Istilah CRM baru popular digunakan dalam beberapa tahun terakhir ini. Bagi kalangan
perusahaan yang khususnya bergerak dibidang informasi teknologi (IT), istilah CRM
dipakai untuk menggambarkan berbagai aplikasi perangkat lunak yang digunakan untuk
mengoptimalkan fungsi pemasaran, penjualan dan pelayanan kepada pelanggan. Secara
konsepsi ada anggapan yang menganggap bahwa CRM merupakan sebuah proses pemasaran.
Pada level aplikasi, CRM diterapkan untuk aktifitas pemasaran, seperti segmentasi pasar,
mendapatkan konsumen baru, mempertahankan kesetiaan konsumen, mengembangkan
konsumen, menejemen kampanye penjualan, dan manajemen kesempatan. Namun pada
tingkat strategis, CRM dapat digunakan sebagai teknolog yang mendukung misi perusahaan
dalam upaya meningkatkan orientasi pada para pelanggannya. Data tentang konsumen yang
mendukung strategi CRM dapat juga digunakan untuk berbagai kepentingan di dalam
perusahaan tidak hanyauntuk aktifitas pemasaran saja. Manjemen operasional dapat
dimanfaatkan data konsumen untuk mendesain produk atau layanan khusus bagi para konsumen.
Menurut Newell, Customer Relationship Management (CRM) adalah sebuah modifikasi
dan pembelajaran perilaku konsumen setiap waktu dari setiap interaksi, perlakuan terhadap
pelanggan dan membangun kekuatan antara konsumen dan perusahaan. Menurut Kotler dan
Keller, CRM atau manajemen hubungan pelanggan adalah proses mengelola informasi secara
rinci tentang masing-masing pelanggan. Konsep utama dari Customer Relationship
Management (CRM) itu adalah penciptaan nilai pelanggan yang bertujuan tidak hanya
untuk memaksimalkan pendapatan dari transaksi tunggal melainkan keunggulan
bersaing. Keunggulan bersaing ini tidak hanya berdasarkan harga saja tetapi juga
berdasarkan kemampuan provider untuk membantu pelanggan menghasilkan nilai untuk
mereka sendiri dan untuk membina hubungan jangka panjang dengan pelanggan.
Customer Relationship Management (CRM) merupakan kombinasi dari proses bisnis dan
teknologi yang tujuannya untuk memahami pelanggan dari berbagai perspektif untuk
membedakan produk dan jasa perusahaan secara kompetitif.
Otomasi Pemasaran
Mengirimkan email marketing diskon ke pelanggan perusahaan tentang pricelist terbaru.
Dengan begitu, perusahaan bisa membuat mereka tertarik untuk membeli atau
menggunakan jasa perusahaan. Perusahaan tidak perlu mengirimkan satu-satu email ke
konsumen cukup dengan CRM Operasional maka perusahaan dengan mudah mengirim
info diskon hingga campaign yang sedang dijalankan lewat email marketing otomatis.
Otomasi Penjualan
Perusahaan dapat memberikan invoice (tagihan) kepada pelanggan secara otomatis
kepada pelanggan yang sudah memesan produk atau layanan perusahaan. Jadi perusahaan
tidak perlu mengirimkan secara manual invoice pelanggan perusahaan. Perusahaan juga
tidak perlu untuk mengkonfirmasi apakah pelanggan sudah melakukan transaksi dengan
benar atau tidak jadi membeli produk atau layanan perusahaan. Waktu yang digunakan
jadi lebih cepat dan efisien sehingga menghemat banyak sumber daya.
CRM operasional juga didesain untuk bisa digunakan oleh lintas divisi secara
otomatis. Sehingga baik tim marketing plan, sales executive, dan customer service bisa
saling berkoordinasi dalam mencatat, melakukan follow up, sampai melakukan closing
kepada customer yang ada. Dengan menggunakan CRM ini, maka kemungkinan
terjadinya miskomunikasi antar divisi serta tingkat gagal closing akan semakin
berkurang, karena semua customer bisa dimonitor dan diberikan treatment yang tepat.
b. CRM Analytical
CRM analytical biasa digunakan untuk mengumpulkan detail data dari customer.
Selain informasi kontak, CRM analytical juga mengumpulkan data kebiasaan dan
perilaku seperti preferensi, asal datangnya customer, ketertarikan, dan sebagainya.
Penerapan penggunaan CRM analytical dapat membawa manfaat :
o Pengumpulan data dari ketertarikan konsumen terhadap produk atau layanan
o Data dari respon konsumen terhadap sebuah produk atau layanan
o Melacak sumber promosi yang paling efektif terhadap transaksi produk atau jasa.
c. CRM Kolaboratif
CRM Kolaboratif berfungsi untuk melacak history dan identitas dari konsumen
perusahaan. Misalnya saja ada konsumen yang telah lama menjadi pelanggan suatu
perusahaan, tentu konsumen tersebut sudah pernah bertemu dengan berbagai divisi yang
terlibat dalam bisnis perusahaan tersebut. CRM Kolaboratif bisa membantu tim untuk
melacak riwayat yang diperlukan oleh konsumen di perusahaan, kemudian ketika
konsumen memiliki laporan permasalahan, perusahaan bisa langsung menghubungi divisi
yang dibutuhkan oleh konsumen tersebut. Sebelumnya uda ada hubungan yang dibangun
antara divisi perusahaan dengan para konsumennya.
e. CRM Strategic
CRM strategic merupakan CRM yang digunakan untuk menentukan strategi
jangka panjang terhadap customer anda. CRM jenis ini biasanya juga merupakan bagian
dari CRM kolaboratif, dimana strategi jangka panjang pasti melibatkan banyak divisi di
perusahaan. CRM strategic mampu merekam informasi dan histori dari hubungan
customer dengan berbagai divisi. Dari hasil-hasil interaksi tersebut, perusahaan nantinya
bisa mengambil tindakan yang dianggap perlu sebagai strategi dari pengembangan sales.
CRM Implementation Effectiveness
CRM adalah alat untuk memusatkan data pelanggan, dimana perusahaan dapat
menyimpan semua data-data selama proses penjualan dalam satu aplikasi. Dengan pemusatan
data ini, tim internal perusahaan dapat bekerja lebih cepat, lebih efisien dan memiliki akurasi
yang lebih maksimal jika dilakukan dengan benar.
CRM adalah untuk menjaga kerjasama tim internal perusahaan lebih baik, karena dengan
pemusatan data mulai dari customer service, marketing, leader, sales, supervisor, manager
hingga CEO sekalipun dapat terus memantau aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan tim
maupun pelayanan. Contoh, ketika customer service menerima telepon dari prospek baru, ketika
CS mengupdate data pada CRM, tim marketing dan sales akan mendapatkan notifikasi
pembaruan data. Ketika ada tim yang melayani atau siap melayani, tim internal perusahaan akan
mendapatkan notifikasi siapa yang melayani prospek tersebut. Sehingga, tidak ada lagi
kunjungan dobel dari tim internal perusahaan kepada prospek tersebut. Misal ada keluhan atau
pertanyaan tentang detail suatu produk langsung di pusatkan ke costumer service.
5. Meningkatkan Keuntungan
Dari hubungan yang baik antara perusahaan dan konsumen yang terbangun, pemasaran
produk dengan teknik word of mouth akan meningkat. Konsumen akan
merekomendasikan produk perusahaan secara gratis karena pengalaman pelayanan yang
memuaskan. Baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, hal ini sangat bernilai
positif karena meningkatkan keuntungan perusahaan.