Anda di halaman 1dari 22

BAB 5

5.1 DEPRESIASI

Depresiasi atau penyusutan modal adalah suatu komponen yang penting dalam
analisis ekonomi teknik, terutama dalam analisis yang berkaitan dengan pajak dan
pengaruh inflasi (after tax and inflation analysis). Secara umum depresiasi dapat
didefinisikan sebagai berkurangnya nilai suatu asset (yang dapat berupa mesin-
mesin, bangunan gedung dll) sesuai dengan waktu. Depresiasi secara umum dapat
digolongkan dalam 2 kelompok, yaitu:

1. Depresiasi yang disebabkan antara lain mesin-mesin atau peralatan-


peralatan yang digunakan semakin tua sehingga kemanpuannya berkurang
(physical degradation).
2. Depresiasi yang disebabkan antara lain karena semakin majunya
perkembangan teknologi, sehingga diperlukan mesin-mesin atau peralatan-
peralatan baru yang lebih efisien dan ekonomis daripada yang dipakai
sekarang atau karena adanya perubahan demand di masya r akat baik dari
segi kualitas maupun kuantitas sehingga diperlukan tambahan mesin-mesin
dan peralatan-peralatan baru (functional depreciation).

Untuk memahami konsep depresiasi bukanlah suatu hal yang mudah, karena disini
memuat 2 pengertian yang harus dipertimbangakan. Yang pertama, yaitu depresiasi
nilai asset yang sebanarnya sesuai dengan waktu dan yang kedua (yang penting
dalam ekonomi teknik) yaitu bagaimana mengalokasikan depresiasi (accounting
depreciation) nilai asset tersebut.

Dalam mengalokasikan depresiasi nilai asset ada 2 hal yang dipertimbangkan yaitu:

– Untuk menjamin bahwa asset yang diinvestasikan dapat diperoleh kembali


selama umur ekonomisnya:

– Untuk menjamin bahwa asset yang. diinvestasikan diperhitungkan sebagai


biaya produksi, sehingga berkaitan dengan pajak.

Untuk menghitung depresiasi, ada 3 komponen utama yang digunakan, yaitu : nilai
asset (P), umur teknis(n), dan nilai akhir (S). Metode depresiasi dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:

1. Metode yang bertujuan untuk mengalokasikan depresiasi yang lebih besar


pada awal umur teknis daripada akhir umur teknis. Metode yang digunakan
antara lain: declining balance depreciation accounting, dan Sum of Years
digits depreciation accounting (SOYD).
2. Metode yang bertujuan untuk mengalokasikan depresiasi secara merata
selama umur teknis. Metode yang digunakan adalah straight line depreciation
accounting.
3. Metode yang bertujuan untuk mengalokasikan depresiasi yang lebih besar
pada akhir umur teknis daripada awal umur teknis. Metode yang digunakan
adalah sinking – fund depreciation accounting.

Straight line depreciation accounting

Besarnya depresiasi pada tahun ke t dengan metode ini diberikan oleh rumus :

dimana d adalah laju depresiasi.

Contoh 1 :

Misal P = Rp. 10.000.000, S = 1.000.000 dan n = 5 tahun

BVt adalah nilai buku pada tahun ke t yang besarnya adalah BV t -1 – Dt, dimana BV0
= P, dan dapat dibuktikan bahwa:

DECLINING – BALANCE Depreciation Accounting


Dalam metode ini besarnya depresiasi pada awal-awal tahun pemakaian lebih besar
dari pada akhir tahun pemakaian. Karena diharapkan misalnya mesin-mesin yang
baru dapat memberikan produktivitas yang lebih tinggi pada awal pemakainnya
daripada akhir pemakaiannya. Dalam metode ini, untuk laju depresiasi tertentu,
besarnya depresiasi adalah perkalian laju depresiasi dengan nilai buku pada periode
bersangkutan.

Contoh 2 :

Lihat kembali contoh 1.

Misal digunakan laju depresiasi 40%.

Konstanta k biasanya adalah 1,25 ; 1,5 ; 2,0. Jika k = 2 seperti contoh 2. disebut
double declining balance depreciation.

Besarnya depresiasi pada tahun ke t adalah :

Dt = dr (BVt-1)

Dan BVt-1 = P (1- dr)t-1

Sum of Years digits (SOYD) depreciation accounting


Metode ini berdasarkan jumlah bilangan tahun, dimana nilai suatu asset berkurang
sebanding dengan unit tahunnya.

Contoh 3:

Lihat kembali contoh 1.

Jumlah unit tahun = 1 + 2 + 3 + 4 + 5 = 15

Sinking – fund depreciation accounting

Dalam metode ini di andaikan nilai dari asset berkurang pada saat laju depresiasi
bertambah.

Contoh 4:

Lihat kembali contoh 8.1 dan digunakan sinking fund 6 %. Sinking fund depreciation
pada tahun :

Pertama : (10.000.000 – 1.000.000) (A/F, 6%, 5) = 1.596.600

Kedua : 1.596.600 + 0,06 (1.596.600) = 1.692.390


Ketiga : 1.692.390 + 0,06 (1.692.390) = 1.793.940

Keempat : 1.793.940 + 0,06 (1.793.940) = 1.901.580

Kelima : 1.901.580 + 0,06 (1.901.580) = 2.015.670

Secara umum :

Dt = (P-S) (A/F, i%, n) + i (P-S) (A/F, i%, n) (F/A, i , t-1)

Setelah disederhanakan diperoleh :

Dt = (P-S) (A/F, i, n) (F/P, i, t-1)

BVt = P-(P-F) (A/F, i, n) (F/A, i, t)


Contoh Soal :

Suatu investasi pada peralatan seharga Rp. 36.000.000 diharapkan dapat


menghemat pengeluaran perusahaan sebesar Rp. 8.900.000 tiap tahun untuk
selama 8 tahun dan ditaksir nilai akhirnya sama dengan nol pada akhir tahun ke 8.
Dengan menggunakan pajak pendapatan (income tax rate) sebesar 48 %, hitung
rate of return investasi tersebut dengan menggunakan kondisi-kondisi berikut :

1. Sebelum pajak pendapatan (before income tax).


2. Setelah pajak pendapatan dengan menggunakan straight line depreciation.
3. Setelah pajak pendapatan dengan SOYD.
4. Setelah pajak pendapatan dengan menggunakan double rate declining
balance depreciation untuk 4 tahun pertama dan 4 tahun berikutnya
digunakan straight line depreciation.
5. Setelah pajak pendapatan dengan SOYD dan ITC (investuen tax credit)
sebesar 10% diterapkan langsung.
6. Setelah pajak pendapatan dengan mengadaikan semua investasi dihapuskan
untuk tujuan pajak.
7. Setelah pajak pendapatan dengan menggunakan depresiasi ACRS
(accelerated cost recovery system), lihat Tabel (apendik) dan ITC sebesar 10
% diterapkan langsung.
8. Setelah pajak pendapatan dengan mengandaikan investasi dihapuskan
sebesar 20 % tiap tahun untuk 5 tahun dan ITC sebesar 10 % diterapkan
langsung.
9. Setelah pajak pendapatan dengan menggunakan depresiasi ACRS untuk 5
tahun mulai 1986 dan ITC sebesar 10 % diterapkan langsung.

Penyelesainnya :

a. Sebelum pajak

NPW = 0 = – 36.000.000 + 8.900.000 (P/A. i %, 8)

Dengan cara interpolasi (trial and error) diperoleh i = 18,3 %.

b. Dt = (P-S)/n = 36.000.000 / 8 = 4.500.000


Dibuat terlebih dahulu aliran kasnya :

NPW = 0 = – 36.000.000 + 6.778.000 (P/A, i %, n)

Dengan interpolasi diperoleh i = 10,2 %.

c. Setelah pajak pendapatan dengan SOYD :


NPW = 0 = – 36.000.000 + 8.468.000 (P/A, i %, 8) – 480.000 (P/G, i %, 8)

Dengan interpolasi diperoleh i = 11,2 %.

d. dr = 2 / n= 0,25

Dihitung terlebih dahulu depresiasinya dengan double rate declining balance


depreciation untuk 4 tahun pertama.

BV0 = 36.000.000, D1 = dr BV0 = 0,25 (36.000.000) = 9.000.000

BV1 = P (1 – dr) = 36.000.000 (1 – 0,25) = 27.000.000, D2 = dr BV1 = 0,25


(27.000.000) = 6.750.000

BV2 = P (1 – dr2) = 36.000.000 (1-0,25)2 = 20.250.000

d3 = 0,25 BV2 = 50.625.500

BV3 = 36.000.000 (1-0,25)3 = 15.187.500

D4 = 0,25 BV3 = 3.797.000


BV4 = 36.000.000 (1-0,25)4 = 11.390.500

BV4 = merupakan P untuk straight line depretation, yaitu :

Dt = (11.390.500 – 0) / 4= 2.848.000, untuk t = 5, 6, 7, 8.

NPW = 0 = – 36.000.000 + 5.995.000 (P/A, i %, 8) + CFt – 5.995.000) (P/F, i %, t)

Dengan interpolasi diperoleh i = 11,1 %.


e.

ITC = 10 % (36.000.000) = 3.600.000

NPW = 0 = – 32.000.000 + 8.468.000 (P/A, i %, n) – 480.000 (P/G, i %, 8)

Dengan interpolasi diperoleh i = 14,6 %.


f.

g. dari tabel di atas :

Depresiasi pada tahun Pertama = 0,15 (36.000.000) = 5.400.000

Kedua = 0,22 (36.000.000) = 7.920.000

Ketiga = 0,21 (36.000.000) = 7.560.000

Keempat = 0,21 (36.000.000) = 7.560.000

Kelima = 0,21 (36.000.000) = 7.560.000

Dengan interpolasi diperoleh i = 14,7 %


Besarnya depresiasi pada Tahun pertama = 20 % (36.000.000) = 7.200.000

Tahun kedua = 32 % (36.000.000) = 11.520.000

Tahun ketiga = 24 % (36.000.000) = 8.640.000

Tahun keempat = 16 % (36.000.000) = 5.760.000

Tahun kelima = 8 % (36.000.000) = 2.880.000

Dengan interpolasi diperoleh i = 15,6 %.


5.2 UMUR EKONOMIS

Umur ekonomis adaah depresiasi atau penyusutan dalam akutansi adalah


penyebaran biaya asal suatu aktiva tetap (bangunan, alat, komputer, dll) selama
umur perkiraannya. Penerapan depresiasi akan mempengaruhi laporan keuangan,
termasuk penghasilan kena pajak suatu perusahaan. Metode yang paling mudah
dan paling sering digunakan untuk menghitung penyusutan adalah metode
penyusutan garis lurus (straight-line depreciation). Tapi selain itu, ada pula metode
penghitungan lain yang bisa juga digunakan, seperti metode penyusutan dipercepat,
penyusutan jumlah angka tahun, dan saldo menurun ganda. Umur ekonomi menurut
kegunaannya dibagi menjadi dua jenis, yaitu :

1. Umur ekonomi aset baru

Umur ekonomi aset akan meminimasi ekuivalen biaya tahunan seragam (equivalent
uniform annual cost – EUAC) kepemilikan dan pengoperasian aset. Sangat penting
untuk mengetahui umur ekonomi aset baru (penantang) berdasarkan prinsip bahwa
aset baru dan aset lama harus dibandingkan berdasarkan umur ekonomi (optimum)
mereka.

MENENTUKAN UMUR EKONOMI ASET BARU (PENANTANG)

Sangat penting mengetahui umur ekonomi, EUAC minimum dan total biaya tahun
demi tahun atau biaya tambahan untuk aset baru maupun aset lama sehingga
keduanya dapat dibandingkan berdasarkan evaluasi terhadap umur ekonomi dan
biaya yang paling hemat keduanya.Untuk sebuah aset baru, umur ekonominya
dapat dihitung jika investasi modal,biaya tahunan dan nilai pasar per tahun diketahui
atau dapat diestimasi.

Analisis sebelum pajak :

PWk (i%) = I – MVk (P/F,i%,k) + SEj (P/F,i%,j)

TCk (i%) = MVk-1 – MVk + iMVk-1 + Ek

Contoh

Sebuah truk forklift baru akan memerlukan investasi sebesar $20.000 dan
diharapkan memiliki nilai pasar akhir tahun serta biaya tahunan seperti diperlihatkan
pada tabel dibawah ini. Jika MARR sebelum pajak adalah 10% per tahun, berapa
lama aset tersebut harus dipertahankan kegunaannya?

tahu Biaya penggunaan pada tahun, k EUAC tahun k


n,k (2)M (3)Penyus (4)Biaya (5)Bia (6) = (7)EUACk=[STCj(P/F,10%,j)]
V, utan aktual modal = ya (3)+(4)+(5) (A/P,10%,k)
akhir selama 10% dari MV tahun Total biaya
tahun tahun, k awal tahun an (marginal)
,k (Ek) tahun k
(TCk)
0 $20.0 – – – – –
00
1 15.00 $5.000=20. $2.000= $2.00 $9.000 $9.000
0 000-15.000 20.000×0,1 0
2 11.25 3.750=15.0 1.500= 3.000 8.250 8.643
0 00-11.250 15.000×0,1
3 8.500 2.750=11.2 1.125=11.25 4.620 8.495 8.600® EUAC minimum
50-8500 0×0,1 (N*=3)
4 6.500 2.000=850 850=8500×0 8.000 10.850 9.082
0-6500 ,1
5 4.750 1.750=650 650=6.500× 12.00 14.400 9.965
0-4750 0,1 0

Asumsi : semua arus kas terjadi pada setiap akhir tahun.

Kolom 3 : Penyusutan aktual untuk setiap tahun adalah perbedaan antara nilai pasar
awal dan akhir tahun. Penyusutan untuk masalah ini tidak dihitung berdasarkan
metode formal namun didasarkan pada hasil kekuatan ekspektasi pasar.

Kolom 4 : Opportunity cost modal pada tahun k adalah 10% dari modal yang tidak
direcover (diinvestasikan dalam aset) pada awal masing-masing tahun.

Kolom 7 : Equivalent uniform annual cost (EUAC) yang akan timbul setiap tahun jika
aset tersebut dipertahankan penggunaannya sampai tahun k, dan selanjutnya
digantikan pada akhir tahun. EUAC minimum terjadi pada akhir tahun N*. ® Pada
aset disini memiliki EUAC minimum jika dipertahankan kegunaannya hanya selama
tiga tahun (yaitu N*=3).

EUAC2 (10%) = $20.000(A/P,10%,2)-$11.250(A/F,10%,2) + [$2.000(P/F,10%,1)


+ $3.000(P/F,10%,2)](A/P,10%,2)

= $8.643

2. Umur ekonomi aset lama

Pembandingan aset baru dengan lama harus dilakukan secara hati-hati karena
melibatkan umur yang berbeda. Aset lama harus dianggap memiliki umur lebih lama
dibanding umur ekonomi sebenarnya sepanjang biaya marginalnya kurang dari
EUAC minimum aset baru.

MENENTUKAN UMUR EKONOMI ASET LAMA

Jika tidak ada MV aset lama saat ini atau nanti (dan tidak ada pengeluaran untuk
perbaikan) dan jika biaya operasi aset lama diperkirakan akan meningkat setiap
tahun, maka sisa umur ekonomi yang menghasilkan EUAC paling kecil akan satu
tahun.
Jika MV lebih besar dari nol dan diharapkan menurun dari tahun ke tahun, maka
perlu dilakukan perhitungan sisa umur ekonomi. Penundaan (postponement)
umumnya diartikan sebagai penundaan keputusan mengenai kapan akan
melakukan penggantian, bukan mengenai keputusan untuk menunda penggantian
sampai tanggal masa datang tertentu.

Contoh
Misalnya ingin diketahui berapa lama sebuah truk forklift harus dipertahankan
kegunaannya sebelum diganti dengan truk forklift baru yang data-datanya diberikan
pada contoh 3. Truk lama dalam kasus ini sudah berusia dua tahun, yang dibeli
dengan biaya $13.000 dan memiliki MV yang dapat dicapai saat ini (realizable MV)
sebesar $5.000. Jika dipertahankan, nilai pasar dan biaya tahunannya diperkirakan
akan seperti berikut :

Akhir tahun k MV akhir tahun k Biaya tahunan, Ek


1 $4.000 $5.500
2 3.000 6.600
3 2.000 7.800
4 1.000 8.800

Tentukan periode paling ekonomis untuk tetap mempertahankan aset lama sebelum
menggantinya dengan aset pengganti yang ada pada contoh 3. Biaya modal adalah
10% per tahun.\

Jawaban :

Penentuan umur ekonomi aset lama

(1)Akhir (2)Penyusutan (3)Biaya (4)Biaya (5)Total


tahun, k aktual selama modal = 10% tahunan (Ek) biaya
tahun k dari MV awal (marjinal)
tahun (*) atau tahun
(TCi)

=(2)+(3)+(4)(6)EUAC sampai tahun


k1$1.000$500$5.500$7.000$7.00021.0004006.6008.0007.47431.0003007.8009.100
7.96641.0002008.80010.0008.406

(*) tahun satu berdasarkan MV yang dapat dicapai sebesar $5.000

Perhatikan bahwa EUAC minimum sebesar $7.000 berkaitan dengan


mempertahankan aset lama satu tahun lagi. Namun, biaya marjinal
mempertahankan truk untuk tahun kedua adalah sebesar $8.000, yang masih tetap
lebih kecil dari EUAC minimum aset pengganti (yaitu $8.600 dari contoh 3). Biaya
marjinal untuk mempertahankan aset lama pada tahun ketiga dan tahun selanjutnya
lebih besar dari $8.600 EUAC minimum truk baru. Berdasarkan data yang ada saat
ini, paling ekonomis untuk mempertahankan aset lama selama dua tahun lagi dan
selanjutnya menggantinya dengan aset baru.
PERBANDINGAN KETIKA MASA MANFAAT ASET LAMA BERBEDA DENGAN
ASET PENGGANTI

Situasi ketiga terjadi ketika masa manfaat aset pengganti terbaik dan aset lama
diketahui, atau dapat diestimasi, namun tidak memiliki nilai yang sama.

Ketika asumsi berulangan (repeatability) tidak dapat diterapkan, asumsi berakhir


bersamaan (coterminated) dapat digunakan; asumsi ini menggunakan periode studi
terbatas untuk semua alternatif. Jika pengaruh inflasi akan dilibatkan dalam analisis
penggantian, dianjurkan untuk menggunakan asumsi coterminated.

Contoh

Andaikan kita dihadapkan pada masalah penggantian yang sama dengan contoh di
atas, kecuali bahwa periode masa manfaat yang dibutuhkan adalah (a) tiga tahun
atau (b) empat tahun. Artinya, periode analisis terbatas dengan menggunakan
asumsi coterminated digunakan. Untuk setiap kasus tersebut, alternatif mana yang
harus dipilih?

Jawaban :
(a) Untuk perencanaan tiga tahun, secara intuitif kita akan berpikir apakah aset
lama harus dipertahankan tiga tahun lagi ataukah harus segera diganti dengan aset
baru untuk digunakan tiga tahun kemudian. EUAC aset lama untuk tiga tahun adalah
$7.966 dan EUAC aset baru untuk tiga tahun adalah $8.600. Berdasarkan hal ini,
aset lama akan dipertahankan selama tiga tahun. Namun, ini tidaklah tepat. Dengan
memfokuskan pada kolom “total biaya (marginal)”, kita dapat melihat bahwa aset
lama memiliki biaya paling rendah pada dua tahun pertama, tetapi pada tahun ketiga
aset lama ini memiliki biaya sebesar $9.100; sedangkan biaya tahun pertama aset
pengganti adalah $9.000. Dengan demikian, akan lebih ekonomis untuk mengganti
aset lama setelah tahun kedua. Kesimpulan ini dapat dibuktikan dengan menghitung
semua kemungkinan penggantian dan biayanya yang terkait, untuk selanjutnya
menghitung EUAC masing-masing.

(b) Untuk rentang perencanaan empat tahun, alternatif-alternatif tersebut beserta


biaya-biayanya yang terkait untuk masing-masing tahun dan EUACnya ada dalam
tabel dibawah ini

Penentuan kapan untuk mengganti aset lama dengan rentang rencana empat
tahun

Pertahankan Pertahankan Biaya total (marjinal) untuk setiap EUAC pada 10%
aset lama aset baru tahun untuk 4 tahun
untuk untuk 1 2 3 4
0 tahun 4 tahun -$9.000 -$8.250 -$8.495 -$10.850 -$9.082
1 3 -7.000 -9.000 -8.250 -8.495 -8.301
2 2 -7.000 -8.000 -9.000 -8.250 -8.005 ® negatif
terkecil
3 1 -7.000 -8.000 -9.100 -9.000 -8.190
4 0 -7.000 -8.000 -9.100 10.000 -8.406
Jadi, alternatif paling ekonomis adalah mempertahankan aset lama selama dua
tahun lagi kemudian menggantinya dengan aset baru, untuk dipertahankan dua
tahun kemudian. Jika analisis penggantian melibatkan aset lama yang tidak dapat
lagi digunakan akibat perubahan teknologi, keharusan perbaikan, dst, maka pilihan
diantara dua atau lebih alternatif harus dibuat.

Contoh

Sebuah robot digunakan dalam sebuah laboratorium komersial untuk menangani


sampel keramik yang ditempatkan dalam ruang bertemperatur tinggi yang
merupakan bagian dari sebuah prosedur pengujian. Karena adanya perubahan
kebutuhan konsumen, robot tersebut tidak akan dapat memenuhi persyaratan
kebutuhan masa datang. Sedangkan di masa datang akan diperlukan pengujian
sampel material keramik yang lebih besar, juga dengan temperatur yang makin
tinggi. Kedua perubahan ini akan melebihi kemampuan operasi robot yang ada saat
ini.

Karena situasi ini, dua robot berteknologi tinggi telah dipilih untuk dilakukan analisis
ekonomi dan perbandingan diantara keduanya. Estimasi berikut ini telah
dikembangkan dari informasi yang diberikan oleh beberapa pengguna robot-robot
tersebut dan data-data yang diperoleh dari pembuat robot tersebut. MARR sebelum
pajak perusahaan adalah 25% per tahun. Berdasarkan informasi ini, robot mana
yang secara ekonomi lebih dipilih?

ROBOT
R1 R2
Investasi modal harga -$38.200 -$51.000
pembelian
Biaya pemasangan -2.000 -5.500
Biaya tahunan -1.400 dalam tahun -1.000 pada tahun 1,
1, dan meningkat dan meningkat
setelahnya pada setelahnya pada
tingkat 8%/tahun $150/tahun
Masa manfaat (tahun) 6 110
Nilai pasar -$1.500 +$7.000

Jawaban :

Asumsi berulangan (repeatability) dengan metode AW digunakan dalam


pembandingan kedua robot. Kedua robot tersebut, jika terpilih, diharapkan dapat
memberikan jasa yang diinginkan selama periode masa manfaat totalnya. Demikian
pula kedua robot paling mungkin akan diganti pada akhir masa hidupnya dengan
robot baru pengganti yang lebih baik. Ekuitas biaya tahunan (annual equivalent cost)
sebuah penantang baru pada saat itu harus lebih kecil dari model R1 atau R2 dan
harus memberikan jasa yang sama atau lebih baik karena perkembangan teknologi
yang terus berlanjut serta persaingan diantara pembuat robot.
Estimasi biaya tahunan R1 adalah urutan kas geometris dimulai tahun
pertama. Convenience rateyang dibutuhkan untuk menghitung PW urutan ini adalah

icr = (0,25-0,008)/1,08 = 0,1574 atau 15,74%.

Nilai sisa (salvage value) negatif (-$1.500) menunjukkan biaya neto yang diharapkan
untuk pelepasan aset pada akhir tahun keenam.

AW R1(25%) = – ($38.200 + $2.000) (A/P,25%,6) – ($1.400/1,08) (P/A,15,74%,6) –


($1.500) (A/F,25%,6)

= -$15.382

Untuk model R2, AW selama masa manfaatnya adalah

AW (25%) = – ($51.000 + $5.500) (A/P,25%,10) – [$1.000(P/A,25%,10)


+ $150(P/G,25%,10)] (A/P,25%,10) +$7.000(A/F,25%,10)

= -$17.035

Robot pengganti R1 secara ekonomis lebih dipilih karena AW selama masa


manfaatnya memiliki nilai negatif paling kecil (-$15.382).

Berdasarkan konsep di atas, peran perhitungan ekonomi sangatlah penting dalam


segala bidang termasuk dalam pemiihan alat rumah tanngga dan di dunia usaha
maupun industri. Penting, di karenakan umur ekonomis bisa berpengaruh dengan
penghasilan produksi, laba, investasi dan kemajuan dalam kegiatan ekonomi. Bisa
dianalogikan umur ekonomis sebagai pedoman peritungan dalam mengambl
keputusan dalan hal kegiatan ekomnomi. Makin kita memperhatikan masalah umur
ekonomis, makin kecil kemungkinan kita mengalami kerugian.

BAB 6

6.1 ANALISA REPLACEMENT

Sebuah keputusan seringkali dihadapi oleh perusahaan atau oganisasi pemerintah,


maupun oleh setiap individu adalah apakah aset yang ada saat ini harus dihentikan
dari penggunaanya dan diganti dengan aset yang baru, atau diteruskan setelah
dilakukan perbaikan. Karena tekanan persaingan di era globalisasi yang terus
berkembang, maka kebutuhan akan kualitas barang dan jasa yang lebih baik, waktu
tanggapan yang lebih cepat, serta perubahan-perubahan yang lain, menyebabkan
keputusan seperti di atas makin sering terjadi.

Oleh karena itu, masalah replacement memerlukan analisis yang tepat agar dapat
diperoleh informasi yang dibutuhkan untuk membuat keputusan logis yang dapat
memperbaiki efisiensi operasi, serta memperkokoh keberadaan perusahaan dalam
menghadapi persaingan di era globalisasi sekarang ini.
Dikenal istilah :

– Defender : peralatan / mesin yang ada

– Challenger : pengganti

Prinsip-prinsip dalam Replacement Analysis:

1. Pengeluaran-pengeluaran yang sudah lalu tidak lagi relevan, tidak ditinjau lagi
karena sudah lewat.
2. Yang ditinjau adalah : haga pasar (market value) saat ini dan pengeluaran-
pengeluaran / penerimaan-penerimaan yag akan dating. Angka-angka yang
digunakan mungkin saja berbeda dengan data waktu membeli peralatan yang
lama (defender).
DAFTAR PUSTAKA

 http://repository.upi.edu/operator/upload/s_mat_0706443_chapter3.pdf
 http://kuliah-
ft.umm.ac.id/pluginfile.php/171/mod_folder/content/1/Ekonomi%20Teknik/bah
an-ajar-ekotek.pdf?forcedownload=1
 http://abdulhamidbmx.blogspot.com/2012/05/analisi-sensitivitas-analisis-
titik.html
 http://paybackperiods.blogspot.com/
 http://irfanramadhan4.wordpress.com/2011/12/30/umur-ekomonis/
 http://saifoemk.lecture.ub.ac.id/files/2012/01/Ekotek9-Replacement-Analysis-
Capital-Budgeting.pdf

Anda mungkin juga menyukai