MASALAH TRANSPORTASI
OLEH:
Aulia Binari Pangesti 1903110804
Hurunia 1903110915
Dosen Pengampu:
Dr. Ihda Hasbiyati, M.Si
JURUSAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS RIAU
2021/2022
Contoh Masalah Transportasi:
Tiga pabrik barang dengan kapasitas 90 ton, 60 ton dan 50 ton hendak mengirim barang ke tiga
kota dengan kebutuhan masing – masing kota adalah 50 ton, 110 ton dan 40 ton. Biaya
pengiriman (ribuan) dari dari pabrik ke kota disajikan dalam tabel berikut:
Kota
Pabrik
A B C
1. 20 5 8
2. 15 20 10
3. 25 10 19
Penyelesaian:
Kota
Pabrik Persediaan
A B C
1. 20 5 8 90
2. 15 20 10 60
3. 25 10 19 50
Permintaan 50 110 40
Misalkan X ij adalah jumlah pesanan barang yang akan dikirimkan dari pabrik i menuju kota j.
Pabrik menghadapi dua jenis kendala. Pertama, total berat yang dipasok oleh setiap pabrik tidak
boleh melebihi kapasitas pabrik. Dan total permintaan tidak melibihi dari persediaan. Sehingga
dapat di formulasikan sebagai berikut:
Kota
A
Pabrik
1
Kota B
Pabrik
2
Kota C
Pabrik
3
2. Dengan Menggunakan Metode Sudut Barat Laut
Tiga pabrik barang dengan kapasitas 90 ton, 60 ton dan 50 ton hendak mengirim barang ke tiga
kota dengan kebutuhan masing-masing kita adalah 50 ton, 110 ton dan 40 ton. Biaya pengiriman
(ribuan) dari pabrik ke kota disajikan dalam tabel berikut.
Pabrik Kota
A B C
1 20 5 8
2 15 20 10
3 25 10 19
Jumlah kapasitas yang dimiliki pabrik 1,2, dan 3 adalah 90 + 60 + 50 = 200 ton, sedangkan
jumlah permintaan di setiap kota A,B, dan C adalah 50 + 110 + 40 = 200 ton. Karena keduanya
sama maka proses iterasi dapat dimulai. Kondisi transportasi tampak pada tabel di bawah. Biaya
pengiriman perunit barang tampak pada ujung kanan atas tiap sel. Disisi kanan tampak jumlah
persediaan barang dari tiap pabrik, sedangkan sisi bawah tabel adalah jumlah permintaan tiap
kota.
Kota Persediaan
Pabrik
A B C
20 5 8
1 90
15 20 10
2 60
25 10 19
3 50
Permintaan 50 110 40
Ujung barat laut dari tabel adalah sel dengan C 11 = 20. Sel ini diisi dengan kuantitas sebanyak
mungkin. Pabrik 1 memiliki 90 ton barang sedangkan kota A membutuhkan 50 ton. Maka x 11
diisi sebanyak-banyaknya, yaitu 50 ton. Dengan mengisi X11 = 50 maka otomatis permintaan
kota A sudah terpenuhi sehingga x21 dan x31 tidak boleh diisi lagi.
Kota Persediaan
Pabrik
A B C
20 5 8
1 90
50
15 20 10
2 60
25 10 19
3 50
Permintaan 50 110 40
Sekarang ujung barat laut adalah sel dengan c 12 = 5 yang akan diisi dengan barang semaksimal
mungkin. Pabrik 1 hanya memiliki 90 ton dan sudah dikirimkan ke kota A sebanyak 50 ton
sehingga tersisa 40 ton. Di sisi lain, kota B membutuhkan sebanyak 110 ton. Maka x 12 = 40.
Dengan pengisian ini maka pabrik 1 sudah kehabisan barang sehingga x13 tidak boleh diisi lagi.
Kota Persediaan
Pabrik
A B C
20 5 8
1 90
50 40
15 20 10
2 60
25 10 19
3 50
Permintaan 50 110 40
Karena barang pabrik 1 sudah habis maka sekarang ujung barat lautanya terletak pada sel dengan
c22 = 20. Pabrik 2 memiliki 60 ton barang, sedangkan kota B tinggal membutuhkan 70 ton barang
lagi. Maka x22 = 60 dan x23 tidak boleh diisi lagi.
Kota Persediaan
Pabrik
A B C
20 5 8
1 90
50 40
15 20 10
2 60
60
25 10 19
3 50
Permintaan 50 110 40
Karena barang pabrik 2 sudah habis maka ujung barat lautanya terletak pada sel dengan c 32 = 10.
Kota B masih membutuhkan 10 ton barang lagi. Maka x 32 = 10 dan sisanya yaitu 40 ton di x 33.
Sehingga semua barang sudah terdistribusi. Hasil penyelesaian fisibel awal dengan metode sudut
barat laut seperti tabel dibawah ini.
Kota Persediaan
Pabrik
A B C
20 5 8
1 90
50 40
15 20 10
2 60
60
25 10 19
3 50
10
Permintaan 50 110 40
Sehingga, diperoleh Biaya total pengiriman dengan metode sudut barat laut adalah
Tampak bahwa jumlah sel basis (sel terisi) = 5 sel yang sama dengan jumlah baris + jumlah
kolom – 1 = 3 + 3 - 1 = 5. Jadi jumlah basisnya mencukupi dan tidak memerlukan variabel basis
dummy.
3. Dengan Menggunakan Metode Vogel’s
Tiga pabrik barang dengan kapasitas 90 ton, 60 ton dan 50 ton hendak mengirim barang ke tiga
kota dengan kebutuhan masing-masing kita adalah 50 ton, 110 ton dan 40 ton.
Biaya pengiriman (ribuan) dari pabrik ke kota disajikan dalam tabel berikut.
Pabrik Kota
A B C
1 20 5 8
2 15 20 10
3 25 10 19
Jawab :
Metode Vogel
Pada baris 1, dua sel yang biayanya terkecil adalah c12 = 5 dan c13 = 8.
Selisih terbesar (=9) terjadi pada baris ke 3. Biaya terkecil pada baris ke 3 adalah c32 = 10.
Pada sel ini dimasukan barang sebanyak-banyaknya, yaitu 50 ton. Jadi x 32 = 50 ton. Dengan
pengisian ini maka pabrik 3 sudah kehabisan barang sehingga sel lain pada baris 3 tidak
diikutkan pada iterasi berikutnya. Proses penghitungan selisih 2 sel yang biayanya terkecil
dilanjutkan tetapi dengan menghilangkan baris 3 dari perhitungan sehingga kemudian
didapat :
Kota
Pabrik A B C Persediaa Selisih
n
20 5 8 3 3
1 90
60
15 20 10 5 5
2 60
25 10 19 9* -
3 50
50
Permintaan 50 110 40
5 5 2
Selisih
5 15* 2
Selisih terbesar (=15) terjadi pada kolom 2. Biaya terkecil adalah pada baris 1 adalah c21 =
5. Pada sel ini diisikan barang sebanyak-banyaknya, yaitu 110 ton, akan tetapi karena
kolom 2 sudah terpenuhi 50 ton pada iterasi sebelumnya maka x12 = 60. Dengan pengisian
ini maka kolom 2 sudah terpenuhi, sehingga sel lain pada kolom 2 tidak dapat diisi lagi.
Pada iterasi berikutnya, selisih 2 sel dengan biaya terkecil pada baris 1 dan 2 masing-
masing adalah 12 dan 5. Selisih pada kolom 1 dan 3 masing- masing adalah 5 dan 2. Nilai
maksimum terjadi pada baris 1, maka x13 = 30 dan baris 1 tidak boleh diisi lagi.
Kota
Pabrik A B C Persediaa Selisih
n
20 5 8 3 3 12*
1 90
60 30
15 20 10 5 5 5
2 60
25 10 19 9* - -
3 50
50
Permintaan 50 110 40
5 5 2
Selisih 5 15* 2
5 - 2
Karena sekarang sisanya tinggal sel pada satu baris maka isikan mulai dari sel yang
biayanya terkecil, yaitu x23 = 10 dan x21 = 50. Biaya total pengirimannya adalah sebesar
60(5) + 30(8) + 50(15) + 10(10) + 50(10) = 1.890 (ribuan).
Kota
Pabrik A B C Persediaa Selisih
n
20 5 8 3 3 12*
1 90
60 30
15 20 10 5 5 5
2 60
50 10
25 10 19 9* - -
3 50
50
Permintaan 50 110 40
5 5 2
Selisih 5 15* 2
5 - 2
4. Dengan Menggunakan Metode Biaya Minimum
Tiga pabrik barang dengan kapasitas 90 ton, 60 ton dan 50 ton hendak mengirim barang ke tiga
kota dengan kebutuhan masing-masing kita adalah 50 ton, 110 ton dan 40 ton. Biaya pengiriman
(ribuan) dari pabrik ke kota disajikan dalam tabel berikut.
Pabrik Kota
A B C
1 20 5 8
2 15 20 10
3 25 10 19
Penyelesaian :
Biaya paling minimum yaitu pengiriman dari Pabrik 1 ke kota B dengan c 12 = 5 sel ini diisi
dengan kuantitas sebanyak-banyaknya, yaitu sebesar x12 = 90. Dengan pengisian ini maka Pabrik
1 sudah kehabisan barang sehingga x11 dan x13 tidak bisa terisi lagi.
Kota Persediaan
Pabrik
A B C
20 5 8
1 90
90
15 20 10
2 60
25 10 19
3 50
Permintaan 50 110 40
Dari sisa sel yang masih bisa diisi dengan pengiriman biaya minimum adalah dari Pabrik 3 ke
kota B dengan biaya c32 = 10. Jumlah maksimum barang yang dapat diisikan pada sel ini
sebanyak x32 = 110-90 = 20 untuk memenuhi permintaan kota B yaitu 110 ton.
Kota Persediaan
Pabrik
A B C
20 5 8
1 90
90
15 20 10
2 60
25 10 19
3 50
20
Permintaan 50 110 40
Kita perhatikan bahwa persediaan dari Pabrik 3 yang telah terpakai 20 barang, sehingga sisa dari
persediaan Pabrik 3 yaitu 50-20 = 30.
Dari sisa sel yang masih bisa diisi dengan pengiriman biaya minimum adalah dari Pabrik 2 ke
kota C dengan biaya c23 = 10 sel ini diisi dengan kuantitas sebanyak-banyaknya, yaitu x 23 = 40
untuk memenuhi permintaan kota C yaitu 40 ton.
Kota Persediaan
Pabrik
A B C
20 5 8
1 90
90
15 20 10
2 60
40
25 10 19
3 50
20
Permintaan 50 110 40
Kita perhatikan bahwa persediaan dari Pabrik 2 yang telah terpakai 40 barang, sehingga sisa dari
persediaan Pabrik 2 yaitu 60-40 = 20.
Dari sisa sel yang masih bisa diisi dengan pengiriman biaya minimum adalah dari Pabrik 2 ke
kota A dengan biaya a21 =15. Jumlah maksimum barang yang dapat diisikan pada sel ini
sebanyak x21 = 20 untuk memenuhi permintaan kota A yaitu 50 ton. Dengan pengisian ini maka
pabrik 2 sudah kehabisan barang sehingga x22 tidak bisa terisi lagi.
Kota Persediaan
Pabrik
A B C
20 5 8
1 90
90
15 20 10
2 60
20 40
25 10 19
3 50
20
Permintaan 50 110 40
Kita perhatikan bahwa permintaan dari Kota A yang telah terpenuhi 20 barang, sehingga sisa
dari permintaan dari Kota A yaitu 50-20 = 30.
Untuk memenuhi permintaan 30 barang dari Kota A, maka sisa sel yang masih bisa diisi adalah
dari Pabrik 3 ke kota A dengan biaya a 31 =25 sel ini diisi dengan kuantitas sebanyak-banyaknya,
yaitu x31 = 30 untuk memenuhi permintaan kota A yaitu 50 ton. Dengan pengisian ini maka
Pabrik 3 sudah kehabisan barang sehingga x33 tidak bisa terisi lagi.
Kota Persediaan
Pabrik
A B C
20 5 8
1 90
90
15 20 10
2 60
20 40
25 10 19
3 50
30 20
Permintaan 50 110 40
Jadi, hasil akhir penyelesaian fisibel awal dengan metode biaya minimum tampak pada tabel
dibawah:
Kota Persediaan
Pabrik
A B C
20 5 8
1 90
90
15 20 10
2 60
20 40
25 10 19
3 50
30 20
Permintaan 50 110 40
Biaya total pengiriman dengan metode biaya minimum adalah
= 2100 (ribuan).
5. Dengan Metode Simplex
Tiga pabrik barang dengan kapasitas 90 ton, 60 ton dan 50 ton hendak mengirim barang ke tiga
kota dengan kebutuhan masing – masing kota adalah 50 ton, 110 ton dan 40 ton. Biaya
pengiriman (ribuan) dari dari pabrik ke kota disajikan dalam tabel berikut.
Pabrik Kota
A B C
1 20 5 8
2 15 20 10
3 25 10 19
Setelah diperoleh hasil akhir penyelesaian fisibel awal, dipilih salah satu hasil dari 3 metode
untuk menyelesaikan solusi optimal. Dipilih metode sudut barat laut.
TABEL SUDUT BARAT LAUT
Kota Persediaan
Pabrik
A B C
1 20 5 8
50 40 90
2 15 20 10
60 60
3 25 10 19
10 40 50
Permintaan 50 110 40
Karena tabel transportasi terdiri dari 5 sel basis, yaitu berasal dari m+n−1=3+3−1=5
dimana m adalah jumlah baris dan n adalah jumlah kolom. Misalkan u1=0 dan ui + v j=cij untuk
setiap variabel dasar untuk mencari [u1 u2 … um v 1 v 2 … v n ] untuk solusi fisibel awal yang baru.
u1=0
u1 + v1 =20
u1 + v 2=5
u2 + v 2=20
u3 + v 2=10
u3 + v 3=19
Diselesaikan persamaan diatas
u1 + v1 =20→ u1=0 , v 1=20
u1 + v 2=5→ u1=0 , v 2=5
u2 + v 2=20 →u2 =15 , v 2=5
u3 + v 2=10 →u3 =5 , v 2=5
u3 + v 3=19 →u3 =5 , v 3=14
sehingga diperoleh
u1=0 ,u 2=15 ,u 3=5 , v 1=20 , v 2 =5 , v 3=14.
Dihitung c´ij =ui + v j−cij untuk setiap variabel non basis sehingga diperoleh :
c´13=u1 + v 3−c 13=0+14−8=6
Kota Persediaan
Pabrik
A B C
1 20 5 8
50 40 90
2 15 20 10
60 60
3 25 10 19
10 40 50
Permintaan 50 110 40
Sel ganjil dari loop adalah (2,2) dan (3,3) dan sel genap dari loop adalah ( 2,3 ) dan (3,2).
Pada sel ganjil, terdapat x 22=60 dan x 33=40 , maka diambil nilai terkecil yaitu 40.
Sehingga pivot akan menurunkan nilai sel ganjil sebanyak 40 dan ditambahkan 40 ke
setiap sel genap.
Kota Persediaan
Pabrik
A B C
1 20 5 8
50 40 90
2 15 20 10
60−40=20 0+ 40=40 60
3 25 10 19
10+ 40=50 40−40=0 50
Permintaan 50 110 40
ui dan v j untuk bfs baru pada tabel diatas diperoleh dengan menyelesaikan
u1=0
u1 + v1 =20
u1 + v 2=5
u2 + v 2=20
u2 + v 3=10
u3 + v 2=10
Diselesaikan persamaan diatas
u1 + v1 =20→ u1=0 , v 1=20
u1 + v 2=5→ u1=0 , v 2=5
u2 + v 2=20 →u2 =15 , v 2=5
u2 + v 3=10 →u2 =15 , v 3=−5
u3 + v 2=10 →u3 =5 , v 2=5
sehingga diperoleh
u1=0 ,u 2=15 ,u 3=5 , v 1=20 , v 2 =5 , v 3=−5.
Dihitung c´ij =ui + v j−cij untuk setiap variabel non basis sehingga diperoleh :
c´13=u1 + v 3−c 13=0+ (−5 )−8=−13
Syarat solusi optimal adalah c´ij ≤ 0 untuk setiap variabel non basis. Dapat dilihat bahwa
masih ada c´ij bernilai positif dan nilai positif terbesar dari c´ij berada pada c´21=15. Sehingga
x 21 harus masuk basis. Maka, pada tabel berikut loop yang melibatkan x 21 dan beberapa
variabel basis adalah ( 2,1 )−( 2,2 ) −( 1,2 )−(1,1).
Sel ganjil dari loop adalah (2,2) dan (1,1) dan sel genap dari loop adalah ( 2,1 ) dan (1,2).
Pada sel ganjil, terdapat x 11=50 dan x 22=20, maka diambil nilai terkecil yaitu 20.
Sehingga pivot akan menurunkan nilai sel ganjil sebanyak 20 dan ditambahkan 20 ke
setiap sel genap.
ui dan v j untuk bfs baru pada tabel diatas diperoleh dengan menyelesaikan
u1=0
u1 + v1 =2
u1 + v 2=5
u2 + v 1=15
u2 + v 3=10
u3 + v 2=10
Diselesaikan persamaan diatas
u1 + v1 =20→ u1=0 , v 1=20
u1 + v 2=5→ u1=0 , v 2=5
u2 + v 1=15→ u2=−5 , v 2=20
u2 + v 3=10 →u2 =−5 , v 3=15
u3 + v 2=10 →u3 =5 , v 2=5
sehingga diperoleh
u1=0 ,u 2=−5 ,u 3=5 , v 1=20 , v 2=5 , v 3=15.
Dihitung c´ij =ui + v j−cij untuk setiap variabel non basis sehingga diperoleh :
c´13=u1 + v 3−c 13=0+15−8=7
c´22=u2 + v 2−c 22=(−5 ) +5−20=−20
c´31=u3 + v 1−c 31 =5+20−25=0
c´33=u3 + v 3−c 33 =5+15−19=1
Dapat dilihat bahwa masih ada c´ij bernilai positif dan nilai positif terbesar dari c´ij berada pada
c´13=7 . Sehingga x 13 harus masuk basis. Maka, pada tabel berikut loop yang melibatkan x 13 dan
beberapa variabel basis adalah ( 1,3 )− ( 2,3 )−( 2,1 )−(1,1).
Sel ganjil dari loop adalah (2,3) dan (1,1) dan sel genap dari loop adalah ( 1,3 ) dan (2,1). Pada sel
ganjil, terdapat x 11=30 dan x 23=40 , maka diambil nilai terkecil yaitu 30. Sehingga pivot akan
menurunkan nilai sel ganjil sebanyak 30 dan ditambahkan 30 ke setiap sel genap.
ui dan v j untuk bfs baru pada tabel diatas diperoleh dengan menyelesaikan
u1=0
u1 + v 2=5
u1 + v3 =8
u2 + v 1=15
u2 + v 3=10
u3 + v 2=10
Diselesaikan persamaan diatas
u1 + v 2=5→ u1=0 , v 2=5
u1 + v3 =8 →u 1=0 , v 3=8
u2 + v 3=10 →u2 =2, v 3=8
u2 + v 1=15→ u2=2, v1 =13
u3 + v 2=10 →u3 =5 , v 2=5
sehingga diperoleh
u1=0 ,u 2=2 ,u3 =5 , v 1=13 , v 2=5 , v3 =8.
Dihitung c´ij =ui + v j−cij untuk setiap variabel non basis sehingga diperoleh :
c´11 =u1+ v 1−c11 =0+13−20=−7 ≤0
c´22=u2 + v 2−c 22=2+5−20=−13 ≤ 0
c´31=u3 + v 1−c 31=5+13−25=−7 ≤ 0
c´33=u3 + v 3−c 33=5+8−19=−6 ≤0
Syarat solusi optimal adalah c´ij ≤ 0 untuk setiap variabel non basis dan sudah terpenuhi
sesuai dengan hasil perolehan c´ij diatas. Sehingga solusi sudah optimal untuk tabel berikut.
dan
z=biaya total pengiriman=5 ( 60 ) +8 ( 30 ) +15 ( 50 ) +10 ( 10 )+ 10 (50 )
¿ 300+240+750+100+500
¿ 1890(dalam ribuan)
*Catatan : solusi optimal yang diperoleh dalam metode simpleks transportasi sama dengan solusi
awal metode pendekatan vogel, sehingga dalam soal ini metode pendekatan vogel sudah optimal.
6. Dengan Menggunakan Analisis Sensivitas
Min z= 20 x 11 +5 x12 +8 x 13+15 x 21+20 x 22+ 10 x 23 +25 x31 +10 x32 +19 x33
x 31+ x 32 + x33=50
x 11 + x 21+ x 31=50
x 13+ x 23 + x 33=40
Misalkan u1=0 ,ui dan v j untuk bfs baru pada tabel diatas diperoleh dengan menyelesaikan
u1=0
u1 + v 2=5
u1 + v3 =8
u2 + v 1=15
u2 + v 3=10
u3 + v 2=10
Diselesaikan persamaan diatas
u1 + v 2=5→ u1=0 , v 2=5
u1 + v3 =8 →u 1=0 , v 3=8
u2 + v 3=10 →u2 =2, v 3=8
u2 + v 1=15→ u2=2, v1 =13
u3 + v 2=10 →u3 =5 , v 2=5
sehingga diperoleh
u1=0 ,u 2=2 ,u3 =5 , v 1=13 , v 2=5 , v3 =8.
Mengubah koefisien fungsi tujuan dari variabel non basis x ij akan meninggalkan
sisi kanan tabel tidak berubah. Dengan demikian, basis saat ini akan tetap fisibel. Kita
tidak akan mengubah c BV B−1
Misalkan biaya transportasi dari pabrik 1 ke kota 1 berubah dari 20 menjadi 20+Δ
, maka c´11 =u1+ v 1−c11 =0+13−( 20+ Δ )=−7−Δ .
Selanjutnya,
Jadi, solusi optimal yang lama akan tetap optimal jika C 12 ≥7 dan solusi
optimalnya akan berubah jika sebaliknya.
Karena kita mengubah C BV B−1, maka koefisien dari setiap variabel non basis di
baris 0 akan berubah, dan untuk menentukan Ketika solusi tetap optimal untuk basis saat
ini, kita harus mencari nilai ui dan v j yang baru dan gunakan nilai ini untuk menentukan
nilai dari semua variabel non basis. Basis saat ini akan tetap optimal selama nilai variabel
tidak basis non positif.
Jadi, solusi optimal yang lama akan tetap optimal jika C 33 ≤ 28 dan solusi
optimalnya akan berubah jika sebaliknya.
Misalkan kita tingkatkan persediaan Pabrik 1 dan permintaan Kota 2 sebanyak 5 unit.
Maka, biaya Optimal yang baru diperoleh :
Karena, x 12 adalah basis, maka solusi optimal pada tabel pun berubah :
Kasus II
Misalkan kita tingkatkan persediaan Pabrik 2 dan permintaan Kota 2 sebanyak 5 unit.
Karena x 22 merupakan variabel non basis, maka kita harus menemukan loop yang
melibarkan x 22 dengan beberapa variabel basis :
Loop = ( 1,2 ) → ( 1,3 ) → ( 2,2 ) →(2,3). Sel Ganjil pada loop tersebut salah satunya yaitu x 12.
Jadi, solusi Optimal yang baru akan terpenuhi dengan x 12 dan x 23 ditaambahkan 5 unit
serta x 13 dikurangi 5 unit.
Sehingga diperoleh :
a) Persiapkan cell. Seperti pada gambar, untuk tabel persediaan sel F11 diisi dengan
=SUM(C11:E11), kemudian diikuti dengan sel F12 dan F12
b) Kemudian untuk tabel permintaan sel C14 diisi dengan =SUM(C11:C13), dan diikuti
dengan sel D14 dan sel D15
c) Kemudian pada tabel Min Cost Solution diise dengan
=SUMPRODUCT(C4:E6*C11:E13)
d) itu, buka solver pada Data, isi masing-masing tabel yang diberikan seperti pada gambar
berikut:
e) Maka hasil akhir menggunakan excel solver adalah 1890