Anda di halaman 1dari 14

Teori

Pemerintahan Daerah
Fauzy Hanan x Nur Prasetyo Aji
Pemerintahan Daerah?
Pemerintahan dalam arti sempit hanya meliputi lembaga yang
mengurusi pelaksanaan roda pemerintahan (disebut eksekutif),
sedangkan pemerintahan dalam arti yang luas selain eksekutif,
termasuk lembaga yang membuat peraturan perundangundangan
(disebut legislatif), dan yang melaksanakan peradilan (disebut
yudikatif)
4 Arti Pemerintahan

3) menunjukkan orang-orang 1) menunjukkan kegiatan atas


(pejabat-pejabat) yang dibebani proses memerintah, yaitu
tugastugas untuk memerintah. melaksanakan kontrol atau pihak
lain.

4) menunjukkan cara, metode, 2) menunjukkan masalah-masalah


atau sistem dengan mana suatu negara dalam mana kegiatan atau
masyarakat tertentu diperintah. prosesdi atas dijumpai.
Peran pemerintah daerah ?

adalah segala sesuatu yang dilakukan dalam bentuk


pelaksanaan otonomi daerah sebagai suatu hak,
wewenang dan kewajiban pemerintah daerah untuk
mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan
dan kepentingan masyarakat setempat menurut undang
undang. Pemerintah daerah lebih difungsikan sebagai
pelaksana teknis kebijakan desentralisasi.
Prinsip Dasar Pemerintah
Daerah
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah
Daerah Pasal 1 ayat (2) yang menjelaskan, “Pemerintahan daerah
adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan oleh pemerintah
daerah dan dewan perwakilan rakyat daerah menurut asas otonomi
dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluasluasnya dalam
sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana
dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945”.
Konsep Local Goverment
( Bhenyamin Hussein) .

Pemerintahan lokal.

Pemerintahan lokal yang dilakukan


oleh pemerintah lokal.

Daerah otonom.
Otonomi
Daerah
Arti
Dasar

kelompok sosial yang memiliki hak dan


Berdiri sendiri kekuasaan menentukan arah tindakannya
sendiri.

Merupakan fenomena politis yang menjadikan penyelenggaraan


pemerintahan yang sentralistik-birokratis ke arah desentralistik-partisipatoris.

Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan efektivitas pelayanan masyarakat,


menumbuhkan semangat demokratisasi dan pelaksanaan pembangunan
daerah secara berkelanjutan, dan lebih jauh diharapkan akan menjamin
tercapainya keseimbangan kewenangan dan tanggung jawab antara pusat
dan daerah.
Definisi Otonomi
(UUD 1945)

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang


Pemerintah Daerah Pasal 1 ayat (6) menjelaskan,
“Otonomi daerah adalah hak, wewenang, dan kewajiban
daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri
urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat
setempat dalam sistem Negara Kesatuan Republik
Indonesia”.

Keyword Here
Prinsip Otonomi Daerah
1. Prinsip Otonomi luas adalah kepala daerah
diberikan tugas, wewenang, hak, dan kewajiban
untuk menangani urusan pemerintahan yang tidak
ditangani oleh pemerintah pusat sehingga isi
otonomi yang dimiliki oleh suatu daerah memiliki
banyak ragam dan jenisnya.

2. Prinsip otonomi nyata adalah suatu tugas,


wewenang dan kewajiban untuk menangani urusan
pemerintahan yang senyatanya telah ada dan
berpotensi untuk tumbuh dan berkembang sesuai
dengan potensi dan karakteristik daerah masing-
masing.

3. Prinsip otonomi yang bertanggungjawab


adalah otonomi yang dalam penyelenggaraannya
harus benar-benar sejalan dengan tujuan
pemberian otonomi yang pada dasarnya
memberdayakan daerah, termasuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat
Note:
“Pemerintah Daerah harus memilki standar, arahan,
bimbingan, pelatihan, supervise, pengendalian koordinasi,
pemantauan, dan evaluasi. Pemerintah wajib memberikan
fasilitas yang berupa pemberian peluang kemudahan,
bantuan dan dorongan kepada daerah agar dalam
melaksanakan otonomi dapat dilakukan secara efisien
dan efektif sesuai dengan peraturan perundang-
undangan”.
Kewenangan Daerah
Secara Dasar : Kewenangan adalah hak seorang individu
untuk melakukan sesuatu tindakan dengan batas-batas
tertentu dan diakui oleh individu lain dalam suatu kelompok
tertentu

H.D. Stoud: wewenang dapat dijelaskan sebagai keseluruhan


aturan-aturan yang berkenaan dengan perolehan dan
penggunaan wewenang pemerintah oleh subjek hukum publik
dalam hukum publik.
Sumber Kewenangan
1. Atributif : kewenangan yang melekat dan
diberikan kepada suatu institusi atau pejabat yang
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Pelaksanaan atribusi kewenangan memerlukan
adanya pembagian level pemerintahan yang
bersifat nasional, regional, dan lokal atau level
pemerintahan atasan dan pemerintahan bawahan.

2. Delegasi : kewenangan yang berasal dari


pendelegasian dari institusi atau pejabat yang lebih
tinggi tingkatanya. Pelaksanaan delegasi
membuktikan adanya level pemerintahan yang
lebih tinggi dan level pemerintahan yang lebih
rendah. Penyelenggaraan kewenangan sangat erat
kaitannya sama perbuatan pemerintah dalam
penyelenggaraan pemerintahan.
Sifat Kewenangan

Kewenangan Terikat: apabila peraturan


dasarnya menentukan kapan dan dalam
keadaan bagaimana kewenangan tersebut
dapat digunakan.

Kewenangan fakultatif: terjadi dalam hal


badan tata usaha negara tidak wajib
menerapkan wewenangnya atau sedikit
banyak masih ada pilihan.

Kewenangan bebas: apabila peraturan


dasarnya memberikan kebebasan kepada
badan tata usaha negara untuk menentukan
mengenai isi dari keputusan yang akan
dikeluarkan.
TERIMA KASIH

#SocialDistancing #DiRumahAja

Anda mungkin juga menyukai