NIM : 352110089
Kelas : IE.21.C2
Matkul : Riset Operasi 2
SOAL
A. Suatu perusahaan memiliki lima pabrik yang berlokasi di 5 kota yang berbeda dengan
kapasitas produksi per bulan adalah : Pabrik A = 80, Pabrik B = 50, Pabrik C = 75, Pabrik
D = 80 dan Pabrik E 100 Perusahaan tersebut juga mempunyai lima gudang penyimpanan
hasil produksinya yang berlokasi di tiga kota yang berbeda dengan jumlah permintaan per
bulan adalah : Gudang I = 50, Gudang II = 110, Gudang III = 40, Gudang IV = 200 dan
Gudang V = 150 Diketahui biaya transportasi dari setiap pabrik ke setiap Gudang adalah
sebagai berikut:
Gudang I Gudang II Gudang III Gudang IV Gudang V
Pabrik A 25 35 35 5 10
Pabrik B 15 20 50 10 25
Pabrik C 20 45 30 25 10
Pabrik D 10 15 10 5 20
Pabrik E 25 30 20 10 15
Tentukan total biaya transportasi minimum dengan menggunakan (a) metode NWC (b) Stepping?
Metode Stepping Stone
B. Adalah metode untuk mendapatkan solusi optimal masalah transportasi (TC yang
minimum), metode ini bersifat trial and error, yaitu dengan mencoba-coba memindahkan
sel yang ada isinya (stone) ke sel yang kosong (water). Tentu saja pemindahan ini harus
mengurangi biaya, untuk itu harus dipilih sedemikian rupa sel-sel kosong yang biaya
transportasinya kecil dan memungkinkan dilakukan pemindahan.
Kita mulai dari sudut kiri atas (NWC), sel B – I akan kita isi, jika satu unit dipindahkan
dari sel A – I ke sel B – 1 dan supaya tetap jumlahnya seimbang berarti satu unit juga
dipindahkan dari sel B – II ke sel A – II, maka biaya transportasi akan berkurang sebanyak
(25 – 15) + (35 – 20) = 15. Jika dipindahkan sebanyak 55, maka total biaya transportasi
akan berkurang sebanyak 1500.
C. Silahkan cari jurnal yang mengenai Model/Metode Transpotasi, dan Review jurnal
Teresebut.
Jawaban:
A. Metode NWC (NORTH WEST CORNER)
TD = 550
TS = 385
TS < TD, sehingga perlu penambahan dummy sebanyak 165
Jadi total biaya transportasi minimum (solusi optimal) yang diperoleh dengan metode
stepping stone sebesar 6025
C. Review Jurnal
Tabel Review Jurnal
ABSTRAK
Metode transportasi adalah metode yang digunakan untuk mengatur distribusi dari sumber-sumber yang
menyediakan produk yang sama ke tempat-tempat yang membutuhkan secara optimal. Alokasi produk ini
harus diatur sedemikian rupa, karena terdapat perbedaan biaya-biaya alokasi dari satu sumber ke suatu
tempat tujuan. Kasus transportasi timbul ketika suatu perusahaan mencoba menentukan cara pengiriman
(distribusi) suatu jenis barang (item) dari beberapa sumber (lokasi penawaran) ke beberapa tujuan
(lokasi permintaan) yang dapat meminimalkan biaya. PT. X dihadapkan pada pemasalahan semakin
tingginya biaya pemasaran karena kurang teraturnya pola pendistribusian dari tempat sumber ke tempat
tujuan pemasaran, sehingga perusahaan berusaha untuk mengoptimalkan biaya transportasi yang
dikeluarkan. Hal ini, jika di biarkan dapat mengakibatkan kerugian bagi perusahaan. Metode analisa data
yang digunakan untuk memecahkan masalah tersebut menggunakan metode transportasi, untuk solusi
awal menggunakan metode pojok kiri atas pojok kanan bawah (North West Corner Method), ongkos
terkecil (Least Cost Method), VAM (Vogel’s Approximation Method) dan uji optimal menggunakan metode
batu loncatan (Stepping Stone Method) dan MODI (Modified Distribution). Pendistribusian produk pakan
ternak di PT. X dengan menggunakan metode transportasi didapatkan hasil yang optimal. Total biaya
transportasi untuk solusi awal menggunakan metode pojok kiri atas pojok kanan bawah (North West
Corner Method) = Rp. 43.118.639.196,-; ongkos terkecil (Least Cost Method) = Rp. 43.094.262.979,-; VAM
(Vogel’s Approximation Method) = Rp. 43.089.578.434,- dan uji optimal menggunakan metode batu
loncatan (Stepping Stone Method) dan MODI (Modified Distribution) didapatkan hasil yang optimal adalah :
Rp. 43.087.656.564,-.
Kata kunci: metode transportasi; NWC, ongkos terkecil, VAM, batu loncatan dan MODI.
95
IW Ardhyani / Teknika : Engineering and Sains Journal, Vol. 1, No.2, Desember 2017, 95-100
kebutuhan pada tujuan (lokasi permintaan). PT. X Menentukan Solusi Fisibel Awal
yang dihadapkan pada pemasalahan semakin Solusi fisibel awal adalah suatu solusi untuk
tingginya biaya pemasaran karena tidak teraturnya mencari suatu pengalokasian distribusi barang
pola pendistribusian dari tempat sumber ke yang mungkin dari tiap sumber ke tiap tujuan.
tempat tujuan pemasaran, sehingga perusahaan Dalam penelitian ini solusi fisibel awal digunakan
berusaha untuk mengoptimalkan biaya dengan metode pojok kiri atas pojok kanan bawah
transportasi yang dikeluarkan. Hal ini, jika di (North West Corner Method), metode ongkos
biarkan dapat mengakibatkan kerugian bagi terkecil (Least Cost Method), dan VAM (Vogel’s
perusahaan. Approximation Method).
Berdasarkan keadaan inilah maka dalam
penelitian ini mencoba untuk mencari solusi Metode pojok kiri atas pojok kanan bawah
dengan pemilihan rute (jalur) pengangkutan atau (North West Corner Method)
pendistribusian yang mengakibatkan biaya total Metode ini adalah metode yang paling sederhana
dari pengangkutan atau pendistribusian tersebut diantara metode untuk mencari solusi awal, karena
optimum. Dalam hal menentukan suatu rute tidak mempertimbangkan biaya transportasi
pendistribusian yang tepat dapat digunakan suatu (Siagian; 1987; 159). Algoritma metode pojok kiri
metode transportasi dalam program liniear. atas pojok kanan bawah (North West Corner
Method) untuk mencapai solusi fisibel awal dari
masalah transportasi adalah sebagai berikut :
METODE PENELITIAN 1. Memulai dari pojok barat laut alokasikan
sebesar X11 = min(a1, b1).
Penelitian ini dilakukan atas beberapa tahap, - Bila a1 > b1, maka X11 = b1. Teruskan ke sel
yaitu tahap identifikasi dan perumusan masalah, (1,2) yaitu gerakan mendatar dimana X12 =
penentuan tujuan penelitian serta tahap analisa min(a1-b1, b2).
data. - Bila a1 < b1, maka X11 = a1. Teruskan ke sel
(2,1) yaitu gerakan tegak dimana X21 = min
Tahap Identifikasi dan Perumusan Masalah (b1-a1, a2).
Pada tahap ini peneliti menentukan topik - Bila a1 = b1, maka buatlah X11 = a1 = b1 dan
penelitian serta masalah yang diangkat dan diteliti gerakan teruskan ke X12 (gerakan miring).
berdasarkan kondisi yang ada di PT. X wilayah 2. Meneruskan langkah ini, sehingga mendekati
Krian yaitu mengidentifikasi masalah apa yang pojok barat laut hingga akhirnya sampai semua
dihadapi oleh perusahaan. Kemudian merumuskan penawaran telah dihabiskan dan keperluan
masalah mengenai cara untuk mengoptimalkan permintaan telah terpenuhi.
biaya pendistribusian pakan komplit butiran ayam
pedaging. Metode ongkos terkecil
Penelitian dilakukan di PT. X yang belokasi (Least Cost Method)
di Krian, Sidoarjo, Jawa Timur. Penelitian Algoritma metode ongkos terkecil (Least Cost
difokuskan pada masalah pendistribusian produk Method) untuk mencapai solusi fisibel awal dari
pakan ternak yaitu pakan komplit butiran ayam masalah transportasi adalah sebagai berikut :
pedaging. 1. Menyusun tabel awal yang berisi tabel biaya
transportasi.
Tahap Penentuan Tujuan Penelitian 2. Mencari sel yang memiliki biaya terkecil Cij pada
Pada tahap ini ditentukan tujuan atau arah tabel awal.
dari penelitian yang dilakukan sehubungan dengan 3. Pada Cij terkecil dialokasikan sebanyak mungkin
permasalahan yang telah diangkat, yaitu tanpa melanggar batasan-batasannya. Mengisi
mengetahui biaya yang optimal dalam Xij = min(ai,bj).
pendistribusian produk pakan komplit butiran - Jika bj < ai maka Xij = bj kolom ke j tidak
ayam pedaging di PT. X wilayah Krian. diperhitungkan lagi dan ai berkurang sebesar
bj.
Tahap Analisa Data - Jika bj > ai maka Xij = ai baris ke i tidak
Pada tahap ini dilakukan analisa data yang diperhitungkan lagi dan bj berkurang sebesar
merupaka proses perhitungan secara kuantitatif ai.
dengan menggunakan perumusan yang telah - Jika bj = ai maka Xij= ai = bj baris ke i dan
ditentukan sebagai penganalisa data yang sesuai kolom ke j tidak diperhitungkan lagi.
dengan masalah yang ada. 4. Mencari sel yang memiliki Cij terkecil,
Adapun langkah-langkah dalam menyelesaikannya dilanjutkan dengan cara yang sama sampai
adalah sebagai berikut: (1) menentukan solusi semua persediaan habis dan permintaan
fisibel awal dan (2) melakukan uji optimalitas terpenuhi.
96
IW Ardhyani / Teknika : Engineering and Sains Journal, Vol. 1, No.2, Desember 2017, 95-100
97
IW Ardhyani / Teknika : Engineering and Sains Journal, Vol. 1, No.2, Desember 2017, 95-100
dengan memilih jumlah unit terkecil dari sel ke tempat tujuan (pemasaran) dapat dilihat
yang bertanda negatif. dalam Tabel 3.
6. Tabel optimum tercapai apabila sel bukan basis Tabel 3 Biaya transportasi per kg (dalam rupiah)
semuanya memiliki nilai = 0. Daerah Pemasaran
7. Jika tabel belum optimum, kembali ke langkah 2 Pabrik
Blitar Tulungagung Kediri Banyuwangi Solo
sehingga ditemukan tabel optimum. Krian 9.8 9.7 9.2 14.7 14
Kediri 8.3 13.2 7.4 15.7 12.4
Semarang 15.3 14.9 14.3 20.8 9.1
HASIL DAN PEMBAHASAN Keterangan :
Biaya transportasi/kg = biaya bahan bakar kendaraan/kg +
Pengambilan Data biaya pegawai (sopir, pembantu sopir)/kg.
Data yang diambil dalam penelitian ini
merupakan data sekunder. Adapun data Perhitungan dengan Metode Transportasi
perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini 1. Menentukan solusi fisibel awal
adalah: Solusi fisibel basis awal adalah suatu solusi
1. Jumlah dan Lokasi Sumber (pabrik) untuk mencari suatu pengalokasian distribusi
PT. X memiliki tiga pabrik di area Jawa Tengah barang yang mungkin dari tiap sumber ketiap
dan Jawa Timur yaitu pabrik 1 yang terletak di tujuan. Dalam penelitian ini solusi fisibel awal
daerah Krian, pabrik 2 di daerah Kediri dan yang digunakan adalah dengan metode pojok
pabrik 3 di daerah Semarang. Ketiga pabrik kiri atas pojok kanan bawah (Noth West Corner
tersebut memproduksi produk pakan unggas Method), metode ongkos terkecil (Least Cost
dan babi, dimana salah satu produk ketiga Method) dan metode pendekatan vogel (Vogel’s
pabrik adalah pakan komplit butiran ayam Approximation Method, VAM ).
pedaging. Tabel 1 menunjukkan data 2. Melakukan Uji Optimalisasi
pendistribusian produk pakan komplit butiran Setelah diperoleh solusi fisibel awal maka
ayam pedaging pada bulan Agustus 2010. langkah selanjutnya adalah melakukan uji
Tabel 1 Jumlah produk pakan yang di distribusikan
optimalisasi. Langkah ini merupakan langkah
bulan agustus 2010 penyelesaian model untuk mendapatkan solusi
Lokasi pabrik Jumlah produk pakan (Kg)
optimum, pada penelitian ini pengujian
optimalisasi dilakukan dengan metode batu
Krian P1 17.927.552
loncatan (Stepping Stone Method) dan MODI
Kediri P2 13.149.384
(Modified Distribusion Method).
Semarang P3 11.530.212
Total 42.607.148 Berdasarkan dari pengolahan dan analisa data
dengan metode transportasi dimana penyelesaian
2. Jumlah dan Lokasi Tujuan (pemasaran) awal menggunakan metode pojok kiri atas pojok
PT. X mendistribusikan produk butiran ayam kanan bawah (North West Corner Method), ongkos
pedaging ke lima daerah pemasaran yaitu Blitar, terkecil (Least Cost Method), dan VAM (Vogel’s
Tulungaggung, Kediri, Banyuwangi, dan Solo. Approximation Method) kemudian malakukan uji
Adapun Tabel 2 memperlihatkan jumlah optimalisasi dengan menggunakan metode batu
permintaan dan lokasi daerah pemasaran bulan loncatan (Stepping Stone Method) dan MODI
Agustus 2010. (Modified Distribution), diperoleh hasil sebagai
Tabel 2 Jumlah permintaan produk pakan bulan Agustus berikut :
2010 Penyelesaian awal dengan hasil
Daerah pemasaran Jumlah permintaan produk pakan (Kg) a. Metode pojok kiri atas pojok kanan bawah
Blitar A 15.786.133
(North West Corner Method), hasilnya adalah Rp.
43.118.639.196,-. Dengan kegiatan
Tulungagung B 5.705.559
pendistribusian sebagai berikut :
Kediri C 6.963.037 • Kegiatan pengiriman / pendistribusian pakan
Banyuwangi D 10.429.782 dari pabrik Krian (P1) ke 2 daerah pemasaran,
Solo E 3.722.637 yaitu Blitar (A) sebesar 15.786.133 kg, dan
Total 42.607.148 Tulungagung (B) sebesar 2.141.419 kg.
• Kegiatan pengiriman / pendistribusian pakan
dari pabrik Kediri (P2) ke 3 daerah
3. Biaya Produksi dan Transportasi
pemasaran, yaitu Tulungagung (B) sebesar
Biaya produksi untuk masing-masing pabrik
3.564.140 kg, Kediri (C) sebesar 6.963.037 kg
besarnya sama yaitu Rp. 1.000,-/kg, sedangkan
dan Banyuwangi (D) sebesar 2.622.207 kg.
biaya transportasi per kg dari sumber (pabrik)
• Kegiatan pengiriman / pendistribusian pakan
dari pabrik Semarang (P3) ke 2 daerah
98
IW Ardhyani / Teknika : Engineering and Sains Journal, Vol. 1, No.2, Desember 2017, 95-100
pemasaran, yaitu Banyuwangi (D) sebesar b. Metode batu loncatan (Stepping Stone Method)
7.807.575 kg dan Solo (E) sebesar 3.722.637 berdasarkan tabel metode ongkos terkecil (Least
kg. Cost Method), hasil biaya yang paling optimal
b. Metode ongkos terkecil (Least Cost Method), adalah: Rp. 43.087.656.564,-. Dengan kegiatan
hasilnya adalah Rp. 43.094.262.979,-. Dengan pendistribusian sebagai berikut :
kegiatan pendistribusian sebagai berikut : • Dari pabrik 1 (Krian) ke daerah A (Blitar)
• Kegiatan pengiriman / pendistribusian pakan 7.497.770 kg.
di pabrik Krian (P1) ke 3 daerah pemasaran • Dari pabrik 1 (Krian) ke daerah D
yaitu Blitar sebesar 9.599.786 kg, (Banyuwangi) 10.429.782 kg.
Tulungagung (B) sebesar 5.705.559 kg dan • Dari pabrik 2 (Kediri ) ke daerah A (Blitar)
Banyuwangi (D) sebesar 2.622.207 kg. 8.288.363 kg.
• Kegiatan pengiriman / pendistribusian pakan • Dari pabrik 2 (Kediri) ke daerah C (Kediri)
dari pabrik Kediri (P2) ke 2 daerah 4.861.021 kg.
pemasaran yaitu Blitar (A) sebesar 6.186.347 • Dari pabrik 3 (Semarang) ke daerah B
kg dan Kediri (C) sebesar 6.963.037 kg. (Tulungagung) 5.705.559 kg.
• Kegiatan pengiriman / pendistribusian pakan • Dari pabrik 3 (Semarang) ke daerah C
dari pabrik Semarang (P3) ke 2 daerah (Kediri) 2.102.016 kg.
pemasaran, yaitu Banyuwangi sebesar • Dari pabrik 3 (Semarang) ke daerah E (Solo)
7.807.575 kg dan Solo sebesar 3.722.637 kg. 3.722.637 kg.
c. Metode VAM (Vogel’s Approximation Method) c. Metode batu loncatan (Stepping Stone Method)
hasilnya adalah Rp. 43.089.578.434,-. Dengan berdasarkan tabel VAM (Vogel’s Approximation
kegiatan pendistribusian sebagai berikut : Method), hasil biaya yang paling optimal
• Kegiatan pengiriman / pendistribusian pakan adalah:Rp. 43.087.656.564,-. Dengan kegiatan
di pabrik Krian (P1) ke 3 daerah pemasaran pendistribusian sebagai berikut :
yaitu Blitar sebesar 1.792.211 kg, • Dari pabrik 1 (Krian) ke daerah A (Blitar)
Tulungagung (B) sebesar 5.705.559 kg dan 7.497.770 kg.
Banyuwangi (D) sebesar 10.429.782 kg. • Dari pabrik 1 (Krian) ke daerah D
• Kegiatan pengiriman / pendistribusian pakan (Banyuwangi) 10.429.782 kg.
dari pabrik Kediri (P2) ke 2 daerah • Dari pabrik 2 (Kediri ) ke daerah A (Blitar)
pemasaran yaitu Blitar (A) sebesar 6.186.347 8.288.363 kg.
kg dan Kediri (C) sebesar 6.963.037 kg. • Dari pabrik 2 (Kediri) ke daerah C (Kediri)
• Kegiatan pengiriman / pendistribusian pakan 4.861.021 kg
dari pabrik Semarang (P3) ke 2 daerah • Dari pabrik 3 (Semarang) ke daerah B
pemasaran, yaitu Blitar sebesar 7.807.575 kg (Tulungagung) 5.705.559 kg.
dan Solo sebesar 3.722.637 kg. • Dari pabrik 3 (Semarang) ke daerah C
(Kediri) 2.102.016 kg.
Uji optimalisasi dengan hasil • Dari pabrik 3 (Semarang) ke daerah E (Solo)
a. Metode batu loncatan (Stepping Stone Method) 3.722.637 kg.
berdasarkan tabel pojok kiri atas pojok kanan d. Metode MODI (Modified Distribution)
bawah (North West Corner Method), hasil biaya berdasarkan tabel metode pojok kiri atas pojok
yang paling optimal adalah : Rp. kiri bawah (North West Corner Method), hasil
43.087.656.564,-. Dengan kegiatan biaya yang paling optimal adalah : Rp.
pendistribusian sebagai berikut: 43.087.656.564,-. Dengan kegiatan
• Dari pabrik 1 (Krian) ke daerah A (Blitar) pendistribusian sebagai berikut:
7.497.770 kg. • Dari pabrik Krian (P1) ke daerah A ( Blitar )
• Dari pabrik 1 (Krian) ke daerah D 7.497.770 kg.
(Banyuwangi) 10.429.782 kg. • Dari pabrik Krian (P1) ke daerah D (
• Dari pabrik 2 (Kediri ) ke daerah A (Blitar) Banyuwangi) 10.429.782 kg.
8.288.363 kg. • Dari pabrik Kediri (P2) ke daerah A (Blitar)
• Dari pabrik 2 (Kediri ) ke daerah C (Kediri) 8.288.363 kg.
4.861.021 kg. • Dari pabrik Kediri (P2) ke daerah C ( Kediri )
• Dari pabrik 3 (Semarang) ke daerah B 4.861.021 kg.
(Tulungagung) 5.705.559 kg. • Dari pabrik Semarang (P3) ke daerah B
• Dari pabrik 3 (Semarang) ke daerah C (Tulungagung) 5.705.559 kg .
(Kediri) 2.102.016 kg. • Dari pabrik Semarang (P3) ke daerah C
• Dari pabrik 3 (Semarang) ke daerah E (Solo) (Kediri) 2.102.016 kg.
3.722.637 kg. • Dari pabrik Semarang (P3) ke daerah E (Solo)
3.722.637kg.
99
IW Ardhyani / Teknika : Engineering and Sains Journal, Vol. 1, No.2, Desember 2017, 95-100
e. Metode MODI (Modified Distribution) distribusi pakan ternak adalah untuk solusi fisibel
berdasarkan tabel metode ongkos terkecil (Least awal menggunakan metode VAM (Vogel’s
Cost Method), hasil biaya yang paling optimal Approximation Method) dengan hasil yang paling
adalah: Rp. 43.087.656.564,-. Dengan kegiatan minimal diantara metode pojok kiri atas pojok
pendistribusian sebagai berikut : kanan bawah, ongkos terkecil yaitu sebesar Rp.
• Dari pabrik Krian (P1) ke daerah A (Blitar) 43.089.578.434,- dan dilakukan uji optimalisasi
7.497.770 kg. menggunakan metode Stepping Stone Method dan
• Dari pabrik Krian (P1) ke daerah D MODI didapatkan biaya distribusi yang paling
(Banyuwangi) 10.429.782 kg. optimal adalah : Rp. 43.087.656.564,-.
• Dari pabrik Kediri (P2) ke daerah A (Blitar) Hasil dari pendistribusian produk yang telah
8.288.363 kg. dilakukan PT. X pada bulan Agustus 2010 sebesar
• Dari pabrik Kediri (P2) ke daerah C (Kediri) Rp. 43.205.135.468,-. Sedangkan hasil perhitungan
4.861.021 kg. pendistribusian produk dengan metode
• Dari pabrik Semarang (P3) ke daerah B transportasi sebesar Rp. 43.087.656.564,-. Dari
(Tulungagung) 5.705.559 kg. analisa tersebut maka PT. X dapat mengoptimalkan
• Dari pabrik Semarang (P3) ke daerah C biaya pendistribusian untuk bulan Agustus 2010
(Kediri) 2.102.016 kg. sebesar Rp. 117.478.904,-.
• Dari pabrik Semarang (P3) ke daerah E (Solo) Dalam mendapatkan biaya yang optimal
3.722.637 kg. dapat digunakan metode lain salah satunya adalah
f. Metode MODI (Modified Distribution) metode penugasan agar dalam hal ini lebih bisa
berdasarkan tabel metode VAM (Vogel’s mengetahui metode yang lebih baik dalam
Approximation Method), hasil biaya yang paling mengoptimalkan biaya pendistribusian atau biaya
optimal adalah: Rp. 43.087.656.564,-. Dengan transportasi.
kegiatan pendistribusian sebagai berikut :
• Dari pabrik Krian (P1) ke daerah A (Blitar)
7.497.770 kg. DAFTAR PUSTAKA
• Dari pabrik Krian (P1) ke daerah D
(Banyuwangi) 10.429.782 kg. Ardhyani, I. W., & Singgih, M. L. (2017).
Pengukuran Kualitas Layanan dengan
• Dari pabrik Kediri (P2) ke daerah A (Blitar)
Higher Education Performance (HEdPERF)
8.288.363 kg.
dan Higher Education Service Quality
• Dari pabrik Kediri (P2) ke daerah C (Kediri)
(HiEdQUAL). Teknika : Engineering and Sains
4.861.021 kg.
Journal, 1(1), 25–32.
• Dari pabrik Semarang (P3) ke daerah B
Dimyati, T. T., & Dimyati, A. (1992). Operation
(Tulungagung) 5.705.559 kg.
Research dan Model-Model Pengambilan
• Dari pabrik Semarang (P3) ke daerah C Keputusan (Edisi Kedua). Bandung : penerbit
(Kediri) 2.102.016 kg. Sinar Baru Algesindo,.
• Dari pabrik Semarang (P3) ke daerah E (Solo) Iskandar, J., & Puji, A. (2001). Perencanaan dan
3.722.637 kg. Penjadwalan Produksi dengan Menggunakan
Metode Transportasi Guna Meningkatkan
Profit, Umm Scientific Journal, vol. 2.
PENUTUP Pangestu, S., et al. (1986). Dasar-Dasar Operations
Research (Edisi Kedua). Yogyakarta :
Pendistribusian produk pakan ternak di penerbit BPFE,.
PT.X dengan menggunakan metode transportasi Siagian P. (1987). Penelitian Operasional. Jakarta :
didapatkan hasil yang optimal. Total biaya penerbit Universitas Indonesia.
transportasi untuk solusi awal menggunakan Supranto J. (1988). Riset Operasi Untuk
metode pojok kiri atas pojok kanan bawah (North Pengambilan Keputusan. Jakarta : penerbit
West Corner Method) = Rp. 43.118.639.196,-; Universitas Indonesia.
ongkos terkecil (Least Cost Method) = Rp. Swastha B. (1984). Azas – azas Marketing.
43.094.262.979,-; VAM (Vogel’s Approximation Yogyakarta : penerbit Liberty.
Method) = Rp. 43.089.578.434,- dan uji optimal Taha H., A. (1996). Riset Operasi Suatu Pengantar
menggunakan metode batu loncatan (Stepping (Jilid I). Jakarta : penerbit Binarupa Aksara.
Stone Method) dan MODI (Modified Distribution) Tjiptono F. (1997). Strategi Pemasaran.
didapatkan hasil yang optimal adalah : Rp. Yogyakarta: penerbit Andi.
43.087.656.564,-. Yamit Z. (1997). Manajemen Kuantitatif Untuk
Pada penelitian di PT. X dengan Bisnis (Edisi Pertama). Yogyakarta : penerbit
menggunakan metode transportasi, penggunaan BPFE.
metode yang tepat untuk mengoptimalkan biaya
100