ALTERNATIF-ALTERNATIF EKONOMI
Berbagai kriteria kualitatif maupun kuantitatif harus
diperhitungkan bila akan melakukan pemilihan alternatif yang
berkaitan dengan Investasi. Diperlukan pertimbangan moneter
terhadap investasi yang akan dievaluasi. Adapun pengambilan
keputusan sebaiknya didasarkan pada 7 langkah sistematis,
yaitu :
1. Mendefinisikan alternatif yang akan dianalisa
2. Menentukan horizon perencanaan (periode studi)
3. Melakukan estimasi aliran kas
4. Menentukan MARR yang akan digunakan
5. Membandingkan alternatif yang akan dipilih
6. Melakukan analisa tambahan (suplementer)
7. Memilih alternatif yang terbaik
Mendefinisikan Alternatif Investasi
Phase paling awal dari kegiatan ini adalah menentukan
alternatif-alternatif investasi yang layak
dipertimbangkan. Pekerjaan ini merupakan pekerjaan
sangat teknis yg hanya diketahui oleh ahli yang
memahami permasalahan teknis investasi. Ada 3 jenis
alternatif yaitu:
5 5 7
P P
0 8 16 24 32 40 0 5 10 15 20 25 30 35 40
A A
A=[52.000/60+32.000/20] A = (24.000/60+32.000/20]
= Rp. 2.467/m2 = Rp. 2.000/m2
Nilai Sekarang (P) dari kedua alternatif adalah :
Untuk cat minyak ;
= Rp. 5.119/m2
P = A[1+(P/A, 85,1%, 4)
= Rp. 2.467 (1 + 1,0750) = Rp.5.119/m2
Untuk cat latex ;
= Rp. 5.973/m2
A = P(A/P,i%,N) A = P(A/P,i%,N)
= Rp 2.467 (A/P,8%,8) = Rp 2.000(A/P,8%,5)
= Rp 2.467 (0,1740) = Rp 2.000(0,2505)
= Rp 426/m2 = Rp. 501/m2
Contoh :
Suatu horizon perencanaan 5 tahun dipilih untuk
meng-evaluasi 3 alternatif investasi A, B dan C. Estimasi
aliran kas berdasarkan proposal ditunjukkan pada tabel 1.
Anggaran yang tersedia hanya sebesar Rp.50juta.
Alternatif B tergantung (contigen) pada alternatif A.
Sedangkan A dan C bersifat mutually exclusive.
Estimasikanlah aliran kas untuk alternatif nominasinya !.
Tabel 1 : Estimasi Aliran Kas
A0 A1 A4 A6
Contoh :
Solusi :
0,18
MARR( Sebelum Pajak ) 0,3273 32,73%
(1 0,45)
Cost of Capital
ic rd .id (1 rd ).ie
dimana;
ic = cost of capital
rd = ratio antara hutang dengan modal keseluruhan
1-rd = ratio modal sendiri dengan modal keseluruhan
id = tingkat pengembalian (ROR) dari modal pinjaman
ie = tingkat pengembalian yang diperlukan dari modal sendiri
Contoh :
Modal perusahaan 40% diperoleh dari pinjaman bank dengan bunga
17%/thn. Selebihnya adalah modal sendiri yang diharapkan memberikan
tingkat pengembalian (ROR) sebesar 13%. Tentukanlah cost of capitalnya !
Solusi :
Diketahui : rd = 40%, id = 17%, ie = 13%
ic = (0.40)(0.17) + (1 - 0.40)(0.13)
= 0.146 = 14.6%
Membandingkan
Alternatif-alternatif Investasi
atau
Dimana;
P(i) = Nilai sekarang dengan tingkat bunga i%
At = Aliran kas pada akhir periode t
I = MARR
N = Horizon perencanaan (waktu/periode)
Contoh :
A1=Rp10jt
A2= Rp 3juta
0 1 2 3 4 5 6 7
8 9 10 11 12 13 14 15
= Rp 46.664.328
atau
P2 = Rp 3jt (P/A,15%,15) + Rp 7jt (P/A, 15%,7)
= Rp 3jt (5.8474) + Rp 7jt(4.1604)
= Rp 46.665.000
atau
P2 = Rp 10jt (P/A,15%,7) + Rp 3jt [(P/A,15%,15)-(P/A,15%,7)]
= Rp 10jt (4.1604) + Rp 3jt [(5.8474) - (4.1604)]
= Rp 10jt (4.1604) + Rp 3jt (1.6870)
= Rp 46.665.000
CW A.( P / A, i %, ~)
1
dimana
lim ( P / A, i %, N )
n ~ i
Sehingga : CW = A/i
CC = P + A/i
dimana: P = ongkos awal,
A = deret seragam
Contoh :
1. Bila orangmenabung Rp. 10 juta sekarang
dengan bunga 12%/thn. Berapa yg ia bisa tarik
setiap tahunnya untuk waktu yang tidak
berhingga.
Solusi:
A
P=CW=10 jt
A = P.i
= Rp.10 jt . (0.12) = Rp 1.2 juta.
2. Sebuah yayasan akan menghibahkan gedung
disertai dng biaya perawatan. Uang sumbangan
disimpan di bank dng bunga 12%/thn. Biaya
perawatn Rp 2 jt/thn & tiap 10 tahun harus dicat
kembali dng biaya Rp 15 jt. Bila uang yang
ditabung adalah Rp 100 jt, maka berapa biaya
maksimum untuk pembangunan agar sisanya bisa
digunakan untuk perawatan.
Investasi awal adalah CC = P + A/i P = CC – A/i
2 jt 15 jt 2 jt
CC=100 juta ; i = 12%
0 10
CC
A =Rp 2 jt + Rp 15 jt (A/F, 12%,10) =Rp 2,8547 juta
CC = P + A/i P = CC – A/i
= Rp 200jt – (Rp 2.855.000/0,12)
= Rp 176.208.333
Rumus
Atau :
Bila alternatif-alternatif adalah mutually exclusive, maka
pilihannya adalah yang memiliki deret seragam (A)
terbesar. Bila kas hanya berupa ongkos maka dipilih
ongkos seragam (A) terkecil. Bila alternatif adalah
independen maka setiap hasil deret seragam (A)>0 dapat
diterima karena > MARR. Alternatif untuk tidak
mengerjakan sesuatu (Do Nothing) memiliki nilai A=0
Contoh :
PT. XYZ adalah perusahaan yang menyewakan gudang untuk
melayani kebutuhan suatu kawasan industri di Surabaya.
Penghasilan yang diperoleh pertahun Rp.500jt dengan biaya
perawatan, asuransi dan pajak sebesar Rp.130 juta/tahun. Nilai
sisa ditetapkan Rp 100 juta pada akhir tahun ke 30. Ada
sebuah perusahaan yang ingin membeli gudang ini dengan
harga Rp 4 milyar. Untuk mengevaluasi penawaran tersebut PT.
XYZ menggunakan MARR = 10%. Keputusan apakah yang
sebaiknya diambil PT. XYZ ?
Solusi :
Alternatif 1 : menjual gudang dgn harga Rp 4 milyar,
menghasilkan deret seragam sbb :
A1
0 1 2 3 4 29 30
P
A1 = P(A/P, 10%, 30)
= Rp 4 Milyar (0,1061)
= Rp 424.400.000
Alternatif 2 : untuk tidak menjual gudang akan
menghasilkan deret seragam sbb :
Dimana;
F(i) = Nilai mendatang dari semua
aliran kas selama N dengan
MARR=i%
At = Aliran kas yg terjadi pada pe-
riode ke –t
Atau ;
Dengan mengkonversikan lewat nilai sekarang (P) dari
semua aliran kas selama periode N
Dimana;
CR(i) = ongkos capital recovery pada MARR sebesar i%
P = modal yang ditanamkan pada investasi awal
F = estimasi nilai sisa pada tahun ke N
i = MARR
N = horison perencanaan yg ditetapkan
Contoh ;
Ongkos awal
(P) = Rp 7 juta/km x 16 km = Rp 112 juta
Nilai sisa (F) = Rp 1,2 jt/km x 16 km = Rp 19,2 jt
CR = Rp 112 jt (A/P, 10%,20) – Rp 19,2 jt (A/F,10%,20)
CR = Rp 112 jt (0,1175) – Rp 19,2 (0,0175) = Rp 12,8203 jt
Perawatan alternatif ke II : Rp 0,40 jt/km x 16 km = Rp 6,4 jt
Nilai deret seragam aliran kas alternatif II adalah
A2 = Rp 12,8203 jt + Rp 6,4 jt = Rp 19,2203 juta
0 = -6 + (2+3+1) Jadi NA = 3
Artinya diperlukan 3 tahun agar pendapatan = investasi awal.
0 = -8 + (2+2+2+2)
Alternatif B
adalah sbb; Jadi NB = 4.
0 = -18 jt + N’ (3 jt) + 3 jt
N’= 5 tahun
Karena N’< umur ekonomis maka mesin tsb layak dibeli.