Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Matematika UNAND

Vol. 3 No. 2 Hal. 62 – 71


ISSN : 2303–2910
Jurusan
c Matematika FMIPA UNAND

PENENTUAN PREMI TAHUNAN UNTUK POLIS


ASURANSI JIWA BERSAMA LAST SURVIVOR

KHAIRANI
Program Studi Matematika,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas,
Kampus UNAND Limau Manis Padang, Indonesia,
khairanirani14@gmail.com

Abstrak. Asuransi jiwa bersama adalah suatu perjanjian asuransi yang berhubungan
dengan suatu keadaan dimana antara hidup dan matinya seseorang merupakan gabungan
dari dua peserta asuransi atau lebih, misalnya suami dan istri, atau orang tua dan anak.
Salah satu jenis asuransi jiwa bersama adalah asuransi jiwa last survivor, yaitu asuransi
jiwa bersama dari dua orang atau lebih peserta asuransi dengan premi dibayarkan sampai
kematian terakhir dari pesertanya. Besarnya uang pertanggungan dibayarkan kepada
ahli waris tertanggung apabila semua tertanggung meninggal dunia. Berdasarkan jangka
waktu perlindungannya, asuransi jiwa bersama last survivor dibagi menjadi empat jenis,
yaitu asuransi jiwa bersama last survivor seumur hidup, asuransi jiwa bersama last
survivor berjangka, asuransi jiwa bersama last survivor dwiguna murni dan asuransi
jiwa bersama last survivor dwiguna. Perhitungan premi tahunan asuransi jiwa bersama
last survivor diselesaikan dengan menentukan terlebih dahulu nilai tunai anuitas dan
premi tunggalnya.

Kata Kunci: Asuransi jiwa, asuransi jiwa bersama, premi, last survivor, anuitas

1. Pendahuluan
Terdapat dua jenis asuransi jiwa yang berkembang di Indonesia, yaitu asuransi jiwa
tunggal (single life) dan asuransi jiwa bersama (multi life). Perbedaan antara asu-
ransi jiwa tunggal dengan asuransi jiwa bersama terletak pada jumlah tertanggun-
ganya. Pada asuransi jiwa tunggal, penanggung memberikan perlindungan untuk
satu orang (tunggal), sedangkan jumlah tertanggung untuk asuransi jiwa bersama
lebih dari satu orang [2]. Asuransi jiwa bersama terbagi atas dua, yaitu asuransi
jiwa joint life dan asuransi jiwa last survivor. Asuransi jiwa joint life merupakan
asuransi jiwa bersama yang pembayaran preminya sampai kematian pertama dari
pesertanya, sedangkan asuransi jiwa last survivor merupakan asuransi jiwa yang
pembayaran preminya dilakukan sampai kematian terakhir dari persertanya.
Dalam makalah ini akan dibahas tentang premi asuransi bersama last survivor
yang harus dibayarkan peserta asuransi, sesuai dengan besarnya santunan yang akan
diterima peserta pada kasus asuransi jiwa last survivor seumur hidup, asuransi jiwa
last survivor berjangka, asuransi jiwa last survivor dwiguna murni dan asuransi
jiwa last survivor dwiguna. Dalam hal ini penulis hanya membatasi untuk dua
orang tertanggung (peserta asuransi) yang berusia x dan y tahun.

62
Penentuan Premi Tahunan untuk Polis Asuransi Jiwa Bersama Last Survivor 63

2. Menentukan Peluang Hidup


Terdapat dua orang peserta asuransi jiwa bersama last survivor berusia x dan
y tahun, maka peluang sedikitnya satu orang diantara (x) dan (y) tahun akan
bertahan hidup n tahun kemudian dinyatakan dengan [1]
lx+n ly+n lx+n:y+n
n pxy = n px + n py − n pxy = + − . (2.1)
lx ly lxy
Untuk peluang dua orang yang berusia x dan y tahun akan meninggal dalam kurun
waktu n tahun kemudian adalah [4]:
n qxy = 1 − n pxy , (2.2)
dengan menggunakan persamaan (2.1) maka diperoleh
n qxy = n qx .n qy . (2.3)
Sedangkan peluang dua orang tertanggung berusia x dan y tahun akan meninggal
dalam selang waktu [n; n + 1] tahun yaitu
n |qxy = n pxy −n+1 pxy . (2.4)

3. Menentukan Simbol Komutasi


Simbol komutasi adalah nilai-nilai yang dibuat oleh seseorang yang berguna un-
tuk memudahkan perhitungan dalam tabel mortalitas. Pada asuransi perorangan,
simbol komutasi yang digunakan didefinisikan sebagai berikut [3]:
Dx = v x lx
Nx = Dx + Dx+1 + Dx+2 + · · · + Dω
Cx = v x+1 dx
Mx = Cx + Cx+1 + Cx+2 + · · · + Cω .
Sedangkan untuk asuransi bersama, simbol komutasi gabungan yang digunakan
didefinisikan sebagai berikut [5]:
x+y
Dxy = v 2 lxy
Nxy = = Dxy + Dx+1:y+1 + Dx+2:y+2 + · · · + Dωω
x+y
Cxy = v 2 +1 dxy
Mxy = = Cxy + Cx+1:y+1 + Cx+2:y+2 + · · · + Cωω ,
dimana v menyatakan faktor diskon yaitu
1
v= .
1+i

4. Anuitas Hidup Last Survivor


Anuitas last survivor adalah suatu rangkaian pembayaran anuitas yang terdiri dari
dua tertanggung atau lebih, dimana pembayaran terhenti sampai kematian terakhir
dari kedua tertanggung. Pembayaran nilai tunai anuitasi hidup pada asuransi jiwa
bersama last survivor digunakan perumusan sebagai berikut [4]:
64 Khairani

(1) Nilai tunai anuitas hidup awal asuransi last survivor seumur hidup untuk dua
orang tertanggung masing-masing berusia x dan y tahun dengan pembayaran
sebesar 1 rupiah adalah
k
X
äxy = v t t pxy ,
t=0

dimana didefinisikan k = {ω − x untuk (x) atau ω − y untuk (y)}, yaitu ω −


x tahun jika seseorang yang berusia x tahun yang meningggal terakhir atau
ω − y jika seseorang yang berusia y tahun yang meninggal terakhir. Dengan
menggunakan persamaan (2.1), nilai tunai anuitas hidup awal untuk asuransi
last survivor seumur hidup dapat dinyatakan dengan
Nx Ny Nxy
äxy = äx + äy − äxy = + − . (4.1)
Dx Dy Dxy

(2) Nilai tunai anuitas hidup akhir asuransi last survivor seumur hidup untuk dua
orang tertanggung masing-masing berusia x dan y tahun dengan pembayaran
sebesar 1 rupiah adalah
k
X
axy = v t t pxy .
t=1

Dengan menggunakan persamaan (2.1), nilai tunai anuitas hidup awal untuk
asuransi last survivor seumur hidup dapat dinyatakan dengan
Nx+1 Ny+1 Nx+1:y+1
axy = ax + ay − axy = + − . (4.2)
Dx Dy Dxy

(3) Nilai tunai anuitas hidup awal asuransi last survivor berjangka n tahun untuk
dua orang tertanggung masing-masing berusia x dan y tahun dengan pemba-
yaran sebesar 1 rupiah adalah
n−1
X
äxy:n| = v t t pxy .
t=0

Dengan menggunakan persamaan (2.1), nilai tunai anuitas hidup awal untuk
asuransi last survivor berjangka n tahun dapat dinyatakan dengan

äxy:n| = äx:n| + äy:n| − äxy:n| (4.3)


Nx − Nx+n Ny − Ny+n Nxy − Nx+n:y+n
= + − .
Dx Dy Dxy

(4) Nilai tunai anuitas hidup akhir asuransi last survivor berjangka n tahun untuk
dua orang tertanggung masing-masing berusia x dan y tahun dengan pemba-
yaran sebesar 1 rupiah adalah
n
X
axy:n| = v t t pxy .
t=1
Penentuan Premi Tahunan untuk Polis Asuransi Jiwa Bersama Last Survivor 65

Dengan menggunakan persamaan (2.1), nilai tunai anuitas hidup awal untuk
asuransi last survivor berjangka n tahun dapat dinyatakan dengan
axy:n| = ax:n| + ay:n| − axy:n| , (4.4)
Nx+1 − Nx+n+1 Ny+1 − Ny+n+1 Nx+1:y+1 − Nx+n+1:y+n+1
= + − .
Dx Dy Dxy

5. Premi Tunggal pada Asuransi Jiwa Bersama Last Survivor


Premi tunggal last survivor adalah pembayaran premi asuransi yang dilakukan
pada waktu kontrak asuransi disetujui, selanjutnya tidak dilakukan pembayaran lagi
[3]. Untuk premi tunggal yang harus dibayarkan tertanggung kepada perusahaan
asuransi digunakan perumusan sebagai berikut[4]:
(1) Premi tunggal untuk asuransi bersama last survivor seumur hidup bagi ter-
tanggung berusia x dan y tahun adalah
k
X
Axy = v t+1 t |qxy ,
t=0

dimana didefinisikan k = {ω − x untuk (x) atau ω − y untuk (y)}, yaitu ω −


x tahun jika seseorang yang berusia x tahun yang meningggal terakhir atau
ω − y jika seseorang yang berusia y tahun yang meninggal terakhir. Dengan
menggunakan persamaan (2.1) dan (2.4), premi tunggal untuk asuransi bersama
last survivor seumur hidup dapat dinyatakan dengan
Mx My Mxy
Axy = Ax + Ay − Axy = + − . (5.1)
Dx Dy Dxy
(2) Premi tunggal untuk asuransi bersama last survivor berjangka n tahun bagi
tertanggung berusia x dan y tahun adalah
n−1
X
1
Axy:n| = v t+1 t |qxy
t=0

Dengan menggunakan persamaan (2.1) dan (2.4), premi tunggal untuk asuransi
bersama last survivor berjangka n tahun dapat dinyatakan dengan
1
Axy:n| = A1x:n| + A1y:n| − A1xy:n| (5.2)
Mx − Mx+n Mxy − My+n Mxy − Mx+n:y+n
= + − .
Dx Dy Dxy
(3) Premi tunggal untuk asuransi bersama last survivor dwiguna murni n tahun
bagi tertanggung berusia x dan y tahun adalah
1
Axy:n| = v n n pxy .

Dengan menggunakan persamaan (2.1), premi tunggal untuk asuransi bersama


last survivor dwiguna murni n tahun dapat dinyatakan dengan
1 1 1 1 Dx+n Dy+n Dx+n:y+n
Axy:n| = Ax:n| + Ay:n| − Axy:n| = + − . (5.3)
Dx Dy Dxy
66 Khairani

(4) Premi tunggal untuk asuransi bersama last survivor dwiguna n tahun bagi
tertanggung berusia x dan y tahun adalah
n−1
X
Axy:n| = v t+1 t |qxy + v n n pxy .
t=0

Dengan menggunakan persamaan (2.1) dan (2.4), premi tunggal untuk asuransi
bersama last survivor dwiguna n tahun dapat dinyatakan dengan

Axy:n| = Ax:n| + Ay:n| − Axy:n| (5.4)


Mx − Mx+n + Dx+n My − My+n + Dy+n
= +
Dx Dy
Mxy − Mx+n:y+n + Dx+n:y+n
− .
Dxy

6. Premi Tahunan pada Asuransi Jiwa Bersama Last Survivor


Premi tahunan adalah premi yang dibayarkan pada setiap awal tahun oleh peserta
asuransi. Pembayaran besar premi tahunan yang harus dibayarkan peserta asuransi
kepada perusahaan asuransi digunakan perumusan sebagai berikut:

(1) Premi tahunan asuransi jiwa bersama last survivor seumur hidup untuk dua
orang tertanggung berusia x dan y tahun dengan uang pertanggungan sebesar
R dinyatakan dengan
Axy Ax + Ay − Axy
Pxy = R =R . (6.1)
äxy äx + äy − äxy
(2) Premi tahunan asuransi jiwa bersama last survivor berjangka untuk dua orang
tertanggung berusia x dan y tahun dengan uang pertanggungan sebesar R
dinyatakan dengan
A1xy:n| A1x:n| + A1y:n| − A1xy:n|
1
Pxy:n| =R =R . (6.2)
äxy:n| äx:n| + äy:n| − äxy:n|

(3) Premi tahunan asuransi jiwa bersama last survivor dwiguna murni untuk dua
orang tertanggung berusia x dan y tahun dengan uang pertanggungan sebesar
R dinyatakan dengan
1 1 1 1
Axy:n| Ax:n| + Ay:n| − Axy:n|
1
Pxy:n| =R =R . (6.3)
äxy:n| äx:n| + äy:n| − äxy:n|

(4) Premi tahunan asuransi jiwa bersama last survivor dwiguna untuk dua orang
tertanggung berusia x dan y tahun dengan uang pertanggungan sebesar R
dinyatakan dengan
Axy:n| Ax:n| + Ay:n| − Axy:n|
Pxy:n| = R =R . (6.4)
äxy:n| äx:n| + äy:n| − äxy:n|
Penentuan Premi Tahunan untuk Polis Asuransi Jiwa Bersama Last Survivor 67

7. Contoh Aplikasi
Seorang pria berusia 42 tahun bersama istrinya yang berusia 36 tahun ingin
mengikuti program asuransi jiwa bersama last survivor. Premi akan dibayarkan
setiap awal tahun selama tertanggung masih hidup dan besar uang pertanggung-
an yang akan diterima adalah Rp 100.000.000,00 yang nantinya akan diberikan
kepada ahli warisnya yaitu kedua anaknya. Maka akan ditentukan besar premi
tahun-an yang harus dibayarkan dengan menggunakan Tabel Mortalita Indonesia
1999 dengan suku bunga i = 2.5 %.
usia peserta asuransi pertama x = 42
usia peserta asuransi kedua y = 36
uang pertanggungan R = Rp 100.000.000, 00
tingkat suku bunga i = 2.5 % = 0.025.

(1) Apabila suami istri tersebut ingin mengikuti asuransi seumur hidup, maka nilai
tunai anuitas hidup awal last survivor seumur hidup dapat ditentukan dengan
menggunakan persamaan (4.1) yaitu

N42 N36 N42:36


äxy = äx + äy − äxy =+ −
D42 D36 D42:36
746994.8886 1038553.318 73075004055
= + −
33555.6169 39826.8079 3502199270
= 27.4726.

Kemudian dengan menggunakan persamaan (5.1) maka diperoleh premi tunggal


asuransi jiwa last survivor seumur hidup sebagai berikut

M42 M36 M42:36


Axy = Ax + Ay − Axy = + −
D42 D36 D42:36
15328.9417 14486.1069 1719169171
= + −
33555.6169 39826.8079 3502199270
= 0.32966673.

Besarnya premi tahunan untuk asuransi bersama last survivor seumur hidup
adalah
Axy 0.32966673
Pxy = R = Rp 100.000.000, 00 × = Rp 1.199.984, 00.
äxy 27.4726

Bila pria berusia 42 tahun dan wanita berusia 42 tahun masing-masing


mengikuti asuransi perorangan seumur hidup untuk uang pertanggungan sebe-
sar Rp 100.000.000,00, maka besarnya premi tahunan untuk pria tersebut
adalah Rp 2.052.081,00, dan premi tahunan untuk wanita tersebut adalah Rp
1.739.077,00. Sedangkan bila suami istri tersebut mengikuti asuransi bersama
joint life seumur hidup, maka premi tahunan yang harus dibayarkan adalah Rp
2.352.609,00.
(2) Apabila suami istri tersebut ingin mengikuti asuransi berjangka 20 tahun, maka
nilai tunai anuitas hidup awal last survivor berjangka dapat ditentukan dengan
68 Khairani

menggunakan persamaan (4.3) yaitu

äxy:n| = äx:n| + äy:n| − äxy:n|


N42 − N62 N36 − N56 N42:36 − N62:56
= + −
D42 D36 D42:36
746994.8886 − 233800.3177 1038553.318 − 413438.0019
= +
33555.6169 39826.8079
73075004055 − 20425523545

3502199270
= 15.9563.

Kemudian dengan menggunakan persamaan (5.2) maka diperoleh premi tunggal


asuransi jiwa last survivor berjangka sebagai berikut
1
Axy:n| = (A1x:n| + A1y:n| − A1xy:n| )
M42 − M62 M36 − M56 M42:36 − M62:56
= + −
D42 D36 D42:36
15328.9416 − 11830.6358 14486.1069 − 12799.4866
= +
33555.6169 39826.8079
1719169171 − 1225370209

3502199270
= 0.00560601.

Besarnya premi tahunan untuk asuransi bersama last survivor berjangka adalah
A1xy:n| 0.00560601
1
Pxy:n| =R = Rp 100.000.000, 00 × = Rp 35.134, 00.
äxy:n| 15.9563

Bila pria berusia 42 tahun dan wanita berusia 42 tahun masing-masing


mengikuti asuransi perorangan berjangka 20 tahun untuk uang pertanggungan
sebesar Rp 100.000.000,00, maka besarnya premi tahunan untuk pria tersebut
adalah Rp 681.672,00, dan premi tahunan untuk wanita tersebut adalah Rp
455.687,00. Sedangkan bila suami istri tersebut mengikuti asuransi bersama
joint life berjangka 30 tahun, maka premi tahunan yang harus dibayarkan
adalah Rp 937.899,00.
(3) Apabila suami istri tersebut ingin mengikuti asuransi dwiguna murni 20 tahun,
maka nilai tunai anuitas hidup awal last survivor dwiguna murni dapat di-
tentukan dengan menggunakan nilai tunai anuitas hidup awal berjangka pada
persamaan (4.3) yaitu

äxy:n| = äx:n| + äy:n| − äxy:n|


N42 − N62 N36 − N56 N42:36 − N62:56
= + −
D42 D36 D42:36
746994.8886 − 233800.3177 1038553.318 − 413438.0019
= +
33555.6169 39826.8079
73075004055 − 20425523545

3502199270
= 15.9563.
Penentuan Premi Tahunan untuk Polis Asuransi Jiwa Bersama Last Survivor 69

Kemudian dengan menggunakan persamaan (5.3) maka diperoleh premi tunggal


asuransi jiwa last survivor dwiguna murni sebagai berikut
1 1 1 1 D62 D56 D62:56
Axy:n| = Ax:n| + Ay:n| − Axy:n| = + −
D42 D36 D42:36
17535.3635 22887.3738 1723752983
= + −
33555.6169 39826.8079 3502199270
= 0.60505708.

Besarnya premi tahunan untuk asuransi bersama last survivor dwiguna murni
adalah
1
Axy:n| 0.60505708
1
Pxy:n| =R = Rp 100.000.000, 00 × = Rp 3.791.964, 00.
äxy:n| 15.9563

Bila pria berusia 42 tahun dan wanita berusia 42 tahun masing-masing


mengikuti asuransi perorangan dwiguna murni 20 tahun untuk uang pertang-
gungan sebesar Rp 100.000.000,00, maka besarnya premi tahunan untuk pria
tersebut adalah Rp 3.416.904,00, dan premi tahunan untuk wanita tersebut
adalah Rp 3.552.030,00. Sedangkan bila suami istri tersebut mengikuti asu-
ransi bersama joint life berjangka 30 tahun, maka premi tahunan yang harus
dibayarkan adalah Rp 3.274.017,00.
(4) Apabila suami istri tersebut ingin mengikuti asuransi dwiguna 20 tahun, maka
nilai tunai anuitas hidup awal last survivor dwiguna dapat ditentukan dengan
menggunakan nilai tunai anuitas hidup awal berjangka pada persamaan (4.3)
yaitu

äxy:n| = äx:n| + äy:n| − äxy:n|


N42 − N62 N36 − N56 N42:36 − N62:56
= + −
D42 D36 D42:36
746994.8886 − 233800.3177 1038553.318 − 413438.0019
= +
33555.6169 39826.8079
73075004055 − 20425523545

3502199270
= 15.9563.

Kemudian dengan menggunakan persamaan (5.4) maka diperoleh premi tunggal


asuransi jiwa last survivor dwiguna sebagai berikut

Axy:n| = Ax:n| + Ay:n| − Axy:n|


M42 − M62 + D62 M36 − M56 + D56 M42:36 − M62:56 + D62:56
= + −
D42 D36 D42:36
15328.9416 − 11830.6358 + 17535.3635
=
33555.6169
14486.1069 − 12799.4866 + 22887.3738
+
39826.8079
1719169171 − 1225370209 + 1723752983

3502199270
= 0.61066310.
70 Khairani

Besarnya premi tahunan untuk asuransi bersama last survivor dwiguna adalah
Axy:n| 0.61066310
Pxy:n| = R = Rp 100.000.000, 00 × = Rp 3.827.097, 00.
äxy:n| 15.9563
Bila pria berusia 42 tahun dan wanita berusia 42 tahun masing-masing
mengikuti asuransi perorangan dwiguna 20 tahun untuk uang pertanggungan
sebesar Rp 100.000.000,00, maka besarnya premi tahunan untuk pria tersebut
adalah Rp 4.098.576,00, dan premi tahunan untuk wanita tersebut adalah Rp
4.007.717,00. Sedangkan bila suami istri tersebut mengikuti asuransi bersama
joint life berjangka 30 tahun, maka premi tahunan yang harus dibayarkan
adalah Rp 4.211.916,00.
Perbandingan besar premi tahunan untuk jenis-jenis asuransi jiwa bersama last
survivor dengan asuransi jiwa perorangan dan joint life pada contoh diatas dapat
dilihat melalui diagram:

Gambar 1. Perbandingan Premi Tahunan Asuransi Jiwa Bersama Last Survivor, Joint Life dan
Perorangan

Dari diagram tersebut dapat dilihat bahwa untuk uang pertanggungan yang
sama, premi tahunan yang dibayarkan oleh pasangan suami istri yang mengikuti
asuransi jiwa last survivor lebih murah daripada premi yang dibayarkan untuk asu-
ransi perorangan dan asuransi bersama joint life. Ini dikarenakan pada asuransi
jiwa bersama last survivor, uang pertanggungan diberikan ketika semua tertang-
gung telah meninggal dunia. Sehingga rentang waktu dalam pembayaran premi
lebih lama. Akibatnya besarnya premi yang dibayarkan lebih rendah dibandingkan
dengan asuransi perorangan dan joint life.

8. Kesimpulan
Besarnya pembayaran premi dari suatu polis asuransi tergantung dari jenis asuransi
apa yang diikuti oleh tertanggung. Premi yang harus dibayarkan peserta asuransi
Penentuan Premi Tahunan untuk Polis Asuransi Jiwa Bersama Last Survivor 71

jiwa bergantung pada usia masuk peserta, besarnya uang pertanggungan dan suku
bunga. Pada asuransi jiwa bersama last survivor, perhitungan preminya berkaitan
dengan premi asuransi jiwa untuk perorangan dan premi asuransi jiwa bersama
joint life.

9. Ucapan Terima Kasih


Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Dodi Devianto, Ibu Dr. Ferra
Yanuar, Ibu Izzati Rahmi HG, M.Si, dan Ibu Riri Lestari, M.Si yang telah mem-
berikan masukan dan saran sehingga paper ini dapat diselesaikan dengan baik.

Daftar Pustaka
[1] Bowers, Newton L. et al. 1997. Actuarial Mathematics.The Society of Actuaries.
[2] Catarya, I. 1988. Buku Materi Pokok Asuransi II. Jakarta : Karunika Jakarta
Universitas Terbuka.
[3] Futami, Takashi. 1993. Matematika Asuransi Jiwa, Bagian I. Terj. dari Seimei
Hoken Sugaku, Jokan (”92 Revision), oleh Heriyanto, G. Penerbit Incorporated
Foundation Oriental Life Insurane Cultural Development Center, Japan.
[4] Futami, Takashi. 1994. Matematika Asuransi Jiwa, Bagian II. Terj. dari Seimei
Hoken Sugaku, Gekan (”92 Revision), oleh Heriyanto, G. Penerbit Incorporated
Foundation Oriental Life Insurane Cultural Development Center, Japan.
[5] Jordan Jr, C. W. 1991. Society of Actuaries’ Textbook on Life Contingencies,
Second Edition. Chicago: The Society of Actuaries.

Anda mungkin juga menyukai