Anda di halaman 1dari 8

MANAJEMEN KEUANGAN

Capital budgeting

DOSEN PEMBIMBING : Drs. SUNARTIYO,MM


DI SUSUN OLEH : LALU MOHAMAD FERDIAWAN
NIM : 2134021164

UNIVERSITAS KRISNADWIPAYANA
FAKULTAS EKONOMI
MANAJEMEN (SRJ) R.301
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat,karunia, dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan summary Manajemen
Keuangan ini dengan baik. Dan juga saya berterima kasih pada Bapak Drs.SUNARTIYO,MM
selaku Dosen mata kuliah Manajemen Keuangan Universitas Krisnadwipayana yang telah
memberikan tugas ini kepada saya dan membimbing saya sampai saat ini. saya sangat
berharap makalah ini dapat berguna bagi semuanya dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan kita. saya juga menyadari sepenuhnya bahwa didalam makalah ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu,saya berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan summary yang telah saya buat dimasa yang akan
datang.Semoga summary yang sederhana ini dapat dipahami dan bermanfaat bagi siapapun
yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya saya mohon maaf apabila terdapat
kesalahan baik dari segi kata, pengejaan maupun materi dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.

Bekasi, 31 Oktober 2022

Lalu Mohamad Ferdiawan


BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Secara mendasar, penganggaran modal adalah suatu metode analisis keuangan
guna menentukan apakah suatu proyek perusahaan dapat dilakukan atau tidak.
Dengan kata lain, ini merupakan proses pengembangan sebuah proyek dari sisi
finansial dan bertujuan untuk memastikan keberhasilannya dalam menghasilkan
keuntungan yang diinginkan. Bisa dibilang, penganggaran modal adalah bagian
terpenting di antara proses bisnis lainnya. Sebab, aktivitas ini melibatkan
perusahaan pemilik proyek beserta berbagai pemangku kepentingan lainnya yang
memegang peran dalam menyepapati pembuatan keputusan tersebut. Sehingga,
apabila proses perhitungan tidak akan memperoleh kesepakatan, maka proyek kerja
sama pun tidak akan dilangsungkan. Adapun kepentingan yang menjadi
pertimbangan dalam penganggaran modal adalah kepentingan investor dan
keuntungan di masa mendatang.

B. Rumusan masalah
1.Apa itu capital budgeting ?
2. Apa saja metode analisanya beserta objek analisanya?
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Pengertian capital budgeting


Capital budgeting adalah suatu proses lengkap dalam menganalisa proyek
dan menentukan proyek yang termasuk dalam suatu anggaran modal. Pengertian
lainnya adalah suatu proses perencanaan dan pengambilan keputusan terkait
pembayaran dana yang mana dalam periode pengembalian dana tersebut sudah
lebih dari satu tahun. Yang dimaksud dalam pembayaran/pengeluaran ini termasuk
biaya pembelian pada setiap aset tetap, yakni tanah, bangunan, mesin, dan alat
lainnya. Biasanya perusahaan juga membutuhkan promosi berupa iklan jangka
panjang, proyek penelitian, dan pengembangan pun termasuk di dalam kategori
investasi. Keputusan dalam melakukan investasi bukanlah hal yang mudah karena
membutuhkan penilaian akan situasi di masa yang akan datang. Sehingga perlu
memikirkan hal-hal yang mungkin akan terjadi, baik karena faktor internal maupun
eksternal. Nilai investasi pun harus dihitung sesuai dengan arus kas perusahaan dan
merupakan keputusan yang paling tepat guna menghindari risiko kerugian atas nilai
investasi tersebut. Secara umum, perusahaan akan membuat berbagai alternatif
agar bisa berinvestasi dalam jangka panjang, seperti penambahan aset tetap. Capital
budgeting dan keputusan keuangan tentu harus dilakukan secara terpisah. Apabila
suatu investasi yang diajukan sudah ditentukan untuk bisa diterima, maka manajer
keuangan selanjutnya memilih cara pembayangan yang paling tepat.

B. Metode analisa capital budgeting


Adapun metode-metode capital budgeting adalah sebagai berikut.
1.Net Present Value (NPV)
Metode capital budgeting yang pertama adalah Net Present Value (NPV), Dalam
metode ini, budget proyek akan dihitung berdasarkan potensi perkembangan
nilainya di masa depan. Perhitungan metode NPV hanya dapat diterima jika
proyeknya memiliki nilai di atas Rp0. Agar lebih paham, berikut ini contoh capital
budgeting menggunakan metode Net Present Value. Di metode NPV, contoh kasus
capital budgeting adalah sebagai berikut.
PT. Sinar Jaya berniat memberikan pendanaan sebesar Rp2 milyar di salah satu
proyek perusahaannya, yaitu proyek A atau proyek B. Proyek A menghasilkan cash
flow sebesar Rp100 juta/tahun selama 20 tahun dengan discount rate 10%.
Sedangkan Proyek B menghasilkan cash flow Rp90 juta selama 30 tahun dengan
discount rate 10%. Berdasarkan perhitungan NPV, maka:
NPV Proyek A =
= (Rp100,000,000*20 tahun) – 10%(Rp100,000,000*20 tahun)
= Rp2,000,000,000 – Rp200,000,000
= Rp1,800,000,000 (Rp1,8 milyar)
NPV Proyek B =
= (Rp90,000,000*30 tahun) – 10%(Rp90,000,000*30 tahun)
= Rp2,700,000,000 – Rp270,000,000
= Rp2,430,000,000 (RP2,43 milyar)
Dengan demikian, maka proyek yang lebih berhak mendapat pendanaan adalah
Proyek B, karena NPV-nya lebih besar.
2. Internal Rate of Return (IRR)
Metode capital budgeting berikutnya adalah Internal Rate of Return (IRR). Metode
IRR capital budgeting adalah metode yang mempertimbangkan waktu, selain
perhitungan nilai Future Value (FV) uang. Berbagai ahli menyebut bahwa metode IRR
jauh lebih efektif dan akurat dibandingkan NPV. Contoh capital budgeting
menggunakan IRR begini:
Proyek A dihitung dapat menghasilkan profit sebesar 35% dari pendanaan 10 tahun,
sedangkan proyek B menghasilkan profit 25% dari pendanaan 5 tahun. Baik proyek A
dan B mendapat pendanaan sebesar Rp100 juta. Maka nilai IRR masing-masingnya
adalah:
IRR Proyek A =
= [Rp100,000,000 + (35%XRp100,000,000)]/10 tahun
= Rp135,000,000/10 tahun = Rp13,500,000
IRR Proyek B =
= [Rp100,000,000 + (25%XRp100,000,000)]/5 tahun
= Rp125,000,000/5 tahun = Rp25,000,000
Presentase profit proyek A memang lebih tinggi dari dari proyek B, tapi dari segi IRR,
proyek B lebih besar. Sehingga proyek B lebih pantas mendapat pendanaan
berikutnya dari perusahaan.
3. Average Rate of Return (ARR)
Metode capital budgeting selanjutnya adalah Average Rate of Return. Perhitungan
capital budgeting menggunakan metode ini mirip dengan IRR, akan tetapi yang
dihitung adalah rata-rata pendapatan per tahunnya. Berikut ini contoh capital
budgeting metode ARR:
Dalam 5 tahun terakhir, proyek A dan B yang mendapatkan pendanaan Rp100 juta,
mendapatkan pendapatan sebagai berikut:
Berdasarkan total pendapatan, proyek A memiliki perhitungan jumlah lebih besar
dibanding proyek B. Akan tetapi, dari segi rata-rata, proyek B memiliki Average Rate
of Return lebih tinggi daripada proyek A. Sehingga jika mengikuti metode ARR,
proyek yang mendapat pendanaan adalah proyek B.
4. Payback Period (PP)
Metode selanjutnya capital budgeting adalah Payback Period, yaitu metode capital
budgeting berdasarkan waktu kembalinya pendanaan. Dalam metode ini, keputusan
capital budgeting diambil berdasarkan durasi proyek mencapai BEP.
Contoh capital budgeting metode Payback Period:
Proyek A menghasilkan pendapatan sebesar Rp25 juta per tahun, sedangkan proyek
B menghasilkan Rp20 juta per tahun. Pendanaan yang tersedia untuk salah satu dari
dua proyek tersebut adalah Rp200 juta. Dengan demikian, waktu Payback Period-nya
tiap proyek adalah:
PP Proyek A = Rp200,000,000/Rp25,000,000 = 8 tahun
PP Proyek B = Rp200,000,000/Rp20,000,000 = 10 tahun
Dengan demikian, jika menggunakan metode capital budgeting PP, yang berhak
mendapat pendanaan adalah proyek A, karena durasi pengembaliannya lebih
pendek.
BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan
Capital budgeting adalah sebuah proses evaluasi bisnis guna menilai layak
tidaknya sebuah proyek/rencana besar perusahaan dilaksanakan. Sementara itu,
pengertian capital budgeting dalam manajemen keuangan adalah proses
menganalisa input dan output sebuah proyek dari segi finansial guna memastikan
proyek tersebut mencapai profit diharapkan. Di antara proses bisnis lainnya,
capital budgeting adalah yang paling esensial. Jika dalam proses capital
budgeting tidak disepakati, maka proyek perusahaan sebesar apapun tidak boleh
dimulai. Saat capital budgeting dilakukan, divisi keuangan biasanya
mempertimbangkan 2 kepentingan, yaitu 1) kepentingan profit masa depan, dan
2) kepentingan investor.
DAFTAR PUSTAKA

OCBC NISP. 2021. Capital budgeting. Diakses pada 31 Oktober 2022 dari,
https://www.ocbcnisp.com/id/article/2021/06/14/capital-budgeting-adalah

BAKAI UMA. 2022. Capital budgeting. Diakses pada 31 Oktober 2022 dari,
https://bakai.uma.ac.id/2022/07/05/capital-budgeting-pengertian-manfaat-dan-contohnya/

Maulida, Rani. 2022. Capital budgeting. Diakses pada 31 Oktober 2022 dari,
https://www.online-pajak.com/tentang-pajak/capital-budgeting

Anda mungkin juga menyukai