Anda di halaman 1dari 7

PENGANTAR AKUNTANSI 1 : BIAYA HISTORIS

Biaya historis adalah salah satu konsep dasar dalam akuntansi yang berkaitan dengan
bagaimana aset dalam perusahaan dinilai dalam laporan keuangan.
Pertama-tama, mari kita pahami apa yang dimaksud dengan "biaya historis." Biaya
historis merujuk pada jumlah uang yang dibayar atau dikeluarkan oleh perusahaan saat
membeli atau memperoleh aset tertentu. Ini adalah biaya yang tercatat saat aset tersebut
pertama kali dibeli. Dalam istilah yang lebih sederhana, biaya historis adalah harga beli
atau biaya awal suatu aset.
Konsep biaya historis penting dalam akuntansi karena digunakan sebagai dasar untuk
menilai aset dalam laporan keuangan. Ada beberapa alasan mengapa biaya historis dipilih
sebagai dasar penilaian:
1. Objektivitas: Biaya historis adalah angka yang dapat diukur dengan jelas dan obyektif.
Ini menghindari subjektivitas dalam menilai aset.
2. Verifikasi: Biaya historis dapat dengan mudah diverifikasi karena mencerminkan
transaksi yang sebenarnya terjadi.
3. Kepastian: Biaya historis memberikan kepastian dalam menilai aset. Ini menghindari
spekulasi tentang nilai masa depan.

Dalam laporan keuangan, aset biasanya dicatat pada biaya historis awal. Namun, ada
beberapa pengecualian seperti dalam kasus aset tertentu seperti saham yang
diperdagangkan di pasar saham, yang dapat dinilai ulang sesuai dengan nilai pasar saat
ini.
Dengan demikian, kesimpulan utamanya adalah bahwa biaya historis adalah dasar
penilaian yang umum digunakan dalam akuntansi, di mana aset dicatat pada biaya awal
saat dibeli. Hal ini membantu menciptakan laporan keuangan yang lebih objektif dan
dapat diandalkan untuk pengambilan keputusan bisnis.
Beberapa konsep yang terkait dengan biaya historis dalam akuntansi:
1. Amortisasi: Ketika perusahaan membeli aset yang memiliki umur pakai terbatas,
seperti peralatan atau kendaraan, biaya historisnya dapat disebarkan selama umur
pakai aset tersebut. Ini disebut amortisasi. Amortisasi adalah metode pengurangan
biaya historis seiring berjalannya waktu. Ini membantu mencerminkan penggunaan
aset secara lebih akurat dalam laporan keuangan.
2. Penyusutan: Mirip dengan amortisasi, penyusutan adalah proses mengurangkan
biaya historis aset tetap, seperti bangunan atau tanah, selama umur pakai aset
tersebut. Penyusutan mencerminkan penggunaan aset ini dalam operasi perusahaan
dan merupakan pengeluaran yang dilakukan secara periodik.
3. Nilai Wajar: Meskipun biaya historis adalah dasar umum untuk penilaian aset, dalam
beberapa situasi, seperti penilaian saham atau investasi tertentu, aset dapat dinilai
ulang berdasarkan nilai pasar saat ini, yang disebut "nilai wajar." Ini biasanya
dilakukan jika ada penurunan nilai yang signifikan dalam nilai aset tersebut.
4. Penghapusan Aset: Jika suatu aset mengalami penurunan nilai yang tidak dapat
pulihkan, perusahaan harus menghapusnya dari laporan keuangan. Hal ini disebut
"penghapusan aset." Penghapusan aset mencerminkan kerugian atas aset tersebut
dalam laporan keuangan.
5. Koreksi Nilai: Kadang-kadang, perusahaan perlu melakukan koreksi nilai atas aset
jika ada indikasi bahwa biaya historis tidak mencerminkan nilai pasar saat ini.
Koreksi nilai ini dapat berarti menurunkan nilai aset (penurunan nilai) atau
meningkatkannya (peningkatan nilai).
6. Biaya Penggantian: Biaya historis suatu aset mungkin juga mencakup biaya-biaya
yang diperlukan untuk mempersiapkan aset tersebut agar dapat digunakan secara
efektif dalam operasi perusahaan. Contoh ini termasuk biaya pengiriman, instalasi,
dan pengujian.
7. Biaya yang Dapat Dicapai (Recoverable Costs): Dalam beberapa kasus, biaya yang
terkait dengan pengadaan aset mungkin tidak semuanya dapat direalisasikan
kembali. Misalnya, jika perusahaan membeli tanah dan kemudian menemukan bahwa
tanah tersebut tidak dapat digunakan untuk tujuan yang direncanakan, sebagian
biaya mungkin tidak dapat dipulihkan. Oleh karena itu, perusahaan harus
mengevaluasi apakah biaya tersebut dapat dikembalikan atau tidak.
8. Perbedaan antara Biaya Historis dan Nilai Buku (Book Value): Nilai buku suatu aset
adalah biaya historis aset tersebut dikurangi dengan akumulasi penyusutan atau
amortisasi. Ini adalah nilai yang tercatat dalam laporan keuangan perusahaan. Nilai
buku berbeda dari nilai pasar aktual aset tersebut, yang dapat lebih tinggi atau lebih
rendah tergantung pada kondisi pasar dan umur aset.
9. Peran dalam Penentuan Laba Bersih: Biaya historis aset yang dibeli mempengaruhi
laba bersih perusahaan. Pada saat aset dijual atau dihentikan penggunaannya,
perbedaan antara biaya historis dan nilai jual atau nilai residualnya akan
memengaruhi laba atau rugi yang dicatat dalam laporan laba rugi.
10. Metode Penilaian Lainnya: Meskipun biaya historis adalah metode penilaian yang
paling umum digunakan, terdapat metode penilaian lainnya seperti biaya
penggantian, nilai wajar, dan nilai tercatat yang digunakan dalam situasi tertentu.
Mahasiswa perlu memahami kapan dan bagaimana metode ini digunakan.

Contoh untuk memahami konsep biaya historis dalam akuntansi:


Biaya Historis Aset Tertentu
Misalnya, perusahaan XYZ membeli sebuah mesin seharga Rp 50.000.000 pada tahun
2020. Biaya Rp 50.000.000 ini adalah biaya historis mesin tersebut.

Amortisasi
Jika mesin tersebut memiliki umur pakai selama 5 tahun, maka perusahaan XYZ dapat
mengamortisasi biaya historis ini selama 5 tahun. Dengan demikian, setiap tahun, biaya
amortisasi adalah Rp 10.000.000 (Rp 50.000.000 / 5 tahun).

Penyusutan
Sebagai contoh lain, perusahaan ABC membeli sebuah gedung seharga Rp 500.000.000
pada tahun 2019. Setiap tahun, perusahaan ini melakukan penyusutan pada gedung
tersebut. Jika umur pakai gedung tersebut adalah 20 tahun, maka biaya penyusutan
tahunan adalah Rp 25.000.000 (Rp 500.000.000 / 20 tahun).

Nilai Buku
Pada tahun 2023, nilai buku gedung tersebut (asumsi tidak ada perubahan nilai) akan
menjadi Rp 400.000.000 (biaya historis Rp 500.000.000 - akumulasi penyusutan selama
4 tahun sebesar Rp 100.000.000).
Nilai Wajar
Jika nilai pasar gedung tersebut tiba-tiba naik menjadi Rp 550.000.000 pada tahun 2023,
perusahaan mungkin akan menyesuaikan nilai buku dengan nilai wajarnya. Dalam hal ini,
nilai buku akan ditingkatkan menjadi Rp 550.000.000.

Penghapusan Aset
Jika perusahaan XYZ, yang memiliki mesin seharga Rp 50.000.000, menemukan bahwa
mesin tersebut tidak dapat lagi digunakan dan tidak memiliki nilai jual, mereka harus
menghapusnya dari laporan keuangannya. Ini berarti bahwa nilai buku mesin tersebut
akan dihapus sepenuhnya.

TUGAS A!!
Silakan menuliskan kembali soal dan jawaban pada lembar jawaban baru!
1. Apa yang dimaksud dengan biaya historis dalam akuntansi?
a. Biaya saat ini
b. Biaya masa depan
c. Biaya awal saat aset dibeli
d. Biaya penilaian

2. Mengapa biaya historis sering digunakan sebagai dasar penilaian aset dalam
akuntansi?
a. Karena lebih sederhana
b. Karena menghindari subjektivitas
c. Karena mengikuti nilai pasar saat ini
d. Karena lebih menguntungkan perusahaan

3. Apa istilah untuk proses mengurangkan biaya historis aset selama umur pakainya?
a. Penyusutan
b. Amortisasi
c. Penilaian
d. Penurunan nilai

4. Nilai buku suatu aset adalah hasil dari perhitungan apa?


a. Biaya historis + biaya saat ini
b. Biaya historis - akumulasi penyusutan
c. Biaya historis x nilai pasar saat ini
d. Biaya historis + akumulasi amortisasi
5. Kapan perusahaan mungkin menggunakan nilai wajar daripada biaya historis dalam
menilai aset?
a. Saat penilaian aset tertentu
b. Selalu
c. Hanya jika nilai wajar lebih rendah
d. Hanya jika nilai wajar lebih tinggi

6. Apa yang harus dilakukan jika suatu aset tidak dapat lagi digunakan dan tidak
memiliki nilai jual?
a. Menambahkan nilai buku
b. Menghapusnya dari laporan keuangan
c. Meningkatkan biaya historis
d. Menurunkan nilai wajar
PENGANTAR AKUNTANSI 1 : DUALISME TRANSAKSI

Konsep dualisme transaksi adalah salah satu prinsip dasar dalam akuntansi yang
menggambarkan bagaimana setiap transaksi bisnis memengaruhi dua akun dalam sistem
akuntansi. Dua akun yang dipengaruhi adalah akun aset dan akun liabilitas atau ekuitas.

Aset
Aset adalah segala sesuatu yang dimiliki oleh perusahaan yang memiliki nilai ekonomi.
Ini dapat mencakup kas, piutang, inventaris, bangunan, kendaraan, dan aset lainnya.
Ketika suatu transaksi terjadi yang mengakibatkan peningkatan aset, akun aset akan
meningkat. Sebaliknya, jika transaksi mengurangi aset, akun aset akan berkurang.

Liabilitas atau Ekuitas


Liabilitas adalah kewajiban atau hutang yang dimiliki oleh perusahaan terhadap pihak
ketiga. Ekuitas, di sisi lain, adalah hak milik pemilik atau pemegang saham dalam
perusahaan. Ketika transaksi mengakibatkan peningkatan liabilitas atau ekuitas, akun
tersebut akan meningkat. Sebaliknya, jika transaksi mengurangi liabilitas atau ekuitas,
akun tersebut akan berkurang.

Contoh Dualisme Transaksi:


Misalnya, perusahaan ABC memutuskan untuk meminjam uang sebesar Rp 100.000.000
dari bank untuk membiayai ekspansi bisnisnya. Transaksi ini akan dicatat sebagai
berikut:
Akun Aset (Kas) akan berkurang sebesar Rp 100.000.000, karena perusahaan membayar
uang kepada bank. Akun Liabilitas (Utang Bank) akan meningkat sebesar Rp 100.000.000,
karena perusahaan memiliki kewajiban untuk membayar kembali uang tersebut kepada
bank.

Dalam contoh ini, dualisme transaksi terlihat dengan jelas. Setiap transaksi memengaruhi
kedua akun tersebut, menjaga keseimbangan dalam sistem akuntansi. Ini memungkinkan
perusahaan untuk melacak dengan cermat perubahan dalam kekayaannya (aset),
kewajibannya (liabilitas), dan ekuitasnya seiring waktu.
Konsep dualisme transaksi adalah dasar dalam menyusun laporan keuangan yang akurat
dan membantu pemilik perusahaan, investor, dan pemangku kepentingan lainnya untuk
memahami posisi keuangan perusahaan serta perubahan yang terjadi dalamnya.

TUGAS B!!
Pada tanggal 1 Januari, perusahaan ABC memutuskan untuk meminjam uang dari
bank sebesar Rp 50.000.000 untuk modal kerja. Mereka menerima uang tersebut dalam
bentuk cek dan menyetorkannya ke dalam rekening bank. Tuliskan jurnal transaksi ini
dengan benar.

Note :
Tugas A dan B digabung dalam satu file dan dikirim melalui link yang telah disediakan.
Batas Pengumpulan Tugas adalah tanggal 17 Oktober 2023, Pukul 23.59 waktu Gorontalo.

Jawabannya:

Jawaban: c. Biaya awal saat aset dibeli


Jawaban: b. Karena menghindari subjektivitas
Jawaban: a. Penyusutan
Jawaban: b. Biaya historis - akumulasi penyusutan
Jawaban: a. Saat penilaian aset tertentu
Jawaban: b. Menghapusnya dari laporan keuangan

Anda mungkin juga menyukai