Anda di halaman 1dari 9

Pertemuan ke-9, Lab.

Program Linier 2021

Metode Transportasi Modified Distribution ( MODI)

Metode MODI merupakan langkah lanjutan dari metode awal untuk mendapatkan
solusi optimal.

Langkah-langkah penggunaan metode MODI adalah sebagai berikut :


1. Isi tabel awal dengan metode solusi awal.
2. Hitung nilai indeks baris dan kolom untuk semua sel terisi. Buat variable
indeks untuk stiap baris dan kolom, lalu susun persamaan :
Ui + vj = cij
Untuk setiap sel terisi, dimana cij = ongkos per unit pada baris ke I kolom ke j.
Substitusikan u1 = 0 untuk memperoleh semua nilai ui dan vj dari sel terisi.
3. Hitung nilai indeks perubahan ongkos Kij (opportunity cost) dari smua sel
kosong dengan rumus :
Kij = cij – ui - vj
4. Evaluasi nilai Kij
• Jika niai Kij non- negative maka tabel transportasi sudah optimal.
• Jika masih terdapat nilai Kij yag bertanda negative, maka tabel
transportasi belum optimal dan dilakukan perubahan sel isi.
5. Ulangi langkah 2 sampai 3 sampai tidak terdapat nilai Kij yang negative.
Contoh Soal :

Suatu perusahaan mempunyai 3 pabrik produksi yaitu pabrik 1,2 dan 3. Dengan
kapasitas produksi tiap bulan masing-masing 150 ton,175 ton dan 275 ton.
Perusahaan ini mempunyai 3 kota yang akan dijadikan sebagai tempat penjualan dari
hasil produksi tersebut yaitu kota A, kota B dan kota C. Dengan kebutuhan tiap bulan
masing-masing 200 ton, 100 ton dan 300 ton.
Biaya pengangkutan setiap produk dari pabrik 1,2,3 ke kota A,B dan C adalah
sebagai berikut :
Ke Biaya Tiap Ton ( Dalam Kg )
Dari Kota A Kota B Kota C
Pabrik 1 6 8 10
Pabrik 2 7 11 11
Pabrik 3 4 5 12

Penyelesaian:
Gudang
Pabrik Supply
Kota A Kota B Kota C

Pabrik 1 6 8 10 150

Pabrik 2 7 11 11 175

Pabrik 3 4 5 12 275

Demand 200 100 300 600


Langkah pertama dimulai dengan metode NWC :
Gudang
Pabrik Supply
Kota A Kota B Kota C

6 8 10
Pabrik 1 150
150

7 11 11
Pabrik 2 175
50 100 25

4 5 12
Pabrik 3 275
275

Demand 200 100 300 600

Menghitung nilai indeks baris dan kolom untuk semua sel terisi, yaitu :

X1A = U1 + VA = C1A, Misalkan U1= 0,maka 0 +VA = 6 → VA = 6

X2A = U2 + VA = C2A U2 + 6 = 7 → U2 =1

X2B = U2 + VB = C2B 1 + VB = 11 → VB = 10

X2C = U2 + VC = C2C 1 + VC = 11 → VC = 10

X3C = U3 + VC = C3C U3 + 10 = 12 → U3 = 2

Menghitung nilai indeks perubahan ongkos cij (opportunity cost) dari smua sel
kosong

Kij = Cij – Ui – Vj

K1B = 8 – 0 – 10 = -2

K1C = 10 – 0 – 10 = 0

K3A = 4 – 2 – 6 = -4

K3B = 5 – 2 – 10 = -7
Karena masih terdapat nilai Kij yang negative yaitu pada K3B dengan negative
paling besar maka menunjukkan bahwa solusi yang ada tidak optimal sehingga perlu
dilakukan perubahan pada sel X3B dengan menggunakan langkah steping stone.

Iterasi 1

Gudang
Pabrik Supply
Kota A Kota B Kota C

6 8 10
Pabrik 1 150
150

7 11 11
Pabrik 2 175
50 100(-) 25(+)

4 5 12
Pabrik 3 275
+ 275(-)

Demand 200 100 300 600

Sehingga diperoleh

Gudang
Pabrik Supply
Kota A Kota B Kota C

6 8 10
Pabrik 1 150
150

7 11 11
Pabrik 2 175
50 125

4 5 12
Pabrik 3 275
100 175

Demand 200 100 300 600


X1A = U1 + VA = C1A, Misalkan U1= 0, maka 0 +VA = 6 → VA = 6

X2A = U2 + VA = C2A U2 + 6 = 7 → U2 =1

X2C = U2 + VC = C2C 1 + VC = 11 → VC = 10

X3B = U3 + VB = C3B 2 + VB = 5 → VB = 3

X3C = U3 + VC = C3C U3 + 10 = 12 → U3 = 2

Menghitung nilai indeks perubahan ongkos cij (opportunity cost) dari semua sel
kosong

Kij = Cij – Ui – Vj

K1B = 8 – 0 – 7 = 1

K1C = 10 – 0 – 10 = 0

K2B = 11 – 1 – 3 = 7

K3A = 4 – 2 – 6 = -4

Lakukan pengalokasian di X3A menggunakan steping stone

Iterasi 2

Gudang
Pabrik Supply
Kota A Kota B Kota C

6 8 10
Pabrik 1 150
150

7 11 11
Pabrik 2 175
50(-) 125(+)

4 5 12
Pabrik 3 275
+ 100 175 (-)

Demand 200 100 300 600


Sehingga diperoleh :

Gudang
Pabrik Supply
Kota A Kota B Kota C

6 8 10
Pabrik 1 150
150

7 11 11
Pabrik 2 175
175

4 5 12
Pabrik 3 275
50 100 125

Demand 200 100 300 600

Menghitung nilai indeks baris dan kolom untuk semua sel terisi, yaitu :

X1A = U1 + VA = C1A, Misalkan U1= 0,maka 0 +VA = 6 → VA = 6

X2C = U2 + VC = C2C U2 + 14 = 11 → U2 =-3

X3A = U3 + VA = C3A U3+ 6 = 4 → U3 = -2

X3B = U3 + VB = C3B -2 + VB = 5 → VB = 7

X3C = U3 + VC = C3C -2 + VC = 12 → VC = 14

Menghitung nilai indeks perubahan ongkos cij (opportunity cost) dari semua sel
kosong

Kij = Cij – Ui – Vj

K1B = 8 – 0 – 7 = 1

K1C = 10 – 0 – 14 = -4

K2A = 7 + 3 - 6 = 4

K2B = 11 + 3 – 7 = 7
Lakukan alokasi pada sel X1C

Iterasi 3

Gudang
Pabrik Supply
Kota A Kota B Kota C
6 8 10
Pabrik 1 150 (-) + 150

7 11 11
Pabrik 2 175
175

4 5 12
Pabrik 3 275
50(+) 100 125(-)

Demand 200 100 300 600

Gudang
Pabrik Supply
Kota A Kota B Kota C
6 8 10
Pabrik 1 150
25 125

7 11 11
Pabrik 2 175
175

4 5 12
Pabrik 3 275
175 100

Demand 200 100 300 600


Menghitung nilai indeks baris dan kolom untuk semua sel terisi, yaitu :

X1A = U1 + VA = C1A, Misalkan U1= 0,maka 0 +VA = 6 → VA = 6

X1C = U1 + VC = C1C 0 + VC = 10 → VC = 10

X2C = U2 + VC = C2C U2 + 10 =11 → U2 =1

X3A = U3 + VA = C3A U3 + 6 = 4 → U3 = -2

X3B = U3 + VB = C3B -2 + VB = 5 → VB = 7

Menghitung nilai indeks perubahan ongkos cij (opportunity cost) dari smua sel
kosong

Kij = Cij – Ui – Vj

K1B = 8 – 0 – 7 = 1

K2A = 7 – 1 – 6 = 0

K2B = 11 – 1 – 7 = 3

K3C = 12 + 2 – 10 = 4

Karena sudah tidak ada lagi nilai Kij yang bernilai negative maka solusi sudah
optimal. Tetapi karena pada sel K2A hasilnya adalah nol, maka perlu dilakukan
alokasi lagi menggunakan steping stone. Hal ini dilakukan karena jika terdapat nilai 0
maka artinya ada solusi lain yang memperoleh nilai optimal dengan jalur yang
berbeda.

Gudang
Pabrik Supply
Kota A Kota B Kota C
6 8 10
Pabrik 1 150
25 (-) 125 (+)

(+) 7 11 11
Pabrik 2 175
175 (-)

4 5 12
Pabrik 3 275
175 100
Demand 200 100 300 600

Sehingga

Gudang
Pabrik Supply
Kota A Kota B Kota C
6 8 10
Pabrik 1 150
150

7 11 11
Pabrik 2 175
25 150

4 5 12
Pabrik 3 275
175 100

Demand 200 100 300 600

Diperoleh Z = 150 (10) + 25 (7) + 150 (11) + 175(4) + 100(5)

= 4525

Berdasarkan optimalisasi menggunakan metode modi, maka diperoleh hasil optimal


sebesar 4525 dengan mendistribusi 150 ton dari pabrik 1 ke Kota C dan seterusnya.

Anda mungkin juga menyukai