Anda di halaman 1dari 15

* PENGELOLAAN

AKTIVA TETAP
Kelompok 12:

 Sofia Imansari Tuharea 2013-30-077


 Muhammad Haykel Wala 2013-30-115
 Aditya Pelu 2013-30-148
 Cindy Miru 2013-30-
* Aktiva tetap adalah harta yang dimiliki
perusahaan yang dapat digunakan dalam
kurun waktu lebih dari satu tahun. Sebagai
contoh, mobil, gedung, mesin pabrik, meja
dan kursi, komputer dan lain sebagainya
* PEMBELIAN AKTIVA
TETAP
Pembelian aktiva tetap harus diawali dengan permintaan pembelian dari departemen
yang membutuhkan. Selanjutnya bagian pembelian perusahaan akan mulai
melakukan survei terhadap pemasok dan mengajukan permintaan penawaran harga.
Permintaan penawaran harga ini berguna untuk memastikan bahwa perusahaan
mendapat aktiva tetap dengan harga yang wajar. Permintaan penawaran harga ini
juga berguna untuk meminimalkan peluang tipis dari pemasok.
Setelah menemukan pemasok yang sesuai, bagian pembelian
membuat surat order pembelian kepada pemasok. Selanjutnya
pemasok akan mengirim barang yang dipesan. Pada saat
barang itu datang, departemen pengguna dapat ikut hadir
untuk mengecek barang yang datang. Selanjutnya pemasok
akan mengirim tagihan (faktur) ke perusahaan. Faktur tersebut
akan dilunasi dengan prosedur dan pengendalian yang sama
seperti dalam kasus pelunasan utang pembelian barang
dagang.
* MEMBUAT SENDIRI AKTIVA TETAP

Perusahaan melakukan pelunasan gedung pabrik atau bahkan


membangun pabrik baru. Pembangunan seperti ini harus dicatat sebagai
Aktiva dalam Pembangunan. Rekening Buku Besar Aktiva dalam
Pembangunan didukung dengan buku pembantu. Satu buku pembantu
untuk satu proyek. Tanpa buku pembantu, apabila terdapat beberapa
proyek pada saat yang bersamaan, perusahaan akan kesulitan untuk
mengetahui berapa beban untuk setiap proyek.
Informasi mengenai harga perolehan masing-masing proyek
sangat penting karena setelah proyek selesai terbangun, maka
harga perolehan proyek sangat penting karena setelah proyek
selesai terbangun, maka harga perolehan proyek harus
dikreditkan dari Aktiva dalam Pembangunan dan didebit menjadi
Aktiva Tetap.
Contoh daftar Aktiva Tetap yang dibuat sendiri:

A B C D E F
1 Total 300,000
2 Kode AT dalam Nama Aktiva Kelompok Tanggal Tanggal Harga
pembangunan Tetap yang Aktiva mulai selesai Perolehan
Dibangun Tetap dibangun dibangun Aktiva
3 PR004 Meja Kerja Perabot Bag 4-Jan-09 10-Jan-09 300,000
Pro
4
5
6
* PEMELIHARAAN
AKTIVA TETAP
Ada kalanya aktiva tetap yang dimiliki perusahaan perlu perawatan untuk
memastikan bahwa aktiva tetap tersebut dapat beroperasi secara optimal. Menurut
akuntansi biaya pemeliharaan semacam ini dapat dibedakan menjadi dua
kelompok, yaitu biaya yang tidak menambah umur aktiva dan biaya yang dapat
menambah umur aktiva.
Pengelompokan ini akan berdampak pada perlakuan terhadap pengeluaran tersebut.
Biaya yang tidak menambah umur aktiva akan dikapitalisasi (dicatat sebagai
penambah nilai aktiva). Selanjutnya, nilai yang dikapitalisasi tersebut akan
memperbesar nilai aktiva dan akan didepresiasi sampai umur aktiva tersebut habis.
Pengeluaran yang dikapitalisasi harus dicatat ke dalam Daftar Akiva Tetap
Perusahaan, karena total pengeluaran tersebut akan menambah nilai aktiva tetap.
* PENCATATAN DEPRESIASI
 Depresiasi
AKTIVA TETAP
Depresiasi adalah pengalokasian harga perolehan aktiva tetap selama umur
ekonomis aktiva tersebut. Umur ekonomis adalah berapa lama aktiva
tersebut bermanfaat bagi perusahaan secara efisien

 Metode Depresiasi Garis Lurus


Metode depresiasi garis lurus adalah metode depresiasi dimana dpresiasi
berupa bagian-bagian yang sama besar selama masa manfaat yang
ditetapkan bagi harta tersebut. Formula untuk menghitung depresiasi garis
lurus adalah sebagai berikut:

Harga Perolehan Aktiva Tetap – Nilai Residu


Beban depresiasi per tahun =
Umur Ekonomis
Contoh:
Toko Butik Pesona membeli Mesin jahit Singer seharga Rp500.000,00.
Mesin jahit tersebut diestimasi akan memberi manfaat selama 5 tahun.
Estimasi nilai residu pada akhir umur ekonomisnya adalah
Rp100.000,00. dengan metode garis lurus, maka besarnya depresiasi per
tahun adalah Rp80.000 ((Rp500.000,00 – RP100.000,00) / 5).

Beban Depresiasi Nilai sisa buku


Tahun ke-0 500.000
Tahun ke-1 80.000 420.000
Tahun ke-2 80.000 340.000
Tahun ke-3 80.000 260.000
Tahun ke-4 80.000 180.000
Tahun ke-5 80.000 100.000
Metode Depresiasi Saldo Menurun
Metode Dperesiasi Saldo Menurun adalah metode depresiasi
dimana depresiasi barupa bagian-bagian yang menurun dengan cara
menerapkan tarif penyusutan atas nilai sisa buku.

Contoh:
Sebuah mesin yang dibeli dan ditempatkan pada bulan januari 2010
dengan harga perolehan sebesar Ro150.000.000,00. Masa manfaat dari
mesin tersebut adalah 4 tahun. Apabila tarif penyusutan, misalnya
ditetapkan 50%.

Tahun Tarif Depresiasi Nilai Sisa Buku

Harga Perolehan Rp150.000.000,00


Tahun Ke-1 50% Rp75.000.000,00 Rp75.000.0000,00
Tahun Ke-2 50% Rp37.500.000,00 Rp37.500.000,00
Tahun Ke-3 50% Rp18.750.000,00 Rp18.750.000,00
Tahun Ke-4 Disusutkan Rp18.750.000,00
sekaligus
* RISIKO DAN PENGENDALIAN DALAM
PENGELOLAAN AKTIVA TETAP

Sistem Informasi aktiva tetap dibangun dengan tujuan untuk:


1. Memudahkan perusahaan melacak aktiva tetap yang saat
ini dimiliki perusahaan.
2. Memudahkan perusahaan untuk menghitung beban depresiasi
3. Memudahkan perusahaan untuk merekam transaksi yang terkait
dengan aktiva tetap.
4. Memastikan bahwa perusahaan merekam harga perolehan yang
benar pada saat pemebelian aktiva tetap.
5. Memastikan bahwa perusahaan merekam harga perolehan yang
benar pada saat membuat atau membangun sendiri aktiva tetap
Risiko dalam pengelolaan aktiva tetap:
1. Daftar aktiva tetap yang tidak valid. Tidak validnya data ini dapat
disebabkan oleh beberapa hal.

• Terdapat pemebelian aktiva tetap yang tidak tercatat.


• Terdapat pembangunan aktiva tetap (atau pembuatan
sendiri aktiva tetap) yang tidak tercatat.
• Terdapat aktiva tetap yang sudah rusak, tetapi bagian
akuntansi tidak tahu, sehingga aktiva tetap yang sudah
rusak tersebut masih saja terpampang di dalam aktiva
tetap
Aktiva tetap yang sudah rusak dan tidak dapat terpakai lagi, harus
dihapus dari daftar aktiva tetap. Harga perolehan yang masih tersisa
harus langsung dibiayakan.
2. Kesalahan dalam mencatat harga perolehan aktiva tetap (apalagi jika
perusahaan membuat sendiri aktiva tetap.

3. Kerusakan data. Data perusahaan bisa saja rusak karena virus, atau
karena kerusakan hardware (misalnya, hardisknya rusak).
* INFORMASI YANG DIHASILKAN DALAM
PENGELOLAAN AKTIVA TETAP
Salah satu tujuan sistem informasi adalah menghasilkan informasi yang
relevan dan tepat waktu. Sistem informasi aktiva tetap diharapkan dapat
menghasilkan informasi berupa:

1. DAFTAR AKTIVA TETAP YANG DIMILIKI PERUSAHAAN.


Informasi ini berguna untuk memastikan kelengkapan aktiva tetap yang
dimiliki perusahaan. Jika tidak memiliki daftar aktiva tetap, perusahaan
tidak dapat melakukan pengecekan secara fisik atas aktiva tetap
perusahaan

2. TOTAL BEBAN DEPRESIASI SETIAP BULAN.


Informasi ini berguna bagi perusahaan untuk menghitung laba rugi
bulanan.

Anda mungkin juga menyukai