Anda di halaman 1dari 5

Ch 6.

System Measurement
Oleh : Claudya Irene S (12180387), Jemry Ony Y (12190427), Marliche V W (12190478)

Ada 3 Sistem Pengukuran Utama Di dalam Akuntansi

1.      Historical Cost Accounting


Sistem historical cost ini mulai digunakan sebagai prinsip akuntansi setelah terjadinya Wall
Street Collapse pada 1929. Sistem ini merupakan sistem akuntansi yang fundamental sebagai
dasar untuk mengukur modal dan menghitung pendapatan dengan menggunakan penandingan
biaya pada 1930-an.
2.      Current Cost Accounting (entry value)
Pada 1960-an beberapa alternatif sistem penilaian dikembangkan berdasarkan historical cost
sebagai fundamental sistem akuntansi. Pertama, yang diperbarui dari sistem biaya dengan
mengusulkan untuk mengukur penggunaan sumber daya dan penilaian modal pada harga beli
sekarang (current buying price). Kedua menggunakan harga jual sekarang (current selling
price).
3.      Exit  Price Accounting (current selling price)

Berikut penjelasan lebih lengkapnya :

1. Historical Cost
Dasar pemikiran untuk biaya historis berasal dari beberapa sumber dengan buku yang
paling berpengaruh oleh Paton dan Littleton.  An introduction to corporate accounting
standards. kita bergantung pada buku mereka untuk banyak argumen atas dukungan teoritis
sejarah akuntansi hari ini.

Tujuan Akuntansi
Tujuan kepengurusan biaya historis menekankan pada sebuah hubungan kontrak konservatif
antara perusahaan dan mereka yang menyediakan sumber daya untuk itu dengan membuat
manajemen bertanggung jawab atas input dari aset operasional dan output berikutnya pada
nilai bersih dari ekuitas operasi.

Modal dan Laba


Dalam rangka historical cost profit akan ditentukan, entitas akuntansi harus terlebih dahulu
mempertahankan jumlah modal yang sama (aset dikurangi kewajiban) yang dimiliki pada
awal periode - di mana semua aset dan kewajiban dinilai berdasarkan biaya pembelian
historis mereka. Dengan demikian, pendapatan adalah kenaikan modal biaya historis pada
akhir periode akuntansi.

Pencocokan teori biaya


Akuntan biaya historis/historicsl cost terus melacak aliran biaya. Karena melampirkan biaya,
ini hanyalah cara lain untuk mengatakan bahwa akuntan menjaga rekening/akun transaksi
bisnis. sebagai pembelian barang dan jasa perusahaan, tugas akuntan adalah untuk menelusuri
pergerakan biaya dan melampirkan (match) mereka terhadap pendapatan yang diterima saat
mereka mengalir melalui bisnis.
Konservatisme
komponen lain yang penting adalah penerapan prosedur pencocokan konservatif. Beban
harus dialokasikan sesegera mungkin, sedangkan pendapatan tidak harus diakui sampai ada
kemungkinan besar bahwa mereka akan diterima. yaitu, terdapat kecurangan/kecondongan
bias terhadap pengakuan beban vis a vis pengakuan pendapatan. landasan konsep
konservatisme lainnya adalah bahwa peningkatan nilai aset tidak harus diakui, namun
penurunan nilai harus menjadi—lebih rendah dari cost atau aturan pasar. penerapan prosedur
tersebut berarti keuntungan yang dihitung secara konservatif dan berarti bahwa setiap aliran
pendapatan potensial mengalir ke laporan laba rugi perlahan seiring waktu.
Dukungan dan Kritikan
A. Dukungan Historical Cost
Biaya historis telah diserang oleh banyak orang, terutama pada dasar bahwa historical
cost tidak melaporkan realitas komersial atau memberikan penilaian up-to-date kekayaan
bersih saat ini. Pembela telah menyajikan argumen berikut :
a) Biaya historis relevan dalam pengambilan keputusan ekonomi.
b) Biaya historis didasarkan pada aktual, bukan hanya mungkin, transaksi.
c) Sepanjang sejarah, laporan keuangan berdasarkan biaya historis telah ditemukan untuk
menjadi berguna.
d) Konsep terbaik memahami keuntungan merupakan selisih harga jual atas biaya
historis.
e) Akuntan harus menjaga integritas data mereka terhadap modifikasi internal.
f) Bagaimana informasi yang berguna adalah laba berdasarkan biaya saat ini atau harga
keluar?
g) Perubahan harga pasar dapat diungkapkan sebagai data pelengkap.
h) Ada bukti cukup untuk membenarkan akuntansi biaya historis.

B. Kritik Akuntansi Biaya Historis


Biaya historis memang banyak membantu, namun tidak cukup memuaskan dalam
penilaian untuk pengambilan keputusan ekonomi. Ketika asset dibeli, biaya histories memang
tepat, sebab menunjukan harga kini, tetapi dengan berlalunya waktu, biaya histories hampir
pasti tidak akan relevan lagi. Dalam kondisi terjadi kenaikan harga, laba perusahaan akan
terlalu tinggi, karena penyusutan asset yang terlalu kecil. Masalah ini menjadi berbahaya,
karena dividen dibagikan berdasarkan laba akuntansi, begitu juga pajak. Satu-satunya alasan
penggunaan biaya histories yang cukup kuat adalah adanya asumsi kelangsungan usaha.

Informasi untuk Pengambilan Keputusan


 Biaya historis tidak mencukupi untuk mengevaluasi keputusan bisnis. saat aset diperoleh,
biaya historis aset ini relevan karena mengacu pada peristiwa saat ini. namun, setelah periode
akuisisi berlalu itu adalah biaya tersebut tidak lagi biaya saat ini karena bisa saja nilai asset
mengalami perubahan dan karenanya tidak lagi konsekuensial.

Dasar Biaya Historis


Salah satu pembenaran untuk penggunaan biaya historis adalah asumsi kelangsungan
usaha. Dianggap bahwa kehidupan perusahaan adalah tidak terbatas, sehingga harapan
normal mengenai item non moneter akan terpenuhi. Inventori dapat diharapkan akan dijual,
dan aktiva tidak lancar akan sepenuhnya digunakan dalam bisnis. Oleh karena itu, biaya
historis aktiva, atau yang sebagian dialokasikan itu, adalah jumlah yang tepat agar
sesuai/setara dengan pendapatan.

Sesuai/sepadan
Pada pemeriksaan lebih dekat pada teori konvensional, kita menemukan bahwa
asumsi kelangsungan hidup usaha (going concern) tidak menggaris bawahi penggunaan pada
biaya historis. Agaknya, pada pelaporan adalah konsep biaya historis. Konsep pencocokan
(matching)  mengharuskan bahwa ketika pendapatan yang diperoleh, beban yang terjadi pada
pendapatan tersebut akan dicocokkan (offset) terhadap pendapatan untuk menghitung laba.
akuntansi konvensional ditambah penekanan pada menentukan apakah biaya harus
dikurangkan dari pendapatan dalam periode berjalan atau ditangguhkan untuk masa
mendatang. Sprouse berpendapat bahwa pencocokan tidak memerlukan konsep pendapatan
untuk melayani sebagai dasar untuk membuat penilaian mereka. pada kenyataannya, katanya,
sebagian besar kasus pencocokan biaya dan pendapatan adalah sebuah kemustahilan praktis.
apa yang kita kenal sebagai pencocokan pada dasarnya adalah proses memanggil dari
keputusan acak yang akan dibuat, daripada analisis yang konsisten. Sprouse menggambarkan
proses sebagai salah satu yang mirip dengan menilai kontes kecantikan di mana juri
memberikan suara mereka sesuai dengan preferensi pribadi mereka untuk menggambarkan
pemenang, karena tidak ada konsep yang dibentuk ada untuk memastikan kecantikan, sama
halnya dengan ada satu pun untuk menentukan pencocokan yang tepat.

Tentang Kebutuhan Investor


Telah ada pendapat bahwa historical cost, dalam menentukan laba, menyebabkan
distorsi atau penyembunyian pengungkapan.Whitman dan Shubik berpendapat bahwa
masalah ini muncul karena tujuan dari akuntansi biaya konvensional historis salah untuk
dipahami, bahwa :
a) akuntan memiliki naif, pandangan sederhana tentang investor dan kebutuhan mereka
b) akuntan menerima gaya lama. pandangan fundamentalis tentang bagaimana perusahaan
dan sahamnya harus dianalisis.
Diketahui bahwa ada perbedaan antara analisis pangsa pasar dan analisis perusahaan.
Untuk yang pertama, analisis terutama terdiri dari mencoba untuk memastikan apa yang
investor pikirkan. Pengikut perspektif ini tidak benar-benar khawatir tentang fakta
perusahaan, tetapi tentang psikologi pasar. Mereka tertarik pada apa yang  Keynes sebut
'pendapat rata-rata berpendapat rata-rata'. Menurut Whitman dan Shubik, alasan untuk
penekanan ini pada psikologi investor daripada kenyataan perusahaan bahwa :
a) Investor biasanya memiliki sedikit pengetahuan tentang perusahaan, manajemen,
kebijakan dan tujuan tersebut, peluang dan masalah.
b) investor sebagai pemegang saham mengambil peran pasif karena mereka dalam posisi
untuk mengubah cara sumber daya perusahaan digunakan.
c) Investor yang ideal dengan efek yang sangat berharga dan karena itu bergerak masuk
dan keluar dari situasi yang mudah.
d) Investor mengembangkan pandangan jangka pendek karena ekonomi investasi pangsa
pasar diarahkan untuk tujuan itu.

2. Current Cost Accounting


Tujuan akuntansi biaya sekarang (Current Cost Accounting)
Akuntansi biaya sekarang (CCA) adalah sistem akuntansi dimana aset dinilai berdasarkan
harga pasar saat membeli dan laba ditentukan oleh alokasi berdasarkan pada biaya saat ini.
Apa tujuan dari current cost? Perlunya pertimbangan manajer dihadapkan dengan keputusan
dalam menjalankan bisnis. Satu asumsi kita bisa buat adalah bahwa manajer dari suatu
perusahaan ingin mengetahui bagaimana mereka harus mengalokasikan sumber daya
perusahaan untuk memaksimalkan keuntungan.
Edward dan Bell mengungkapkan masalah mendasar dalam hal tiga pertanyaan.
•Berapa jumlah aset harus dilakukan pada waktu tertentu? Ini adalah masalah ekspansi.
•Apa yang harus menjadi bentuk aset ini? Ini adalah masalah komposisi.
•Bagaimana seharusnya aset yang akan dibiayai? Ini adalah masalah pembiayaan.
Manajer membuat keputusan terhadap tiga pertanyaan berdasarkan harapan tentang peristiwa
masa depan.

Konsep Laba Usaha dan Keuangan Modal


Berkenaan dengan laba, manajemen sering menghadapi dua keputusan:
- Holding decisions tentang apakah akan 'ditahan' aset dan kewajiban atau untuk
membuangnya.
- Operating decisions tentang bagaimana menggunakan dan membiayai operasi entitas.
Laba operasi lancar merupakan selisih lebih dari nilai saat ini dari output terjual dengan biaya
beli saat ini. Penghematan biaya realisasi adalah peningkatan biaya saat ini aset yang dimiliki
oleh perusahaan pada periode berjalan. Mencakup baik perubahan Realisasi biaya yang
belum direalisasi. Laba usaha itu dihitung secara riil, yaitu yang 'fiksi' elemen karena
perubahan tingkat harga umum dihilangkan. Istilah untuk penghematan biaya realisasi adalah
“holding gains/losses”, yang dapat maupun yang belum direalisasi.

Holding Gains and Losses


Asumsi mendasar sebuah laba bisnis adalah bahwa penggabungan holding gains/losses dan
operating gains/losses membingungkan evaluasi keputusan manajemen dan  menghalangi
alokasi sumber daya dalam perekonomian. Konsep laba usaha memungkinkan pemisahan
komponen ini. Holding komposisi aktiva dan kewajiban tertentu adalah salah satu cara
manajemen berusaha untuk meningkatkan posisi pasar perusahaan.

Financial Capital vs Physical Capital


Berdasarkan sistem nilai pasar perhitungan laba bergantung pada ukuran modal.
Artinya, laba lebih tepat didefinisikan sebagai perubahan modal selama periode pelaporan
dan bukan sebagai alokasi biaya perolehan yang ditentukan oleh banyak konvensi akuntansi.
Dalam akuntansi current cost ada dua pandangan dasar dan bersaing tentang apa yang
merupakan modal awal dan akhir konsep keuangan dan konsep fisik.

Dalam Dukungan Modal Fisik


Para pendukung modal fisik berpendapat modal yang merupakan unit fisik yang
menunjukkan kemampuan operasi perusahaan.
SebagaImana dicatat sebelumnya, dimasukkannya holding gains sebagai keuntungan
terutama didasarkan pada dua argumen :
• Mereka adalah penghematan biaya
• Mereka merupakan peningkatan arus kas masa depan atas aset yang bersangkutan.

3. Exit Price Accounting


Pendapatan dan modal
Exit price accounting merupakan sistem akuntansi yang menggunakan harga jual
pasar untuk mengukur posisi keuangan perusahaan dan kinerja keuangan.
Memiliki dua hal utama dari biaya historis konvensional:
-Nilai aktiva non-moneter disesuaikan untuk mengukur perubahan harga jual pasar khusus
untuk aktiva dan mereka dimasukkan dalam pendapatan sebagai keuntungan yang belum
direalisasi.
- Perubahan daya beli umum uang dipertimbangkan ketika mengukur modal keuangan dan
hasil usaha.
Aset di neraca disajikan kembali sebesar nilai keluar (harga jual) sehingga mereka mewakili
'nilai pasar wajar' kepada perusahaan dalam likuidasi, yaitu tidak dalam situasi 'fire-sale'.

Anda mungkin juga menyukai