DISUSUN OLEH:
BAB I .................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1
1.1 LATAR BELAKANG ................................................................................................ 1
1.2 RUANG LINGKUP PERMASALAHAN...................................................................... 1
1.2.1. Identifikasi Masalah ..................................................................................... 1
1.2.2. Rumusan Masalah ....................................................................................... 2
1.2.3. Bahasan Masalah ......................................................................................... 2
1.3 TUJUAN DAN MANFAAT ...................................................................................... 2
1.3.1 Tujuan.......................................................................................................... 2
1.3.2 Manfaat ....................................................................................................... 2
BAB II ................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 3
2.1 PROSES SCREENING ............................................................................................. 3
2.2 TIPE SCREENING .................................................................................................. 3
2.3 PROSES DAN PROSEDUR DESAIN ......................................................................... 6
2.4 CONTOH DAN PENERAPAN UNIT.........................................................................9
BAB III ................................................................................................................................ 15
KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................................................. 15
KESIMPULAN ................................................................................................................. 15
SARAN ........................................................................................................................... 15
PENDAHULUAN
1
dibahas, seperti pengolahan, proses, prosedur, aplikasi, dan permasalahan yang
dihadapi selama penerapannya di lapangan.
1.2.2. Rumusan Masalah
Kajian teknologi screening berdasarkan teori dan penerapannya di lapangan,
dalam hal ini kajian dari tulisan ilmiah atau jurnal dilakukan untuk mengetahui
perkembangan atau kendala serta temuan yang diperoleh selama implementasi di
lapangan.
1.2.3. Bahasan Masalah
Pembahasan teknologi screening dijelaskan secara baik kemudian
dibandingkan dengan implementasinya
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.2.1 SARINGAN KASAR (COARSE SCREEN)
Saringan Kasar (coarse screen) digunakan untuk menjaga alat-alat dan
biasanya digunakan dalam unit pengolahan pertama. Tipe yang umum digunakan
antara lain: bar rack atau bar screen, coarse woven – wire screen dan
comminutor. Saringan kasar mempunyai bukaan antara 6-150 mm.
Coarse Screen / Saringan Kasar berguna untuk melindungi pompa, valve,
perpipaan dan peralatan lainnya dari kerusakan atau tersumbat oleh sampah.
Berdasarkan cara pembersihannya, coarse screen dibagi menjadi 2, yaitu :
1) Hand-cleaned coarse screens
Di instalasi pengolahan air / limbah ukuran kecil hingga menengah,
saringan jenis ini biasanya ditempatkan sebelum pompa (di depan pompa) dan
biasanya digunakan sebagai cadangan, bila saringan mekanis sedang bermasalah.
2) Mechanically cleaned bar screens
Screen jenis ini dibagi menjadi 4, yaitu : chain driven, reciprocating rake,
catenary, dan continuous belt.
4
mengeliminasi materi yang dapat menghambat keuntungan penggunaan kembali
dari biosolids (Metcalf dan Eddy, 2003).
Saringan halus dapat diaplikasikan pada berbagai lokasi, di antaranya: saat
pengolahan pendahuluan (setelah bar screen), pengolahan awal (sebagai
pengganti water clarifier awal) dan pengolahan buangan campuran.
5
Menurut Bhargava (2016), jenis – jenis screen pada unit instalasi pengolahan
limbah maupun pengolahan air minum dapat dilihat pada Tabel berikut:
6
pengambilan material yang tersaring. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
merencanakan bar screen antara lain yakni:
• Kecepatan atau kapasitas rencana.
• Jarak antar bar.
• Ukuran bar (batang).
• Sudut Inklinasi.
• Head loss yang diperbolehkan.
Menurut cara pembersihannya ada yang secara manual (biasanya untuk
coarse screen) dan ada yang secara mekanis (untuk fine screen).
a. Jumlah Bar
B = (n x w) + ((n + 1) x b)
Dimana :
B = Lebar saluran
b = Jarak antar batang
7
w = Diameter batang
n = banyak batang
𝑽𝟐−𝒗𝟐 𝟏
HL = (𝑪)
𝟐𝒈
Selain rumus di atas head loss melalui bar screen dapat dihitung
berdasarkan rumus orifice dan juga untuk menghitung headloss melalui
saringan halus sebagai berikut :
𝟏 𝑸
HL = 𝟐 𝒈 (𝑪𝑨)2
Dimana :
HL = head loss melalui bar screen (m)
8
V = kecepatan aliran sebelum melewati bar screen (m/detik)
v = kecepatan aliran pada saat melalui bar screen (m/detik)
W = lebar cross section maksimum dari bar screen yang menghadap
arah aliran (m)
b = Bukaan screen (clear spacing) minimum dari bar (m)
hv = Velocity head dari aliran yang menuju bar (m)
θ = sudut bar (batang) dengan horisontal (derajat)
Q = Debit aliran melalui screen (m3/detik)
A = Luas efektif bukaan screen yang tercelup (m2)
Cd = Koefisien discharge, besarnya 0,6 untuk screen bersih.
C = koefisien empirical discharge untuk menghitung turbulensi dan
losses, biasanya 0.7 untuk screen yang bersih dan 0.6 untuk screen
yang tersumbat.
9
yang tertahan di unit barscreen pada uji pendahuluan diambil dan dikumpulkan
secara terpisah kemudian dikarakterisasi sehingga didapatkan ukuran barscreen
yang sesuai dengan tujuan pengolahan (Hyaric et al., 2009). Beberapa jenis
penerapan barscreen di berbagai negara dapat dilihat pada tabel.
5. Fine screen Manual Wastewater Aerated grit and Amerika CDM Smith,
and mechanical) treatment grease Serikat 2012
10
unit barscreen. Gambar unit barscreen dengan rake system dapat dilihat pada
Gambar berikut:
11
Gambar 2.3 Flowchart IPAL di Hongkong, China
(Sumber : Ruan et al., 2019)
12
𝐴 2𝑦 𝑦
𝑅= = 2=
𝑃 4𝑦 2
Sehingga dapat diketahui nilai y dan b dari rumus:
1 2 1
𝑄= 𝑥 𝑅3 𝑥 𝑆 2 𝑥 𝐴
𝑛
2
1 𝑦 3 1
0,025 = 𝑥 ( ) 𝑥 0,0012 𝑥 2𝑦 2
0,013 2
𝑦 = 0,533 𝑚 ≈ 0,6 𝑚; 𝑏 = 1,2; 𝑅 = 0,3 𝑚
0,6 m
1,2 m
V aliran-nya adalah sebesar:
1 2 1 1 2 1
𝑉𝑎𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛 = 𝑥 𝑅3 𝑥 𝑆 2 = 𝑥 0,33 𝑥 0,0012 = 0,42 𝑚/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
𝑛 0,013
Agar tidak terjadi pengendapan pada saluran, maka perlu dilakukan
kontrol kecepatan aliran. Syarat agar tidak terjadi pengendapan di saluran outlet
yaitu:
𝑑𝑝 = 1,3 𝑥 10−6
(0,075 m/detik) < V aliran (0,42 m/detik) sehingga tidak terjadi pengendapan.
Pada saluran inlet yang berbentuk saluran terbuka juga terjadi head loss
13
𝑉𝑚𝑎𝑛𝑛𝑖𝑛𝑔 = 𝑉𝑎𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛 = 0,42 𝑚/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
1
1 2 𝐻𝑓 2
𝑣 = 𝑥 𝑅3 𝑥 ( )
𝑛 𝑙
1
1 2 𝐻𝑓 2
0,42 = 𝑥 0,33 𝑥 ( )
0,013 4
𝐻𝑓 = 0,04425 𝑚
a) Menentukan Qpeak
𝑄𝑟𝑒𝑛𝑐𝑎𝑛𝑎 0,1 3
𝑄 𝑝𝑒𝑎𝑘 = = = 0,025 𝑚 ⁄𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎𝑙𝑢𝑟𝑎𝑛 4
b) Menentukan jumlah bar. Ukuran yang dipakai 1.6 m, jarak bar 20 mm, lebar
bar 15 mm,:
𝑤𝑖𝑑𝑡ℎ 𝑜𝑓 𝑐ℎ𝑎𝑛𝑛𝑒𝑙 − 𝑏𝑎𝑟 𝑠𝑝𝑎𝑐𝑖𝑛𝑔 1600 𝑚𝑚 − 20 𝑚𝑚
𝑁𝑏𝑎𝑟𝑠 = =
𝐵𝑎𝑟 𝑤𝑖𝑑𝑡ℎ + 𝑏𝑎𝑟 𝑠𝑝𝑎𝑐𝑒 15 𝑚𝑚 + 20 𝑚𝑚
= 45 𝑏𝑎𝑟𝑠
Jumlah bar adalah 45 + 1 = 46
c) Qpeak yang diinginkan adalah 0,5 m/s
𝑄 0,025 𝑚3 /𝑠
𝑉𝑡ℎ𝑟𝑢 = 𝐴 = = 0,57 𝑚/𝑠 [SESUAI]
𝑏𝑢𝑘𝑎𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 0,66 m2
2 1 2 1
1 1
d) 𝑉𝑎𝑙𝑖𝑟𝑎𝑛 = 𝑥 𝑅3 𝑥 𝑆 2 = 𝑥 0,33 𝑥 0,0012 = 1,1 𝑚/𝑑𝑒𝑡𝑖𝑘
𝑛 0,013
e) Headloss :
𝑘 [ (𝑣𝑡ℎ𝑟𝑢)2 −(𝑣𝐴𝑝𝑝𝑟𝑜𝑎𝑐ℎ)2 ] 1,67 [ (0,57)2 −(0,42)2 ]
𝐻𝑙 = = =
2𝑔 2 (9,81)
14
BAB III
KESIMPULAN
1. Saringan (screen) adalah sebuah alat yang digunakan untuk menahan padatan
yang ditemukan di influent air limbah menuju IPAL atau pada sistem
pengumpulan air limbah kombinasi menuju overflow, fungsi unit dari unit ini
adalah untuk menyaring benda-benda padat dan kasar (floating material) yang
ikut terbawa dalam air buangan agar benda-benda tersebut tidak
menggganggu aliran dalam saluran dan membahayakan atau merusak unit-
unit selanjutnya
2. Screen dapat dikelompokkan menjadi 2 tipe berdasarkan perbedaan bukaan
atau jarak antar bar atau batang screen, yaitu saringan kasar (coarse screen)
dan saringan halus (fine screen).
3. Kriteria yang harus diperhatikan dalam merencanakan bar screen antara lain
yakni kecepatan atau kapasitas rencana, jarak antar bar, ukuran bar (batang),
sudut inklinasi, head loss yang diperbolehkan.
4. Penggunaan unit screening sudah diterapkan di berbagai negara seperti di
China dan Korea.
SARAN
1.sDibutuhkan modifikasi untuk pada unit barscreen agar penghilangan
kandungan polutan menjadi lebih optimal.
2. Perencanaan dan perhitungan desain pada unit screening harus dilakukan
secara teliti dan presisi agar saat unit IPAL dijalankan mampu menghilangkan
padatan kasar secara optimal agar tidak menganggu unit lain setelah unit
screening
15
DAFTAR PUSTAKA
Ali, H., Kim, K. W., Bang, S. G., Chae, H. B., Shin, S. W., & Park, C. W. (2019).
Numerical modeling of fluid–structure interaction between sewage water
flow and bar screen to improve the screening process. Water and
Environment Journal, 33(4), 560-573.
CDM Smith. (2012). Piqua WWTP Facility Plan Update - final report.
Gupta, V.K., Ali, I., Saleh, T.A., Nayak, A. and Agarwal, S. (2012) Chemical
treatment technologies for waste-water recycling—an overview. In
Spellman, F. R. (ed.). RSC Advances, pp. 6380–6388. Boca Raton.
Kusumadewi, R. A., Sani, I. K., & Winarni, W. (2019). The Use of Multi-criteria
Analysis in Selecting Water Treatment Units in Sadu Water Treatment Plant,
Bandung District, West Java Province, Indonesia. Journal of Community
Based Environmental Engineering and Management, 3(2), 65-78.
Le Hyaric, R., Canler, J. P., Barillon, B., Naquin, P., & Gourdon, R. (2009).
Characterization of screenings from three municipal wastewater treatment
plants in the Region Rhône-Alpes. Water Science and Technology, 60(2),
525-531.
Lee, Y.H., Lee, W.H., Kim, K.W., Ali, H., Cheema, T.A., Kwak, M.K. et al. (2014)
Numerical investigation of stress–strain and deformation characteristics
imposed upon automatic screener rakes. Materials Research Innovations,
18(S5), S5-17-S5-20.
Malik, H., Rashid, N., Khan, Z. M., & Maqbool, F. (2017). Low-cost municipal
wastewater treatment options for use in Pakistan–a review. Science Vision,
15(1), 71-78.
Metcalf & Eddy. 2003. Wastewater engineering treatment and reuse. McGraw Hill
Education
16
Ruan, Y., Zhang, K., Wu, C., Wu, R., & Lam, P. K. (2019). A preliminary screening of
HBCD enantiomers transported by microplastics in wastewater treatment
plants. Science of The Total Environment, 674, 171-178.
Saju JA, Rubel SNR, Rahman MM, Nayan SB, Bagchi R. 2020. Effectiveness of
Manual Bar Screen in Separating Solid Waste from Municipal Sewers of
Khulna City. Australian Journal of Engineering and Innovative Technology.
17