1. Hak paten
Yaitu hak istimewa yang diberikan pemerintah kepada perseorangan atau
perusahaan tertentu untuk memanfaatkan suatu penemuan melalui direktorat
paten. Hak paten biasanya diberikan maksimal selama 17 tahun, dan dapat
dipindah tangankan kepada pihak lain.
Hak paten diamortisasi selama periode tertentu, dan bisa dihitung atas dasar
unit produk yang dibuat. Pada penulisan jurnalnya, akun amortisasi paten
akan didebitkan. Sedangkan akun paten dikreditkan.
2. Hak cipta
Hak cipta, atau lebih dikenal sebagai copyright merupakan hak tunggal
yang diberikan kepada perseorangan ataupun badan untuk menjual atau
memperbanyak suatu karya maupun barang baik yang berasal dari hasil
seni ataupun karya intelektual.
Hak cipta bisa didapatkan dengan cara riset, dan dapat dijual. Jangka
waktu kepemilikan adalah 28 tahun dan masih bisa diperpanjang selama
28 tahun lagi. Copyright yang didapat dari ciptaan sendiri biasanya
memiliki nilai yang tidak terlalu tinggi, sehingga dapat dibebankan pada
periode akuntansi tersebut. Sedangkan copyright yang didapatkan
dengan cara membeli nilainya akan cenderung besar, sehingga perlu
dikapitalisasi dan diamortisasikan.
3. Merek Dagang
Merek dagang (trademark) merupakan hak tunggal yang dimiliki
perseorangan atau suatu perusahaan untuk menggunakan brand,
lambang, logo usaha atas suatu produk maupun jasa. Pembukuan
nilai merek dagang sangat berpengaruh dengan nilainya. Bila
nilainya terlalu besar, maka perlu dilakukan kapitalisasi dan
amortisasi. Namun, pada beberapa kasus tidak dilakukan amortisasi
karena umurnya yang tidak terbatas.
Namun bila nilainya relatif kecil, maka perusahaan bisa
menjadikannya sebagai beban pada periode yang sama
4. Franchise
Franchise merupakan hak yang dimiliki sebuah
perusahaan atas perusahaan lain untuk
mengkomersialisasikan proses, teknik, ataupun produk
tertentu. Franchise biasanya diberikan dalam jangka
waktu tertentu, dan biasanya dibarengi dengan
persyaratan yang disepakati kedua belah pihak. Karena
sifatnya tersebut, amortisasi dilakukan setiap tahunya.
5. Leasehold
Leasehold yaitu hak atas penggunaan suatu aktiva yang terikat
dalam perjanjian sewa. Biaya sewa yang dibayarkan di setiap
periode harus dibebankan pada periode setiap pembayaranya.
Sedangkan biaya sewa yang dibayar dimuka dapat dicatat
sebagai pendapatan sewa dibayar dimuka ataupun sebagai aktiva
tetap tak berwujud jika jangka sewanya relatif lama.
Perhitungan nilai amortisasi leasehold bisa ditulis dengan dua
cara, yaitu garis lurus dan nilai tunai. Untuk pencatatan
jurnalnya adalah dengan mendebitkan akun biaya sewa, dan
mengkreditkan akun leasehold.
6. Goodwill
Goodwill merupakan nilai lebih yang dimiliki
suatu perusahaan dari reputasi yang baik akan
nama, manajer, letak yang strategis, relasi, dan
sebagainya. Pencatatan goodwill baru bisa
dilakukan apabila terjadi penjualan dengan harga
yang lebih tinggi dari harga pasaran. Pembukuan
goodwill bisa dilakukan apabila timbul dari
pembelian maupun transaksi perusahaan.
Metode Pencatatan Amortisasi Aset Tak Berwujud dan Contohnya