Suatu proyek investasi mempunyai ROI lebih dari 0 adalah proyek yang dapat diterima.
Pada contoh nilai ROI adalah 0,70373 atau 70,373%.
Berarti proyek ini dapat diterima, karena proyek ini akan memberikan keuntungan sekitar
70,373% dari investasinya
Metode nilai sekarang bersih (net persent value)
NPV = -nilai proyek + Proceed 1 + Proceed 2 + ... Proceed n
(1+i)1 (1+i)2 (1+i)n
Keterangan :
NPV = net present value
i = tingkat bunga diskonto perhitungan
N = umur proyek investasi
Bila NPV bernilai lebih besar dari nol, berarti investasi menguntungkan dan dapat diterima
Contoh : dari tabel F.1 dihitung besar NPV dengan tingkat bunga diskonto yang diperhitungkan
adalah sebesar 18%/tahun. Besarnya NPV adalah
NPV = - 173.000.000 + 55.800.000 + 74.500.000 + 97.200.000 + 108.450.000
(1+0,18)1 (1+0,18)2 (1+0,18)3 (1+0,18)4
= - 173.000.000 + 55.800.000 + 74.500.000 + 97.200.000 + 108.450.000
1,18 1,3924 1,643 1,9388
= - 173.000.000 + 47.288.135,59 + 53.504.740 + 59.158.920,82 + 55.937.302,35
= - 173.000.000 + 215.889.098,6
= Rp. 42.889.098,6
Metode tingkat pengembalian internal (internal rate of return)
Tingakat bunga 28% Tingakat bunga 30%
RUN RUN
Umur investasi 4 Umur investasi 4
Nilai investasi 173.000.000 Nilai investasi 173.000.000
Rate of return 28% Rate of return 30%
Proceed tahun ke 1 55.880.000 Proceed tahun ke 1 55.880.000
Proceed tahun ke 2 74.500.000 Proceed tahun ke 2 74.500.000
Proceed tahun ke 3 97.200.000 Proceed tahun ke 3 97.200.000
Proceed tahun ke 4 108.450.000 Proceed tahun ke 4 108.450.000
NPV Investasi Rp 2.814.297,81 NPV Investasi -Rp 3.780.551,13
Investasi diterima Investasi ditolak
Besarnya IRR dihitung dari rumus interpolasi
Hasil dari perhitungan nilai NPV :
i1 = 28% i2 = 30%
NPV1 = Rp 2.814.297,81 NPV2 = -Rp 3.780.551,13
Maka besarnya IRR secara interpolasi adalah
(30-28) x 2.814.297,81
IRR = 28 +
2.814.297,81 – (-Rp 3.780.551,13)
5.628.595,62
= 28 +
6.594.848,94
= 28 + 0,8534
= 28,8534%
DIAGRAM ARUS DATA
Pada tahun 1967 Martin dan Estrin memperkenalakan suatu
alogritma program dengan menggunakan simbol lingkaran dan
panah untuk mewakili arus data.E.Yourdan dan L.L.Constantine
juga menggunakan notasi simbol ini untuk menggambarkan arus
data dalam perancangan program.G.E Whitehouse tahun 1973
juga menggunakan notasi semacam untuk membuat model-
model sistem matematika. Pada tahap analisis,penggunaan
notasi sangat membantu sekali di dalam komunikasi dengan
pemakai sistem untuk memahami sistem secara logika.
Diagram yang menggunakan notasi-notasi ini untuk
menggambarkan arus data sistem sekarang dikenal dengan nama
diagram arus data (data flow diagram/DFD). DFD sering
digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada
atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa
mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir
atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan. DFD
adalah alat yang digunakan pada metodologi pengembangan
sistem yang tersruktur.
S I M B O L Y A N G D I G U N A K A N DFD
Simbol-simbol yang digunakan di DFD yaitu sebagai berikut :
1. Kesatuan Luar (external entitity) atau Batas Sistem (boundary)
3. Proses (process)