyusutannya jika menggunakan garis lurus?
Jadi perusahaan akan menyusutkan sebesar 8juta setiap tahunnya selama 10 tahun.
TETAPI, di akhir tahun ke-delapan PT. EMAK BAPAK melihat bahwa kondisi
mesin masih kuat untuk bisa berproduksi sampai 4 tahun lagi. Oleh karena itu
perubahan nilai penyusutan terhadap Umur ekonomis mesin akan berpengaruh
terhadap biaya penysutan untuk tahun ke-9 sampai tahun ke-12.
Jawab :
Karena estimasi akuntansi berubah, sisa nilai buku aktiva yang dapat disusutkan
disebarkan ke umur manfaat aktiva yang tersisa.
= 8 juta x 8 = 64 juta
Nilai buku mesin yang dapat disusutkan yang tersisa (biaya – akumulasi
penyusutan – nilai residu) adalah :
Karena perusahaan yakin mesin itu akan bisa beroperasi sampai tahun 2022 (2019-
2022 = 4 tahun), maka perusahaan akan menghitung kembali penyusutannya :
16 juta : 4 = 4 juta
Pada tahun ke – 9 (2019) sampai tahun 12 (2022), ayat jurnal penyusutan tahunan
berdasarkan umur manfaat yang baru adalah :
Penyusutan penghasilan
Pajak penghasilan
Subjek pajak harta warisan belum dibagi yaitu warisan dari seseorang
yang sudah meninggal dan belum dibagi tetapi menghasilkan
pendapatan, maka pendapatan itu dikenakan pajak.