Costumer Relation Management adalah salah satu aplikasi dari ilmu MIS. Dalam sebuah
industri yang perkembangannya pesat. Costumer adalah mata rantai yang tak terpisahkan dari
struktur industri. Mengapa? Karena kostumer lah yang menjadi pembeli dari produk atau jasa
yang dihasilkan oleh perusahaan kita. Sebuah perusahaan tak akan pernah bisa berjalan
dengan baik apabila tak ada yang membeli produk atau jasanya. Dunia bisnis sekarang ini
telah menjadi semakin sulit dan semakin crowded. Banyak sekali competitor yang selalu
bermunculan dengan ide-ide baru dan inovasi tercanggih setiap saatnya. Akibatnya kostumer
tentu akan memiliki banyak sekali pilihan, jika ia tak puas dengan layanan sebuah perusahaan
ia akan dengan mudah berpindah ke produsen yang lain. Bagaimana caranya agar kostumer
tersebut tidak melakukan hal itu dan selalu loyal terhadap produk perusahaan kita? CRM lah
salah satu jawabannya.
Sebuah sistem tak akan pernah berjalan dengan baik tanpa adanya database. Begitu pula
dengan CRM ini. Yang menjadi tulang punggung dari sistem ini tak lain dan tak bukan adalah
database dari kostumer. Informasi yang diperoleh dari konsumen baik berupa interaksi
dengan perusahaan dan prospek kedepannya akan sangat berharga, termasuk juga informasi
yang diperoleh dari order kostumer, informasi tentang support yang diberikan, request
kostumer, complain, interview dan survey yang telah diberikan. Bagi sistem CRM kesemua
hal itu adalah input yang sangat berharga bagi perusahaan.
Costumer Intelligence
Costumer intelligence adalah sebuah upaya untuk mengkotak-kotakkan kostumer sesuai
dengan needs dan kebutuhannya masing-masing. Tentu saja hal ini bisa dilakukan dengan
bantuan software atau manual manusia. Setelah ia dikotak-kotakkan kita akan dengan mudah
memasukkan kostumer itu kedalam permainan strategi bisnis perusahaan. Contohnya adalah
pembagian kostumer potensial, kostumer biasa, dan kostumer tak potensial. Ini akan
memudahkan kita untuk mengetahui apakah kostumer itu cukup puas atau tidak.
Operasional CRM
Karena kekuatan utama dari CRM adalah database dari kostumer, maka yang paling
bertanggung jawab dalam penyediaan data ini tak lain adalah front office, yaitu tak lain
adalah sales, marketing, dan juga tak ketinggalan service. Setiap interkasi dengan kostumer
akan dicatat dan masuk dalam sistem kontak history kostumer. Jika memang dibutuhkan data
ini akan bisa diolah kembali untuk kepentingan perusahaan. Salah satu kelebihan yang
diperoleh dari kontak history kostumer adalah kostumer dapat berinteraksi dengan berbagai
macam contact channel di dalam perusahaan dari waktu ke waktu tanpa harus menjelaskan
pada para officer komplain apa saja yang telah mereka hadapi terdahulu.
Kegunaan CRM
Database kostumer didalam CRM dapat digunakan untuk berbagai macam kegunaan,
diantaranya adalah :
Mendesain dan melaksanakan marketing campaign untuk mengoptimalkan
eketifitas marketing
Mendesain dan melaksanakan costumer campaign yang spesifik seperti cross
selling, up-selling, dan retensi.
Menilai respon kostumer terhadap produk dan level service, misalnya seperti
kenaikan harga, new product development, dan lainnya
Mengambil keputusan manajemen seperti forecasting financial dan costumer
profitability analysis
Prediksi terhadap level defect yang tak diinginkan kostumer (churn analysis)
ini mereka telah melakukan hal yang benar. Yaitu perlindungan terhadap data dan privasi
kostumer.
Kesimpulan
Banyak dari penerap CRM yang gagal dalam implementasi CRM, diantara mereka yang
gagal kebanyakan disebabkan oleh kualitas data yang buruk dan ketidaksiapan mental dalam
menjalankan CRM. Ketika perusahaan hendak menimplementasikan CRM, perlu
diperhatikan bahwa integrasi data kostumer harus sudah bisa berjalan. Data harus dapat
diekstrak oleh siapapun dan departemen yang membutuhkan (misalnya divisi R n D
membutuhkan data dari kostumer, maka data tersebut harus tersedia dan terupdata di sistem).
Jika hal ini dapat terjadi, maka ia akan menciptakan demand jauh melebihi ekspektasi
kostumer, dan hal ini akan memberikan perusahaan sebuah keuntungan yang tak dimiliki oleh
competitor. Ia akan menciptakan hubungan business-to-business yang lebih akrab. Ketika hal
ini terjadi maka CRM pastinya bernilai lebih dari sekadar sales atau hubungan interaksi
kostumer saja.
-Alkindi- dari berbagai sumber