Anda di halaman 1dari 34

Bab IV

Penerapan Hubungan Uang dan


Waktu
4.1. Menentukan Tingkat Pengembalian Uang

• Setiap investasi diharapkan akan memberikan


penghasilan yang lebih besar dari pada
pengeluaran.
• Besarnya pengembalian yang adil (a fair rate
of returm) merupakan syarat mutlak suatu
investasi dilakukan.
• Tingkat pengembalian ini dinyatakan dengan
symbol i % Blank, 1998).
• Suatu alternatif investasi akan dievaluasi jika
investasi tersebut memiliki kemungkinan
untuk menghasilkan tingkat pengembalian
yang memadai.
• Batasan tingkat pengembalian tersebut
dikenal sebagai tingkat pengembalian
minimum yang paling menarik (MARR =
Minimum Attractive Rate of Return).
Metode Nilai Sekarang
• Evaluasi suatu alternatif dengan menggunakan metoda nilai
uang sekarang (Present Worth Method) sangat umum
dipergunakan.
• Motoda ini sangat mudah, bahkan untuk orang yang tidak
biasa dengan analisis ekonomi, untuk melihatkeunggulan
ekonomi suatu alternatif dari alternative yang lain.
• Metoda nilai uang sekarang mentransformasikan semua
pengeluaran dan pemasukan di masa datang ke suatu
bentuk ekuivalensi rupiah di saat ini.
• Semua aliran uang waktu mendatang yang berhubungan
dengan alternatif dikonversikan ke dalam nilai rupiah saat ini.
• Metoda ini didasarkan pada konsep ekuivalensi nilai uang
dari semua aliran uang ke suatu titik awal (saat ini).
• Hal ini berarti bahwa semua aliran uang keluar dari uang
masuk dikoreksi ke suatu titik awal dengan suatu tingkat
bunga tertentu, yaitu MARR (Minimum Minimum
Attractive Rate of Return).
• Nilai uang sekarang (PW) dari suatu alternatif investasi
merupakan ukuran banyaknya uang yang dapat dimiliki
seseorang atau perusahaan untuk membayar investasi
sebagai akibat dari semua biaya yang ditimbulkan.
• Nilai uang PW yang positif diartikan sebagai jumlah rupiah
atau keuntungan yang diperoleh sebagai kelebihan dari
suatu jumlah minimum yang dibutuhkan oleh investor.
• Persamaan PW merupakan fungsi dari i% (per perioda
bunga), dari suatu seri aliran uang masuk dan keluar, yang
merabat (mengurangi) nilai di masa datang (future
amounts) ke nilai sekarang, (present) selama perioda
penelitian. Persamaan tersebut adalah (De Garmo, 1997)
• N
• PW (i %) = ∑ Fk (1 + i)-k
• k
•   Persamaan 4-1 didasarkan pada suatu asumsi tingkat
bunga adalah konstan selama waktu operasi proyek.
• Makin tinggi tingkat bunga dan makin lama aliran yang
terjadi di masa datang, maka makin rendahlah nilai PW.
4.2.1. Persyaratan Perhitungan PW
• Perhitungan nilai uang sekarang (PW) disusun oleh data jumlah
rupiah yang terlibat, waktu (n, tahun) dari aliran uang, dan tingkat
bunga (i%) yang dipergunakan. Ada beberapa asusmsi yang
dipergunakan dalam evaluasi ini, yaitu (Riggs, 1998) :
• Aliran uang harus dikembalikan
• Aliran uang berada pada tingkat rupiah (nilai tukar) yang stabil
• Tingkat bunga diketahui
• Perbandingan dibuat dengan aliran uang sebelum pajak
• Perbandingan tidak melibatkan pertimbangan yang tidak
terkuantifisir (intangible)
• Perbandingan tidak melibatkan pertimbangan ketersediaan dana
untuk mengimplementasikan alternatif (diasumsikan bahwa dana
pasti akan tersedia)
4.2.2. Pola Dasar Perhitungan PW
• PW dari suatu aliran uang selama suatu waktu
tertentu adalah nilai uang tersebut pada hari
ini, biasanya dinyatakan sebagai tahun ke-0
dalam diagram aliran uang. (Riggs, 1998) :
• Nilai bersih Sekarang (Net Present Worth); ada
investasi di hari ini (n=0) dan diikuti dengan
pengeluaran dan pemasukan pada waktu
mendatang.
• Sering terjadi aliran uang hanya menunjukan pengeluaran
saja, tidak ada penerimaan.
• Salah satu contoh adalah ketika kita tertarik untuk
mengidentifikasi proses yang memiliki ekuivalensi biaya
awal untuk, biaya operasi, dan biaya perawatan yang
paling rendah.
• Di waktu lain, akan dapat ditemui kedua komponen,
penerimaan dan pengeluaran.
• Contoh penerimaan adalah penjualan hasil produksi, nilai
sisa peralatan, atau pencairan simpanan. Karena sebagian
besar persoalan melibatkan kedua komponen maka tanda
positif dipergunakan untuk menunjukkan aliran uang
masuk (penerimaan) dan sebaliknya.
4.2.3. Ekuivalensi PW
• Ekuivalensi PW dihitung dengan melakukan
konversi semua transaksi di masa datang ke
nilai saat ini.
• Tujuannya adalah untuk mendapatkan suatu
gambaran yang jelas tentang seluruh transaksi.
• Gambaran ini akan dipertimbangkan dengan
gambaran dari alternatif pembanding lainnya
atau dibandingkan dengan do-nothing
alternative
TUGAS 4-1
• Seorang kontraktor akan melakukan tiga buah
pembayaran di tiap akhir tahun sebanyak Rp.15
juta, yang diharapkan akan menghasilkan
penerimaan sebesar Rp. 10 juta pada akhir
tahun ke 4 dan setiap tahun akan meningkat
sebesar Rp. 2,5 juta selama 4 tahun. Apakah
alternatif ini akan dipilh, jika sang kontraktor
memperoleh tingkat bunga sebesar (10+x) %
selama waktu investasi ?
 
4.2.4 Nilai Bersih sekarang (NPV)
• Pola Nilai Bersih Sekarang (Net Present) ini ditandai dengan
terjadinya suatu transaksi pada saat ini (n=0) dan diikuti dengan
suatu seri penerimaan dan pengeluaran. Pola ini merupakan
pola yang paling sering terjadi dan dinyatakan dalam hubungan
sebagai berikut :
• Nilai Bersih Sekarang (NPV) =
PW (Pendapatan) – PW (biaya) [4-2]
Alternatif yang dipilih adalah alternatif yang memberikan nilai
sekarang yang maksimum atau yang menghasilkan nilai PW
positif yang lebih besar.
Nilai PW yang negatif menunjukkan bahwa alternative tersebut
tidak memenuhi tingkat pengembalian yang diinginkan.
TUGAS 4-2
• Ada 2 rencana yang tersedia untuk mengoperasikan suatu
proyek selama 3 tahun. Modal awal dan seluruh pendapatan
yang terjadi diperlihatkan pada Tabel 4.1 Tingkat bunga yang
diinginkan adalah (10+x) % per tahun. Eveluasi kedua
rencana tersebut.
Tabel 4.1. Perbandingan Rencana A dan B, Tugas 4-2

• Tahun ke-
• 0 1 2 3
• Rencana
• A (juta rp) 9 4,5 4,5 4,5
• B (juta rp) 14,5 6 6 8
Tugas
• Sebuah perusahaan sedang
mempertimbangkan untuk membeli peralatan
baru seharga Rp. 30 juta. Dengan peralatan
baru diperoleh penghematan sebesar rp. 1
juta per tahun selama 8 tahun. Pada akhir
tahun ke 8 peralatan memiliki nilai jual Rp. 40
juta, dengan i = (10+x) % apakah pembelian
baru ini mengungtungkan ?
Tugas
• Sebuah perusahaan akan membeli sebuah
mesin untuk meningkatkan pendapatan
tahunannya. Dua alternatif mesin dengan usia
pakai 8 tahun adalah (i= 15+x)%:
• Harga beli Keuntungan Nilai Sisa
• per tahun
• X 2.500 750 1000
• Y 3.500 900 1500
Tugas
• Sebuah perusahaan akan membeli sebuah
mesin untuk meningkatkan pendapatan
tahunannya. Dua alternatif mesin dengan usia
pakai 8 dan 16 tahun adalah (i= 15+x)%:
• Usia Harga beli Keuntungan Nilai Sisa
• per tahun
• X 8 2.500 750 1000
• Y 16 3.500 900 1500
4.3. Metoda Nilai Seragam
• Seperti hal dengan metoda nilai sekarang, metoda nilai seri
seragam juga dipergunakan untuk menganalisis beberapa
alternatif.
• . Nilai seri seragam (AW, annual worth) dari suatu proyek
adalah (DeGarmo, 1997) :
• Suatu nilai seragam yang setara dengan suatu jumlah rupiah
tertentu, untuk suatu periode studi tertentu, yang ekuivalen
dengan semua aliran uang masuk dan aliran uang keluar pada
suatu tingkat bunga tertentu, umumnya adalah MARR.
• Hal ini dapat diartikan bahwa semua penerimaan dan semua
pengeluaran, baik yang seragam maupun tidak, dikonversikan
ke suatu nilai seri seragam yang ekuivalen, pada akhir periode,
yang nilainya selalu sama pada setiap periode (Blank, 1998).
• Keunggulan dari metoda nilai seri seragam (AW)
ini adalah tidak diperlukan perhitungan nilai
pengganda terkecil , sehingga tidak diperlukan
perhitungan untuk beberapa siklus.
• Yang dibandingkan adalah cukup satu siklus
hidup saja (one life cycles), sebab nilai seri
seragam pada siklus berikutnya adalah tepat
sama
• Jika proyek berlanjut hingga beberapa siklus,
maka yang dibandingkan adalah cukup satu
siklus saja.
Tugas 4-3

• Suatu diagram aliran uang dengan dua buah


siklus hidup dari suatu asset perusahaan
diperlihatkan dalam Gambar 4.4. Jika tingkat
bunga adalah (22+X) % per tahun, maka
hitunglah nilai seri seragam dari diagram aliran
uang tersebut!
i = 22% per tahun

0 1 2 3 4 5 6

A = 64 juta

Rp. 160 juta Rp. 160 juta


• Nilai seri seragam tahunan dengan memperhitungkan satu
siklus saja, dari tahun pertama hingga tahun ke tiga, adalah
• AW = -160 juta (A/P, 22%, 3) – 64 juta
• = -160 juta (0,48966) – 64 juta
= - Rp. 142.345.600,00
•  
• Nilai seri seragam tahunan dengan memeperhitungkan dua
siklus adalah
• AW = - 160 juta (A/P, 22%, 6)
• - 160 juta (P/F, 22%,3)(A/P, 22%, 6) – 64 juta
• = -160 juta (0,31576) – 160 juta (0,5507)(0,31576)
• – 64 juta
• = Rp. 142.343.845,00
• Dari hasil perhitungan Contoh 4-3 terlihat
bahwa hasil AW pada satu siklus adalah tepat
sama dengan perhitungan yang melibatkan
dua, tiga, atau lebih siklus. Nilai AW untuk satu
siklus akan tepat sama dengan beberapapun
siklus tersebut diulang. Perbedaan terjadi
karena pembulatan faktor A/P dan P/F.
4.3.1 AW dengan Perhitungan Nilai Sisa
• Suatu aset baik mesin, material, atau property,
akan memberikan suatu nilai sisa yang
bervariasi nilainya, mulai dari nol hingga
sepersekian dari nilai awalnya. Ada berbagai
cara untuk memperhitungkan nilai sisa (SV,
salvage value), yaitu:
• AW dengan Perhitungan Nilai Sisa
• AW dengan Pendinian Nilai Sisa
• AW dengan Pengembalian Modal dan Bunga
• Perhitungan untuk metoda AW dengan
perhitungan nilai sisa (AW by The Salvage
Sinking-Fund Method) merupakan cara yang
paling sederhana dan dapat dinyatakan dalam
suatu persamaan umum, yaitu (Blank, 1998):
• AW = -P(A/P, i, n) + SV (A/F, i, n)
[4-3]
• dengan : P = biaya awal (initial cost)
• SV = nilai sisa (salvage value)
•  
Tugas 4-5
• Hitunglah nilai seri seragam tahunan dari
suatu traktor ysng memiliki biaya awal Rp. 64
juta dan nilai sisa sebesar Rp. 4 juta setelah
beroperasi selama 8 tahun. Biaya operasi
tahunan untuk mesin diperkirakan sebesar Rp.
7,2 juta dan tingkat bunga yang berlaku adalah
(20+x) %.
• Diagram aliran uang pada Gambar 4.6 A ingin diubah
menjadi nilai seri seragam seperti yang ditunjukkan dalam
gambar 4.6 B.
• AW = A1+ A2
• Dengan A1 = biaya seri seragam tahunan dari biaya awal dan
nilai sisa
• A2= biaya operasi tahunan
• A1 = -64 juta (A/P, 20%, 8) + 4 juta (A/F, 20%, 8)
• = -64 juta (0,26061) + 4juta (0,06061) = -Rp. 16.436.600,00
• A2 = -7,2 juta
• AW = A1 + A2 = -16.436.600 – 7.200.000 = -Rp. 23.636.600,00
Tugas 4-6
• Pembelian sebuah truk yang dilengakapi sebuah
landasan untuk pijakan operator pada sebuah
peralatan pengangkat hidraulik akan mengurangi
biaya tenaga kerja pada pemasangan instalasi
lampu lalu lintas sebesar Rp. 120 juta. Harga truk
dengan peralatan tersebut adalah Rp. 744 juta dan
biaya operasi per bulan adalah Rp. 2 juta. Harga
jual kembalinya adalah Rp. 144 juta setelah
dipergunakan 8 tahun. Jika tingkat bunganya
adalah (7+X) %, maka apakah peralatan tersebut
akan dibeli atau tidak?
• AW tahunan= -744 juta (A/P, 7%, 8) – (2 juta x 12)
• + 120 juta + 144 juta (A/F, 7%, 8)
• = -744 juta (0,16747) – 24 juta + 120 juta + 144 juta
(0,09747)
• = - Rp. 14.562.000,00
• Jika Persamaan 4-3 dipergunakan maka nilainya
adalah
• AW = -P(A/P, i, n) + SV(A/F, i, n)
• = - 744 juta (A/P, 7%, 8) + 144 juta (A/F, 7%,8)
• - (2 juta x 12) + 120 juta
• = - Rp. 14.562.000,00
4.3.2. AW dengan pendinian nilai
Sisa
• Metoda AW dengan pendinian nilai sisa (AW by The Salvage
Present-Worth Method) ini juga melakukan perubahan semua
besaran yang terlibat dalam aliran uang ke bentuk nilai seri
seragam. Nilai sekarang dari nilai sisa dikurangkan dari biaya
investasi dan hasilnya diubah menjadi nilai seri seragam
dengan menggunakan factor A/P.
• Persamaan umumnya adalah (Blank, 1998):
• AW = [-P + SV(P/F, i, n)](A/P, i, n) [4-4]
Tugas 4-7
• Hitunglah nilai seri seragam dari diagram aliran uang
seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 4.6.
• Jawaban
• AW= [-64 juta + 4juta (P/F, 20%,8)](A/P,20%,8) – 7,2
juta
• = [-64 juta + 4juta (0,2326)](0,26061) – 7,2 juta
• = - Rp. 23.636.600,00
4.3.3 AW dengan Pengembalian Modal dan Bunga

• Persamaan umum perhitungan seri seragam


dengan pengembalian modal dan bunga(AW
by the Capital Revovery –plus –Interest
Method) adalah (blank, 1998)
• AW = -(P-SV)(A/P, i, n)-SV(i) [4-5]
• Pengurangan biaya investasi awal dengan nilai sisa P-
SV, sebelum dikalikan dengan factor A/P
menunjukkan bahwa nilai sisa ini akan ditutup atau
dikembalikan. Namun, kenyatannya menunjukkan
bahwa nilai sisa tidak dapat dikembalikan dalam n
periode (tahun). Kenyataan ini dimasukkan dalam
perhitungan sehingga persamaan tersebut dikurangi
dengan kerugian bunga (Inteerest Lost), SV(i), selama
umur pelayanan. Hal yang perlu diingat adalah nilai
sisa tetap terjadi pada periode ke n, bukan pada
periode ke 0.
Tugas 4-8
• Hitunglah nilai seri seragam dari diagram aliran uang
seperti yang ditunjukkan dalam Gambar 4-6 dengan
menggunakan metode pengembalian modal dan
bunga.
•  
• Jawaban
• AW = -(64 juta – 4 juta)(A/P, 20%,8)- 4 juta (0,20) –
7,2 juta
• = -60 juta (0,26061) – 4juta x 0,20 – 7,2 juta = - Rp.
23.636.600,00

Anda mungkin juga menyukai