AKUNTANSI
Jarot Triono, SE., MM., Ak., CA., CPA
- KAP Jarot & Rekan
- Institute Perbanas
PENDAHULUAN
Tujuan akuntansi dalam memberikan informasi kepada pemakainya.
Tujuan
Terkait dengan konsep stewardship, dimana sebagai pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang
dipercayakan kepadanya untuk memenuhi tujuan perusahaan.
Laporan laba rugi adalah menjadi yang terpenting karena mengungkapkan hasil dari operasi bisnis.
Matching cost
Biaya akan dihubungkan dan dicatat sesuai dengan periode pendapatan untuk mendapatkan laba. Biaya/arus keluar
residual/tersisa yang belum ada pengakuan pendapatannya, akan ditangguhkan di neraca sampai dengan
dialokasikan menjadi beban.
Konservatisme
Jika ada menjadi beban/kerugian/penurunan nilai aset harus segera diakui; akan tetapi jika ada potensi
pendapatan/kentungan/kenaikan nilai aset harus diakui sampai saat terealisasi.
Argumen/dukungan historical cost accounting
Relevan dalam pengambilan keputusan ekonomi
Berdasarkan transaksi sesungguhnya yang aktual terjadi
Data yang lebih berguna dalam sejarahnya/pengalamannya
Konsep terbaik dan mudah dalam memahami laba dari selisih
harga jual dan biaya historis
Akuntan harus menjaga integritas data dari modifikasi internal
Laba berdasarkan alternatif mungkin tidak berguna
Perubahan harga pasar dapat menjadi data pelengkap
Ada bukti yang cukup
Kritik atas historical cost accounting
1. Tujuan akuntansi
Stewardship hanyalah tujuan sekunder; tujuan utama adalah menyediakan informasi dalam
pengambilan keputusan para pengguna; data historical cost dianggap kurang relevan dalam
beberapa hal
Informasi dalam historical cost bisa menjadi tidak objektif; dapat dengan mudah dimanipulasi; dan
tidak bisa memelihara modal entitas (terkait estimasi dan prinsip konservatisme)
4. Matching cost
Masalah arbitrary allocation
Neraca merupakan laporan keuangan yang penting
Menghasilkan non-aset yang diklasifikasikan sebagai aset dan non-kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban
5. Kebutuhan investor
Mendistorsi dan menyembunyikan informasi dalam pengukuran laba
Tujuannya tidak dipahami dengan baik
Creative accounting adalah hal yang lumrah
Insentif untuk menghasilkan data yang menyesatkan
Terkadang investor kurang memperhatikan data akuntansi historical cost tentang sebuah perusahaan
CURRENT COST ACCOUNTING
Current cost accounting menilai aset pada harga beli saat ini dan keuntungan ditentukan menggunakan alokasi
biaya yang sesuai berdasarkan biaya saat ini.
Keputusan bisnis yang dilakukan manajemen dalam mengalokasikan sumber daya yang ada untuk
memaksimalkan laba: (1) Berapa jumlah aset harus diakuisisi pada waktu tertentu (ekspansi); (2) Apa saja
bentuk aset tersebut (komposisi); (3) Bagaimana aset tersebut akan dibiayai (pembiayaan).
Financial capital lebih menekankan pada nilai uang dari modal (aktiva dikurangi kewajiban) yang merupakan
kontribusi pemilik kepada perusahaan; sedangkan physical capital difokuskan pada kemampuan fisik dari modal
itu untuk memproduksi barang dan jasa, dan bukan pada nilai uangnya.
Dukungan terhadap physical capital adalah karena modal menunjukkan kemampuan operasional perusahaan.
Contoh: Apabila mampu membeli 100 unit barang pada awal periode, maka pada akhir periode juga harus
mampu membeli 100 unit. Jika awalnya harga barang $100 dan naik menjadi $120, maka pada akhir periode butuh
tambahan $2,000. Nilai $2,000 bukan holding gains tetapi merupakan penyesuaian untuk capital maintenance.
Unsur utama pada physical capital system adalah adanya capital maintenance; dan prinsip penilaian sbb:
(a) Elemen moneter: adalah elemen yang mempunyai klaim moneter dalam jumlah tetap;
(b) Elemen non moneter harus dinilai pada current cost;
(c) Elemen moneter ditunjukkan sesuai dengan nilai pada saat pertama kali masuk;
(d) Elemen non moneter di beli dan di jual pada pasar yang sama
Laba merupakan perubahan modal dalam suatu periode
Holding gain/loss dalam financial capital termasuk dalam laba; sedangkan dalam physical capital
tidak.
Holding gain/loss merupakan peningkatan atau penurunan nilai asset atau liabilitas selama masih
didalam perusahaan
Contoh: Perusahaan mempunyai modal kas $1,000 digunakan untuk membeli 100 unit barang dengan harga
$10/unit. Pada akhir periode, semua unit barang tersebut terjual dengan harga masing-masing $18. Pada
tanggal akhir periode tersebut, harga unit barang dari supplier telah naik menjadi $12/unit.
Sales revenue ($18 x 100) = $1,800
Cost of sales ($12 x 100) = $1,200
Current operating profit = $600
Holding gain ($2 x 100) = $200
Profit = $800
Kenaikan $2 dari harga barang pada tanggal pembelian dan periode laporan ($10 menjadi $12 per unit)
menjadi holding gain, karena telah terjadi cost saving, yakni penghematan arus uang keluar (Pembelian
dilakukan pada saat barang lebih murah daripada pembelian dilakukan kemudian).
Argumen dan kritik untuk current cost accounting
Prinsip pengakuan
Melanggar prinsip konservatisme, tetapi merupakan fenomena
yang sebenarnya;
Apakah holding gain merupakan keuntungan atau penyesuaian
atas revaluasi?
Perubahan teknologi
Mengabaikan kemajuan teknologi
Kritik dari pendukung historical cost accounting
Melanggar prinsip realisasi; perusahaan menggunakan asetnya, bukan untuk tujuan
dijual, sehingga perubahan harga menjadi tidak relevan (misalnya: nilai aset tetap
terletak pada jasa/kapasitasnya, bukan pada nilai pasar)
Subjektivitas meningkat; tidak ada pasar barang bekas untuk spesifikasi dan kondisi
yang sama persis
Konsep laba
(a) Tidak memberikan konsep keuntungan yang berarti;
(b) Peristiwa kritis tidak berhubungan dengan kinerja perusahaan;
(c) Tidak menghasilkan laporan keuangan yang realistis
Kesulitan untuk melakukan menerapkan kemampuan additive
Penilaian liabilitas; Dinilai tidak konsisten karena menilai kewajiban pada
nilai nominal dan bukan nilai pasar
Current Cost or Exit Price
Pada tahap siklus operasi, apakah exit price mendominasi penilaian
aset?
Current cost lebih banyak dipilih dari pada exit price dengan
alasan:
Exit price perlu evaluasi karena setelah pembelian biasanya
harganya jatuh (lebih ke arah revaluasi anomali)
Exit price lebih menekankan pada kegiatan usaha jangka pendek
(likuidasi)
Exit price (pada persediaan) cenderung mengantisipasi laba
operasi sebelum terjadi penjualan, karena persediaan dinilai
lebih dari biaya saat ini.
Value in use vs value in exchange
Hampir mirip ketika kondisi pasar yang likuid dan efisien
Ada faktor yang sama untuk keduanya: (a) harga pasar lebih relevan untuk pengambilan
keputusan; (b) aditif dan keandalan adalah persyaratan utama; (c) akuntansi historical cost
memiliki kelemahan yang tidak relevan dengan nilai sekarang
Mereka adalah sebagai pelengkap bukan pengganti
Value in use menilai kelangsungan hidup jangka panjang (solvabilitas), sedangkan value in
exchange menilai kemampuan beradaptasi dalam jangka pendek (likuiditas)
Value in use
Aset dimiliki tidak untuk dijual; Tidak semua aset dapat dijual secara terpisah; Aset digunakan
untuk kegiatan perusahaan; Fokus pada kepentingan investor atau orientasi kegiatan produktif
Value in exchange
Pendekatan manajer dan kreditor; Lebih mengutamakan kinerja jangka pendek; Cukup berarti
bagi perusahaan yang mempunyai masalah likuiditas; Perusahaan yang melakukan kegiatan
perdagangan yang berubah secara cepat (misalnya perusahaan sekuritas)
International accounting standards
IASB/FASB telah sepakat bahwa fair value adalah dasar pengukuran
terbaik
Jumlah dimana suatu aset dapat dipertukarkan, atau suatu
kewajiban diselesaikan, antara pihak-pihak yang berpengetahuan
luas dan berkeinginan untuk melakukan transaksi yang wajar
Akuntansi historical cost masih diterapkan secara umum
Fair value dalam pendekatannya bisa berarti current market entry,
current market selling price, historical cost dan discounted future cash
flow;
Tidak disebutkan specifik dalam standar konsep capital maintenance
Terima kasih