PERENCANAAN PROYEK
(GPW0311)
ACARA VI
APLIKASI ANALISIS FINANSIAL PROYEK
(ANALISIS FINANSIAL II)
Disusun oleh :
Nama : Muhammad Najih Nur Hakim
NIM : 20/456512/GE/09273
Hari : Jumat, 5 Mei 2023
Waktu : 15.30-16.55
Asisten : Satria Yudha Adhitama
Bima Oktavian
LABORATORIUM KEWILAYAHAN
FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA
2023
I. TUJUAN
1. Menyusun dan menerapkan metode perhitungan analisis finansial dalam kasus yang lebih
kompleks.
2. Mengidentifikasi keuntungan ekonomi lain di luar komponen perhitungan pembiayaan
proyek.
VI. PEMBAHASAN
Dalam perencanaan proyek, analisis keuangan sangat penting untuk mengevaluasi kelayakan
dan potensi keuntungan proyek. Dalam tabel perhitungan analisis finansial proyek Kereta Cepat
Jakarta-Bandung di atas, terdapat rincian pengeluaran dan pendapatan yang dianalisis selama periode
10 tahun. Pengeluaran proyek mencakup berbagai komponen seperti perizinan dan studi kelayakan,
pengadaan dan pembebasan lahan, survey, desain, jasa konsultasi, konstruksi infrastruktur, peralatan
rekayasa, pengembangan properti, pengadaan kereta cepat, gaji pekerja, gaji karyawan, biaya listrik,
air, internet, pemeliharaan, perawatan, promosi, beban pajak, dan lain-lain. Total pengeluaran
proyek selama 10 tahun adalah sekitar Rp86,266 triliun. Pendapatan proyek meliputi pendapatan
dari tiket, subsidi, pendapatan non-tiket, dan sponsorship. Total pendapatan proyek selama 10 tahun
adalah sekitar Rp62,352 triliun. Selanjutnya, untuk melakukan analisis finansial, diterapkan faktor
diskon (discount factor) sebesar 9% untuk menghitung discounted cash flow (DCF) atau arus kas
terdiskontokan. Dengan menggunakan faktor diskon tersebut, dihitung total discounted
pengeluaran dan discounted pendapatan proyek selama 10 tahun. Hasil analisis menunjukkan bahwa
keuntungan proyek (total pendapatan dikurangi total pengeluaran) adalah sekitar -Rp23,914 triliun.
Nilai ini menunjukkan bahwa proyek ini tidak menghasilkan keuntungan yang positif dalam periode
10 tahun tersebut. Selain itu, digunakan juga Net Present Value (NPV) dengan tingkat diskon 9%
untuk mengevaluasi nilai proyek secara keseluruhan. NPV merupakan selisih antara total discounted
pendapatan dengan total discounted pengeluaran. Dalam kasus ini, NPV adalah sekitar Rp26,179
triliun. BC Ratio (Benefit-Cost Ratio) pada tingkat diskon 9% adalah sekitar 0.68, yang menunjukkan
bahwa manfaat yang dihasilkan dari proyek ini tidak mencukupi untuk menutupi biaya yang
dikeluarkan.
Pada tahun 0, pengeluaran awal proyek sebesar Rp100.000.000. Selama periode 1 hingga 10
tahun, pengeluaran proyek berkisar antara Rp8.721.997.510.000 hingga Rp5.940.448.928.352.
Sementara itu, pendapatan yang dihasilkan dari proyek tersebut mulai dari Rp4.100.100.000.000
pada tahun 1 hingga mencapai Rp8.217.001.000.000 pada tahun 10. Dalam analisis finansial,
digunakan faktor diskon (DF) untuk menghitung nilai sekarang dari arus kas yang dihasilkan. Pada
tabel tersebut, diberikan faktor diskon 9% dan 15% untuk menghitung nilai sekarang dari
pengeluaran dan pendapatan selama periode proyek. Dalam perhitungan NPV menggunakan faktor
diskon 9%, diperoleh NPV sebesar Rp26.179.212.562.565. Sedangkan jika menggunakan faktor
diskon 15%, diperoleh NPV sebesar -Rp15.623.260.922.547. Nilai positif pada NPV menunjukkan
bahwa proyek menghasilkan nilai tambah, sementara nilai negatif menandakan proyek tersebut tidak
menguntungkan secara finansial. Pada faktor diskon 9%, BC Ratio sebesar 0,6762233509, sementara
pada faktor diskon 15%, BC Ratio sebesar 1,518761993. BC Ratio yang lebih besar dari 1
menunjukkan bahwa manfaat proyek lebih besar daripada biaya, sehingga proyek tersebut layak
untuk dilaksanakan.
Pada tahun 0, pengeluaran awal proyek sebesar Rp100.000.000. Selama periode 1 hingga 10
tahun, pengeluaran proyek berkisar antara Rp8.721.997.510.000 hingga Rp5.940.448.928.352.
Sementara itu, pendapatan yang dihasilkan dari proyek tersebut mulai dari Rp4.100.100.000.000
pada tahun 1 hingga mencapai Rp8.217.001.000.000 pada tahun 10. Dalam analisis finansial,
digunakan faktor diskon (DF) untuk menghitung nilai sekarang dari arus kas yang dihasilkan. Pada
tabel tersebut, diberikan faktor diskon 9% dan 15% untuk menghitung nilai sekarang dari
pengeluaran dan pendapatan selama periode proyek. Dalam perhitungan NPV menggunakan faktor
diskon 9%, diperoleh NPV sebesar Rp26.179.212.562.565. Sedangkan jika menggunakan faktor
diskon 15%, diperoleh NPV sebesar -Rp15.623.260.922.547. Nilai positif pada NPV menunjukkan
bahwa proyek menghasilkan nilai tambah, sementara nilai negatif menandakan proyek tersebut tidak
menguntungkan secara finansial. Pada faktor diskon 9%, BC Ratio sebesar 0,6762233509, sementara
pada faktor diskon 15%, BC Ratio sebesar 1,518761993. BC Ratio yang lebih besar dari 1
menunjukkan bahwa manfaat proyek lebih besar daripada biaya, sehingga proyek tersebut layak
untuk dilaksanakan. Rincian IRR sebesar 12.76% menunjukkan bahwa proyek ini memiliki tingkat
pengembalian yang positif, artinya proyek tersebut dapat dianggap menguntungkan dari segi
keuangan.
Berdasarkan hasil analisis finansial proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, dilakukan
penilaian menggunakan teknik-teknik penilaian finansial seperti NPV, BCR, dan IRR. Pada analisis
NPV dengan menggunakan tingkat pengembalian modal tertentu (MARR) sebesar 9%, diperoleh
NPV sebesar Rp26,179,212,562,565, yang menunjukkan bahwa proyek ini memiliki nilai sekarang
dari arus kas masukan yang lebih tinggi dibandingkan dengan nilai sekarang dari arus kas keluaran.
Namun, pada analisis NPV dengan menggunakan tingkat pengembalian modal sebesar 15%,
diperoleh NPV sebesar -Rp15,623,260,922,547. Hal ini mengindikasikan bahwa pada tingkat
pengembalian yang lebih tinggi, proyek ini tidak menghasilkan nilai sekarang yang menguntungkan.
Selanjutnya, pada analisis BCR dengan menggunakan MARR sebesar 9%, diperoleh BCR sebesar
0.68, yang menunjukkan bahwa setiap unit investasi yang ditanamkan menghasilkan sekitar 68%
kembali sebagai manfaat. Sedangkan pada analisis BCR dengan menggunakan MARR sebesar 15%,
diperoleh BCR sebesar 1.519, yang menunjukkan bahwa setiap unit investasi yang ditanamkan
menghasilkan sekitar 151.9% kembali sebagai manfaat. Hal ini menunjukkan proyek ini
menguntungkan dari segi manfaat yang dihasilkan. Terakhir, tingkat pengembalian internal (IRR)
proyek ini diperoleh sebesar 12.8%. Angka ini menunjukkan tingkat pengembalian yang positif dan
di atas tingkat pengembalian modal yang digunakan. Dengan demikian, proyek Kereta Cepat
Jakarta-Bandung dapat dianggap menguntungkan dari segi keuangan.
Tabel Manfaat Ekonomi Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung menyajikan berbagai
manfaat yang dapat diidentifikasi dari proyek tersebut. Pertama, proyek ini akan memberikan
manfaat berupa peningkatan mobilitas. Dengan mempercepat waktu perjalanan antara Jakarta dan
Bandung, proyek ini akan memungkinkan aksesibilitas yang lebih baik bagi masyarakat, bisnis, dan
pariwisata. Informasi ini didasarkan pada Studi Kelayakan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung
yang telah dilakukan. Selanjutnya, proyek ini akan memberikan stimulasi ekonomi yang signifikan.
Investasi dalam infrastruktur kereta cepat akan mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah
sekitar proyek. Hal ini mencakup penciptaan lapangan kerja baru dan peningkatan aktivitas bisnis.
Selain itu, proyek ini juga diharapkan dapat meningkatkan sektor pariwisata di Jakarta dan Bandung.
Dengan adanya kereta cepat, kunjungan wisatawan ke kedua kota tersebut diperkirakan akan
meningkat. Hal ini akan membawa dampak positif pada industri pariwisata dan pendapatan daerah.
Manfaat ekonomi lainnya adalah reduksi biaya transportasi. Dengan adanya kereta cepat, biaya
perjalanan antara Jakarta dan Bandung akan berkurang, baik bagi individu, bisnis, maupun
pengiriman barang. Hal ini akan memberikan efisiensi dalam pergerakan orang dan barang antara
kedua kota. Proyek ini juga akan berdampak pada pengembangan wilayah di sekitar jalur proyek.
Dengan adanya kereta cepat, potensi pengembangan dan pemanfaatan lahan di sekitarnya akan
terbuka. Misalnya, pembangunan kawasan industri, perumahan, dan pusat perdagangan dapat
dilakukan untuk memanfaatkan kesempatan ini. Terakhir, proyek ini akan memberikan manfaat
dalam hal peningkatan konektivitas. Dengan terciptanya kereta cepat, konektivitas antara Jakarta
dan Bandung akan meningkat. Hal ini akan memperkuat integrasi perkotaan antara kedua kota dan
memfasilitasi pertukaran ide, pengetahuan, dan budaya.
VII. KESIMPULAN
1. Pada kasus proyek kereta cepat Jakarta-Bandung, analisis finansial dilakukan dengan
menggunakan berbagai parameter seperti pengeluaran, pendapatan, diskon faktor, dan
tingkat pengembalian internal (IRR). Hal ini memungkinkan pengukuran kinerja keuangan
proyek dari perspektif jangka panjang. Hasil analisis finansial proyek ini, seperti NPV, BCR,
dan IRR, memberikan informasi penting tentang potensi keuntungan, pengembalian
investasi, dan kelayakan proyek secara keseluruhan. Dalam kasus ini, NPV sebesar
Rp26,179,212,562,565 menunjukkan adanya nilai positif dan mengindikasikan kelayakan
finansial proyek. Begitu juga dengan BCR yang melebihi 1 dan IRR sebesar 0.128, yang
menunjukkan potensi pengembalian investasi yang menguntungkan.
2. Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini memiliki potensi keuntungan ekonomi yang luas
di luar aspek pembiayaan proyek. Pertama, proyek ini akan meningkatkan konektivitas dan
mobilitas antara Jakarta dan Bandung, memudahkan perjalanan bagi penduduk, pengusaha,
dan wisatawan. Konektivitas yang lebih baik ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi
regional dan memperluas pasar untuk berbagai sektor industri. Kedua, proyek ini akan
menstimulasi pertumbuhan ekonomi di wilayah sekitarnya dengan menciptakan peluang
investasi baru, menggerakkan sektor konstruksi, dan menciptakan lapangan kerja. Selain itu,
proyek ini juga akan mendorong aktivitas ekonomi di sektor-sektor terkait seperti
perhotelan, pariwisata, transportasi, dan perdagangan. Ketiga, proyek ini akan mendukung
pengembangan sektor pariwisata dengan meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung
ke Jakarta dan Bandung. Peningkatan jumlah wisatawan ini akan berdampak pada
pertumbuhan sektor pariwisata, peningkatan pendapatan lokal, dan penciptaan lapangan
kerja di sektor tersebut. Kesimpulannya, proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung tidak hanya
memberikan manfaat ekonomi melalui pembiayaan proyek, tetapi juga melalui peningkatan
konektivitas, stimulasi pertumbuhan ekonomi, dan pengembangan sektor pariwisata.
Pen
dap Rp6,8 Rp7,5 Rp7,8 Rp8,2 Rp8,2 38,59
ata 25,50 08,05 49,32 04,25 04,25 1,377,
1 Rp0 Rp0 Rp0 Rp0 Rp0 Rp0
n 0,000, 0,000 5,000 1,000 1,000 000,0
Tik 000 ,000 ,000 ,000 ,000 00.00
et
Pen
dap
Rp4,1 Rp4,1 Rp4,1 Rp4,1 Rp4,1 Rp3,2 Rp10, Rp10, Rp10, Rp10, Rp10, 23,75
ata
00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 000,0 000,0 000,0 000,0 000,0 0,000,
2 n
0,000, 0,000 0,000, 0,000 0,000, 0,000, 00,00 00,00 00,00 00,00 00,00 000,0
Su
000 ,000 000 ,000 000 000 0 0 0 0 0 00.00
bsi
Pe di
nd Pen
ap dap
at ata
Rp500 Rp1,0 Rp1,5 Rp2,0 Rp2,5 7,500,
n
an 3 Rp0 Rp0 Rp0 Rp0 Rp0 Rp0 ,000,0 00,00 00,00 00,00 00,00 000,0
No
00 0,000 0,000 0,000 0,000 00.00
n-
Tik
et
Spo
Rp100 Rp15 Rp200 Rp25 Rp300 Rp1,0 Rp250 Rp25 Rp25 Rp25 Rp25 3,250,
nso
4 ,000,0 0,000 ,000,0 0,000 ,000,0 00,00 ,000,0 0,000 0,000 0,000 0,000 000,0
rshi
00 ,000 00 ,000 00 0,000 00 ,000 ,000 ,000 ,000 00.00
p
Total Rp4,1 Rp4,1 Rp4,1 Rp4,1 Rp4,1 Rp3,2 Rp6,8 Rp7,5 Rp7,8 Rp8,2 Rp8,2 Rp62,
00,10 00,15 00,20 00,25 00,30 01,00 36,25 19,30 61,07 16,50 17,00 352,1
Pendapata
0,000, 0,000 0,000, 0,000 0,000, 0,000, 0,000, 0,000 5,000 1,000 1,000 27,00
n 000 ,000 000 ,000 000 000 000 ,000 ,000 ,000 ,000 0,000
9 DF
1.00 0.92 0.84 0.77 0.71 0.65 Rp1 Rp1 Rp1 Rp0 Rp0
% 9%
Tot
al Rp8,7 Rp10, Rp9,0 Rp11, Rp11, Rp12, Rp5,9 Rp5,9 Rp5,9 Rp5,9 Rp86,
Rp100
Pen 21,99 006,2 60,37 051,0 568,8 095,1 40,98 40,44 40,44 40,44 266,1
,000,0
gel 00
7,510 86,97 5,914 11,59 96,84 33,67 8,928 8,928 8,928 8,928 38,23
uar ,000 8,000 ,000 6,000 4,000 8,176 ,352 ,352 ,352 ,352 3,584
an
Tot
al
Pen Rp8,0 Rp8,4 Rp6,9 Rp7,8 Rp7,5 Rp7,2 Rp3,2 Rp2,9 Rp2,7 Rp2,5 Rp57,
Rp100
gel 01,83 22,09 96,27 28,81 18,98 11,93 49,92 81,31 35,14 09,30 455,7
,000,0
uar 00
2,577 1,556, 2,603 5,222, 9,163, 3,026, 4,392 1,003 7,709 9,825 27,08
an* ,982 266 ,934 380 763 533 ,044 ,258 ,411 ,148 0,719
DF
9%
Rp4,1 Rp4,1 Rp4,1 Rp4,1 Rp4,1 Rp3,2 Rp6,8 Rp7,5 Rp7,8 Rp8,2 Rp8,2 Rp62,
Total 00,10 00,15 00,20 00,25 00,30 01,00 36,25 19,30 61,07 16,50 17,00 352,1
Pendapatan 0,000, 0,000 0,000, 0,000 0,000, 0,000, 0,000, 0,000 5,000 1,000 1,000 27,00
000 ,000 000 ,000 000 000 000 ,000 ,000 ,000 ,000 0,000
Total Rp4,1 Rp3,7 Rp3,4 Rp3,1 Rp2,9 Rp2,0 Rp4,0 Rp4,1 Rp3,9 Rp3,7 Rp3,4 Rp38,
00,10 61,60 51,05 66,14 04,75 80,43 76,23 13,31 45,20 83,10 70,95 852,9
Pendapatan
0,000, 5,504 6,308, 5,314 5,892, 0,367, 2,513, 4,597 8,464 5,310 0,022 04,29
*DF 9% 000 ,587 392 ,120 931 541 378 ,250 ,479 ,823 ,673 6,174
- - - - - - -
Rp4,1 Rp1,5 Rp1,9 Rp2,2 Rp2,2
Rp4,6 Rp5,9 Rp4,9 Rp6,9 Rp8,3 Rp5,2 Rp23,
00,00 78,31 20,62 76,05 76,55
Keuntungan 21,84 06,08 60,12 50,71 67,89 58,88 914,0
0,000, 1,071 6,071 2,071 2,071
7,510 6,978, 5,914 1,596, 6,844, 3,678, 11,23
000 ,648 ,648 ,648 ,648
,000 000 ,000 000 000 176 3,584
Discounted Rp4,1 Rp3,4 Rp2,9 Rp2,4 Rp2,0 Rp1,3 Rp2,4 Rp2,2 Rp1,9 Rp1,7 Rp1,4 Rp26,
00,10 51,01 04,68 44,84 57,80 52,13 30,52 50,12 79,96 41,84 66,16 179,2
Keuntungan 0,000, 4,224 5,050, 5,107 2,306, 6,992, 4,264, 3,944 7,094 6,777 6,799 12,56
9% 000 ,392 410 ,037 542 873 490 ,510 ,601 ,939 ,772 2,565
Rp26,
179,2
NPV 9% 12,56
2,565
0.676
BC Ratio 9% 22335
09
Tahu
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah
n
Pe
ng Rp8,7 Rp10, Rp9,0 Rp11, Rp11, Rp12, Rp5,9 Rp5,9 Rp5,9 Rp5,9
Rp100,
21,99 006,28 60,37 051,01 568,89 095,13 40,98 40,44 40,44 40,44
elu 1 000,00
7,510, 6,978, 5,914, 1,596, 6,844, 3,678, 8,928, 8,928, 8,928, 8,928,
ar 0
000 000 000 000 000 176 352 352 352 352
an
Pe
nd Rp4,10 Rp4,1 Rp4,1 Rp4,1 Rp4,1 Rp3,2 Rp6,8 Rp7,5 Rp7,8 Rp8,2 Rp8,2
0,100, 00,15 00,200 00,25 00,300 01,000 36,250 19,30 61,07 16,50 17,00
ap 1 000,00 0,000, ,000,0 0,000, ,000,0 ,000,0 ,000,0 0,000, 5,000, 1,000, 1,000,
ata 0 000 00 000 00 00 00 000 000 000 000
n
DF
9% 1.00 0.92 0.84 0.77 0.71 0.65 0.60 0.55 0.50 0.46 0.42
9%
15 DF
% 15% 1.00 0.87 0.76 0.66 0.57 0.50 0.43 0.38 0.33 0.28 0.25
Rp100,
Total Rp8,7 Rp10, Rp9,0 Rp11, Rp11, Rp12, Rp5,9 Rp5,9 Rp5,9 Rp5,9 Rp86,2
000,00
Peng 0
21,99 006,28 60,37 051,01 568,89 095,13 40,98 40,44 40,44 40,44 66,138
eluar 7,510, 6,978, 5,914, 1,596, 6,844, 3,678, 8,928, 8,928, 8,928, 8,928, ,233,5
an 000 000 000 000 000 176 352 352 352 352 84
Total
Peng Rp8,0 Rp8,4 Rp6,9 Rp7,8 Rp7,5 Rp7,2 Rp3,2 Rp2,9 Rp2,7 Rp2,5 Rp57,4
Rp100,
01,83 22,091 96,27 28,815 18,989 11,933 49,92 81,31 35,14 09,30 55,727
eluar 000,00
2,577, ,556,2 2,603, ,222,3 ,163,7 ,026,5 4,392, 1,003, 7,709, 9,825, ,080,7
an*D 0
982 66 934 80 63 33 044 258 411 148 19
F 9%
Tota
l
Rp7,5 Rp7,5 Rp5,9 Rp6,3 Rp5,7 Rp5,2 Rp2,2 Rp1,9 Rp1,6 Rp1,4 Rp45,7
Pen Rp100,
84,34 66,190 57,34 18,451 51,786 29,060 33,43 41,94 88,64 68,38 39,694
gelu 000,00
5,660, ,531,5 4,235, ,747,0 ,363,9 ,065,3 7,791, 3,292, 6,340, 8,122, ,151,7
aran 0
870 69 391 99 03 15 941 121 975 587 69
*DF
15%
Total Rp4,10 Rp4,1 Rp4,1 Rp4,1 Rp4,1 Rp3,2 Rp6,8 Rp7,5 Rp7,8 Rp8,2 Rp8,2 Rp62,3
Pend 0,100, 00,15 00,200 00,25 00,300 01,000 36,250 19,30 61,07 16,50 17,00 52,127
apata 000,00 0,000, ,000,0 0,000, ,000,0 ,000,0 ,000,0 0,000, 5,000, 1,000, 1,000, ,000,0
n 0 000 00 000 00 00 00 000 000 000 000 00
Total
Pend Rp4,10 Rp3,7 Rp3,4 Rp3,1 Rp2,9 Rp2,0 Rp4,0 Rp4,1 Rp3,9 Rp3,7 Rp3,4 Rp38,8
0,100, 61,60 51,056 66,14 04,755 80,430 76,232 13,31 45,20 83,10 70,95 52,904
apata 000,00 5,504, ,308,3 5,314, ,892,9 ,367,5 ,513,3 4,597, 8,464, 5,310, 0,022, ,296,1
n*DF 0 587 92 120 31 41 78 250 479 823 673 74
9%
Total
Pend Rp4,10 Rp3,5 Rp3,1 Rp2,6 Rp2,3 Rp1,5 Rp2,9 Rp2,8 Rp2,5 Rp2,3 Rp2,0 Rp30,1
0,100, 65,34 00,340 95,98 44,359 91,462 55,499 26,78 69,79 35,64 31,11 16,433
apata 000,00 7,826, ,264,6 0,932, ,832,9 ,729,6 ,527,5 3,384, 9,361, 2,392, 6,977, ,229,2
n*DF 0 087 50 029 05 90 50 294 838 790 388 22
15%
Keunt Rp4,10 - - - - - - Rp1,5 Rp1,9 Rp2,2 Rp2,2 -
ungan 0,000, Rp4,6 Rp5,9 Rp4,9 Rp6,9 Rp8,3 Rp5,2 78,31 20,62 76,05 76,55 Rp23,
000,00 21,84 06,086 60,12 50,711 67,896 58,883 1,071, 6,071, 2,071, 2,071, 914,01
0 7,510, ,978,0 5,914, ,596,0 ,844,0 ,678,1 648 648 648 648 1,233,
000 00 000 00 00 76 584
Disco
unted Rp4,10 Rp3,4 Rp2,9 Rp2,4 Rp2,0 Rp1,3 Rp2,4 Rp2,2 Rp1,9 Rp1,7 Rp1,4 Rp26,1
0,100, 51,01 04,685 44,84 57,802 52,136 30,524 50,12 79,96 41,84 66,16 79,212
Keunt 000,00 4,224, ,050,4 5,107, ,306,5 ,992,8 ,264,4 3,944, 7,094, 6,777, 6,799, ,562,5
ungan 0 392 10 037 42 73 90 510 601 939 772 65
9%
Disco - - - - - - -
unted Rp4,10 Rp593 Rp627 Rp646 Rp562
Rp4,0 Rp4,4 Rp3,2 Rp3,9 Rp4,1 Rp2,2 Rp15,
0,000, ,345,5 ,856,0 ,996,0 ,728,8
Keunt 18,99 65,850 61,36 74,091 60,323 73,560 623,26
000,00 92,35 69,71 51,81 54,80
ungan 0
7,834, ,266,9 3,303, ,914,1 ,634,2 ,537,7
3 7 6 1
0,922,
783 19 362 94 13 64 547
15%
Rp26,1
NPV 79,212
9% ,562,5
65
-
Rp15,
NPV
623,26
15% 0,922,
547
BC 0.6762
Ratio 23350
9% 9
BC
1.5187
Ratio
61993
15%
0.1275
IRR 75593
6
2. Tabel Hasil Analisis Finansial
Teknik Penilaian Hasil
MARR x% 0.9
MARR y% 0.15
NPV x% Rp26,179,212,562,565
NPV y% -15623260922547.00
BCR x% 0.68
BCR y% 1.519
IRR 0.128
Sumber:
[1] Studi Kelayakan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung
[2] Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas): "Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia"
[3] Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
[4] Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat