Anda di halaman 1dari 9

Analisis Kelayakan Ekonomi Sistem

Ketika sistem analis selesai menyusun dokumen kebutuhan sistem, maka tahap
desain bisa dimulai. Namun tidak semua kebutuhan sistem yang didefenisikan pada
tahapan analisis kebutuhan sistem layak untuk dikembangkan pada sistem informasi.
Harus ada mekanisme untuk menjustifikasi apakah kebutuhan sistem yang dibuat
layak untuk dilanjutkan menjadi sistem atau tidak. Tahapan inilah yang sering disebut
sebagai tahapan analisis kelayakan atau studi kelayakan.

Dokumen yang dihasilkan dari tahapan-tahapan sebelumnya dikumpulkan


menjadi suatu proposal pendahuluan proyek. Untuk memastikan usulan tersebut bisa
diteruskan menjadi proyek yang menguntungkan maka proposal harus di evaluasi
kelayakannya dari berbagai segi kelayakan, diantaranya :
a. Kelayakan teknis
b. Kelayakan Operasional
c. Kelayakan Hukum
d. Kelayakan Ekonomi

Kelayakan Ekonomi

Aspek yang paling dominan dari aspek kelayakan yang lain adalah kelayakan
ekonomi. Motivasi utama pengembangan sistem informasi pada perusahaan atau
organisasi adalah motif keuntungan. Dengan demikian aspek untung rugi jadi
pertimbangan utama dalam pengembangan sistem. Kelayakan ekonomi berhubungan
dengan return on investment atau berapa lama biaya investasi dapat kembali. Analisis
kelayakan ekonomi juga akan mempertimbangkan apakah bermanfaat melakukan
investasi ke proyek ini atau harus melakukan sesuatu yang lain. Suatu proyek yang
besar biasanya lebih menekankan kelayakan ekonomi karena umumnya berhubungan
dengan biaya yang terbilang besar.

Untuk menganalisis kelayakan ekonomi digunakan kalkulasi yang dinamakan Cost


Benefit Analysis atau Analisis Biaya dan manfaat. Analisis Biaya dan manfaat
memberikan gambaran kepada pengguna untuk memberikan gambaran kepada
pengguna manfaat yang diperoleh. Pada analisis biaya dan manfaat, ada beberapa
metode kuantitatif yang digunakan untuk menentukan standar kelayakan proyek.
Metode kuantitatif yang dapat digunakan adalah:

1. Analisis Payback (Payback Peroid)

2. Analisis Net Present Value

3. Return On Investment (ROI)

4. Internal Rate of Return (IRR)

2.1.1Analisis Payback (Payback Peroid)

Payback period adalah uji kuantitatif yang digunakan untuk menghitung jangka
waktu yang diperlukan untuk membayar kembali biaya investasi yang telah

dikeluarkan. Payback Period dapat diartikan sebagai pengembalian modal


investasi dalam jangka waktu tertentu. Istilah ini merujuk kepada periode maupun
jumlah tahun yang dibutuhkan guna mengembalikan nilai investasi semula.

2.1.2 Analisis Net Present Value

NPV digunakan ketika menghitung modal untuk menganalisis potensi keuntungan


sebuah proyek yang akan dilaksanakan. NVP adalah perkiraan laba yang akan
didapatkan dari investasi modal pada suatu proyek. Metode NPV dapat melengkapi
kekurangan metode payback period untuk mengevaluasi kelayakan bisnis, proyek,
atau investasi berdasarkan pada konsep waktu atau periode tertentu. NPV dapat
menentukan apakah investasi pada suatu proyek layak dilakukan atau tidak. NPV
positif menunjukkan bahwa proyeksi pendapatan dari investasi proyek lebih besar dari
biaya yang dikeluarkan. NPV negatif menandakan kerugian pada investasi proyek.
Sementara jika nilainya sama dengan nol, maka hasil tersebut akan membuat nilai
perusahaan tetap sama alias tidak berubah.

Ada beberapa hal yang perlu dipelajari, diantaranya :

a. Present Value
Nilai sekarang dari penerimaan (uang) yang akan didapat pada tahun
mendatang.

b. Net Present Value

Selisih antara penerimaan dan pengeluaran per tahun

c. Discount Rate

Bilangan yang digunakan untuk mendiskon penerimaan yang akan didapat


pada tahun mendatang menjadi nilai sekarang. Untuk menghitung nilai
diskon (diskon rate) dapat dipergunakan rumus berikut :

d = 1/(1+i)t

Dengan :

d= Discount rate

i=Interest rate

t= Tahun

NPV dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut :

(Bt Ct )
NPV t
K0
(1 i)
Bt = Benefit tahun ke-t

Ct= Cost tahun ke-t

i= Interest rate yang ditentukan

t= Tahun

K0= Investasi awal tahun ke-0 (sebelum proyek dimulai)

Kriteria :

NPV > 0 Feasible

NPV = 0 Indifferent

NPV < 0 Unfeasible


2.1.3 Return On Investment (ROI)

Return on investment (ROI) adalah besarnya keuntungan yang bisa diperoleh


(dalam %) selama periode waktu yang telah ditentukan untuk menjalankan proyek.
Untuk menghitungnya digunakan rumus :

TotalManfaat TotalBiaya
ROI
TotalBiaya

Jika dinyatakan dalam persen (%)

Jika nilai ROI bernilai positif maka ROI akan dianggap layak, jika bernilai negatif
akan dianggap tidak layak.

2.1.4 Internal Rate of Return (IRR)

Merupakan metode yang memperhatikan nilai waktu dari uang. Pada metode
NPV, tingkat bunga yang diinginkan telah ditetapkan sebelumnya, sedang pada
metode IRR justru tingkat bunga tersebut yang akan dihitung. Tingkat bunga yang
dihitung ini merupakan tingkat bunga yang akan menjadikan jumlah nilai
sekarang dari tiap-tiap proses yang disikronkan dengan tingkat bunga tersebut
sama besarnya dengan nilai sekarang dan initial cash flow (nilai proyek). Atau
dengan kata lain tingkat bunga ini adalah merupakan tingkat bunga persis
investasi bernilai impas, yaitu tidak menguntukan dan juga tidak merugikan.
Tingkat bunga impas inilah yang yang disebut sebagai Internal rate of return
(IRR). Dalam perbandingan antara IRR dengan tingkat bunga pengembalian (rate
return), jika IRR lebih besar dari rate return, maka investasi disimpulkan
menguntungkan.

Perhitungan IRR dapat dirumuskan sebagai berikut :

(i2 i1 ).NPV1
IRR i1
NPV1 NPV2
Dimana :

I1 =Tingkat suku bunga pertama yang menyebabkan nilai NPV positif

I2 =Tingkat suku bunga kedua yang menyebabkan nilai NPV positif

NPV 1 = NPV positif dengan tingkat bunga i1

NPV 2 = NPV positif dengan tingkat bunga i2

Contoh Studi Kasus

Tabel 1. Rincian Biaya dan Manfaat

Rincian Biaya dan Manfaat


Rincian biaya dan manfaat Tahun ke-0 Tahun ke-1 Tahun ke-2 Tahun ke-3
Rincian Biaya
Biaya pengembangan sistem
Pengadaan sistem 1,500,000
Perangkat keras (2 unit) 9,000,000
LCD Projector dan screen 7,500,000
Sofware Education 5,000,000
Biaya pelatihan 2,000,000
Biaya pemeliharaan 500,000 625,000
Total Biaya (TB) 25,000,000 500,000 625,000
Rincian Manfaat
1. Manfaat wujud
- Peningkatan biaya Pendidikan 3,400,000 4,420,000 5,746,000
- Peningkatan Informasi 4,050,000 5,467,500 7,381,125
Total Wujud (TW) 7,450,000 9,887,500 13,127,125
2. Manfaat Tak Wujud
- Perbaikan citra/nama baik 1,300,000 1,950,000 2,925,000
Total Tak wujud (TTW) 1,300,000 1,950,000 2,925,000
Total Manfaat (TM) = (TW + TTW) 8,750,000 11,837,500 16,052,125
Proceed (Selisih) = (TM - TB) 8,750,000 11,337,500 15,427,125

Adapun metode-metode untuk melakukan analisis biaya dan manfaat adalah


sebagai berikut :

1. Analisis Periode Pengembalian (Payback Peroid)


2. Analisis Pengembalian Investasi (Return on Investment)

3. Analisis Nilai Sekarang Bersih (Net Present value)

4. Internal Rate of Return (IRR)

Berdasarkan rincian biaya dan manfaat pada table diatas dan tingkat suku bunga
15%, maka dapat dilakukan analisis biaya dan manfaat sebagai berikut :

1. Analisis Periode Pengembalian (Payback Peroid)

Total biaya pengadaan pada tahun 0 : Rp. 25.000.000,-

Proceed pada tahun I : Rp. 8.750.000,- (-)

Sisa biaya sistem pada tahun I : Rp. 16.250.000,-

Proceed pada tahun II : Rp. 11.337.500,- (-)

Sisa biaya sistem pada tahun II : Rp. 4.912.500,-

Berhenti di tahun II karena tahun II merupakan tahun terakhir saat jumlah


besaran arus kas masih belum dapat menutup besaran investasi semula. Maka
n = 2.

PP = n + (TM n+1 – Proceed n)/ Proceed n+1 X 1 Tahun

PP = 2 + (16.052.125 - 11.337.500) / 15.427.125 X 1 Tahun

PP = 2 + (4.912.500/15.427.125) X 1 Tahun = 2, 31 Tahun

Periode pengembalian sudah dapat dicapai pada tahun ke -3, secara


detailnya adalah 2,31 tahun. Dari fakta tersebut dapat disimpulkan bahwa
yang ditanamkan pada rancangan sistem ini akan mencapai titik impas
pada waktu 2,31 tahun, yang berarti di tahun ke 3 mulai dapat mengambil
keuntungan dari sistem tersebut.

2. Analisis Pengembalian Investasi (Return on Investment)

Perhitungan persentase manfaat yang dihasilkan oleh sistem dibandingkan


dengan biaya tanpa pengadaan sistem.

Biaya perhitungan sistem :

Biaya pengadaan sistem bulan 0 : Rp. 25.000.000,-

Biaya pengadaan sistem bulan I : Rp. 0

Biaya pengadaan sistem bulan II : Rp. 500.000,-

Biaya pengadaan sistem bulan III : Rp. 625.000,- (+)

Total Biaya : Rp. 26.125.000,-

Total Keuntungan yang didapat :

Total Manfaat pada bulan I : Rp. 8.750.000,-

Total Manfaat pada bulan II : Rp. 11.837.500,-

Total Manfaat pada bulan III : Rp. 16.052.125,- (-)

Total Manfaat : Rp. 36.639.625,-

Rumus ROI adalah :

TotalManfaat TotalBiaya
ROI x100%
TotalBiaya

36.639.625 26.125.000
ROI x100% 40, 24%
26.125.000

Sistem ini akan memberikan keuntungan pada tahun ke-3 sebesar 40,24% dari
biaya pengadaan, sehingga sistem ini layak digunakan.

3. Analisis Nilai Sekarang Bersih (Net Present value)

Perhitungan analisis NPV:


Pr oceed1 Pr oceed2 Pr oceedn
NPV Nilai Pr oyek .....
(1 i%) 1
(1 i%) 2
(1 i%)n

Apabila diaplikasikan pada penerapan sistem yang baru, maka perhitungan


nilainya dengan tingkat bunga diskonto x15% per tahun adalah

8.750.000 11.337.500 15.427.625


NPV 25.000.000
(1 0,15%)1 (1 0,15%)2 (1 0,15%)3

NPV= 1.325.059,587

Dari hasil perhitungan di atas, dapat disimpulkan bahwa jumlah keuntungan


yang di terima sekarang pada tahun ke-3 apabila sistem ini diterapkan adalah
Rp. 1.325.059,87 atau NPV lebih besar dari 0. Maka proyek tersebut layak
dilaksanakan.

4. Internal Rate of Return (IRR)

Perhitungan nilai IRR dihitung dengan asumsi nilai NPV1 didapat dari
perhitungan NPV sebelumnya dengan I 1 = 15%. Di sini akan digunakan I2 =
20% sehingga didapatkan nilai:

8.750.000 11.337.500 15.427.625


NPV2 25.000.000
(1 0, 2%)1 (1 0, 2%)2 (1 0, 2%)3

= - 25.000.000+(7.291.666,67 + 7.873.263,87 + 8.928.023,73)

= - 25.000.000 +24.092.954.29

= -907.045,71 (Nilai NPV Negatif)

Dengan demikian, nilai IRR dapat dicari sebagai berikut:

(20% 15%).1.325.059, 587


IRR 15%
1.325.059, 5871 ( 907.045.71)
(5%).1.325.059, 587
IRR 15%
1.325.059, 5871 ( 907.045.71)

(5%).1.325.059, 587
IRR 15%
1.325.059, 5871 907.045.71)

(5%).1.325.059, 587
IRR 15%
2.232.105, 297

IRR= 15% + 2,97% = 17,97%

IRR= 17.97%, Artinya proyek ini akan menghasilkan keuntungan dengan


tingkat bunga 17,97% per tahun. Apabila tingkat bunga pengembalian yang
diinginkan sebesar 15% pertahun, maka IRR > 15%, sehingga proyek dapat
diterima.

TUGAS

Berdasarkan kelompok masing-masing buatlah Rincian Biaya dan Manfaat serta


lakukan:

1. Analisis Periode Pengembalian (Payback Peroid) dan penjelasannya

2. Analisis Pengembalian Investasi (Return on Investment) dan penjelasannya

3. Analisis Nilai Bersih Saat ini (Net Present value) dengan suku bunga 15% dan
penjelasannya

4. Analisis Internal Rate of Return (IRR) dan penjelasannya

Anda mungkin juga menyukai