gSuhardjito
Depresiasi atau penyusutan dapat diartikan sebagai suatu hal yang dapat
mengubah biaya asli dari aset tetap (fixed assets).
Contohnya seperti, gedung pabrik, alat-alat kerja dan mesin produksi menjadi
beban selama masa manfaat yang diharapkan dari aset tetap tersebut.
Beban penyusutan ini akan mempengaruhi laba bersih, karena akan dianggap
sebagai beban biaya atau pengeluaran dalam laporan keuangan.
Hal ini dapat pula disebut sebagai penyusutan metode garis lurus. Untuk
menghitungnya, penyusutan garis lurus menggunakan rumus tertentu.
Karakteristik dari Depresiasi
Depresiasi memiliki 5 karakteristik yang diantaranya:
Depresiasi adalah sebuah penurunan dari nilai aset tetap. Penurunan ini
bersifat permanen. Setelah dikurangi, itu tidak dapat dikembalikan ke
nilai aslinya.
Penyusutan atau depresiasi ini merupakan sebuah proses bertahap dan
berkesinambungan yang berkurangnya nilai aset, baik dengan
penggunaan aset maupun karena berakhirnya waktu
Penyusutan bukanlah sebuah proses penilaian aset tetapi adalah proses
mengalokasikan biaya suatu aset untuk mengefektifkan masa
penggunaannya
Depresiasi dapat mengurangi nilai buku dan bukan nilai pasar aset
Depresiasi ini digunakan hanya untuk aktiva tetap yang berwujud saja.
Artinya depresiasi tidak dapat digunakan untuk aset yang tidak berwujud.
Secara umum ada beberapa alasan dilakukannya perhitungan depresiasi
ini, yaitu:
2. Metode Menurun
a. Metode Jumlah Angka Tahun (Sum of the Year Digit)
b. Metode Saldo Menurun (Declining Balance)
c. Metode Saldo Menurun Ganda (Double Declining Balance Method)
Metode Garis Lurus (Straight-Line Method)
Metode ini, beban penyusutan sebuah aset akan memiliki nilai yang sama besar di
setiap periodenya. Sehingga, jika dibutkan grafik untuk nilai penyusutan, akan
membentuk garis lurus, karena itulah metode ini disebut dengan metode garis
lurus.
r = (C-S)/n
r = (C-S)/n