TSA
Tabel permintaan lebih besar dari persediaan
dan alokasi pertama dengan aturan north west corner
Gudang A B C Kapasitas
Pabrik K1= K2= K3= Pabrik
W 20 5 8
90 90
R1 =
H 10 15 20 10
50 60
R2 =
P 25 10 20
50 50
R3 =
Dummy 0 0 0
10 40 50
Q
Kebutuhan
100 110 40 250
Gudang
Biaya angkutnya: 90(20)+10(15)+50(20)+50(10)+10(0)+40(0)= 3450.
TS-2
Alokasi dengan Metode MODI
Gudang A B C Kapasitas
Pabrik K1=20 K2=25 K3=25 Pabrik
W 90 20 50 5 8
90
R1=0 40 _ +
H 10 15 50 20 10
60
R2= -5 60 + _
P 25 10 20
50 50
R3= -15
Dummy (Q) 0 0 0
10 40 50
R4= -25
Kebutuhan
100 110 40 250
Gudang
Biaya angkutnya: 40(20)+60(15)+50(5)+50(10)+10(0)+40(0) = 2450.
65
TS-3
Alokasi dengan Metode MODI
Gudang A B C Kapasitas
Pabrik K1=20 K2=5 K3=5 Pabrik
W 30 20 50 5 8
90
R1=0 40 _ + 60
H 15 20 10
60
R2= -5 60
P 25 10 20
50 50
R3 = 5
Dummy (Q) 10 0 10 0 0
40 50
R4= -5 + _
Kebutuhan
100 110 40 250
Gudang
Biaya angkutnya: 30(20)+60(15)+10(0)+60(5)+50(10)+ 40(0)= 2300.
TS-4
Alokasi dengan Metode MODI
Gudang A B C Kapasitas
Pabrik K1=20 K2=5 K3=5 Pabrik
W 30 20 50 5 8
90
R1=0 40 _ + 60
H 15 20 10
60
R2= -5 60
P 25 10 20
50 50
R3 = 5
Dummy (Q) 10 0 10 0 0
40 50
R4= -5 + _
Kebutuhan
100 110 40 250
Gudang
Biaya angkutnya: 30(20)+60(15)+10(0)+60(5)+50(10)+40(0)=2300.
66
TS-5
Alokasi dengan Metode MODI
Gudang A B C Kapasitas
Pabrik K1=20 K2=5 K3=20 Pabrik
W 30 20 60 5 30 8
90
R1=0 _ +
H 15 20 10
60
R2= -5 60
P 25 10 20
50 50
R3 = 5
Dummy (Q) 10 0 0 40 0
50
R4= -20 40 + _ 10
Kebutuhan
100 110 40 250
Gudang
Biaya angkutnya: 60(15)+40(0)+60(5)+50(10)+30(8)+10(0)= 1940.
TS-6
Alokasi dengan Metode MODI
Gudang A B C Kapasitas
Pabrik K1=20 K2=5 K3=20 Pabrik
W 20 60 5 30 8
90
R1=0
H 60 15 20 10 10
60
R2= -5 50 _ +
P 25 10 20
50 50
R3 = 5
Dummy (Q) 40 0 0 10 0
50
R4= -5 50 + _
Kebutuhan
100 110 40 250
Gudang
Biaya angkutnya: 50(15)+50(0)+60(5)+50(10)+30(8)+10(10)+10(0)=
1890.
67
TS-7 (Akhir)
Alokasi dengan Metode MODI
Gudang A B C Kapasitas
Pabrik K1=20 K2=5 K3=20 Pabrik
W 20 5 8
60 30 90
R1=0
H 15 20 10
50 10 60
R2= -5
P 25 10 20
50 50
R3 = 5
Dummy (Q) 0 0 0
50 50
R4= -5
Kebutuhan
100 110 40 250
Gudang
Biaya angkutnya: 50(15)+50(0)+60(5)+50(10)+30(8)+10(10)= 1890.
Tujuan P Q R S Kapasitas
Sumber Sumber
A 4 3 3 1 8
B 3 2 4 8 11
C 5 4 6 3 16
Kebutuhan 4 9 9 13 25
Tujuan
2. Suatu perusahaan baja mempunyai tiga pabrik M1, M2, dan M3 yang
kapasitas produksinya berturut-turut 50, 30, dan 20 ribu ton baja pada satu
periode tertentu. Perusahaan tersebut mensuplai empat pelanggan C 1, C2,
C3, dan C4 yang berturut-turut memerlukan sebanyak 24, 15, 25, dan 36
ribu ton baja tiap periode tertentu. Biaya transportasi tiap seribu ton baja
dari pabrik-pabrik tersebut ke pelanggan-pelanggannya seperti tampak
pada tabel di bawah ini.
Tujuan C1 C2 C3 C4 Kapasitas
Sumber Sumber
M1 15 19 19 15 50
M2 19 18 18 19 30
M3 14 16 20 18 20
Kebutuhan 24 15 25 36 100
Tujuan
3. Suatu perusahaan mengontrol tiga pabrik F1, F2, dan F3 yang mempunyai
kapasitas produksi berturut-turut 50, 25, dan 25 ribu komponen per minggu.
Perusahaan tersebut mempunyai empat kontraktor yang harus disuplai,
yaitu C1, C2, C3, dan C4 yang memerlukan berturut-turut 15, 20, 20, dan 30
ribu komponen per minggu. Ongkos produksi dan transportasi tiap seribu
komponen dari pabrik ke kontraktor tersebut seperti tampak pada tabel.
69
Tujuan C1 C2 C3 C4 Kapasitas
Sumber Sumber
F1 13 17 17 14 50
F2 18 16 16 18 25
F3 12 14 19 17 25
Kebutuhan 15 20 20 30
Tujuan
Tujuan A B C D E Kapasitas
Sumber Sumber
I 12 16 21 19 32 950
II 4 4 9 5 24 300
III 3 8 14 10 26 1350
IV 24 33 36 34 49 450
***
70
Daftar Pustaka
Bazaraa Mokhtar dan John J Jarvis, (1977). Linear Programming and Networks
Flows. Canada: John Wiley and Sons.
Nasendi dan Afendi Anwar, (1985). Program Linear dan Variasinya. Jakarta:
Gramedia.