Ketika sistem analis selesai menyusun dokumen kebutuhan sistem, maka tahap
desain bisa dimulai. Namun tidak semua kebutuhan sistem yang didefenisikan pada
tahapan analisis kebutuhan sistem layak untuk dikembangkan pada sistem informasi.
Harus ada mekanisme untuk menjustifikasi apakah kebutuhan sistem yang dibuat
layak untuk dilanjutkan menjadi sistem atau tidak. Tahapan inilah yang sering disebut
sebagai tahapan analisis kelayakan atau studi kelayakan.
Kelayakan Ekonomi
Aspek yang paling dominan dari aspek kelayakan yang lain adalah kelayakan
ekonomi. Motivasi utama pengembangan sistem informasi pada perusahaan atau
organisasi adalah motif keuntungan. Dengan demikian aspek untung rugi jadi
pertimbangan utama dalam pengembangan sistem. Kelayakan ekonomi berhubungan
dengan return on investment atau berapa lama biaya investasi dapat kembali. Analisis
kelayakan ekonomi juga akan mempertimbangkan apakah bermanfaat melakukan
investasi ke proyek ini atau harus melakukan sesuatu yang lain. Suatu proyek yang
besar biasanya lebih menekankan kelayakan ekonomi karena umumnya berhubungan
dengan biaya yang terbilang besar.
Payback period adalah uji kuantitatif yang digunakan untuk menghitung jangka
waktu yang diperlukan untuk membayar kembali biaya investasi yang telah
a. Present Value
Nilai sekarang dari penerimaan (uang) yang akan didapat pada tahun
mendatang.
c. Discount Rate
d = 1/(1+i)t
Dengan :
d= Discount rate
i=Interest rate
t= Tahun
(Bt Ct )
NPV t
K0
(1 i)
Bt = Benefit tahun ke-t
t= Tahun
Kriteria :
NPV = 0 Indifferent
TotalManfaat TotalBiaya
ROI
TotalBiaya
Jika nilai ROI bernilai positif maka ROI akan dianggap layak, jika bernilai negatif
akan dianggap tidak layak.
Merupakan metode yang memperhatikan nilai waktu dari uang. Pada metode
NPV, tingkat bunga yang diinginkan telah ditetapkan sebelumnya, sedang pada
metode IRR justru tingkat bunga tersebut yang akan dihitung. Tingkat bunga yang
dihitung ini merupakan tingkat bunga yang akan menjadikan jumlah nilai
sekarang dari tiap-tiap proses yang disikronkan dengan tingkat bunga tersebut
sama besarnya dengan nilai sekarang dan initial cash flow (nilai proyek). Atau
dengan kata lain tingkat bunga ini adalah merupakan tingkat bunga persis
investasi bernilai impas, yaitu tidak menguntukan dan juga tidak merugikan.
Tingkat bunga impas inilah yang yang disebut sebagai Internal rate of return
(IRR). Dalam perbandingan antara IRR dengan tingkat bunga pengembalian (rate
return), jika IRR lebih besar dari rate return, maka investasi disimpulkan
menguntungkan.
(i2 i1 ).NPV1
IRR i1
NPV1 NPV2
Dimana :
Berdasarkan rincian biaya dan manfaat pada table diatas dan tingkat suku bunga
15%, maka dapat dilakukan analisis biaya dan manfaat sebagai berikut :
TotalManfaat TotalBiaya
ROI x100%
TotalBiaya
36.639.625 26.125.000
ROI x100% 40, 24%
26.125.000
Sistem ini akan memberikan keuntungan pada tahun ke-3 sebesar 40,24% dari
biaya pengadaan, sehingga sistem ini layak digunakan.
NPV= 1.325.059,587
Perhitungan nilai IRR dihitung dengan asumsi nilai NPV1 didapat dari
perhitungan NPV sebelumnya dengan I 1 = 15%. Di sini akan digunakan I2 =
20% sehingga didapatkan nilai:
= - 25.000.000 +24.092.954.29
(5%).1.325.059, 587
IRR 15%
1.325.059, 5871 907.045.71)
(5%).1.325.059, 587
IRR 15%
2.232.105, 297
TUGAS
3. Analisis Nilai Bersih Saat ini (Net Present value) dengan suku bunga 15% dan
penjelasannya