Anda di halaman 1dari 27

ACCOUNTING

MEASUREMENT
SYSTEM
NAMA KELOMPOK 2 :
SITI YUSEFA (3190096)
MARTAYULIANA ( 3190107 )
DHEDRI ETHA (3190078)
THREE MAIN  Sistem historical cost ini mulai digunakan sebagai prinsip akuntansi
setelah terjadinya Wall Street Collapse pada 1929. Sistem ini tidak
INCOME AND sistematis. Sistem historical cost merupakan sistem akuntansi yang
CAPITAL fundamental sebagai dasar untuk mengukur modal dan untuk
mencatat, melaporkan kegiatan ekonomi dan terkait dari suatu
MEASUREME entitas sampai akhir 1930-an.

NT SYSTEMS
A. Tujuan akuntansi
 Pertumbuhan perusahaan selama setengah abad terakhir, telah
menunjukkan bahwa informasi akuntansi mengambil makna lebih
penting sebagai sumber informasi tentang perusahaan. Salah satu
alasan untuk ini adalah bahwa bentuk perusahaan untuk sebuah
HISTORICAL bisnis besar menyebabkan pemisahan kepemilikan usaha dan
control bisnis.
COST
B. Modal dan Laba (Capital and Profit)
ACCOUNTING
 Dalam rangka untuk keuntungan biaya historis akan
ditentukan, entitas akuntansi harus terlebih dahulu mempertahankan
jumlah modal yang sama (aset dikurangi kewajiban) yang dimiliki
pada awal periode - di mana semua aset dan kewajiban dinilai
berdasarkan biaya pembelian historisnya. Sehingga pendapatan
adalah kenaikan modal biaya historis pada akhir periode akuntansi
C. Pencocokan teori biaya (Matching of Costs Theory)
 Akuntan historical cost melacak aliran biaya. Sebagai perusahaan
pembelian barang dan jasa, tugas akuntan adalah untuk melacak
pergerakan biaya dan melampirkannya ke pendapatan yang diterima
karena biaya – biaya tersebut mengalir melalui bisnis.

D. Konservatisme
 Komponen lain yang penting adalah penerapan prosedur
pencocokan konservatif. Beban harus dialokasikan sesegera
mungkin, sedangkan pendapatan tidak harus diakui sampai ada
kemungkinan besar bahwa pendapatan akan diterima. Artinya, ada
bias terhadap pengakuan beban dan pengakuan pendapatan.
E. Argumen untuk Historical Cost Accounting
 Akuntansi historical cost telah ditentang oleh banyak orang, terutama atas dasar
bahwa historical cost tidak melaporkan realitas komersial atau memberikan
penilaian up-to-date dari kekayaan bersih. Pembela / pendukungnya telah
menyajikan argumen berikut :
a. Biaya historis relevan dalam pengambilan keputusan
ekonomi
b. Biaya historis didasarkan pada aktual (kenyataan), bukan hanya
kemungkinan transaksi.
c. Sepanjang sejarah, laporan keuangan berdasarkan biaya historis
telah ditemukan dan menjadi hal yang berguna.
d. Konsep terbaik memahami laba adalah kelebihan harga jual atas
biaya historis.
e. Akuntan harus menjaga integritas data mereka terhadap
modifikasi internal.
f. Seberapa bergunanya informasi laba terhadap current cost atau
exit price
g. Perubahan harga pasar dapat diungkapkan sebagai data
pelengkap/ data tambahan.
h. Ada bukti cukup untuk membenarkan akuntansi biaya historis.
Criticisms of Tujuan akuntansi.
Historical Cost  Dalam akuntansi biaya historis, tujuan untuk menyediakan
informasi yang berguna bagi pengambilan keputusan ekonomi
Accounting diartikan memberikan informasi mengenai fungsi pelayanan
manajemen.
 Informasi untuk pengambilan keputusan.
Pendukung historical cost berpendapat bahwa manajer membutuhkan
data historis dalam rangka mengevaluasi keputusan masa lalunya
ketika mereka memikirkan komitmen masa depan. Apakah keputusan
masa lalu adalah benar atau salah pada akhirnya harus dipastikan oleh
apa yang ada di pasar.
Dasar biaya historis
Salah satu justifikasi untuk penggunaan biaya historis adalah asumsi
going concern. Anggapan bahwa kehidupan prusahaan tidak terbatas,
sehingga perkiraan normal mengenai item non moneter akan
terpenuhi.
 Matching
Konsep matching mensyaratkan bahwa ketika pendapatan diperoleh,
biaya ditanggung oleh pendapatan tersebut untuk mencocokan
pendapatan dalam menghitung keuntungan. Akuntansi konvensonal
menempatkan penekanan pada memutuskan apakah biaya harus
dikurangkan dari pendapatan periode berjalan atau di tangguhkan
dimasa yang akan datang.
 Tujuan dari akuntansi biaya saat ini (current cost accounting)
Untuk mengetahui tujuan CCA, perlu adanya pertimbangan jenis
manajer yang dihadapkan dengan keputusan untuk menjalankan
bisnis. Satu asumsi yang dibuat adalah manajer perusahaan untuk
memaksimalkan keuntungan.
CURRENT Berdasarkan teori ini, informasi akuntansi melayani dua tujuan :
COST a. Evaluasi keputusan masa lalu perusahaan oleh manajer
untuk membuat keputusan terbaik untuk masa depan
ACCOUNTING perusahaan
b. Evaluasi manajer oleh pemegang saham, kreditiur dan
lain – lain

 Konsep laba usaha dan modal keuangan.
Berkaitan dengan laba, manajemen sering dihadapkan pada dua
keputusan :
a) memegang keputusan tentang apakah asset dan kewajiban akan
ditahan atau akan digunakan (misalnya penjualan asset atau
pembayaran utang)
b) operasi keputusan tentang bagaiamana menggunakan dan
membiayai operasi entitas.
 Holding gains and losses.
Memegang komposisi tertentu dari aktiva dan kewajiban adalah
salah satu cara manajemen untuk meningkatkan posisi pasar
perusahaan. Dalam akuntansi biaya historis, keuntungan dicatat
hanya pada saat asset dilepaskan
 Why holding gains are a component of profit.
Reusine berpendapat bahwa komponen laba likuidasi berorientasi
konsisten dengan informasi kebutuhan investor. Investor khawatir
dengan arus kas masa depan perusahaan. Terutama dalam hal
dividend an hasil penjualan sahamnya
FINANCIAL  Dalam sistem akuntansi nilai pasar, perhitungan laba bergantung
CAPITAL VS pada ukuran modal. Artinya, keuntungan lebih tepat didefinisikan
sebagai perubahan modal selama periode pelaporan dan bukan
PHYSICAL sebagai alokasi biaya perolehan yang ditentukan oleh banyak
konvensi akuntansi.
CAPITAL
 Fitur utama dari sistem kapasitas fisik.
1. Capital Maintance
Sistem biaya saat ini didasarkan pada konsep entitas dalam
mempertahankan kemampuan perusahaan untuk terus memberikan
jumlah yang sama antara barang dan jasa terhadap kemampuan
operasinya
2. Non-moneter Item
Item moneter dan non moneter merupakan subjek untuk efek dari
resiko yang berbeda selama inflasi. Item moneter adalah klaim ke
sejumlah dollar yang tetap, secara nominal tidak berubah selama
inflasi harga.
3. Item moneter dan loan capital : Aset moneter disajikan dalam
jumlah dimana aset tersebut awalnya dibawa ke account dan
mewakili kerugian daya beli. Item moneter dipecah menjadi dua
komponen utama, yaitu :
- Komponen Pertama
- Sistem biaya operasi saat ini
4. Sistem biaya operasi saat ini
Sistem biaya operasi saat ini didasarkan pada konsep entitas. Semua
sumber keuangan jangka panjang seperti pinjaman, surat utang, dan
obligasi serta kontribusi pemegang saham dan cadangan yang
dianggap merupakan modal dasar perusahaan.
5. Aset non moneter dibeli dan dijual kembali di pasar yang sama
Saham dan komoditas berharga tertentu seperti emas, perak, dan aset
lainnya yang dimiliki sebagai aset spekulatif atau keuangan yang
dibawa dan dijual dipasar yang sama
Argument for and againts Current Cost
 Recognition Principle (Prinsip Pengakuan)
Para pendukung akuntansi biaya historis berpendapat bahwa
akuntansi biaya saat ini meanggar konsep konservatisme bahwa
keuntungan hanya haruus diakui pada saat aset non moneter
tersebut dilepas
 Objektivitas dari biaya saat ini
Mereka yang mendukung konsep biaya historis berpendapat bahwa
akuntansi biaya saat ini tidak memiliki objektivitas.
• Perubahan teknologi
Menurut Edward & Bell, laba operasional saait ini merupakan
indikasi bahwa perusahaan menciptakan kontribusi jangka panjang
positif terhadap ekonomi dari proses produksi yang digunakan oleh
perusahaan tersebut efektif.
 Kritik yang lebih spesifik
1. Advokat biaya historis
Para pendukung (advokat) akuntansi biaya historis menolak akuntansi
biaya saat ini karena melanggar prinsip realisasi tradisional.
2. Perbandingan hasil dengan biaya historis
FASB mengumpulkan data pada semua subjek perusahaan untuk
Statement 33 tahun 1980 menjadi komposit yang mencerminkan hasil
rata-rata dari perusahaan.
3. Advokat exit price
Teori exit price berpendapat bahwa biaya menyiratkan opportunity
cost.
EXIT PRICE  Exit price accounting merupakan sistem akuntansi yang
menggunakan harga jual pasar untuk mengukur posisi keuangan
ACCOUNTING perusahaan dan kinerja keuangan
Argumen untuk akuntansi Exit Price.
 Memberikan informasi yang berguna
• Informasi Relevan yang dapat diandalkan
 Aditivitas
 Alokasi
 Kenyataan/realitas
 Objektivitas
 Ukuran risiko
Argumen yang menentang Exit-price Accounting
 Konsep laba
 Aditivitas
 Penilaian kewajiban
Staubus menunjukkan bahwa sejumlah faktor yang umum untuk
setiap sudut pandang :
Value In Use  Pegamatan up to date tentang harga pasar lebih relevan untuk
Versus Value pengambilan keputusan keuangan
In Exchange  Keandalan yang dibutuhkan oleh sistem pengukuran yaitu penilaian
tidak bergantung pada alokasi subjektif
 Aditivitas (pengukuran) dari fenomena ekonomi yang dibuat dalam
unit yang sama, disesuaikan dengan pergerakan inflasi dan harga
A global
perspective Varian dari biaya saat ini dan akuntasi tingkat harga telah
diterapkan dan diadopsi diberbagai negara :
and  Current cost in united state
international  Curent cost in Australia
finnacial  International accounting standars and current cost
reporting
 Auditor harus memperoleh bukti yang cukup dan sesuai pada
penyajian secara wajar dan kepatuhan tehadap laporan keuangan.
Berbagai resiko audit muncul dengan model pengukuran campuran.
ISSUES FOR Beberapa resiko ini ditangani oleh auditor dengan mendapatkan
AUDITORS penilaian ahli independen dan lainnya dengan menguji asumsi dasar
untuk manajemen dan input data ke model penilaian. Risiko dari
salah saji yang lebih tinggi dalam kondisi tertentu, seperti dalam
keterlibatan pihak terkait.
 Seberapa pedulikah pemegang saham dengan beban pendapatan
pertanyaan yang terutama disebabkan oleh fluktuasi nilai tukar?
 Apabila terjadi perubahan (kenaikan atau penurunan) pada
pendapatan yang diakibatkan oleh fluktuasi pada nilai tukar,
pemegang saham tidak serta merta menjual langsung semua
saham yang dimilikinya ketika terjadi hal tersebut. Pemegang
saham akan melakukan “wait and see” istilah yang sering
digunakan dalam dunia pasar modal yang artinya menunggu dan
Jawaban melihat. Di mana mereka melihat perkembangan harga saham
terlebih dahulu. Misalkan saja ketika harga saham sebuah
perusahan turun tetapi pendapatan perusahaan masih cukup baik
pemegang saham akan berfikir dua kali untuk menjual sahamnya
karena perusahaan tersebut masih dinilai sebagai perusahaan
yang profitable.

Anda mungkin juga menyukai