Anda di halaman 1dari 10

Ashar32

Selasa, 13 September 2016

Tipe Tipe Bar Screen

KATA PENGANTAR

Puji syukur yang tak terhingga penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan
kesehatan, kesempatan, kemauan, semangat serta kemampuan sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Bar Screen”. Shalawat serta salam semoga tercurah
limpahkan kepada kekasih Allah, Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa umat manusia dari
jalan yang gelap gulita ke jalan yang terang benderang.

Penulisan makalah ini dimaksudkan sebagai tugas yang merupakan salah satu aspek penilaian
dalam mata kuliahPerencanaan Bangunan Limbah Cair dan juga dapat memberikan pengajaran
kepada pembaca agar bisa menerapkan pengelolaan limbah dengan wastewater treatment plant.

Penulis menyadari bahwa sebagai manusia biasa yang tiada sempurna, sehingga makalah ini
masih terdapat kekurangan. Karena itu merupakan kebahagiaan tersendiri bagi penulis jika terdapat
kritik dan saran dari pembaca yang konstruktif sehingga mengarah ke kesempurnaan. Untuk itu,
penulis menyampaikan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Bambang
Bakri, ST, MT selaku Dosen mata kuliah Perencanaan Bangunan Limbah Cair dan juga kepada orangtua
yang telah memberi semangat, dukungan, dan motivasi serta doa, beserta segenap teman-teman
seperjuangan di Universitas Hasanuddin, terutama mahasiswa program studi Teknik Lingkungan yang
berperan andil dalam penyelesaian makalah ini.

Semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal atas segala jasa dan budi baik dari semua
pihak yang telah berpartisipasi dalam penulisan makalah ini. Akhir kata penulis berharap semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak. Amin.

Gowa, Maret 2016

Penulis
DAFTAR ISI

SAMPUL

KATA PENGANTAR......................................................................................... 2

DAFTAR ISI....................................................................................................... 3

PENDAHULUAN................................................................................................ 4

PEMBAHASAN.................................................................................................... 6

Bar Screen

KESIMPULAN DAN SARAN......................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Meningkatanya perindustrian merupakan titik awal berkembangnya suatu negara, karena tanpa
adanya industri maka tingkat perekonomian suatu negara tidak akan berkembang.Sebagaimana
Mahida (1981:3) mengatakan bahwa “peningkatan sektor perindustrian tersebut memberikan
dampak negatif terhadap ekologi”. Pendirian perindustrian di sekitar kawasan bantaran sungai
merupakan gejolak awal munculnya tumpukan-tumpukan limbah ataupun sampah yang
berbentukwastewater yang tidakdibuang sebagaimana mestinya dan tidak dilakukan pengolahan-
pengolahan terhadap limbah yang dihasilkan. Hal ini tentunya mengakibatkan
terjadinya disturbanceterhadap lingkungan sehingga terjadinya penurunan kualitas kehidupan.
Kebanyakan industri-industri yang membuang secara langsung limbah-limbah yang dihasilkannya
sebagai salah satuoutput dalam proses produksi ke sungai-sungai yang berada di sekitar kawasan
perindustrian. Akibatnya, kualitas sungai dan daya dukung lingkungan menurun secara signifikan.

Peningkatan volume limbah cair yang disalurkan ke sungai merupakan suatu hal yang sangat
penting untuk dipecahkan. Karena pertambahan limbah sekecil apapun bila dalam jumlah yang besar
dapat memberikan konstribusi yang besar dalam hal perusakan lingkungan. Meningkatnya limbah
cair (wastewater)pada kawasan sungai, disamping disebabkan oleh peningkatan jumlah perindustrian,
akan tetapi juga disebabkan oleh peningkatan jumlah populasi penduduk, terutama yang berasal dari
limbah rumah tangga seperti peningkatan kadar desinfektan, deterjen dan sumber-sumber
lainnya (Mahida, 1981:1). Untuk itu, dalam rangka mengatasi dampak negatif
dari wastawater diperlukan suatu alternatif yang dapat mengubah limbahcair menjadi suatu
keuntungan dalam perekonomian dan estetika lingkungan.
Limbah (wastewater)

Limbah adalah sampah-sampah yang berbentuk cair yang memiliki kandungan senyawa yang
bersifat organik maupun anorganik yang tersusun atas partikel-partikel yang berbahaya jika digunakan
oleh makhluk hidup tanpa pengolahan terlebih dahulu. Vesilind dalam bukunya“Introduction
Environmental Engineering”(2002: 241) mendefinisikan bahwa:

“limbah sebagai suatu sampah yang berbentuk cairan yang merupakan outputdari rumah
tangga, aktivitas komersial dan aktivitas perindustrian yang harus diolah terlebih dahulu sebelum
disalurkan ke perairan, sehingga tidak menimbulkan polusi pada sumber air seperti sungai yang
menjadi tempat pembuangan akhir”.

Air limbah berasal dari berbagai sumber. Segala sesuatu yang berasal dari toilet, air hujan yang
telah bergabung bersama polutannya, serta yang berasal dari aktivitas perindustrian. Oleh karena itu,
kadar air sampah (wastewater) sangat tinggi yaitu sekitar 99.9% atau lebih, dengan kandungan bahan
organik dan bahan anorganik yang berbentuk padatan.

Wastewater Treatment Plant

Wastewater treatment plant adalah metode pembenahan dan pengolahan limbah yang
tergantung pada peralatan mekanis atau pembenahan kimiawi yang terbagi atas beberapa kelompok.
Dimulai dari pengolahan secara mekanis yang terdiri dari penyaringan, pengambilan buihnya,
pengambangan dan sedimentasi, pengolahan kimiawi meliputi pengentalan, penghilangan bau dan
sterilisasi, hingga proses pembenahan secara biologis yang tergantung pada aktivitas organisme baik
yang dihubungkan dengan instalasi dan peralatan-peralatan seperti tangki-tangki Imhoff, tangki
septik, dan saringan-saringan halus yang bersusun.
PEMBAHASAN

BAR SCREENING

BAR SCREEN

Bar screen merupakan unit pengolahan pendahuluan (fisik) dalam WWTP. Bar screen
adalah saringan berbentuk batang-batang horizontal dengan jarak antar batang 10 cm. Screening
digunakan untuk menyisihkan padatan kasar yang terdapat pada limbah cair seperti kayu, ranting,
papan, dan padatan besar/kasar lainnya. Manfaat utama= screening ini adalah untuk pemeliharan
peralatan pompa dan juga menjaga adanya penumpukkan (clogging) pada katup dan sarana lainnya.

BENTUK:

 Batang paralel (bar rack)

 Tongkat

 Kawat

 Kawat mesh

 Perforated plate

 Kisi

LETAK:

Sebelum unit pompa & grit chamber

FUNGSI:

Menyisihkan material berukuran besar yang masuk ke dalam WWTP yang dapat merusak unit-unit
operasi, mengurangi efisiensi kinerja WWTP & mencemari badan air Dari konstruksinya peralatan
screening dibedakan menjadi manjadi dua yaitu halus (fine screen) dan kasar (screen).
Dari konstruksinya peralatan screening dibedakan menjadi manjadi dua yaitu halus (fine screen) dan
kasar (screen).
1. SARINGAN KASAR (COARSE SCREEN)
Ukuran celah pada coarse screen biasanya berkisar antara 6 hingga 150 mm (Metcalf&Eddy, 2004).
Dengan ukuran celah tersebut, coarse screen biasanya digunakan untuk menyingkirkan benda-benda
berukuran besar. Coarse screen dapat dibedakan berdasarkan metode pembersihannya, yaitu secara
manual (manually cleaned) atau mekanik (mechanically cleaned). Tipe manual, selain digunakan
untuk melindungi peralatan di IPAL, juga dapat digunakan sebagai cadangan bagi tipe mekanik atau
diletakkan pada saluran by-pass. Tipe mekanik adalah yang paling umum digunakan karena tidak
memerlukan operator untuk membersihkan permukaannya. umumnya dibentuk dari jeruji (bar
screen) dengan jarak antar jeruji sebesar 1 cm atau lebih. Berguna untuk melindungi pompa, valve,
perpipaan dan peralatan lainnya dari kerusakan atau tersumbat oleh sampah.

Contoh: BarRacks yaitu sebuah alat yang tersusun atas batang / tongkat parallel dengan
bukaan / spasi antar batang 6-150 mm yang berfungsi untuk melindungi pompa, valve,
jaringan pipa dari kerusakan/sumbatan.

Manually cleaned coarse screen, disebut juga bar screen (sumber:www.sharpengineering.co.in)

Mechanically cleaned coarse screen (sumber:www.fontanar.cz)


Berdasarkan cara pembersihannya, coarse screen dibagi menjadi 2, yaitu :

1) Hand-cleaned coarse screens

Di instalasi pengolahan air / limbah ukuran kecil hingga menengah, saringan jenis ini
biasanya ditempatkan sebelum pompa (di depan pompa) dan biasanya digunaka sebagai
cadangan, bila saringan mekanis sedang bermasalah.

2) Mechanically cleaned bar screens

Screen jenis ini dibagi menjadi 4, yaitu :chain driven, reciprocating rake, catenary, dan
continuous belt.

2. SARINGAN HALUS(FINE SCREEN)

Fine screen memiliki ukuran celah kurang dari 6 mm (Metcalf&Eddy, 2004). Dengan ukuran celah
yang kecil, fine screen tidak hanya digunakan sebagai instrumen dalam tahap pra pendahuluan, tapi
juga sebagai unit pengolahan primer. Pemanfaatan fine screen dapat membantu penyisihan TSS
sebanyak 15-30%, BOD sebesar 5-25%, lemak sebanyak 30-50%, dan padatan yang mengapung
hingga 90%. dibentuk dari saringan kain ataupun plat berpori yang umumnya diletaknya pada sabuk,
drum berputar, disk yang berada dalam kedalaman tertentu. Saringan halus dapat diaplikasikan pada
berbagai lokasi, di antaranya : saat pengolahan pendahuluan (setelah bar screen), pengolahan awal
(sebagai pengganti water clarifier awal) dan pengolahan buangan campuran.

Contoh: Screen yaitu sebuah alat yang berbentuk disk / drum dengan bukaan / spasi antar batang < 6
mm yang dapat terbuat dari bahan tembaga atau perunggu; Coarse woven wire media

Dalam pengoperasiannya peralatan screening di lakukan secara manual (intermitten) ataupun


mekanik (otomatis). Kuantitas padatan yang disisihkan terutama sekali dipengaruhi oleh celah yang
terbentuk oleh bar (opening size), semakin besar celah akan semakin kecil kuantitas padatan yang
tersisih.

Memilih Screen yang Tepat


Beberapa pertimbangan dalam pemilihan screen yaitu (huberforum.net):

 Kecepatan aliran maksimum dan minimum air limbah yang akan melewati screen
 Debit air limbah saat ini dan di masa yang akan datang
 Besarnya celah yang diperlukan
 Headloss yang melewati screen
 Penanganan material yang tertahan pada screen hingga pembuangannya
 Ketersediaan ruang
 Pola debit harian
 Karakteristik air limbah (dalam hal ini jenis/ukuran material yang akan melewati screen)
 Biaya instalasi dan operasional
 Lokasi pemasangan (indoor atau outdoor)
 Mekanisme pemantauan operasional screen
 Potensi timbulnya bau
 Bentuk dan model screen
 Material screen

Sumber:

* Metcalf and Eddy, 2004, Wastewater Engineering 4th edition, McGraw Hill International Editions,
New York.

KESIMPULAN

Kesimpulan
Bar screen merupakan unit pengolahan pendahuluan (fisik) dalam WWTP. Bar screen adalah saringan
berbentuk batang-batang horizontal dengan jarak antar batang 10 cm. Screening digunakan untuk
menyisihkan padatan kasar yang terdapat pada limbah cair seperti kayu, ranting, papan, dan padatan
besar/kasar lainnya. Manfaat utama screening ini adalah untuk pemeliharan peralatan pompa dan
juga menjaga adanya penumpukkan (clogging) pada katup dan sarana lainnya.

Berdasarkan jenisnya bar screen dibedakan menjadi dua yaitu Coarse Screen dan Fine Screen.

Ukuran celah pada coarse screen biasanya berkisar antara 6 hingga 150 mm (Metcalf&Eddy, 2004).
Dengan ukuran celah tersebut, coarse screen biasanya digunakan untuk menyingkirkan benda-benda
berukuran besar, sedangkan

Fine screen memiliki ukuran celah kurang dari 6 mm (Metcalf&Eddy, 2004). Dengan ukuran celah yang
kecil, fine screen tidak hanya digunakan sebagai instrumen dalam tahap pra pendahuluan, tapi juga
sebagai unit pengolahan primer.

Saran

Berdasarkan hasil kajian literatur dan kesimpulan mengenai aplikasi wastewater treatment
plant, maka dapat diajukan saran sebagai berikut:

- Bagi masyarakat disarankan agar menggunakan sistem wastewater treatment plant dalam lingkungan
kehidupan, terutama pada lingkungan keluarga.

- Penelitian tentang wastewater treatment plant disarankan untuk dilanjutkan dengan aspek penelitian
lain dengan kajian yang lebih luas, misalnya dengan melakukanresearch secara langsung.

- Pemilihan jenis bar screen yang akan digunakan pada pengolahan air limbah haris berdasarkan jenis
dan karakteristik air limbah yang akan diolah.

DAFTAR PUSTAKA
Hirshleifer, Jack,dkk. 1960. Water Supply: Economic Technology and Policy. USA : The
University of Chicago Press.

Metcalf and Eddy, 2004, Wastewater Engineering 4th edition, McGraw Hill International
Editions, New York.

http://www.airlimbah.com/2014/05/screening-air-limbah/, Diakses pada tanggal 30 Maret


2016, Pukul 01:31.

Anda mungkin juga menyukai