Anda di halaman 1dari 25

Forum Diskusi Sesi

Accessing Marketing Environment

MKTG8018048
Marketing & Digitalization Strategy (OL) – LOP2
Dr. Pantri Heriyati, S.E., M.Comm.

Oleh :
1. Angga Galih Perdana (NIM. 2301985821)
2. Permadi Setiawan (NIM. 2301985973)
3. Hapsari Handayani (NIM. 2301986074)
4. Muhammad Indrik (NIM. 2301986055)
Forum Diskusi Sesi

Forum Sesi 2
Ada tiga aktifitas yang akan kita lakukan di dalam sesi ini yang mengacu pada
pendekatan Horton (2006): Absorb, Do, Connect. Saya paparkan sebagai berikut, dan
silakan digunakan sebagai panduan diskusi.
Kegiatan pertama adalah aktivitas ABSORB. Pada kegiatan ini tujuan yang ingin dicapai
adalah mahasiswa dapat mengabsorbsi informasi baru yang berkaitan dengan topik
hari ini, oleh
karena itu,
1. Pelajari buku teks utama (Kotler & Keller, 2016), Bab 4, 5, 6, dan 12. Materi
ringkasannya juga anda bisa dapatkan di Binusmaya.
2. Pelajari juga materi tambahan video based learning untuk sesi ini.
3. Baca dan pahami juga artikel studi kasus (case study) yang dilampirkan untuk sesi
ini
▪ Kotler & Keller: Chapter 4, 5, 6, and 12
▪ Case: CV IDEAS: Growbox – Striving for sales growth (Waworuntu, A.S. &
Kountur, R., BINUS Case Center, 2016)
▪ VBL: Conducting online research for holistic marketing approach
▪ Additional reference: Horton, W. (2011). Elearning by design. 2nd Ed. John Wiley
& Sons.

Kegiatan kedua adalah aktivitas DO. Harap anda memberikan tanggapan atas hal-hal
berikut:
1. Ilustrasikan pendekatan yang sesuai untuk customer relationship management
(CRM) untuk masing masing organisasi business-tobusiness (B2B) maupun business
to-consumer (B2C)
2. Merujuk pada Case “CV Ideas: Growbox – Striving for sales growth’’, Dari
pandangan strategic marketing, apa akar masalah dari Growbox?
a. Bagaimana rekomendasi anda bagi Growbox untuk perencanaan strategi
pemasarannya berkaitan dengan akar masalahnya tersebut?
b. Petunjuk: gunakan pendekatan perencanaan yang terintegrasi dan
jelaskan secara singkat namun padat mulai dari STP sampai marketing mix.
c. Seandainya anda melakukan riset pemasaran untuk Growbox untuk
mengetahui segmentasi bagi pasar serupa Growbox, jelaskan langkah-
langkah dari rencana riset anda.

Kegiatan ketiga adalah aktivitas CONNECT. Pada bagian ini,


1. Mahasiswa wajib saling memberikan respon atas pandangan/tanggapan
rekannya di dalam kelompok diskusi

Marketing & Digitalization (OL) – LOP2 Page |1


Forum Diskusi Sesi

2. Mahasiswa dapat saling mengkritisi dan memberikan masukan dengan cara


berbagi pendapat atau pengalaman bapak/ibu masingmasing.
3. Tanggapan anda atas isu yang dipaparkan dan reaksi anda terhadap
pemaparan rekan-rekan anda akan menentukan skor nilai fórum anda. Karena
itu, tanggapan anda sesuaikan dengan teori dan konsep yang dijabarkan pada
sesi ini.

JAWABAN
1. Ilustrasikan pendekatan yang sesuai untuk customer relationship management (CRM)
untuk masing masing organisasi business-tobusiness (B2B) maupun business to-
consumer (B2C).
Jawab :
A. CRM (Customer Relationship Management) adalah strategi bisnis yang memadukan
proses, manusia dan teknologi. Membantu menarik prospek penjualan, mengkonfersi
mereka menjadi pelanggan, dan mempertahankan pelanggan yang sudah ada,
pelanggan yang puas dan loyal. Tujuan dari CRM adalah untuk mengetahui
sebanyak mungkin tentang bagaimana kebutuhan dan perilaku pelanggan, untuk
selanjutnya memberikan sebuah pelayanan yang optimal dan mempertahankan
hubungan yang sudah ada, karena kunci sukses dari bisnis sangat tergantung
seberapa jauh kita tahu tentang pelanggan dan memenuhi kebutuhan mereka. Sulit
bagi sebuah perusahaan untuk mencapai dan mempertahankan kepemimpinan
dan profitabilitas tanpa melakukan fokus secara berkesinambungan yang dapat
dilakukan pada CRM. Customer Relationship Management (CRM) merupakan sistem
kustomisasi real time yang memanajemen kustomer dan melakukan personalisasi
produk dan servis berdasarkan keinginan customer atau menyangkut hubungan
antara perusahaan dengan konsumen yang meliputi : Sales, pemasaran, data-data
penjualan dan pelayanan, anggapan dari konsumen.

Beberapa pendekatan CRM untuk beberapa jenis bisnis, sebagai berikut :


1. Analitik
Analytical CRM menganalisis data pelanggan untuk berbagaitujuan seperti
merancang dan menjalankan kampanye target pemasaran,termasuk melakukan
cross-selling, up-selling, aiatem informasimanajemen untuk forecasting keuangan
dan analisis profitabilitas pelanggan.

2. Intelijen Penjualan.
Intelijen Penjualan atau Sales Intelligence dalamCRM adalah sejenis dengan is similar
to Analytical CRM, tetapiditekankan lebih jauh untuk piranti penjualan langsung

Marketing & Digitalization (OL) – LOP2 Page |2


Forum Diskusi Sesi

dengan fitur untukmencari peluang Cross-selling/ Up-selling/ Switch-selling, kinerja


penjualan, kecenderungan pelanggan, margin pelanggan.

3. Operasional Operational CRM


memberikan dukungan untuk proses bisnis di front office, seperti untuk penjualan,
pemasaran, dan staf pelayanan. Interaksi dengan pelanggan biasanya disimban
dalam sejarakkontak pelanggan, dan staf dapat melihat kembali informasi
pelangganketika dibutuhkan. Dengan sejarah kontak pelanggan ini, staf
dapatdengan cepat memperoleh informasi penting. Dapat meraih
pelanggandalam waktu dan tempat yang tepat merupakan sesuatu yang
sangatdiinginkan.

4. Penjualan
Untuk penjualan biasa digunakan Sales Force Automation(SFA). SFA membantu untuk
otomatisasi aktivitas yang terkait denganstaf penjualan, seperti untuk penjadwalan
menghubungi pelanggan, pengiriman surat kertas maupun elektronik ke
pelanggarn, menelusurirespon pelanggan, membuat laporan, menilai tingkat
penjualan, prosesorder penjualan otomatis.

5. Manajemen Kampanye.
Campaign management mengkombinasikanelemen antara CRM operasional dan
analitik agar dapat menjalankanfungsi pembentukan kelompok target dengan
kriteria tertentumenggungakan data pelanggan, mengirimkan materi yang terkait
dengankampanye produk untuk calon tertentu menggunakan berbagai
saluranseperti e-mail, telephone, SMS, dan surat, menelusuri, menyimpan
danmenganalisis statistik kampanye.

6. Kolaboratif.
Collaborative CRM mencakup aspek-aspek yang ditanganikorporasi yang terkait
dengan pelanggan pada berbagai departemenseperti pada bagian penjualan,
dukungan teknis, dan pemasaran. Staf dari berbagai departemen pada korporasi
yang sama dapat saling bertukar dan berbagi informasi yang dikumpulkan ketika
berinteraksi dengan pelanggan. CRM jenis ini bertujuan untuk menggunakan
informasi yangdikumpulkan secara bersama di semua departemen untuk
peningkatkankualitas pelayanan yang diberikan

B. Pendekatan CRM dalam organisasi business-tobusiness (B2B)


Sistem CRM pada perusahaan jenis ini berperan untuk menyatukan mitra, vendor, dan
pihak lainnya. Sehingga model bisnis B2B akan mampu melakukan seluruh proses

Marketing & Digitalization (OL) – LOP2 Page |3


Forum Diskusi Sesi

pengelolaan dan transaksi lainnya dengan lebih baik. Beberapa penerapan CRM pada
model bisnis B2B :
1. Sistem CRM pada perusahaan manufaktur dapat membantu mengelola segala
sesuatu yang berkaitan dengan proses produksi, dimulai dari melacak jenis barang yang
sedang diminati (membaca trend pasar), penentuan jumlah barang yang harus
diproduksi, hingga pengelolaan tugas karyawan produksi dan distribusi barang.
2. Dalam hal ini, sistem CRM akan menjadi sangat berguna untuk mengatur alur kerja
dan penugasan tenaga sales lapangan dalam mendistribusikan barang serta mencatat
pesanan yang baru masuk. Dan juga untuk memberikan kontrol terhadap KPI dari
salesmen
3. Implementasi Customer Relationship Management yang baik mensyaratkan semua
bagian dalam bisnis perusahan yang menyentuh pelanggan untuk harus terhubung.
Pasalnya dengan terhubung satu sama lain, maka perusahaan pun dapat memiliki
pandangan menyeluruh terhadap pelanggan. Contohnya seperti terintegrasinya
hubungan antara manajemen eksekutif dengan pemegang peran kunci pada fungsi-
fungsi seperti customer support, customer service, marketing dan humas.
4. CRM memberikan laporan-laporan dari data yang dikumpulkan sehingga dapat
menjadi informasi yang berguna bagi manajemen untuk proses pengambilan
keputusan. Aplikasi CRM akan menjadi Decision Support System(DSS) dimana pihak
manajemen tidak lagi direpotkan lagi pada urusan teknis dalam membuat laporan dan
menyusun informasi yang dibutuhkan. Namun demikian, inisiatif CRM pada perusahaan
tidaklah semata hanya berhenti pada implementasi aplikasi CRM. Aplikasi CRM
hanyalah sekedar teknologi yang menjadi alat ( tool ) bagi perusahaan. Untuk menamin
implementasi CRM yang sukses, banyak faktor yang harus dibenahi terlebih dahulu oleh
perusahaan
C. Pendekatan CRM dalam organisasi business-to Consumer (B2C)

1. Membangun database pelanggan yang kuat


Database pelanggan yang kuat merupakan kunci utama pelaksanaan CRM. Ada
banyak alasan mengapa perusahaan perlu membangun database pelanggan yang
kuat. Pertama, database pelaggan adalah salah satu aset utama perusahaan, yang
juga dapat dihitung performanya sebagaimana performa finansial yang lain. Kedua,
database pelanggan dapat dijadikan ukuran tentang nilai perusahaan sekarang dan
kemungkinan performanya di masa mendatang.
Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengumpulkan database pelanggan.
Misalnya melalui pengambilan kartu garansi yang datanya harus diisi dengan lengkap
oleh pelanggan, melalui form aplikasi untuk pengajuan kredit ataupun permintaan suatu
layanan dan yang paling populer tentu saja adalah dengan menerbitkan katu
keanggotaan. Beberapa perusahaan retail besar di Indonesia menerbitkan kartu
Marketing & Digitalization (OL) – LOP2 Page |4
Forum Diskusi Sesi

keanggotaan untuk kepentingan pemasaran mereka seperti Matahari menerbitkan


Matahari Club Card, Makro menerbitkan kartu anggota Makro, Carrefour menerbitkan
kartu belanja yang sekaligus berfungsi sebagai kartu kredit dan bekerja sama dengan
GE Finance.
Salah satu faktor penting agar pelanggan memberikan data-datanya kepada
perusahaan adalah dengan memberikan penawaran benefit untuk pelanggan.
Kebanyakan ritel memberikan reward point dan juga diskon jika mereka manjadi
anggota contohnya Telkomsel memberikan keuntungan kepada pelanggan Simpati jika
kartu mereka hilang dan pelanggan masih dapat memakai nomor yang sama dengan
hanya membayar 50% dari harga perdana.

2. Membuat profil dari setiap pelanggan


Langkah selanjutnya adalah membuat profil dari masing-masing pelanggan. Ini
merupakan pengembangan lebih lanjut dari proses segmentasi konsumen yang sudah
dilakukan perusahaan. Profil pelanggan menyangkut segala aktifitas yang dilakukan
oleh pelanggan mengenai penggunaan produk ataupun layanan perusahaan. Profil
pelanggan akan memberikan gambaran tentang kebutuhan, keinginan, dan juga
concern mereka tentang produk atau layanan perusahaan. Digabungkan dengan
data-data demografis, psikografis dan berbagai data pendukung lain, profilling
semacam ini akan memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang kebutuhan
dan keinginan pelanggan. Profil inilah yang kemudian dapat dipakai oleh perusahaan
untuk menentukan aktifitas marketing seperti apa yang cocok diaplikasikan kepada
pelanggan

3. Analisis profitabilitas dari tiap-tiap pelanggan


Dalam analisis profitabilitas ada 2 hal yang dinilai dari masing-masing pelanggan.
Pertama adalah penerimaan ( revenue ) yang dihasilkan dari masing-masing pelanggan
dan kedua adalah biaya ( cost ) yang harus dikeluarkan untuk melayani masing-masing
pelanggan. Aspek revenue dilihat dari beberapa hal : - Dari penggunaan produk atau
layanan perusahaan yang mereka konsumsi sekarang. - Menghitung seberapa banyak
kemungkinan penggunaan produk atau layanan tersebut padan tahun-tahun
mendatang - Kemungkinan penggunaan produk atau layanan lain yang disediakan
oleh perusahaan Dengan menghitung dan membandingkan antara aspek penerimaan
dan biaya yang harus dikeluarkan, perusahaan dapat mulai memilih pelanggan mana
yang memberikan keuntungan yang lebih banyak dan mana yang tidak terlalu
memberikan keuntungan yang besar. Pemilihan ini menjadi alat yang penting agar
perusahaan dapat memberikan layanan yang sesuai dengan tingkat profitabilitas dari
setiap pelanggan.

Marketing & Digitalization (OL) – LOP2 Page |5


Forum Diskusi Sesi

4. Interaksi dengan pelanggan yang lebih targeted dan customized


Dengan profil yang lebih jelas, perusahaan akan lebih mudah untuk melihat kebutuhan
yang berbeda-beda dari setiap pelanggan. Informasi ini tentu saja akan memudahkan
perusahaan untuk memberikan penawaran tentang produk dan layanan yang
disesuaikan kebutuhan mereka. Dengan tingkat kebutuhan yang dipetakan,
perusahaan juga dapat memberikan komunikasi pemasaran terpadu yang lebih
personal dan customized. Pelanggan akan merasa lebih diperlukan secara individual
dan tentu saja akan memberikan pengalaman yang lebih menarik dan mendukung
proses kepuasan pelanggan. Dan tentu saja untuk jangka panjang adalah bagaimana
hal tersebut dapat menciptakan loyalitas pelanggan untuk terus memakai produk atau
layanan perusahaan. Selain aktifitas komunikasi yang lebih targeted, perusahaan juga
dapat memberikan penawaran produk ataupun layanan yang secara khusus didesain
berbeda untuk setiap pelanggan. Dengan demikian karena perusahaan sudah dapat
mengenali kebutuhan pelanggan tentunya akan lebih mudah bagi mereka untuk
melakukan respond dan transaksi. Berhubungan dengan hal di atas, perusahaan dapat
mendesain program loyalitas ( loyality program ) yang sesuai dengan pelanggannya.
Program loyalitas ini akan sangat membantu perusahaan di dalam mempertahankan
pelanggan, meningkatkan kepuasan dan menjaga agar pelanggan tidak tergiur oleh
berbagai tawaran yang diberikan oleh kompetitor lain.

B. Merujuk pada Case “CV Ideas: Growbox – Striving for sales growth’’, Dari pandangan
strategic marketing, apa akar masalah dari Growbox?

Jawab :
Ditemukan pada permasalahan utama adalah tidak ada pertumbuhan penjualan yang
signifikan selama enam belas bulan terakhir, terutama untuk growbox putih yang
diperkenalkan ke pasar pada tahun 2012. Tampaknya ada penjualan yang menjanjikan
untuk produk baru yang diperkenalkan (grovebox pink dan kuning). Jenis kebaruan atau
elemen newness suatu produk baru memang mempengaruhi iperubahan yang dibuat
dalam manajemen penjualan atau strategi perusahaan dalam memperkenalkan
produk baru. Secara umum, perusahaan dengan produk yang tidak baru di pasar tetapi
baru di perusahaan membuat lebih banyak perubahan dalam strategi penjualan
daripada yang dilakukan perusahaan dengan pasar baru dan produk baru untuk
perusahaan, kecuali dalam strategi kategori supervise dan kompensasi.
Mempelajari kinerja produk yang dipasarkan sebelumnya dapat membantu
menginformasikan strategi penjualan di perusahaan meluncurkan produk yang tidak
baru untuk pasar tetapi baru bagi perusahaan. Kesempatan untuk melakukan
perubahan strategi penjualan untuk menganalisis kelemahan strategi penjualan produk
baru pertama yang dipasarkan dapat membantu mengimbangi kerugian dari
mencoba untuk menggantikan produk sebelumnya. Sehingga, akar masalahnya

Marketing & Digitalization (OL) – LOP2 Page |6


Forum Diskusi Sesi

adalah tidak adanya keseimbangan manajemen strategi penjualan antara produk


lama dengan produk baru—dengan mempertimbangkan elemen ‘newness’ dan juga
indikasi after sales management.
Fenomena yang muncul dari case study diatas adalah Growbox sudah beroperasi
selama 6 bulan dan sudah menjual ratusan product tetapi tidak adanya pertumbuhan
pada penjualan dari produk Growbox itu sendiri. Padahal dimana Bandung merupakan
tempat untuk industri kreatif yang banyak berpotensi mendapatkan keuntungan yang
fantastis.
Dari case CV Ideas : Growbox, beberapa root cause yang terjadi adalah :
1. Penerapan Customer Relationship Management terkait B2C masih belum efektif dan
efisien. Growbox secara penjualan masih mengandalkan dari e-commerce. Dan dalam
bidang B2B masih rendah karena dari supplier hanya di 3 daerah saja.
2. Growbox lebih menekankan B2C bisnis, secara B2B masih ada peluang terkait dengan
produk jamur tersebut. Walaupun ada beberapa kerja sama dengan store tetapi masih
ada defect product apabila sudah tumbuh duluan dari jamur tersebut sebelum di jual.
3. Strategi marketing yang dijalankan memakan biaya cukup tinggi dengan mengikuti
even-even, padahal dari data penjualan rata-rata hanya 20 item, walaupun untuk
sebagai strategi educating the market.
4. Evaluasi terhadap strategi marketing untuk mendapatkan engagement customer
belum ada.
5. Cost management yang perlu diperbaiki karena terkait dengan stock bahan untuk
jamur tersebut dan biayabiaya langsung dan tidak langsung yang mempengaruhi 6.
Riset yang masih kurang terkait bisnis self-plant growing ini kepada customer.

C. Bagaimana rekomendasi anda bagi Growbox untuk perencanaan strategi


pemasarannya berkaitan dengan akar masalahnya tersebut?

Jawab :
1. Segmenting Demografis (usia) : Segmentasi Growbox ada pada pria dan wanita
mulai dari remaja hingga dewasa, yang memiliki usia berkisar antara 20-40 tahun.
Keunikannya ada pada kemasan, perawatan, dan panen jamur.
2. Geografis (keadaan alami): Berdasarkan ketinggiannya, memiliki iklim tropis di
selatan dan iklim subtropic di utara. Selain itu, wilayah juga beriklim kontinental
(daratan). iklim). Ciri dari iklim ini adalah kondisi suhu udara pada siang hari
adalah sangat panas, sedangkan pada malam hari, suhu udara bisa sangat
dingin.

Marketing & Digitalization (OL) – LOP2 Page |7


Forum Diskusi Sesi

3. Targeting: Mereka menargetkan orang-orang yang senang menanam tanaman


dan orang-orang yang tertarik dengan tanaman yang memiliki tujuan
pengobatan. Selain itu, dapat dikembangkan bahwasSasaran, tujuan pasar
untuk produk "Growbox" adalah remaja dan dewasa yang ingin bercocok tanam
dan panen cara yang mudah.
4. Positioning: Growbox adalah salah satu produk yang unik, karena "Growbox"
adalah kotak sederhana yang berisi bibit jamur tiram yang bisa dibudidayakan
oleh siapa saja, dimana saja, dan kapan saja. Kita dapat rasakan pengalaman
baru memiliki peternakan jamur kecil sendiri

• Strategi penetapan harga: Penetapan harga beberapa zona


Perusahaan membagi wilayah penjualannya menjadi beberapa wilayah geografis,
setiap pembeli di dalam wilayah yang sama akan menanggung harga pengiriman yang
sama. Jumlah harga yang dikirimkan tergantung pada biaya transportasi, tingkat
persaingan, dan tingkat permintaan di daerah tersebut.
• Saluran Distribusi/Distribution Channel
Untuk saluran distribusi bekerja sama dengan perusahaan Deloitte. Deloitte adalah salah
satu yang terkemuka di kawasan ini dan merupakan firma jasa profesional,
menyediakan jasa audit, pajak, konsultasi, dan penasihat keuangan melalui 26 kantor di
15 negara dengan lebih dari 3.000 mitra, direktur, dan staf. Mereka Penasihat Pajak
Tingkat 1 di wilayah GCC sejak 2010 (menurut International Tax Review Peringkat Pajak
Dunia). Sehingga, akan membantu strategi Growbox dalam mendistribusikan produk
sesuai dengan analisis STP.
• Promosi
Menggunakan strategi digital marketing dan bekerjasama dengan Media and
Marketing Agency dalam konteks berkolaborasi dan berkreasi; Digital Agency, New
Media Agency, dan mengintegrasikan pemasaran yang paling sesuai
Singkatnya, Perusahaan harus teliti dalam bekerja sama dengan perusahaan yang
menyediakan pemasaran digital dan harus memiliki penjelasan yang jelas tentang hal-
hal yang disepakati. Terutama pada kesepakatan biaya yang harus dianggarkan dan
berapa lama kontrak berlangsung, karena pertukaran tarif akan berubah sewaktu-
waktu. Dalam perjanjian harus menguntungkan kedua belah pihak. Untuk mengatasi
terjadinya bencana alam perusahaan harus menanggulangi dengan menyediakan
lebih banyak stok ke distributor saat cuaca ekstrim mulai melanda. Ini harus dilakukan
untuk mengurangi risiko keterlambatan distribusi karena cuaca ekstrim. Dalam
mendistribusikan produk, perusahaan harus bekerja sama dengan perusahaan
pengiriman barang yang: memiliki kinerja yang baik dan terpercaya

Marketing & Digitalization (OL) – LOP2 Page |8


Forum Diskusi Sesi

D. Petunjuk : gunakan pendekatan perencanaan yang terintegrasi dan jelaskan secara


singkat namun padat mulai dari STP sampai marketing mix.

Jawab :

Menggunakan model Value creation – antecedents, processes, and outcomes, seperti


bagan model seperti dibawah ini, sehingga tetap memperhatikan pendahuluan bahwa
mengapa bisnis dibangun, prosesnya seperti apa dan hasilnya harus tetap membuat
perusahaan sustain dan bertumbuh.

Model Value creation – antecedents, processes, and outcomes (Marketing


strategy: taxonomy and frameworks, Adel I. El-Ansary Coggin College of
Business, University of North Florida, Jacksonville, Florida, USA 2006)

Marketing & Digitalization (OL) – LOP2 Page |9


Forum Diskusi Sesi

Pendekatan perencanaan yang terintegrasi dan jelaskan secara singkat namun padat
mulai dari STP sampai marketing mix.
GROWBOX MARKETING STRATEGY
EXISTING CONDITION
ANALYSIS TIER I
SEGMENTATION TARGETING DIFFERENTIATION POSITIONING
- Konsumen usia produktif Gen Y/millenials pecinta - Media penanaman jamur - Jamur menu healthy food
dengan rentang usia 18-34 Tanaman/houseplants. menggunakan baglog dimasukkan produksi rumahan. (Consumable
tahun. Konsumen didominasi didalam kotak kardus warna- per-4 bulan, dapat dipanen 3-4
56% wanita. warni lengkap dengan botol kali).
- Lokasi pemasaran berpusat di penyemprot air sehingga cukup
Kota Bandung, Jakarta, Bali, praktis & menarik apabila di rawat
Jogja dimana bisnis kreatif didalam rumah dengan suhu 24-
berkembang pesat. 32°C.

ANALYSIS/ROOT CAUSE ANALYSIS


- Segmentasi spesifik, - Karakteristik target produk - Metode penanaman menarik, Visi dari produk Growbox cukup
mempertimbangkan ekosistem sesuai dengan target yaitu kompetitor sejenis tanaman horta baik namun menjadi bias dan
founder yang masuk dalam houseplants millenials. dan hidroponik. terlalu sempit karena faktor
rentang umur segmen pasar. - Target pasar cukup niche, dapat segementasi, targeting, dan misi
- Lokasi pemasaran berpusat di diupayakan menambah target perusahaan sehingga masih
Kota Bandung dimana domisili pasar dengan diversifikasi jenis terdapat opportunity for
founder tinggal sehingga produk. improvement untuk bidang
memudahkan dalam melakukan penjualan.
analisa pasar.
- Perlu kajian pasar yang lebih
mendalam untuk menjangkau
pasar di luar area Bandung.

BRANDING
PRODUCT OFFERING PRICING STRATEGY CHANNELS/VALUE CHAINS PROMOTION STRATEGY
- Beberapa varian jamur yang - Rp.40.000,- s.d Rp.75.000,- - Retail: Siete Cafe, Origin - Media cetak (Bisnis Jabar, Hai
sudah ditanam dalam media belum termasuk biaya Kitchen, Reading Lights, Tobucil Magazine, Republika, Sindo dl)
jamur/baglog lengkap dengan pengiriman. - Kolaborasi produk bingkisan/gift online (SMS email blast,
sprayer air dan dikemas dalam - Modal biaya baglog dari petani dengan EO bazaar facebook, twitter, IG dll), TV
box warna-warni. Rp.10.000/ea Growbox Putih dan (RCTI, Media Indonesia, NET.TV
Rp.15.000/ea untuk Growbox dll), media sosial, exhibitions,
(Varian Yellow, White, Pink, Blue , jenis lain. event "Mushroom Hunting"
Brown Oyster, dan Jelly - Tahun 2012-2014
Mushroom) Gaji karyawan Rp. 30 juta, sewa
tempat: Rp. 10 juta, biaya suplai
Rp. 5 juta, lain-lain Rp. 1.5 juta.
ROOT CAUSE ANALYSIS
- Untuk jenis produk varian jamur - Harga produk yang cukup Mengingat visi dan positioning - Strategi promosi yang diambil
sesuai dengan kebutuhan market, kompetitif untuk produk retail. produk Growbox sebenarnya Growbox cukup menantang
perlu dikaji pemenuhan produk - Perlu dikaji untuk suplai dari menyasar healthy food perlu mengingat pengguna media cetak
untuk pasar grosir dan menyasar petani dengan jumlah masif dan dikembangkan untuk menyasar dan televisi sudah mulai beralih
ke pertanian, holtikultura dan F&B mengembangkan skema channels bidang pertanian dan ke media online streaming.
dengan konsep healthy food. kerjasama kemitraan yang loyal holtikultura Sehingga kemungkinan
untuk suplai bahan agar dapat berdampak terhadap biaya
melayani kebutuhan masal dan promosi yang cukup besar.
memperoleh harga bahan baku - Perlu dikaji pemanfaatan media
lebih murah. sosial dengan biaya yang lebih
murah dan sesuai dengan
segmen pasar baru.

Marketing & Digitalization (OL) – LOP2 P a g e | 10


Forum Diskusi Sesi

ITEM OF CONCERN IN MARKETING MIX


PROSES PEOPLE PHYSICAL EVIDENCE
- Standard Operating Procedure Karyawan atau petugas yang Produk Growbox memberikan
(SOP) dalam pembuatan memberikan layanan edukasi bukti fisik sesuai dengan seperti
Growbox sudah baku, termasuk mengenai diferensiasi produk yang apa ditawarkan yaitu
suplai bahan baku dari petani Growbox dengan baik, terbukti healthy food, mudah & menarik
terdekat dengan harga efisien dalam beberapa event pameran untuk ditanam di rumah dan
sehingga diperoleh Harga Pokok peningkatan penjualan cukup dapat dipanen sesuai umur jamur.
Produksi produk yang feasible. signifikan, walaupun beberapa
kemudian penjualan mengalami
penurunan.

POSITIF CUSTOMER EXPERIENCE


RECOMMENDATION
VALUE SATISFACTION LOYALITY
- Memperhatikan visi dari produk -Memperhatikan kepuasan - Intensitas konsumen sudah
Growbox cukup baik dan memiliki pelanggan dari konsumen retail mengalami dissolution sehingga
value cukup kuat, perlu di cukup baik namun intensitas nya memerlukan strategi untuk
strategikan agar tidak menjadi mulai menurun (dissolution), ini meningkatkan loyality untuk
bias opportunity for improvement perlu menjadi perhatian serius segmentasi pasar yang lebih
untuk segmentasi pasar grosir bagi manajemen Growbox. variasi.
dan menyasar ke pertanian, - Menanam jamur dalam media - Diversifikasi usaha bisa
holtikultura dan F&B dengan tanam untuk ceruk pasar sesuai dilakukan guna mengejar sales
konsep healthy food. target eksisting/milenial dimana untuk pemenuhan jamur sebagai
- Value tetap dipertahankan agar memiliki karakteristik mudah bahan baku menu makanan
sales dapat stabil mengingat berganti trend/kebosanan, perlu sehat, riset, dan suplai bibit
kebutuhan makanan sehat lebih antisipasi dengan inovasi jamur.
tinggi dibandingan kebutuhan pengembangan varian jamur,
houseplant. atau bundling package dengan
produk holtikultura lain agar
kepuasan pelanggan tetap
terjaga.

Marketing & Digitalization (OL) – LOP2 P a g e | 11


Forum Diskusi Sesi

E. Seandainya anda melakukan riset pemasaran untuk Growbox untuk mengetahui


segmentasi bagi pasar serupa Growbox, jelaskan langkah-langkah dari rencana riset
anda?

Gambar. Proses Riset Pemasaran.

Sekilas Growbox:
Growbox adalah industri kreatif kecil yang didirikan pada tahun 2012 oleh empat anak
muda yang ingin berwiraswasta. Ide mereka tentang bisnis adalah untuk menghasilkan
media dimana jamur bisa tumbuh dalam kemasan yang menarik, berupa kotak yang
disebut growbox. Dengan membeli growbox, pelanggan dapat merasakan
pengalaman menanam jamur secara mandiri.

Strategi marketing yang sudah dilakukan:


1. Mengedukasi pasar.
Beberapa metode yang dilakukan dalam mengedukasi pasar adalah mendirikan
sebuah website, yang menerangkan tentang growbox, dan produk-produknya. Serta
penjelasan mengenai langkah proses melakukan penanaman jamur secara mandiri
dengan growbox. Selain itu, edukasi pasar melalui pameran.

2. Promosi.
Growbox mengadakan acara-acara khusus untuk memastikan pembelian ulang dan
menjaga hubungan baik dengan pelanggan. Growbox melakukan kolaborasi dengan
Marketing & Digitalization (OL) – LOP2 P a g e | 12
Forum Diskusi Sesi

perusahaan lain untuk mengadakan bazar. Selain itu Growbox juga menyediakan
layanan membungkus kado secara gratis untuk hadiah. Iklan juga dilakukan melalui
media sosial secara gratis, karena tidak memiliki biaya untuk iklan sehingga yang
dilakukan adalah melakukan pengiklanan dengan menggunakan media sosial yang
gratis seperti Twitter, Instagram, Facebook, dan media sosial lainnya. Walaupun tidak
ada langkah pengiklanan secara spesifik ke media massa, namun Growbox di ekspos di
berbagai media seperti majalah, surat kabar, televisi, dan lainnya.

3. Distribusi produk.
Pelanggan membeli Growbox dari pameran, toko ritel (melalui consignment), langsung
dari kantor Growbox, dan memalui penjualan online. 70% pendapatan berasal dari
penjualan online. Pembeli terbanyak merupakan pelanggan wanita (56%), dan grup
usia sekitar 18 – 34 tahun (42%).

Marketing Research Process


A. Define the Problem and Research Objectives.

Masalah
1. Hampir tidak ada keuntungan setelah bisnis Growbox telah beroperasi selama 16
bulan dan melakukan penjualan ribuan produknya.
2. Masalah pada cost management.
3. Masalah pada pertumbuhan penjualan. Growbox tidak menunjukkan adanya
pertumbuhan pada penjualannya, padahal melakukan bisnis di Bandung yang
merupakan tempat industri kreatif dimana sebagian besar industri kreatif kecil telah
memperoleh pendapatan yang fantastis.

Akar permasalahan
Analisa akar permasalahan menggunakan marketing mix (4P)

Product.
1. Growbox hanya memiliki single product. Penjualan bergantung dari produk yang
tidak variatif sehingga konsumen/pelanggan hanya mampu memilih satu produk
growbox saja, yaitu sebuah growbox yang berisi tumbuhan jamur.
2. Analisa terkait kebutuhan dan minat pasar akan produk Growbox perlu dilakukan
sebelum membangun usaha kreatif.
3. Product lifetime, dimana ketahanan produk setelah produk dikemas hanya bertahan
dengan waktu yang singkat (2 minggu), setelahnya tidak lagi bisa dijual

Marketing & Digitalization (OL) – LOP2 P a g e | 13


Forum Diskusi Sesi

Price.
1. Analisa harga jual perlu dilakukan dengan pertimbangan keseluruhan cost of goods
sold disertai biaya lainnya, lalu ditambah dengan margin keuntungan yang
diharapkan.
2. Tidak adanya personel dengan background finance accounting sehingga
pencatatan keuangan dilakukan dengan cara yang kurang tepat serta analisa
keuangan tidak dapat dilakukan untuk menjadi dasar dalam memperbaiki cost
management, terutama nantinya akan berkaitan dengan penetapan harga jual.
3. Analisa harga juga harus dilakukan berdasarkan kemampuan pasar untuk membeli
produk Growbox.

Place.
1. Lokasi penjualan offline perlu dipertimbangkan, dengan melakukan analisa
banyaknya pelanggan yang mampu berada pada lokasi tersebut, dan di kota-kota
yang memiliki prospek pelanggan yang tinggi.

Promotion.
1. Tidak tersedianya budget untuk pengiklanan sehingga mengandalkan media iklan
gratis.
2. Media promosi tidak efektif meningkatkan penjualan secara konsisten.
3. Perlu adanya promotion plan yang kreatif dan low budget sehingga mampu menarik
minat pelanggan lebih banyak.

Research objectives :
Menentukan strategi pemasaran yang tepat berdasarkan visi dan misi perusahaan
Growbox sehingga mampu masuk ke dalam segmen pasar yang tepat dan dapat
meningkatkan penjualan Growbox.

B. Develop the research plan.


Di dalam research plan hal yang harus ditentukan adalah:
1. Informasi dan data yang dibutuhkan untuk melakukan analisa
2. Metode riset dan analisa yang akan digunakan.
3. Pihak-pihak yang bertanggungjawab dan terlibat di dalam riset
4. Timeframe riset

C. Collect the information


Situasi kondisi produk dari CV. Ideas Indonesia (Growbox) saat ini sedang mengikuti tren
baru sebagai kotak tumbuh produk merupakan inovasi antara Desain dan pertanian.
Produk growbox bisa dibudidayakan oleh siapa saja, di mana saja, dan kapan saja.
Sehingga orang akan dapat mengalami pengalaman baru memiliki peternakan jamur
kecil.

Marketing & Digitalization (OL) – LOP2 P a g e | 14


Forum Diskusi Sesi

Produk "Growbox" adalah sebuah kotak sederhana berisi bibit jamur tiram yang bisa
dibudidayakan oleh siapa saja, dimana saja dan kapan saja. Di belakang
kemasannya terbilang sederhana, produk dari kota kembang yang memiliki berbagai
macam keunikan yang sangat menarik. Desain kotak di "Growbox" sangat mudah
dibawa kapan saja dan di mana saja. Ada juga nama yang bisa digunakan untuk
memberi nama, yaitu sebagai jamur perkotaan. "Growbox" adalah miniatur termudah
untuk mencicipi budidaya jamur tiram dengan teknik yang sangat menyenangkan.
Dalam game "Growbox" telah difasilitasi sedemikian rupa cara membuka lingkaran yang
tersedia pada kotak. Selanjutnya, cukup buat baris "+" dengan menggunakan cutter di
area yang dibuka. Lalu siram 1 hingga 3 kali sehari dengan air, kemudian tinggal
menunggu panen.

Ada 6 varian jamur yang ditawarkan "Growbox", antara lain : jamur tiram warna putih,
kuning, biru, pink, coklat muda dan coklat tua. Tidak perlu untuk bingung jenis jamur tiram
di Growbox Anda karena tali di Growbox paket menunjukkan jenis benih jamur di
dalamnya. Tidak hanya itu, di dalam kotak Growbox juga bisa melihat waktu panen.

Sejak awal, Growbox menyasar dua jenis pembeli, yaitu konsumen dan pelanggan.
Target pasar Growbox adalah anak - anak yang menggunakan Growbox sebagai
bahan edukasi untuk mereka dan juga orang tua yang mengeluarkan uang untuk
membeli Growbox. Untuk itu Growbox tidak meletakkan media tanam jamur ini di
dalam boneka walaupun sasaran pembelinya anak - anak, karena fokus penjualan
adalah pengalaman, bukan mainan (Growbox, 2015). Kotak yang digunakan oleh
Growbox diisi oleh bibit jamur dengan menggunakan media tanam utama berupa
limbah serbuk kayu. Proses produksi dimulai dengan mencampurkan serbuk kayu
dengan dedak dan kapur, lalu dimasukkan ke dalam plastik. Plastik ini kemudian
disebut dengan baglog atau medium tanah jamur. Baglog kemudian disterilisasi
dengan uap air bertekanan, untuk mengurangi kontaminasi dengan jamur atau
mikroba lainnya. Setelah steril, bibit jamur kemudian dimasukkan ke dalam baglog lalu
dilakukan proses inkubasi selama 1 bulan. Baglog kemudian dimasukkan ke dalam dus
setelah berwarna putih untuk kemudian dibudidayakan oleh konsumen. Dalam waktu 2
- minggu, dengan perawatan yang mudah, jamur akan tumbuh dan konsumen dapat
memanen untuk keperluan konsumsi. Tidak berakhir di sana, nantinya jamur ini dapat
dipanen hingga 3 - 4 kali (Growbox, 2015).

Marketing & Digitalization (OL) – LOP2 P a g e | 15


Forum Diskusi Sesi

Tabel Daftar Produk Growbox

(Growbox, 2015)

Growbox terinspirasi dengan aktvitas urban farming yang dapat meningkatkan


kesadaran masyarakat mengenai pertanian di daerah pedesaan di Indonesia.
Dahulu Indonesia memiliki fokus bidang pembangunan pertanian industri
informasi Kreatif. Pertanian dianggap sebagai masa lalu, Masalah lain yang dihadapi
Indonesia, konversi lahan dari lahan produktif ke lahan non produktif sudah dalam
tingkat mengkhawatirkan (30%). Indonesia kehilangan hampir 4,70 ton produksi beras
per tahunnya. Ketika para petani kehilangan mata pencahariannya di pedesaan, maka
urbanisasi menjadi hal yang tidak bisa dielakkan lagi, dengan hanya memiliki
kemampuan bertani mereka akan sulit mendapatkan pekerjaan di perkotaan dan
akhirnya menimbulkan masalah seperti kemiskinan dan kriminalitas. Oleh karenanya
dengan urban farming growbox mendukung pertanian Indonesia dengan cara yang
dapat menunjukkan dan memperluas potensi serta kemungkinan yang tidak terbatas
dari sektor ini di masa depan (Growbox, 2015).

Marketing & Digitalization (OL) – LOP2 P a g e | 16


Forum Diskusi Sesi

Rumusan masalah berdasarkan latar belakang diatas dapat dirumuskan beberapa


masalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah pengaruh kemasan growbox jamur tiram terhadap pertumbuhan
jamur tiram pada baglog?
2. Bagaimanakah proses pertumbuhan jamur tiram menggunakan kemasan growbox?

Tujuan berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari kajian pengembangan
ide bisnis ini adalah sebagai berikut :
1. Merumuskan ide pengembangan bisnis pada perusahaan growbox Rumah Jamur
melalui
penerapan analisis SWOT.
2. Menentukan perencanaan pengembangan bisnis pada perusahaan growbox
Rumah Jamur berdasarkan strategi STP dan bauran pemasaran.

Manfaat kajian pengembangan ide bisnis ini diharapkan dapat memberikan manfaat
secara langsung maupun tidak langsung terhadap beberapa pihak yang terkait.
Adapun beberapa pihak yang terkait dalam manfaat pengembangan ide bisnis yaitu
sebagai berikut :
1. Penulis Hasil dari Kajian Pengembangan Bisnis (KPB) ini diharapkan penulis mampu
mendapatkan pengalaman dalam perluasan pemasaran suatu produk serta
menambah pengetahuan dan keterampilan bagi penulis.
2. Akademisi Kajian Pengembangan Bisnis (KPB) bagi akademisi diharapkan mampu
memberikan manfaat seperti sumber informasi bagi Kajian Pengembangan Bisnis
(KPB)
3. Perusahaan Kajian Pengembangan Bisnis (KPB) bagi perusahaan yang terkait
diharapkan mampu memberikan manfaat seperti masukan untuk memperbaiki
kekurangan dan kelemahan suatu perusahaan agar perusahaan lebih baik dari
sebelumnya.

Ruang Lingkup dalam analisa Kajian Pengembangan Bisnis (KPB) ini akan membahas
perluasan pemasaran untuk meningkatkan pendapatan suatu perusahaan dengan
menggunakan strategi persaingan, strategi bauran pemasaran (marketing mix) 4P yang
akan diterapkan pada Growbox Rumah Jamur.

D. Analyze the information


Metode analisa kajian pengembangan bisnis Growbox rumah jamur
A. Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan
strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan untuk memaksimalkan kekuatan (Strengths)
dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan untuk meminimalkan
kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats). Analisis SWOT membandingkan antara
faktor eksternal Peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats) dengan faktor internal

Marketing & Digitalization (OL) – LOP2 P a g e | 17


Forum Diskusi Sesi

Kekuatan (Strengths) dan Kelemahan (Weakness). Matriks SWOT dapat dilihat pada
gambar dibawah ini.

BERBAGAI PELUANG

3. Mendukung startegi 1. Mendukung strategi


turn around agresif
KEKUATAN KEKUATAN
INTERNAL 4. Mendukung strategi 5. Mendukung strategi INTERNAL
defensif diversifikasi

BERBAGAI ANCAMAN

Gambar Matriks SWOT


Keterangan :
1. Kuadran 1 : Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan tersebut
memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada.
Kondisi ini memungkinkan perusahaan menggunakan strategi agresif (Growth
oriented strategy).
2. Kuadran 2 : Meskipun perusahaan menghadapi ancaman, perusahaan ini masih
memiliki kekuatan dari segi internal, sehingga strategi yang harus ditetapkan
perusahaan yaitu dengan cara strategi diversifikasi (produk/pasar).
3. Kuadran 3 : Perusahaan menghadapi peluang yang sangat besar, namun di sisi lain
perusahaan juga menghadapi beberapa kelemahan internal.
4. Kuadran 4 : Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan bagi perusahaan
dikarenakan perusahaan menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan.

B. Aspek Pasar

Aspek pasar merupakan dua sisi yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya.
Pasar dan pemasaran memiliki tingkat ketergantungan yang tinggi dan saling
mempengaruhi satu sama lainnya dengan kata lain, setiap ada kegiatan pasar selalu
diikuti oleh pemasaran dan setiap kegiatan pemasaran adalah untuk mencari atau
menciptakan pasar. Agar investasi atau bisnis yang akan dijalankan dapat berhasil
dengan baik, maka sebelumnya perlu melakukan strategi bersaing yang tepat. Unsur
strategi persaingan ini adalah dengan cara menentukan segmentasi pasar
(segmentation), menetapkan pasar sasaran (targeting), dan menentukan posisi pasar
(positioning), atau sering disebut dengan STP.

Marketing & Digitalization (OL) – LOP2 P a g e | 18


Forum Diskusi Sesi

Berikut penjelasan STP : (Kasmir dan Jakfar 2003).


1. Segmentasi Pasar (Market Segmentation)
Segmentasi pasar artinya membagi pasar menjadi beberapa kelompok pembeli
yang berbeda yang mungkin memerlukan produk atau marketing mix yang berbeda
pula. Segmentasi pasar perlu dilakukan mengingat di dalam suatu pasar terdapat
banyak pembeli yang berbeda keinginannya dan kebutuhannya. Oleh karena itu
setiap perbedaan memiliki potensi untuk menjadi pasar tersendiri.
2. Pasar Sasaran (Marketing Targeting)
Setelah melakukan segmentasi pasar, maka terdapat beberapa segmen yang layak
untuk digarap karena dianggap paling potensial. Secara umum pengertian
menetapkan pasar sasaran yaitu mengevaluasi keaktifan setiap segmen, kemudian
memilih salah satu dari segmen pasar atau bahkan lebih untuk dilayani.
3. Posisi Pasar (Market Positioning)
Tahap selanjutnya yaitu menentukan posisi pasar dimana hal ini bertujuan untuk
menentukan posisi yang kompetitif untuk produk atau jasa suatu pasar. Kegiatan ini
dilakukan setelah menentukan segmen mana yang dipilih, maka harus pula
menentukan posisi mana yang ingin ditempati dalam segmen tersebut.
4. Setelah menentukan strategi bersaing dan unsur segmentasi, target, dan posisi pasar
(STP) ditetapkan, maka selanjutnya perlu diselaraskan dengan kegiatan pemasaran
lainnya yaitu bauran pemasaran (marketing mix strategy).

Berikut strategi bauran pemasaran : (Kasmir dan Jakfar 2003).


1. Strategi Produk Produk
merupakan sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan para
konsumen. Pihak perusahaan terlebih dahulu harus mendefinisikan, memilih,dan
mendesain suatu produk yang disesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan para
konsumen yang akan dilayani agar investasi yang ditanam dapat memenuhi
kebutuhan dan keinginan.

2. Strategi Harga
Harga adalah salah satu aspek terpenting dalam kegiatan marketing mix. Harga
adalah sejumlah uang yang diserahkan dalam pertukaran untuk mendapatkan suatu
barang atau jasa. Penentuan harga sangat penting untuk diperhatikan, mengingat
harga merupakan salah satu penyebab laku atau tidaknya suatu produk yang
ditawarkan. Apabila salah dalam menentukan harga akan berakibat fatal terhadap
produk yang ditawarkan dan berakibat tidak lakunya produk tersebut di pasaran

3. Strategi Lokasi dan Distribusi


Kegiatan pada strategi lokasi dan distribusi bertujuan untuk menentukan kantor
cabang,kantor pusat,pabrik atau gudang perusahaan. Penentuan lokasi dan
distribusi beserta sarana dan prasarana pendukung menjadi sangat penting, hal ini
disebabkan agar konsumen mudah menjangkau setiap lokasi yang ada serta
mendistribusikan barang atau jasa.

Marketing & Digitalization (OL) – LOP2 P a g e | 19


Forum Diskusi Sesi

4. Strategi Promosi
Strategi promosi merupakan kegiatan marketing mix yang terakhir. Kegiatan ini
merupakan kegiatan yang sama pentingnya dengan ketiga kegiatan diatas, baik
produk, harga, lokasi atau distribusi. Dalam kegiatan ini setiap perusahaan berusaha
untuk mempromosikan seluruh produk atau jasa yang dimilikinya baik langsung
maupun tidak langsung.

Berdasarkan Grafik dibawah ini mengenai analisa tingkat kesiapan perusahaan


growbox menurut Metode CORE

Berdasarkan grafik batang di atas dapat disimpulkan bahwa CV IDEAS INDONESIA siap
untuk memasuki pasar Internasional. Berdasarkan nilai 9 dari metode ekspor. Karena Mr.
Ronaldiaz Hartantyo selaku Credit Marketing Officer (CMO) CV IDEAS INDONESIA
mengatakan bahwa 80% klien kami adalah orang-orang di luar Negeri, yaitu dari
Sebagian Besar Eropa, Korea, dan Negara-negara ASEAN. Oleh karena itu, nilai metode
ekspor di CV IDEAS INDONESIA adalah 2 dari nilai tertinggi dari 5 inti pada grafik di atas.
Perlindungan produk di CV IDEAS INDONESIA kami beri nilai 9 karena juga bekerjasama
dengan pihak jasa pengiriman. Oleh karena itu produk akan terjamin keamanannya.
Dan jika ada cacat pada produk maka bertanggung jawab. Alasan kami memberi
peringkat 6 pada manajemen komite adalah karena saat ini CV IDEAS fokus pada
produk lain untuk dijadikan pusat bisnisnya.

Sebelum mengekspor, kami menganalisis beberapa negara yang cocok untuk growbox.
Negara adalah negara Arab Saudi. Arab Saudi dan Indonesia memiliki sejarah bilateral
yang panjang. Indonesia juga merupakan salah satu mitra dagang potensial di kawasan
Timur Tengah. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, total nilai
perdagangan non migas antara periode 2011-2015 menunjukkan pertumbuhan positif
sebesar 3,89 persen per tahun. Rata-rata nilainya US$ 1,83 miliar per tahun. Sedangkan
impor non migas tercatat sebesar US$ 921.23 juta per tahun pada periode yang sama.
Pada tahun 2015, neraca perdagangan mengalami surplus 29,84 persen. Produk ekspor
utama Indonesia ke Arab Saudi adalah motor kendaraan; Minyak kelapa sawit; tuna;
karet dan produk karet; kayu lapis; kertas dan produk kertas; bubur kertas; arang kayu;
serta tekstil dan produk tekstil. Secara astronomis, Saudi Arabia terletak antara 15°LU
32°LU dan 34°BT 57°BT. Secara geografis Saudi Arabia terletak di Asia Barat.

Marketing & Digitalization (OL) – LOP2 P a g e | 20


Forum Diskusi Sesi

C. Aspek Produksi
Aspek teknis atau operasi yang juga dikenal sebagai aspek produksi. Hal-hal yang
perlu diperhatikan dalam aspek teknis ini adalah masalah penentuan lokasi, luas
produksi, tata letak (lay out), penyusunan peralatan pabrik, dan proses produksinya
seperti pemilihan teknologi yang akan digunakan. Kelengkapan kajian aspek operasi
sangat tergantung dari jenis usaha yang akan dijalankan, karena setiap jenis usaha
memiliki prioritas tersendiri.

D. Aspek Organisasi dan Manajemen


Tujuan perusahaan akan lebih mudah tercapai apabila perusahaan telah memenuhi
kaidah-kaidah atau tahapan dalam proses manajemen. Proses manajemen ini akan
tergambar dari masing-masing fungsi yang ada dalam manajemen. Masingmasing
fungsi tidak dapat berjalan sendiri-sendiri akan tetapi harus dilaksanakan secara
berkesinambungan, karena kaitan antara satu fungsi dengan fungsi lainnya sangat
erat. Fungsi-fungsi yang terdapat dalam manajemen tersebut seperti perencanaan
(planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating), pengawasan
(controlling).

E. Aspek Sumber Daya Manusia


Manajemen sumber daya manusia merupakan suatu konsep yang berhubungan
dengan kebijaksanaan, prosedur dan praktik bagaimana mengelola atau mengatur
orang dalam perusahaan agar mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

F. Aspek Kolaborasi
Kolaborasi merupakan bentuk proses sosial, dimana didalamnya terdapat suatu
aktivitas yang bertujuan untuk mencapai tujuan yang sama dengan saling
membantu dan saling memahami aktivitas masing-masing.

G. Aspek Finansial
Analisis finansial merupakan suatu aspek yang digunakan untuk menilai keuangan
suatu perusahaan secara keseluruhan (Kasmir dan Jakfar 2003). Penilaian aspek
keuangan meliputi penilaian sumber-sumber dana yang akan diperoleh, kebutuhan
biaya investasi, estimasi pendapatan dan biaya investasi selama beberapa periode
termasuk jenis-jenis dan jumlah biaya yang akan dikeluarkan selama umur investasi,
proyeksi neraca dan laporan laba rugi untuk beberapa periode kedepan, kriteria
penilaian investasi dan rasio keuangan yang digunakan untuk menilai kemampuan
perusahaan.

Metode analisis yang digunakan dalam kajian pengembangan ide bisnis ini diantaranya
Analisis penerimaan, analisis biaya operasional, analisis laba rugi, dan analisis anggaran
parsial :

1. Analisis Penerimaan (TR)


Penerimaan atau pendapatan adalah jumlah uang yang diterima oleh perusahaan
atau organisasi dari kegiatan aktivitasnya seperti penjualan produk/jasa kepada
Marketing & Digitalization (OL) – LOP2 P a g e | 21
Forum Diskusi Sesi

pelanggan. Total penerimaan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : TR = P


xQ
Keterangan :
TR = Total penerimaan usaha/Total revenue (Rp)
P = Harga/Price (Rp)
Q = Kuantitas/Quantity (Unit)

2. Analisis Biaya Operasional


Biaya operasional merupakan biaya yang sudah pasti harus dikeluarkan oleh
perusahaan untuk melakukan kegiatan produktivitas perusahaan. Biaya operasional
terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya
tidak dipengaruhi oleh jumlah produksi. Biaya variabel adalah biaya yang jumlahnya
dipengaruhi oleh jumlah produksi. Berikut rumus untuk mencari biaya operasional: TC
= TFC + TVC
Keterangan :
TC = Total biaya/Total cost (Rp)
TFC = Total biaya tetap/Total fixed cost (Rp)
TVC = Total biaya variabel/Total variabel cost (Rp)

3. Analisis Laba Rugi


Laporan rugi merupakan laporan keuangan yang berisi total penerimaan dan kondisi
keuntungan yang didapatkan perusahaan untuk periode akuntansi tertentu. Rumus
untuk mencari laba rugi adalah sebagai berikut: Π = TR – TC
Keterangan :
Π = Keuntungan (Rp)
TR = Total penerimaan/Total revenue (Rp)
TC = Total biaya/Total cost (Rp)

4. Analisis Anggaran Parsial


Analisis anggaran parsial dilakukan dengan cara mengevaluasi akibat-akibat yang
disebabkan oleh perubahan-perubahan produksi atau organisasi usahatani. Dalam
analisis anggaran parsial hanya diperhatikan faktor-faktor yang ada kaitannya
dengan perubahan tersebut (Soekartawi 2002). Analisis anggaran parsial
menunjukkan besaran keuntungan tambahan yang diperoleh setelah adanya
perubahan-perubahan dalam suatu kegiatan bisnis. Komponen analisis anggaran
parsial terdiri atas komponen kerugian dan komponen keuntungan. Komponen
kerugian terdiri atas biaya tambahan yang terjadi karena adanya perubahan dan
penghasilan yang hilang karena adanya perubahan. Komponen keuntungan berupa
pengeluaran atau biaya yang dihemat karena adanya perubahan dan tambahan
pendapatan kotor atau penghasilan yang timbul karena adanya perubahan.
Penggunaan analisis anggaran parsial dalam kajian pengembangan bisnis sebagai
analisis finansial adalah agar perusahaan dapat mengetahui seberapa besar biaya
tambahan atau biaya yang dihemat dalam perencanaan pengembangan bisnis
pada perusahaan.

Marketing & Digitalization (OL) – LOP2 P a g e | 22


Forum Diskusi Sesi

• Tactical Rencana Riset (langkah-langkah dari rencana riset) :

1. Mendefinisikan masalah dan objektif yang ada Tentunya, setiap industry memiliki
masalah. Mengacu pada permasalahan Growbox yang akar masalahnya sulit untuk
diketahui, maka penting untuk melakukan analisis terhadap masalah yang ada serta
menentukan aspek-aspek apa saja yang perlu menjadi konsentrasi focus evaluasi.

2. Mengembangkan rencana penelitian dan analisis Setelah menemukan objektif yang


ada, maka langkah selanjutnya yang akan saya lakukan adalah menyusun rencana
atas analisis objektif-objektif yang telah ditemukan pada bagian sebelumnya.
Contohnya, pada langkah awal saya akan mensinergikan perwakilan tiap-tiap
department yang bertanggung jawab dalam aspek-aspek yang terlibat di
permasalahan tersebut. Divisi Pemasaran dan Divisi produk harus berkolaborasi.

3. Mengumpulkan data Data yang diperlukan mulai dari data penjualan secara
bulanan, quarter dan tahunan dikumpulkan. Data pelanggan, data distribusi produk,
data after sales, data distributor, data hasil analisis margin—semuanya dikumpulkan

4. Menganalisis data Analisis data dapat mensinergikan seluruh data yang


berkesinambungan untuk kemudian dibandingkan dan bisa menggunakan bantuan
software tertentu.

5. Menyajikan penemuan yang ada Penyajian ini dapat berupa Annual Report dengan
infografis yang memudahkan orang untuk melihat dan dapat digunakan sebagai brand
image.

6. Merumuskan rekomendasi dan keputusan Rekomendasi yang akan saya gunakan


tidak hanya menggunakan hasil penemuan dari analisis data, namun juga berdasarkan
rekomendasi serta keputusan dari pihak lain yang terlibat—contohnya anggota internal
lain, pihak distributor ketiga, saran dan masukan dari konsumen

NO Langkah Riset Deskripsi


Define the problem & Objective yang diambil terkait dengan cost management
1
Research Objectives problem dan evaluasi marketing strategi.
Research plan akan detail terkait segment yang akan
2 Develop the research plan Dituju dari team yaitu di area perkotaan dengan target
pasar pelajar, mahasiswa dan pekerja
- Melakukan survey online terkait dengan product
3 Collect the Information keCustomer
- Mengambil data perkembangan model bisnis yang serupa
- Mengambil data keuangan 1 tahun terakhir

Marketing & Digitalization (OL) – LOP2 P a g e | 23


Forum Diskusi Sesi

Menganalisis data dari berbagai sumber, seperti: data


4 Analyze the information pemindai pengecer, data pengiriman perusahaan,
harga,media, dan data pengeluaran promosi, untuk
memahamilebih tepatnya efek spesifik kegiatan
pemasaran
5 Present the findings Dari hasil analisa akan didapat kesimpulan berupa findings
Dari hasil fingding tersebut menjadikan management
6 Make the decision untuk mengambil langkah yang tepat untuk dapat
meningkatkan sales sesuai dengan target yang diharapkan.

Marketing & Digitalization (OL) – LOP2 P a g e | 24

Anda mungkin juga menyukai