Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PROSES PENGOLAHAN AIR MINUM (PPAM)


PENYARINGAN (SCREENING)

DOSEN
Dr. Ir. Novirina Hendrasarie, MT

DISUSUN OLEH
1. M. Almadhany (17034010058)
2. Rizaldi Putra P (17034010059)
3. M. Fadillah (17034010060)

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
TA. 2018/2019
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Instalasi Pengolahan Air Minum Cisadane Serpong, merupakan salah satu instalasi
pengolahan air minum yang mengambil air baku dari air permukaan yaitu air Sungai
Cisadane untuk diolah menjadi air minum dan dikonsumsi oleh kurang lebih 1 juta
penduduk yang bermukim di wilayah Jakarta Barat, Jakarta Selatan dan Serpong. Dengan
demikian perlu untuk dianalisis terhadap pengendalian sampah dan perencanaan fasilitas
penyaring sampah pada salah satu unit produksi di Instalasi Pengolahan Air Minum PT
Tirta Cisadane Serpong yang berlokasi di Jalan Raya Serpong No. 1-2 Serpong,
Tangerang. Hal ini dilakukan agar air minum yang berasal dari Instalasi Pengolahan Air
Minum sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Departemen Kesehatan RI yaitu
Keputusan Menteri Kesehatan No: 907/MENKES/SK/VII/2002. (Jurnal Ilmiah Fakultas
Teknik LIMIT’S Vol.7)
Sarana utama untuk meminimalisir sampah yang masuk kedalam Instalasi
Pengolahan Air Minum (IPAM) dengan membuat unit pengolahan penyaring sampah
dengan metode getar yang memiliki permukaan dek yang ditutupi oleh media jaring yang
memiliki matriks terbuka dengan ukuran dan pengaturan yang telah ditentukan
sebelumnya. Pengolahan unit penyaringan sampah dengan metode getar, juga
menyertakan perawatan air untuk memisahkan material kerukan (sampah) selama kondisi
yang tidak bersih. (Vibrating Screen Unit, Deister et al.)

1.2 Tujuan
a) Melakukan analisis pengendalian sampah dari segi volume, lokasi keberadaan dan
hasil pengelolaan yang telah dilakukan saat ini.
b) Melakukan perencanaan pengendalian sampah yang diperlukan untuk memperbaiki
dan menyempurnakan sistem yang telah diterapkan, termasuk perhitungan
penentuan dimensi peralatan yang digunakan dan membuat gambar teknik yang
dibutuhkan dalam perencanaan.
c) Mengetahui berbagai permasalahan yang terjadi dan mungkin terjadi dalam analisis,
perencanaan, pemasangan dan perawatan sistem pengelolaan sampah.
d) Memisahkan material pencemar (sampah) pada air melalui lapisan jaring pada
screen unit dengan menggunakan metode getar.
e) Memisahkan kotoran (sampah) melalui saringan kasar dengan cara mekanis.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metodologi Penelitian


A. Desain Coarse Screen (Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik LIMIT’S Vol.7)
Hal yang perlu dipertimbangkan dalam instalasi saringan kasar adalah :
1. Lokasi
2. Kecepatan aliran melalui saringan
Kecepatan aliran melalui saringan minimal / sekurang-kurangnya 0.4
m/detik untuk meminimalisasi penumpukan padatan di saluran. Kecepatan
aliran maksimal tidak boleh lebih dari 0.9 m/detik untuk mencegah lolosnya
sampah pada debit puncak.
3. Jarak antar batang saringan
4. Headloss saringan
Kehilangan tekanan pada saringan dibatasi sampai 150 m.
5. Penanganan dan pembuangan hasil saringan
6. Pengontrolan.
Rumus perhitungan yang digunakan untuk mengukur kehilangan tekanan
(head loss) pada bar screen adalah :

1  v2  2 
hl   
c  2 g 
Dengan,
hl = headloss, m
C = koefisien empiris yang dihitung untuk aliran yang turbolen dan eddy looses.
= 0,7 untuk screen yang tidak terjadi cloging (tersumbat)
= 0,6 untuk screen yang terjadi clogging
g = gravitasi, 9,8 m/det2
v = kecepatan yang melalui bukaan bar screen
υ = kecepatan di saluran

B. Desain Vibrating Screen Unit (Vibrating Screen Unit, Deister et al.)


Desain unit screen dengan menggunakan metode vibrating :
1. Sebuah kisi atau sekat-sekat lebar
2. Pasangan saringan dek bagian atas kisi memiliki ukuran lubang yang pertama.
Ujung umpan digunakan untuk menerima materi dan ujung pelepasan yang
melepaskan material yang akan dikeringkan secara substansial dengan ukuran
lubang diatas ukuran lubang pertama.
3. Pasangan saringan dek bagian tengah kisi memiliki ukuran lubang kedua dan
ujung pelepasan yang melepas materi secara substansial dengan ukuran lubang
diatas ukuran lubang kedua.
4. Pasangan saringan dek bagian bawah kisi memiliki ukuran lubang ketiga Ujung
umpan digunakan untuk menerima materi dan ujung pelepasan yang melepaskan
material yang akan dikeringkan secara substansial dengan ukuran lubang diatas
ukuran lubang ketiga.
5. Posisi splitter yang terletak dibawah dek penyaringan atas untuk membagi aliran
material dibawah ukuran lubang pertama antara dek penyaringan tengah dan
bawah. Splitter membentang diseluruh lebar kisi dan terdiri dari saluran tertutup
bolak-balik dan penyaringan yang bergantian melintasi lebar kisi.

C. Desain Mechanically Cleaned Screen Unit (Geraid E. Hauer, Aurora, III)

1. Penyaringan secara mekanik memiliki kisi yang terdiri dari sejumlah palang,
ujung-ujungnya diatur dalam kantong-kantong dan ditempatkan terpisah secara
horizontal oleh jarak blok yang tetap sehingga memberikan serangkaian ruang
pararel panjang dari atas kebawah kerangka.
2. Penggaruk terdiri dari sepasang kisi yang dapat dipisahkan dan didukung oleh
beberapa gigi.
3. Bagian palang penggaruk yang lebih rendah, menyediakan beberapa lubang
dimana terdapat beberapa gigi.
BAB IV
HASIL & PEMBAHASAN

4.1 Hasil & Pembahasan


Hasil analisis sampah terbesar berada/terjaring di daerah Intake yang didalamnya
terdapat unit screen. Selain partikel terlarut, sampah juga banyak menyebabkan
permasalahan di unit screen instalasi pengolahan air minum. Oleh sebab itu diperlukan
pengendalian dan pengelolaan yang efektif dan efisien. Sampah yang terdapat di area
Intake, 100 % berasal dari sampah yang terdapat dan terbawa oleh aliran air Sungai
Cisadane. Banyaknya sampah yang terdapat dan terjaring di penyaring Intake, linear
dengan tinggi level muka air sungai, dengan kata lain, semakin besar debit air sungai yang
mengalir (dalam kondisi banjir karena hujan) maka volume sampah yang terbawa ke
Sungai Cisadane pun semakin banyak. Berikut ini, akan dibahas mengenai pengendalian
sampah Khususnya Unit Screen di instalasi pengolahan air minum Cisadane ditinjau dari
segi desain dan efektivitasnya.

Intake terdapat 2 buah penyaring sampah :


a) Bar Screen merupakan saringan berbentuk batang-batang horizontal dengan jarak
antar batang 10 cm. Pembersihan dilakukan secara manual, tetapi karena lokasi
berada di dalam sungai, maka dilakukannya pembersihan bersamaan dengan
pembersihan kanal Intake (2 tahun sekali)
b) Fine Screen saringan berbentuk batang-batang horizontal dengan jarak antar batang
1 cm. Alat ini dilengkapi dengan sistem pembersihan otomatis yang akan menarik
sampah yang menyangkut di kisi-kisi batang ke atas dan membuangnya ke tempat
khusus. Setelah itu, sampah dikumpulkan ke dalam karung-karung berukuran 50 kg
dan 500 kg secara manual oleh tim cleaning.

Mekanik screen ada 4 jenis yakni :


a) Chain-driven screen
Keuntungan : Siklus pembersihan singkat dan dapat digunakan untuk tugas
Berat.
Kerugian : Memiliki bagian yang bergerak dibawah air, sehingga sulit dalam
Perawatannya Serta pembuangan hasil saringan kurang efisien.

b) Fron-clean
Keuntungan : Siklus pembersihan singkat dan ukuran penggerak kecil.
Kerugian : Memiliki bagian yang bergerak dibawah air, sehingga sulit dalam
Perawatannya. Selain itu, Mudah rusak dan macet.

c) Back-clean
Keuntungan : siklus pembersihan singkat dan bagian yang bergerak dibawah
Air terlindung oleh penggaruk.
Kerugian : Memiliki bagian yang bergerak dibawah air, sehingga sulit dalam
Perawatannya. Dan gigi penggaruk yang panjang mudah rusak.

d) Catenary
Keuntungan : Gigi tidak terendam air, Kebutuhan ruang relatif sedikit,
Ukuran penggerak kecil dan siklus pembersihan singkat.
Kerugian : Rantai sangat berat. Jika penggaruk macet dapat menghasilkan
bau karena terbuka
e) Continuous belt
Keuntungan : Perawatan dilakukan diatas, unit tidak mudah macet.
Kerugian : Penggantian elemen saringan membutuhkan waktu yang lama,
serta biaya operasional penggantian tinggi.

f) Reciprochating-rake
Keuntungan : Dapat menangani benda yang berukuran besar, Pembuangan hasil
saringan efisien. Serta perawatan dapat dilakukan diatas.
Kerugian : Tinggi level air kemungkinan dapat merendam motor penggaruk
Sehingga mudah terbakar, membutuhkan ruang lebih besar,
Harga biaya operasional relatif rendah. Serta siklusnya lama.
BAB V
KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan
a) Unit penyaringan ini dibuat untuk mengatasi sampah di Instalasi Pengolahan Air
Minum khususnya sampah yang terbawa oleh aliran dari Intake ke inlet Pulsator,
mengingat pengaruh buruk terhadap unit Pulsator jika masalah sampah ini tidak
dapat ditangani dengan baik, maka membuat perencanaan satu unit tambahan
penyaring yang direncanakan akan dialokasikan di outlet bangunan grit chamber.
b) Unit penyaringan metode getar dapat memisahkan materi pencemar sesuai dengan
ukurannya mulai dari yang besar, sedang, bahkan yang kecil.
c) Unit penyaringan secara mekanik dapat memisahkan materi pencemar dengan
palang-palang horizontal dan beberapa gigi.
Review
1. Jurnal 1(Jurnal Ilmiah Fakultas Teknik LIMIT’S Vol.7)
Kelebihan : Bahasa yang digunakan mudah dimengerti.
Sistematika yang digunakan sudah sesuai.
Kekurangan : Gambar desain unit screen kurang detail.
Layout belum tersusun dengan rapi

2. Jurnal 2 (Vibrating Screen Unit, Deister et al.)


Kelebihan : Gambar desain sudah detail.
Penjelasan per bagian sudah lengkap.
Kekurangan : Tidak ada pengaplikasian dari desain yang sudah dirancang.
Layout belum tersusun dengan rapi

3. Jurnal 3 (“Mechanically Cleaned Screen Unit” Geraid E. Hauer, Aurora, III)


Kelebihan : Gambar desain sudah detail.
Penjelasan per bagian sudah lengkap.
Kekurangan : Tidak ada pengaplikasian dari desain yang sudah dirancang.
Layout belum tersusun dengan rapi

Anda mungkin juga menyukai