Anda di halaman 1dari 6

I.

Studi Pustaka
Material kasar (partikel diskrit) dapat terbawa dalam air baku olehproses penggerusan secara alami
dari arus air sepanjang aliran badan sungai, baikpada dinding maupun dasarnya. Hal ini juga dapat
terjadi karena penggerusan tanah diluar badan sungai yang kemudian masuk ke dalamnya dan
biasanya kandungan material kasar ini akan menjadi tinggi pada saat aliran deras, yaitu pada
saat musim penghujan. Material kasar ini mempunyai efek yang kurang baik apabila masuk kedalam
sistem pengolahan, terutama pada unit-unit peralatan mekanik
, karena dapat mengganggu kerja unit-unit tersebut. Pasir dan lumpur disamping dapat menyumbat
pompa, material inipun dapat merusak unit yang bergerak dan terendam didalam air seperti bagian
impellerpompa.
Fungsi utama dari bangunan bak prasedimentasi
(Plain Sedimentation Basins)adalah untuk menghilangkan/mencegah gravel, pasir, lumpur maupun
material kasar lainnya agar tidakmasuk kedalam Instalasi Pengolahan Air (IPA)
Dengan dibangunnyaprasedimentasi pada suatu sistem pengolahan air minum,material kasar yang
terbawa oleh air baku dapat direduksi sampai ke tingkat minimal sesuai dengan rancang bangun
yang akan diterapkan.

.
Sistem Prasedimentasi
Sistem prasedimentasi secara garis besar dapat dibagi menjadi3(tiga)jenis, yaitu:
Prasedimentasi dengan pengendapan secara alami (gravitasi)
Sand -traps(Penjebak Pasir).
Prasedimentasi mekanik,untuk menghilangkan pasir dankerikil.
2. Prasedimentasi dengan pengendapan secara alami
Material yang kasar mempunyai berat jenis lebih besar dari pada air, material ini pasti
akan jatuh/ mengendap ke bagian dasar.
Material ini dapat terbawa arus air (melayang) sebagai akibat daya jatuhnya dikalahkan oleh gaya
dorong arus air. Bak prasedimentasi umumnyadibuat memanjang searah aliran air, pada saat air
masuk kedalam bak maka kecepatan arusnya menjadi berkurang. Karena luas penampang
bak yang tegak lurus aliran biasanya lebih besar dari saluran masuknya, material-material
yang berat akan segera jatuh pada bagian muka bak.

29
Jurnal Potensi Vol.17 No.1, Maret 2015
R. Esther Ambat, R.Andjar Prasetyo
Daftar Pustaka
Benny,
C.
Sistem Penyediaan Air Minum
(Bahan Diklat Perpamsi ITB
angkatan X), Lembaga Pengabdian
Masya
rakat ITB

PERPMASI.
Bandung.
Fair, G.M,. Geyer, J.C dan Okun, D.A Gordon
Waste Water and Engineering,
volume 2.
L.Huisman,.
Sedimentation and floatation
Mechanical Filtration
”, Delf
University of Technology.
M. Annis, A. Shamim, Middlebroks, EJ. Water
Supply
Engineering Design
, Ann
Arbor Science

Sedimentasi adalah suatu unit operasi untuk menghilangkan materi tersuspensi atau flok kimia
secara gravitasi. Proses sedimentasi pada pengolahan air limbah umumnya untuk menghilangkan
padatan tersuspensi sebelum dilakukan proses pengolahan selanjutnya. Gumpalan padatan yang
terbentuk pada proses koagulasi masih berukuran kecil. Gumpalan-gumpalan kecil ini akan terus
saling bergabung menjadi gumpalan yang lebih besar dalam proses flokulasi. Dengan
terbentuknya gumpalan-gumpalan besar, maka beratnya akan bertambah, sehingga karena gaya
beratnya gumpalan-gumpalan tersebut akan bergerak ke bawah dan mengendap pada bagian
dasar tangki sedimentasi. Bak sedimentasi dapat berbentuk segi empat atau lingkaran. Pada bak
ini aliran air limbah sangat tenang untuk memberi Pusat Teknologi Lingkungan, (PTL) – BPPT
59 kesempatan padatan/suspensi untuk mengendap. Kriteria-kriteria yang diperlukan untuk
menentukan ukuran bak sedimentasi adalah : surface loading (beban permukaan), kedalaman bak
dan waktu tinggal. Waktu tinggal mempunyai satuan jam, cara perhitungannya adalah volume
tangki dibagi dengan laju alir per hari. Beban permukaan sama dengan laju alir (debit volume)
rata-rata per hari dibagi luas permukaan bak, satuannya m3 per meter persegi per hari. Q Vo = A
Vo = laju limpahan/beban permukaan (m3 /m2 hari) Q = aliran rata-rata harian, m3 per hari A =
total luas permukaan (m2 ) Beberapa kriteria desain bak pengendapan primer dap Pusat
Teknologi Lingkungan, (PTL) – BPPT 60 Tabel 5.1. Kriteria Desain Bak Pengendapan Primer
Parameter Desain Harga (besaran) Range Tipikal Waktu Tinggal Hidrolik (Jam) 1,5 – 2,5 2,0
Overflow rate ( m3 /m2 .hari) - Aliran Rata-rata 32 - 40 Aliran puncak 80 - 120 100 Weir
Loading (m3 /m.hari) 125 - 500 250 Dimensi : Bentuk Persegi Panjang Panjang (m) 15 - 90 25 -
40 Lebar (m) 3 - 24 6 - 10 Kedalaman (m) 3 - 5 3,6 Kecepatan pengeruk lumpur (m/menit) 0,6 –
1,2 1,0 Dimensi : Bentuk bulat (circular) Kedalaman (m) 3 - 5 4,5 Diameter (m) 3,6 - 60 12 - 45
Slope dasar (mm/m) 60 - 160 80 Kecepatan sludge scrapper (r/menit) 0,02 – 0,05 0,03 Sumber :
Metcalf & Eddy, 1979. Pusat Teknologi Lingkungan, (PTL) – BPPT 61 Gambar 5.9 : Bak
Sedimentasi IPAL BPPT.
Prasedimentasi merupakan salah satu unit pada bangunan pengolahan air minum yang

umumnya digunakan sebagai pengolahan pendahuluan. Bentuk unit prasedimentasi yang umum

digunakan adalah rectangular dan circular serta terdiri dari empat zona, yaitu zona inlet, zona

pengendapan, outlet, dan zona lumpur. Keempat zona ini akan mempengaruhi proses
pengendapan yang terjadi di zona pengendapan. Oleh karena itu, perlu diketahui bagaimana
desain keempat zona tersebut

Zona inlet berfungsi untuk mendistribusikan air ke seluruh area bak secara seragam,

mengurangi energi kinetik air yang masuk, serta untuk memperlancar transisi dari kecepatan air
yang tinggi menjadi kecepatan air yang rendah yang sesuai untuk terjadinya proses pengendapan
di zona pengendapan

Sedimentasi adalah suatu unit operasi untuk menghilangkan materi tersuspensi atau flok kimia secara
gravitasi. Proses sedimentasi pada pengolahan air limbah umumnya untuk menghilangkan padatan
tersuspensi sebelum dilakukan proses pengolahan selanjutnya. Gumpalan padatan yang terbentuk pada
proses koagulasi masih berukuran kecil. Gumpalan-gumpalan kecil ini akan terus saling bergabung
menjadi gumpalan yang lebih besar dalam proses flokulasi. Dengan terbentuknya gumpalan-gumpalan
besar, maka beratnya akan bertambah, sehingga karena gaya beratnya gumpalan-gumpalan tersebut
akan bergerak ke bawah dan mengendap pada bagian dasar tangki sedimentasi.

Bak sedimentasi dapat berbentuk segi empat atau lingkaran. Pada bak ini aliran air limbah sangat tenang
untuk memberi kesempatan padatan/suspensi untuk mengendap. Kriteria-kriteria yang diperlukan
untuk menentukan ukuran bak sedimentasi adalah : surface loading (beban permukaan), kedalaman bak
dan waktu tinggal. Waktu tinggal mempunyai satuan jam, cara perhitungannya adalah volume tangki
dibagi dengan laju alir per hari. Beban permukaan sama dengan laju alir (debit volume) rata-rata per hari
dibagi luas permukaan bak, satuannya m3 per meter persegi per hari. Vo = Q Vo = laju limpahan/beban
permukaan (m3 /m2 hari) A Q = aliran rata-rata harian, m3 per hari A = total luas permukaan (m2 )
Gambar 7.8. Tangki pengendapan
https://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/74506

Bak pengendap atau bak sedimentasi berperan dalam memisahkan partikel tersuspensi (TSS) dari
air limbah melalui pengendapan secara gravitasi. Ketika air limbah mengandung suspended solid
masuk ke bak sedimentasi, padatan-padatan dengan berat jenis yang lebih besar dari air akan
mengendap dan yang rnerniliki berat jenis lebih kecil dari air akan mengapung ke permukaan air.
Tujuan penelitian ini merancang secara detil unit sedimentasi berdasarkan pengujian karakteristik air
limbah maupun kriteria rancangan. Rancangan unit sedimentasi berbentuk rectangular (persegi).
Berdasarkan hasil perhitungan, lebar bak sebesar 1,16 meter; panjang bak sebesar 3,49 meter;
kedalaman air rata-rata sebesar 0,8 meter; freeboard sebesar 0,5 meter; laju limpasan pada debit
rata-rata sebesar 21,312 m3/m2.hari; waktu detensi pada debit rata-rata sebesar 0,90 jam; dimensi
saluran influen untuk panjang sama dengan lebar sebesar 0,10 m; panjang weir sebesar 2,16 m;
jumlah V-notch sebanyak 47 buah; lebar launder sebesar 0,1 m; lebar efluen box sebesar 0,2 m;
diameter pipa outlet sebesar 0,1 m; dan jumlah padatan per unit per hari sebesar 106,6 kg/hari.

) Prasedimentasi

Prasedimentasi berfungsi untuk menurunkan padatan tersuspensi yang terdapat pada air limbah
sebelum masuk ke bak ekualisasi. Bangunan prasedimentasi direncanakan berbentuk rectangular. Pada
desain bak prasedimentasi perlu didesain 4 zona secara terpisah. Potongan prasedimentasi disajikan
pada Gambar 2.

 Dimensi Zona Pengendapan Panjang = 2 m Lebar = 1 m Kedalaman = 1 m

 Dimensi Zona Inlet Pada zona inlet didesain pintu air dengan dimensi sebagai berikut: Lebar = 0,3 m
Tinggi = 0,4 m

 Dimensi Zona Lumpur Jumlah Kompartemen = 2 buah Luas permukaan = 1 m2 Luas dasar = 0,01 m2
Kedalaman = 0,3 m

 Dimensi Zona Outlet Jumlah gutter = 1 buah Panjang gutter = 1 m Lebar gutter = 0,05 m Kedalaman =
0,15 m 2)

Bak Ekualisasi
Bak ekualisasi berfungsi untuk meratakan aliran dan beban air limbah sebelum masuk ke pengolahan
fisik-kimia dan biologis. Bak ekualisasi juga berfungsi sebagai bak penampung agar aliran air limbah pada
unit selanjutnya dapat berlangsung secara kontinyu. Dimensi Bak Ekualiasi Panjang = 2 m Lebar = 1 m
Kedalaman = 1 m Pompa yang digunakan untuk mengalirkan air limbah dari bak ekualisasi ke unit
selanjutnya adalah pompa submersible non clogging. Potongan memanjang bak ekualisasi disajikan pada
Gambar 3. 3) Bak Pengaduk Cepat-Pengaduk Lambat-Sedimentasi Bangunan pengadukan cepat-
pengadukan lambat dan sedimentasi didesain menjadi satu kesatuan untuk mempermudah perawatan.
Bangunan pengadukan cepatpengadukan lambat berfungsi untuk mendispersikan koagulan

Pada pengolahan air limbah tingkat lanjutan, sedimentasi ditujukan untuk penyisihan lumpur setelah
koagulasi dan sebelum proses filtrasi. Selain itu, prinsip sedimentasi juga digunakan dalam pengendalian
partikel di udara. Prinsip sedimentasi pada pengolahan air minum dan air limbah adalah sama, demikian
juga untuk metoda dan peralatannya. Bak sedimentasi umumnya dibangun dari bahan beton bertulang
dengan bentuk lingkaran, bujur sangkar, atau segi empat. Bak berbentuk lingkaran umumnya
berdiameter 10,7 hingga 45,7 meter dan kedalaman 3 hingga 4,3 meter. Bak berbentuk bujur sangkar
umumnya mempunyai lebar 10 hingga 70 meter dan kedalaman 1,8 hingga 5,8 meter. Bak berbentuk
segi empat umumnya mempunyai lebar 1,5 hingga 6 meter, panjang bak sampai 76 meter, dan
kedalaman lebih dari 1,8 meter.

Anda mungkin juga menyukai