BAB IV
APLIKASI EKONOMI TEKNIK
MARR dapat dinyatakan sebelum pajak maupun sesudah pajak. Hubungan keduanya dapat
dinyatakan sebagai berikut :
𝑀𝐴𝑅𝑅 (𝑠𝑒𝑠𝑢𝑑𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘)
𝑀𝐴𝑅𝑅 (𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘) =
1−𝑡
t = tingkat pajak pendapatan kombinasi
contoh 4.1
Jika MARR sesudah pajak suatu proyek adalah 25% dan tingkat pendapatan pajak kombinasi
adalah 45% maka hitunglah MARR (sebelum pajak) ?
Jawab.
𝑀𝐴𝑅𝑅 (𝑠𝑒𝑠𝑢𝑑𝑎ℎ 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘)
𝑀𝐴𝑅𝑅 (𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘) =
1−𝑡
0,25
= = 0,4545 𝑎𝑡𝑎𝑢 45,45 %
1 − 0,45
contoh 4.2
Seorang investor memperoleh pinjaman dari Bank sebesar 38% dan dikenakan bunga 16%
setahun. Dan selebihnya modal sendiri yang diharapkan menghasilkan tingkat pengembalian
12%, tentukan cost of capital ?
Jawab.
ie = (0,38)(0,16)+(1-0,38)(0,12)
= 0,0608 + 0,0744
= 0,1352 atau 13,52 %
Dimana
P (i) = nilai sekarang dari keseluruhan aliran kas pada tingkat bunga i%
At = aliran kas pada periode t
i = MARR
N = Periode
0 1 2 3 4 5 6
● ● ● ● ● ● ●
pada gambar diatas memproyeksikan jumlah pendapatan dan pengeluaran ke Tahun Awal.
Suatu Proyek dikatakan layak apabila PW ≥ 0
Untuk kategori pendapatan, kreteria PW terbesar
Untuk kategori pengeluaran, Kriteria PW terkecil
Selain kategori Pendapatan dan Pengeluaran, criteria (PW Pemasukan – PW
Pengeluaran)
Contoh 4.3
Seorang pengusaha hendak membeli mesin genset untuk mecukupi kebutuhan listrik dalam
kegiatan produksi yang bergerak dibidang makanan ringan (camilan “HOLIDAY”). Harga
suatu mesin Genset Tipe “X” adalah Rp. 55 juta, dengan biaya pemeliharaan tiap tahun
sebesar Rp. 750.000 dengan umur ekonomis selama 6 tahun dan tidak memiliki nilai sisa.
Sedangkan Mesin Genset Tipe “X1” adalah Rp. 90 Juta, pada tahun pertama biaya
pemeliharaan Rp. 350.000 dan tiap tahun besarnya sama dan umur teknis selama 12 tahun,
dengan nilai sisa ditaksir sebesar Rp. 7 jt. Genset Tipe manakah yang akan dipilih Pengusaha
camilan Holiday, bilamana nilai suku bunga sebesar (i) = 8% ?
Jawab :
Genset Tipe “X”
0 1 6 12
A = 750 Rb
55 jt 55 jt
0 1 6 12
A = 350 Rb
90 jt
Kesimpulan :
Dari perhitungan diatas dipilih nilai PW (Genset “X1”) karena memiliki nilai PW yang lebih
kecil dari PW (Genset ”X”).
0 1 2 3 4 5 6
● ● ● ● ● ● ●
dimana
CR(i) = ongkos recovery pada MARR sebesar i%
P = modal yang ditanamkan sebagai investasi awal
F = estimasi nilai sisa pada tahun ke N
i = MARR
N = estimasi umur investasi
atau
𝐴
𝐶𝑅 (𝑖) = (𝑃 − 𝐹) ( , 𝑖%, 𝑁) + 𝐹𝑖
𝑃
𝐴
𝐶𝑅 (𝑖) = (𝑃 − 𝐹) ( , 𝑖%, 𝑁) + 𝑃𝑖
𝐹
𝑃 𝐴
𝐶𝑅 (𝑖) = [𝑃 − ( , 𝑖%, 𝑁)] ( , 𝑖%, 𝑁)
𝐹 𝑃
Contoh 4.3
Diketahui dua (2) alternative investasi, yaitu investasi dengan alternatif A dengan nilai awal
Rp. 100 juta, biaya pengoperasian dan pemeliharaan tiap tahun Rp. 1.5 juta dan nilai sisa Rp.
Rp. 500.000,- selama 6 tahun. Sedangkan alternatif B, biaya awal sebesar Rp. 25 jt biaya
pengoperasian dan pemeliharaan tiap tahun Rp. 300.000 dengan nilai sisa sebesar
Rp.150.000 selama 10 tahun, dengan tingkat suku bunga (i) 9%, tentukanlah biaya
pengembalian modal (CR) ?
Jawab :
Alternatif A
CR = 100 jt (A/P, 9%, 6) – 500.000 (A/F,9%,6) + 1.5 jt
= 22.290.000- 664.500 + 1.5 jt
= 23.125.500
Alternatif B
CR = 25 jt (A/P, 9%, 10) – 150.000 (A/F,9%,10) + 300.000
= 3.895.000- 9.870 + 300.000
= 4.185.130
Kesimpulan : alternatif yang dipilih adalah alternatif yang kedua/alternatif B karena memiliki
nilai atau biaya yang dikeluarkan tiap kecil sebih kecil dari alternatif A.
dimana :
F (i) = nilai mendatang dari semua aliran kas selama N
At = aliran kas terjadi pada periode ke- t
atau
𝑁
𝐹
𝐹 (𝑖) = ∑ 𝐴𝑡 ( , 𝑖%, 𝑁 − 𝑡)
𝑃
𝑡=0
2. Dengan mengkonversikan nilai sekarang (P) dari semua aliran kas selama N periode
𝐹
𝐹 (𝑖) = 𝑃(𝑖) ( , 𝑖%, 𝑁)
𝑃
3. Dengan mengkonversikan nilai seragam seluruh aliran kas selama N periode
𝐹
𝐹 (𝑖) = 𝐴(𝑖) ( , 𝑖%, 𝑁)
𝐴
Contoh 4.4
Perusahaan industri kayu lapis (plywood) merencanakan membeli mesin produksi pada
bagian pengupasan kulit kayu (veneer). Terdapat 2 (dua) penawaran yaitu Pemasok A
dengan harga Rp. 780 jt dengan umur ekonomis 10 tahun dengan nilai sisa Rp. 50 jt dan
biaya perawatan, operasional, asuransi diperkirakan sebear Rp. 8 jt pertahun. Pada tahun-
tahun selanjutnya pendapatan diperoleh sebesar Rp. 250 jt pertahun.
Pemasok B menawarkan dengan harga Rp. 900 jt dengan umur ekonomis 10 tahun, nilai sisa
Rp. 35 jt, biaya perawatan, operasional, pajak, asuransi sebesar Rp. 12 jt dan naik sebesar
Rp. 0,6 jt tiap tahun dan pendapatan diperkirakan sebesar Rp. 400 jt.
Tentukanlah keputusan yang diambil Perusahaan dengan melalui analisa :
Nilai Mendatang (F)
Nilai Deret seragam (A)
MARR sebesar = 15%
Jawab :
Pemasok A
I = 15 % ; A2 = Rp. 250jt
Rp. 50jt
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
A1 = Rp. 8 jt
Rp. 780jt
Nilai Mendatang
FA = Rp. 250 jt (F/A, 15%,10) + Rp. 50 jt – Rp. 780 (F/P, 15%, 10) - Rp. 8 jt (F/A, 15%, 10)
= Rp. 5.076 jt + Rp. 50 jt – Rp. 3.155,568 jt – Rp. 162,4296 jt
= Rp. 1.808,0024 jt
Pemasok B
Bilamana Pemasok A memiliki umur ekonomis 10 tahun, maka Pemasok B harus disamakan
umur ekonomisnya menjadi 10 tahun.
I = 15 % ; A2 = Rp. 130jt
Rp. 35jt
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Rp. 14,4 jt
A1 = Rp. 12 jt
G = Rp. 0,6 jt
Rp. 900jt
Nilai Mendatang
FA = Rp. 400 jt (F/A, 15%,10) + Rp. 35 jt – Rp. 900 (F/P, 15%, 10) [(- Rp. 900 jt + Rp. 35 jt)
(F/A, 15%, 5)]-[(Rp.12 jt + Rp. 0,6 jt (A/G, 15%, 5)](F/A, 15%, 10)
= Rp. 8.121, 48 jt + Rp. 35 Jt – Rp. 3.641,04 jt - Rp. 5.832,176 jt – Rp. 32,98753 jt
= (Rp. 1.349,72353 jt)
Nilai Deret Seragam
A = F (A/F, i%, N)
= Rp. 1.349,72353 jt (F/A, 15%,10)
= Rp. 66,541370 jt
Dimana At adalah aliran kas yang terjadi pada periode (t) dan N ’ adalah periode
Pengembalian yang akan dihitung. Dan apabila At sama dari satu periode yang lain (deret
seragam, maka model formula (a) diatas dapat dinyatakan berdasarkan factor P/A, yaitu :
1 𝑃
b. 0 = −𝑃 + ∑𝑁
𝑡=1 𝐴𝑡 (𝐴 , 𝑖%, 𝑡)
Apabila suatu alternatif memiliki masa pakai ekonomis lebih besar dari periode
pengembalian (N’) maka alternatif tersebut layak diterima. Sebaliknya, bila N’ lebih besar
dari estimasi masa pakai suatu alat atau umur suatu investasi atau alat tersebut tidak layak
diterima karena tidak akan cukup waktu untuk mengembalikan modal yang dipakai sebagai
biaya awal dari investasi tersebut.
Apabila aliran kas berupa deret seragam maka N’ dapat diperoleh dengan rumus :
d. 𝑁′ = 𝑃/𝐴𝑡
Contoh 4.5
Sebuah mesin otomatis bisa dibeli dengan harga Rp. 25 juta dengan tidak memiliki nilai sisa.
Mesin diestimasikan dapat menyumbangkan pendapatan Rp. 4 juta per tahun. Apabila
perusahaan tersebut memperkirakan umur ekonomis mesin tersebut adalah 9 tahun apakah
perusahaan tersebut layak membeli mesin tersebut. Gunakan dengan metode Payback
Period.
Penyelesaian
𝑁1
0 = −𝑃 + ∑ 𝐴𝑡
𝑡=1
0 = −𝑅𝑝. 25.000.000 + 𝑁 ′ (𝑅𝑝. 4.000.000)
N’ = Rp. 25.000.0000 /Rp. 4.000.000
N’ = 6,25 Tahun
Karena N’ < N; 6,25 tahun < 9 tahun (estimasi waktu umur ekonomis) sehingga dapat
disimpulkan mesin layak dibeli.
b. Jika menggunakan i = 13 %
𝑁1
𝑃
0 = −𝑃 + ∑ 𝐴𝑡 ( , 𝑖%, 𝑡)
𝐹
𝑡=1
0 = - Rp. 25.000.000 + Rp. 4.000.000 (P/A,15%,N’) + 0 (P/F,15%,N’)
6,25 = (P/A,15%,N’)
(P/A,15%,19)= 6,1982
(P/A,15%,20)= 6,2593
Maka nilai N’ akan berada diantara 19 dan 20 tahun, dapat dicari nilai N’ dengan cara
interpolasi :
𝑎 𝑏
=
𝑎1 𝑏1
0,0518 0,0611
=
𝑁 ′ − 19 1
1,2127 = 0,0611𝑁 ′
𝑁 ′ = 19,85 tahun
Karena N’ > N; 19,85 tahun > 9 tahun (estimasi waktu umur ekonomis) sehingga dapat
disimpulkan mesin tidak layak dibeli.