penghasilan yang lebih besar dari pada pengeluaran. • Besarnya pengembalian yang adil (a fair rate of returm) merupakan syarat mutlak suatu investasi dilakukan. • Tingkat pengembalian ini dinyatakan dengan symbol i % Blank, 1998). • Suatu alternatif investasi akan dievaluasi jika investasi tersebut memiliki kemungkinan untuk menghasilkan tingkat pengembalian yang memadai. • Batasan tingkat pengembalian tersebut dikenal sebagai tingkat pengembalian minimum yang paling menarik (MARR = Minimum Attractive Rate of Return). Metode Nilai Sekarang • Evaluasi suatu alternatif dengan menggunakan metoda nilai uang sekarang (Present Worth Method) sangat umum dipergunakan. • Motoda ini sangat mudah, bahkan untuk orang yang tidak biasa dengan analisis ekonomi, untuk melihatkeunggulan ekonomi suatu alternatif dari alternative yang lain. • Metoda nilai uang sekarang mentransformasikan semua pengeluaran dan pemasukan di masa datang ke suatu bentuk ekuivalensi rupiah di saat ini. • Semua aliran uang waktu mendatang yang berhubungan dengan alternatif dikonversikan ke dalam nilai rupiah saat ini. • Metoda ini didasarkan pada konsep ekuivalensi nilai uang dari semua aliran uang ke suatu titik awal (saat ini). • Hal ini berarti bahwa semua aliran uang keluar dari uang masuk dikoreksi ke suatu titik awal dengan suatu tingkat bunga tertentu, yaitu MARR (Minimum Minimum Attractive Rate of Return). • Nilai uang sekarang (PW) dari suatu alternatif investasi merupakan ukuran banyaknya uang yang dapat dimiliki seseorang atau perusahaan untuk membayar investasi sebagai akibat dari semua biaya yang ditimbulkan. • Nilai uang PW yang positif diartikan sebagai jumlah rupiah atau keuntungan yang diperoleh sebagai kelebihan dari suatu jumlah minimum yang dibutuhkan oleh investor. • Persamaan PW merupakan fungsi dari i% (per perioda bunga), dari suatu seri aliran uang masuk dan keluar, yang merabat (mengurangi) nilai di masa datang (future amounts) ke nilai sekarang, (present) selama perioda penelitian. Persamaan tersebut adalah (De Garmo, 1997) • N • PW (i %) = ∑ Fk (1 + i)-k • k • Persamaan 4-1 didasarkan pada suatu asumsi tingkat bunga adalah konstan selama waktu operasi proyek. • Makin tinggi tingkat bunga dan makin lama aliran yang terjadi di masa datang, maka makin rendahlah nilai PW. 4.2.1. Persyaratan Perhitungan PW • Perhitungan nilai uang sekarang (PW) disusun oleh data jumlah rupiah yang terlibat, waktu (n, tahun) dari aliran uang, dan tingkat bunga (i%) yang dipergunakan. Ada beberapa asusmsi yang dipergunakan dalam evaluasi ini, yaitu (Riggs, 1998) : • Aliran uang harus dikembalikan • Aliran uang berada pada tingkat rupiah (nilai tukar) yang stabil • Tingkat bunga diketahui • Perbandingan dibuat dengan aliran uang sebelum pajak • Perbandingan tidak melibatkan pertimbangan yang tidak terkuantifisir (intangible) • Perbandingan tidak melibatkan pertimbangan ketersediaan dana untuk mengimplementasikan alternatif (diasumsikan bahwa dana pasti akan tersedia) 4.2.2. Pola Dasar Perhitungan PW • PW dari suatu aliran uang selama suatu waktu tertentu adalah nilai uang tersebut pada hari ini, biasanya dinyatakan sebagai tahun ke-0 dalam diagram aliran uang. (Riggs, 1998) : • Nilai bersih Sekarang (Net Present Worth); ada investasi di hari ini (n=0) dan diikuti dengan pengeluaran dan pemasukan pada waktu mendatang. • Sering terjadi aliran uang hanya menunjukan pengeluaran saja, tidak ada penerimaan. • Salah satu contoh adalah ketika kita tertarik untuk mengidentifikasi proses yang memiliki ekuivalensi biaya awal untuk, biaya operasi, dan biaya perawatan yang paling rendah. • Di waktu lain, akan dapat ditemui kedua komponen, penerimaan dan pengeluaran. • Contoh penerimaan adalah penjualan hasil produksi, nilai sisa peralatan, atau pencairan simpanan. Karena sebagian besar persoalan melibatkan kedua komponen maka tanda positif dipergunakan untuk menunjukkan aliran uang masuk (penerimaan) dan sebaliknya. 4.2.3. Ekuivalensi PW • Ekuivalensi PW dihitung dengan melakukan konversi semua transaksi di masa datang ke nilai saat ini. • Tujuannya adalah untuk mendapatkan suatu gambaran yang jelas tentang seluruh transaksi. • Gambaran ini akan dipertimbangkan dengan gambaran dari alternatif pembanding lainnya atau dibandingkan dengan do-nothing alternative TUGAS 4-1 • Seorang kontraktor akan melakukan tiga buah pembayaran di tiap akhir tahun sebanyak Rp.15 juta, yang diharapkan akan menghasilkan penerimaan sebesar Rp. 10 juta pada akhir tahun ke 4 dan setiap tahun akan meningkat sebesar Rp. 2,5 juta selama 4 tahun. Apakah alternatif ini akan dipilh, jika sang kontraktor memperoleh tingkat bunga sebesar (10+x) % selama waktu investasi ?
4.2.4 Nilai Bersih sekarang (NPV) • Pola Nilai Bersih Sekarang (Net Present) ini ditandai dengan terjadinya suatu transaksi pada saat ini (n=0) dan diikuti dengan suatu seri penerimaan dan pengeluaran. Pola ini merupakan pola yang paling sering terjadi dan dinyatakan dalam hubungan sebagai berikut : • Nilai Bersih Sekarang (NPV) = PW (Pendapatan) – PW (biaya) [4-2] Alternatif yang dipilih adalah alternatif yang memberikan nilai sekarang yang maksimum atau yang menghasilkan nilai PW positif yang lebih besar. Nilai PW yang negatif menunjukkan bahwa alternative tersebut tidak memenuhi tingkat pengembalian yang diinginkan. TUGAS 4-2 • Ada 2 rencana yang tersedia untuk mengoperasikan suatu proyek selama 3 tahun. Modal awal dan seluruh pendapatan yang terjadi diperlihatkan pada Tabel 4.1 Tingkat bunga yang diinginkan adalah (10+x) % per tahun. Eveluasi kedua rencana tersebut. Tabel 4.1. Perbandingan Rencana A dan B, Tugas 4-2 • • Tahun ke- • 0 1 2 3 • Rencana • A (juta rp) 9 4,5 4,5 4,5 • B (juta rp) 14,5 6 6 8 Tugas • Sebuah perusahaan sedang mempertimbangkan untuk membeli peralatan baru seharga Rp. 30 juta. Dengan peralatan baru diperoleh penghematan sebesar rp. 1 juta per tahun selama 8 tahun. Pada akhir tahun ke 8 peralatan memiliki nilai jual Rp. 40 juta, dengan i = (10+x) % apakah pembelian baru ini mengungtungkan ? Tugas • Sebuah perusahaan akan membeli sebuah mesin untuk meningkatkan pendapatan tahunannya. Dua alternatif mesin dengan usia pakai 8 tahun adalah (i= 15+x)%: • Harga beli Keuntungan Nilai Sisa • per tahun • X 2.500 750 1000 • Y 3.500 900 1500 Tugas • Sebuah perusahaan akan membeli sebuah mesin untuk meningkatkan pendapatan tahunannya. Dua alternatif mesin dengan usia pakai 8 dan 16 tahun adalah (i= 15+x)%: • Usia Harga beli Keuntungan Nilai Sisa • per tahun • X 8 2.500 750 1000 • Y 16 3.500 900 1500 4.3. Metoda Nilai Seragam • Seperti hal dengan metoda nilai sekarang, metoda nilai seri seragam juga dipergunakan untuk menganalisis beberapa alternatif. • . Nilai seri seragam (AW, annual worth) dari suatu proyek adalah (DeGarmo, 1997) : • Suatu nilai seragam yang setara dengan suatu jumlah rupiah tertentu, untuk suatu periode studi tertentu, yang ekuivalen dengan semua aliran uang masuk dan aliran uang keluar pada suatu tingkat bunga tertentu, umumnya adalah MARR. • Hal ini dapat diartikan bahwa semua penerimaan dan semua pengeluaran, baik yang seragam maupun tidak, dikonversikan ke suatu nilai seri seragam yang ekuivalen, pada akhir periode, yang nilainya selalu sama pada setiap periode (Blank, 1998). • Keunggulan dari metoda nilai seri seragam (AW) ini adalah tidak diperlukan perhitungan nilai pengganda terkecil , sehingga tidak diperlukan perhitungan untuk beberapa siklus. • Yang dibandingkan adalah cukup satu siklus hidup saja (one life cycles), sebab nilai seri seragam pada siklus berikutnya adalah tepat sama • Jika proyek berlanjut hingga beberapa siklus, maka yang dibandingkan adalah cukup satu siklus saja. Tugas 4-3
• Suatu diagram aliran uang dengan dua buah
siklus hidup dari suatu asset perusahaan diperlihatkan dalam Gambar 4.4. Jika tingkat bunga adalah (22+X) % per tahun, maka hitunglah nilai seri seragam dari diagram aliran uang tersebut! i = 22% per tahun
0 1 2 3 4 5 6
A = 64 juta
Rp. 160 juta Rp. 160 juta
• Nilai seri seragam tahunan dengan memperhitungkan satu siklus saja, dari tahun pertama hingga tahun ke tiga, adalah • AW = -160 juta (A/P, 22%, 3) – 64 juta • = -160 juta (0,48966) – 64 juta = - Rp. 142.345.600,00 • • Nilai seri seragam tahunan dengan memeperhitungkan dua siklus adalah • AW = - 160 juta (A/P, 22%, 6) • - 160 juta (P/F, 22%,3)(A/P, 22%, 6) – 64 juta • = -160 juta (0,31576) – 160 juta (0,5507)(0,31576) • – 64 juta • = Rp. 142.343.845,00 • Dari hasil perhitungan Contoh 4-3 terlihat bahwa hasil AW pada satu siklus adalah tepat sama dengan perhitungan yang melibatkan dua, tiga, atau lebih siklus. Nilai AW untuk satu siklus akan tepat sama dengan beberapapun siklus tersebut diulang. Perbedaan terjadi karena pembulatan faktor A/P dan P/F. 4.3.1 AW dengan Perhitungan Nilai Sisa • Suatu aset baik mesin, material, atau property, akan memberikan suatu nilai sisa yang bervariasi nilainya, mulai dari nol hingga sepersekian dari nilai awalnya. Ada berbagai cara untuk memperhitungkan nilai sisa (SV, salvage value), yaitu: • AW dengan Perhitungan Nilai Sisa • AW dengan Pendinian Nilai Sisa • AW dengan Pengembalian Modal dan Bunga • Perhitungan untuk metoda AW dengan perhitungan nilai sisa (AW by The Salvage Sinking-Fund Method) merupakan cara yang paling sederhana dan dapat dinyatakan dalam suatu persamaan umum, yaitu (Blank, 1998): • AW = -P(A/P, i, n) + SV (A/F, i, n) [4-3] • dengan : P = biaya awal (initial cost) • SV = nilai sisa (salvage value) • Tugas 4-5 • Hitunglah nilai seri seragam tahunan dari suatu traktor ysng memiliki biaya awal Rp. 64 juta dan nilai sisa sebesar Rp. 4 juta setelah beroperasi selama 8 tahun. Biaya operasi tahunan untuk mesin diperkirakan sebesar Rp. 7,2 juta dan tingkat bunga yang berlaku adalah (20+x) %. • Diagram aliran uang pada Gambar 4.6 A ingin diubah menjadi nilai seri seragam seperti yang ditunjukkan dalam gambar 4.6 B. • AW = A1+ A2 • Dengan A1 = biaya seri seragam tahunan dari biaya awal dan nilai sisa • A2= biaya operasi tahunan • A1 = -64 juta (A/P, 20%, 8) + 4 juta (A/F, 20%, 8) • = -64 juta (0,26061) + 4juta (0,06061) = -Rp. 16.436.600,00 • A2 = -7,2 juta • AW = A1 + A2 = -16.436.600 – 7.200.000 = -Rp. 23.636.600,00 Tugas 4-6 • Pembelian sebuah truk yang dilengakapi sebuah landasan untuk pijakan operator pada sebuah peralatan pengangkat hidraulik akan mengurangi biaya tenaga kerja pada pemasangan instalasi lampu lalu lintas sebesar Rp. 120 juta. Harga truk dengan peralatan tersebut adalah Rp. 744 juta dan biaya operasi per bulan adalah Rp. 2 juta. Harga jual kembalinya adalah Rp. 144 juta setelah dipergunakan 8 tahun. Jika tingkat bunganya adalah (7+X) %, maka apakah peralatan tersebut akan dibeli atau tidak? • AW tahunan= -744 juta (A/P, 7%, 8) – (2 juta x 12) • + 120 juta + 144 juta (A/F, 7%, 8) • = -744 juta (0,16747) – 24 juta + 120 juta + 144 juta (0,09747) • = - Rp. 14.562.000,00 • Jika Persamaan 4-3 dipergunakan maka nilainya adalah • AW = -P(A/P, i, n) + SV(A/F, i, n) • = - 744 juta (A/P, 7%, 8) + 144 juta (A/F, 7%,8) • - (2 juta x 12) + 120 juta • = - Rp. 14.562.000,00 4.3.2. AW dengan pendinian nilai Sisa • Metoda AW dengan pendinian nilai sisa (AW by The Salvage Present-Worth Method) ini juga melakukan perubahan semua besaran yang terlibat dalam aliran uang ke bentuk nilai seri seragam. Nilai sekarang dari nilai sisa dikurangkan dari biaya investasi dan hasilnya diubah menjadi nilai seri seragam dengan menggunakan factor A/P. • Persamaan umumnya adalah (Blank, 1998): • AW = [-P + SV(P/F, i, n)](A/P, i, n) [4-4] Tugas 4-7 • Hitunglah nilai seri seragam dari diagram aliran uang seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 4.6. • Jawaban • AW= [-64 juta + 4juta (P/F, 20%,8)](A/P,20%,8) – 7,2 juta • = [-64 juta + 4juta (0,2326)](0,26061) – 7,2 juta • = - Rp. 23.636.600,00 4.3.3 AW dengan Pengembalian Modal dan Bunga
• Persamaan umum perhitungan seri seragam
dengan pengembalian modal dan bunga(AW by the Capital Revovery –plus –Interest Method) adalah (blank, 1998) • AW = -(P-SV)(A/P, i, n)-SV(i) [4-5] • Pengurangan biaya investasi awal dengan nilai sisa P- SV, sebelum dikalikan dengan factor A/P menunjukkan bahwa nilai sisa ini akan ditutup atau dikembalikan. Namun, kenyatannya menunjukkan bahwa nilai sisa tidak dapat dikembalikan dalam n periode (tahun). Kenyataan ini dimasukkan dalam perhitungan sehingga persamaan tersebut dikurangi dengan kerugian bunga (Inteerest Lost), SV(i), selama umur pelayanan. Hal yang perlu diingat adalah nilai sisa tetap terjadi pada periode ke n, bukan pada periode ke 0. Tugas 4-8 • Hitunglah nilai seri seragam dari diagram aliran uang seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 4-6 dengan menggunakan metode pengembalian modal dan bunga. • • Jawaban • AW = -(64 juta – 4 juta)(A/P, 20%,8)- 4 juta (0,20) – 7,2 juta • = -60 juta (0,26061) – 4juta x 0,20 – 7,2 juta = - Rp. 23.636.600,00