REDLOTUS (CRM.ME)
Nama : Erwin Martua Tampubolon
NIM: H1101191049
Pengelolaan Hubungan Pelanggan
BAB I
Pendahuluan
Berkembangnya teknologi dari tahun ke tahun yang disertai dengan perkembangan sistem
informasi dan ilmu pengetahuan menyebabkan para pejuang bisnis ingin untuk meningkatkan
kemampuan dan keunggulan mereka dalam memperjuangkan dan mempertahankan pelanggan serta
mengerahkan seluruh potensi dan tenaga mereka untuk beradaptasi dan bersaing dengan pelaku
bisnis yang lain dalam mencari keuntungan. Dalam setiap perusahaan tentu saja ada pembagian
divisi, dimana masing-masing divisi mempunyai tugas dan perannya masing-masing. Salah satunya
adalah divisi bagian penjualan dan pemasaran. Divisi ini adalah bagian yang paling cocok untuk
menjalankan program Customer Relationship Management (CRM).
CRM (Customer Relationship Management) adalah strategi bisnis yang dilakukan dengan cara
memadukan proses, manusia dan teknologi. CRM membantu menarik prospek penjualan,
mengkonversi mereka menjadi pelanggan, dan mempertahankan pelanggan yang sudah ada dengan
memperhatikan kepuasan pelanggan.
Tujuan dari CRM
Tujuan dari CRM adalah untuk mengetahui sebanyak
mungkin tentang bagaimana kebutuhan dan perilaku
pelanggan agar selanjutnya pihak perusahaan dapat
memberikan sebuah pelayanan yang optimal dan
mampu mempertahankan hubungan yang sudah ada
karena kunci sukses dari bisnis sangat tergantung
seberapa jauh suatu perusahaan tahu tentang
pelanggan, dan mampu memenuhi kebutuhan mereka.
Sulit bagi sebuah perusahaan untuk mencapai dan
mempertahankan profitabilitas tanpa melakukan fokus
secara berkesinambungan tanpa menggunakan
program CRM.
Metode Penelitian
• Metode penelitian yang digunakan untuk penelitian di dalam laporan
ini adalah metode studi kasus. Metode studi kasus adalah salah satu
metode penelitian dalam ilmu sosial. Dalam riset yang menggunakan
metode ini, dilakukan pemeriksaan longitudinal yang mendalam
terhadap suatu keadaan atau kejadian yang disebut sebagai kasus dengan
menggunakan cara-cara yang sistematis dalam melakukan pengamatan,
pengumpulan data, analisis informasi, dan pelaporan hasilnya.
Studi kasus dapat digunakan untuk menghasilkan dan menguji hipotesis.
• Pendapat lain menyatakan bahwa studi kasus adalah suatu strategi riset,
penelaahan empiris yang menyelidiki suatu gejala dalam latar kehidupan
nyata. Strategi ini dapat menyertakan bukti kuatitatif yang bersandar
pada berbagai sumber dan perkembangan sebelumnya dari proposisi
teoretis. Studi kasus dapat menggunakan bukti baik yang bersifat
kuantitatif maupun kualitatif. Penelitian dengan subjek tunggal
memberikan kerangka kerja statistik untuk membuat inferensi dari data
studi kasus kuantitatif
BAB II
STUDI LITERATUR
CRM
Customer Relationship Management (CRM) merupakan sistem informasi yang
mencakup strategi dan teknologi untuk manajemen hubungan pelanggan ataupun
calon pelanggan. Mulai dari pemasaran, penjualan, hingga layanan pelanggan.
Menurut Kalakota dan Robinson (2001), terdapat tiga tahapan CRM, yaitu :
1) Mendapatkan pelanggan baru (acquire). Pelanggan baru didapatkan dengan
memberikan kemudahan dalam mengakses informasi, inovasi baru, dan pelayanan
yang menarik.
List
Fitur list merupakan fitur dimana fitur tersebut menampilkan setipa list yang telah
dibuat oleh pengguna.
Autoresponders
Fitur ini merupakan fitur dimana sang pengguna bisa membuat atau
menjadwalkan email yang akan dikirim dengan waktu,
Webforms
Fitur ini merupakan sebuah fitur dimana sang pengguna bisa mengelola website
miliknya agar bisa terus membangun dan memelihara hubungannya dengan
pelanggan secara online
Dashboard
Pada fitur dashboard ini, sang pengguna bisa melihat
setiap portlet-portlet yang dimiliki oleh pengguna.
Workflow
Pada fitur workflow ini, pengguna dapat
mengotomatisasikan task seperti mengirim peringatan
Leads
Fitur ini merupakan sebuah fitur dimana pengguna
bisa menambahkan lead, dimana lead merupakan
orang yang diperkirakan tertarik dengan produk atau
layanan yang kita berikan namun belum masuk
kedalam tahap kualifikasi
Account Account merupakan sebuah fitur dimana pada
fitur ini pengguna dapat membuat sebuah account.
Account yang 9 dimaksudkan pada software ini
merupakan sebuah perusahaan
Opportunity
Fitur ini merupakan sebuah fitur dimana sang pengguna bisa
memperkirakan perluang dari seorang pelanggan yang telah
ditambahkan
Contact
Pada fitur ini, sang perngguna dapat menambahkan contact
yang bisa saja ditambahkan secara manual atau ditambahkan
melalui lead yang kemudian dikonversikan menjadi sebuah
kontak.
Last Activity
Pada fitur last activity ini, pengguna dapat melihat aktivitas-
aktivitas terakhir daripada sang pelanggan yang sudah
terhubung dalam software CRM
Calendar
Pada fitur calendar ini, sang pengguna dapat
membuat/menjadwalkan sebuah meeting dan juga dapat
menjadwalkan waktu berakhirnya sebuah project dan juga
task yang ada.
Projects
Pada fitur ini, sang pengguna dapat membuat
project, mengedit project dan dapat
menentukan kapan project tersebut berakhir,
bersama siapa project itu dilaksanakan.
Catalog Items
Pada fitur ini pengguna dapat meng-set
template daripada sebuah produk dengan
memberikan diskripsi, dan juga harga
daripada sebuah produk
Product
Pada fitur ini, sang oengguna dapat
memanajemen produk mereka, pelayanan
mereka, dan subscriptions mereka.
Task
Pada fitur task ini, pengguna dapat membuat task
yang diperuntukkan kepada sebuah account,
contact, lead, dan oppotunity records.
Templates
Design Workshop
Fase ini adalah fase untuk merancang dan memperbaiki yang bisa digambarkan sebagai
workshop dimana penganalisis dan dan pemrogram dapat bekerja membangun dan
menunjukkan representasi visual desain dan pola kerja kepada pengguna. Selama tahap
ini berlangsung, pengguna merespon prototipe yang ada dan penganalisis memperbaiki
modul-modul yang dirancang berdasarkan respon pengguna.
Implementation
Pada fase implementasi ini, penganalisis bekerja dengan para pengguna secara intens
selama workshop dan merancang aspek-aspek bisnis dan nonteknis perusahaan. Segera
setelah aspek-aspek ini disetujui dan sistem-sistem dibangun dan disaring, sistem-sistem
baru atau bagian dari sistem diujicoba dan kemudian diperkenalkan kepada organisasi .
4. MODEL SPIRAL
Model Spiral merupakan perpaduan antara model prototyping dan
model waterfall. Model prototyping yang fokus pada penyajian atau
presentasi kepada user dengan format input dan output kemudian
perangkat lunak akan dievaluasi. Model waterfall yang fokus kepada
proses pengembangan perangkat lunak yang sistematis atau berurutan.
Ciri khas dari model spiral ini yaitu Risk Analysis.
Spiral model merupakan proses yang pendekatannya bersifat realistis
pada software besar karena proses dari awal sampai proses pengiriman
dan perbaikan dapat dipahami dengan baik oleh clieent dan developer.
Model ini mempunyai rangkaian kerja yang iterasi (peningkatan pada
model) awal yang berbentuk prototype dan kemudian iterasi
selanjutnya akan menjadi perkembangan dari model sebelumnya. Model
ini dapat terus digunakan meskipun software sudah dikirimkan karena
proses (siklus)dapat berputar lagi jika ada perubahan pada software
sampai tidak ada permintaan perupbahan pada software oleh client.
TAHAP VERIFIKASI
Business Case
Merupakan tahapan awal yang menggambarkan kebutuhan/harapan
konsumen terhadap sistem yang akan dikembangkan, termasuk manfaat
sistem terhadap konsumen dan perkiraan biaya yang harus disediakan.
Requirement
1. Performance – apakah kinerja sistem sesuai dengan target yang sudah didefinisikan sebelumnya.
2. Volume – apakah software/sistem dapat menampung volume informasi yang cukup besar.
3. Stress – apakah software/sistem dapat menampung sejumlah informasi pada waktu-waktu
tertentu.
4. Documentation – apakah semua dokumentasi penting sudah disiapkan.
5. Robustness – apakah software/sistem cenderung stabil pada berbagai kondisi diluar
dugaan/ekstrim.
TAHAPAN VALIDASI
• Acceptance test
• Merupakan aktivitas untuk menguji sejauh mana sistem/software
dapat membantu memecahkan business case, dalam artian apakah
sistem/software tersebut sudah sesuai dengan harapan
konsumen/klien dan sejauh mana manfaat sistem/software ini bagi
klien. Test ini sering kali disebut sebagai User Acceptance Test (UAT).
• Release testing
• Test ini dilakukan untuk menguji sejauh mana sistem/software dapat
mendukung aktivitas organisasi dan berjalan dengan harmonis sesuai
dengan kegiatan rutin organisasi. Beberapa pertanyaan coba dijawab
pada fase ini misalnya apakah software tersebut mempengaruhi
sistem lain? Apakah software tersebut kompatibel dengan sistem
lain? Bagaimana kinerja sistem sebenarnya di dalam organisasi?