Kebutuhan gudang A, B, C
Dari
Biaya tiap ton (dlm ribuan Rp)
Ke gudang A Ke gudang B Ke gudang C
Pabrik W 20 5 8
Pabrik H 15 20 10
Pabrik P 25 10 19
Pabrik W 2020 55 88
90
40
- 50
15 20 10
Pabrik H 20 10
60
60-
25 10 19
Pabrik P 25 10 19
50
10 40
Kebutuhan
50 110 40 200
gudang
Setelah data tersusun dalam bentuk tabel, maka langkah selanjutnya adalah
mengalokasikan produk dari pabrik-pabrik ke gudang – gudang . Pedoman
yang merupakan prosedur alokasi sistimatis pertama adalah pedoman sudut
barat laut (north west corner rule) lihat tabel diatas. Segi empat yang terisi
alokasi biasanya disebut segi empat batu, dan yang kosong disebut segi empat
air. Biaya pengangkutan untuk alokasi tahap pertama ini
= 50(20) + 40(5) + 60(20) + 10(10) + 40(19) = 3260
LANJUTAN
Merubah alokasi secara trial and error
Untuk menguragi biaya angkutan maka daalm metode ini dapat
dilekukan secara coba-coba. Misalnya dimulai dari kolom HA yang
belum terisi, maka kolom yang akan terpengaruh adalah segi empat WA
dan segi empat HB untuk dipindahkan nilainya ke segi empat HA. Cara
menentukan pemindahan isi dari dua segi empat HB dan WB adalah
dengan memilih isi segi empat terkecil. Oleh karena itu segi empat HA
diisi 50 yang merupakan pemindahan dari isi segi empat WA.
Selanjutnya segi empat HB dikurangi 50 dipindahkan ke segi empat WB
karena jumlah dari baris kedua lebih dari 60.,sedangkan kapsitas pabrik
H hanya 60. Dengan perbaikan ini diperoleh biaya sebagai berikut:
90(5) + 50(5) + 10(20) + 10(10)+ 40(19) = 2260 lebih murah dari alokasi
pertama.
Ke Gudang A Gudang B Gudang C Kapasitas
dari Pabrik
Pabrik W 20
20 5 8
90
40(+)
50(-)
15 20 10
Pabrik H 15 20 10
60
50 (+) 60(-)
25 19
Pabrik P 25 1010 19
50
10 40
Kebutuhan
50 110 40 200
gudang
Ke Gudang A Gudang B Gudang C Kapasitas
dari Pabrik
Pabrik W 20
20 55 8
8
90
40(+)90
50(-)
15 20 10
Pabrik H 15 20 10
60
50 (+) 60(-)10
Pabrik P 25
25 1010 19
19
50
10 40
Kebutuhan
50 110 40 200
gudang
Pabrik W 20
20 90 5 8
90
50(-) 40(+)
15 20 10
Pabrik H 15 20 10
60
50 10
25 10 19
Pabrik P 25 10 19
50
50(+) 40(-)
Kebutuhan
50 110 40 200
gudang
Metode MODI (modified Distribution)
Metode ini merupakan perkembangan dari metode stepping stone, karena penentuan segi empat kosong yang
bisa menghemat biaya dilakukakn dengan prosedur yang lebih pasti dan tepat serta metode ini dapat
mencapai hasil optimal lebih cepat. Cara memilihnya digunakan persamaan Ri + Kj = Cij. Ri adalah nilai baris
I, Kj adalah nilai kolom j, dan Cij adalah biaya pengangkutan 1 satuan barang dari sumber I ke tujuan j. Adapun
langkah-langkah menghitungnya sebagai berikut:
Isilah tabel pertama dari sudut kiri atas ke kanan bawah
Menentukan nilai baris dan kolom
Dengan persamaan (Ri + Kj = C ij). Baris pertama selalu diberi nilai 0, dan nilai-nilai baris yang lain dan nilai
semu kolom ditentukan berdasarkan hasil-hasil hitungan yang telah diperoleh. Nilai baris W = R w = 0
Mencari nilai kolom A
Rw + KA = CwA
0 + KA = 20, nilai kolom A = KA = 20
Mencari nilai kolom dan baris yang lain:
Rw + KB = CB; 0 + KB = 5; KB = 5
RH + KB = CHB; RH + 5 = 20; RH = 15
RP + KB = CPB; RH + 5 = RP = 5
RP + KC = CPC; 5 + KC = 19 ; KC = 14
Ke Gudang A Gudang B Gudang C Kapasitas
dari A= 0 B=5 C = 14 Pabrik
Pabrik W 20
20 55 88
90
W=0 40+50
50 -
15 20 10
Pabrik H 50 20 10
60
H = 15 60-50
25 10 19
Pabrik P 25 10 19
50
P=5 10 40
Kebutuhan
50 110 40 200
gudang
LANJUTAN
c. Menghitung indeks perbaikan
Indeks perbaikan adalah nilai dari segi empat air (segi empat yang
kosong).
Mencarinya dengan rumus sebagai berikut:
Cij – Rj – Kj = indeks perbaikan
Menghitung indeks perbaikan
Pabrik W 20
20 55 88
90
W=0 40+ 90
50 -
15 20 10
Pabrik H 20 10
60
H = 15 50(+) 60- 10
25 10 19
Pabrik P 25 10 19
50
P=5 10 40
Kebutuhan
50 110 40 200
gudang
Pabrik W 20
20 55 88
90
W=0 90
Pabrik H 15 20
20 10
60
H = 15 50 10(-) 10(+)
Pabrik P 25
25 10
10 19
19
50
P=5 10(+)20 (-)40 30
Kebutuhan
50 110 40 200
gudang
Pabrik W 20
20 55 88
90
W=0 60 90 30(+)
Pabrik H 15 20
20 10
60
H = 15 50 10 10
Pabrik P 25
25 10
10 19
19
50
P=5 20(+50) (-) 30
Kebutuhan
50 110 40 200
gudang
Pabrik W 20 5 8 90 3
Pabrik H 15 20 10 60 5
Pabrik P 25 10 19 50 9
Pabrik W 20 5 8 90 3
Pabrik H 15 20 10 60 5
Pabrik W 20 8 30 12
Pabrik H 15 10 60 5
Pabrik H
15 10 60 5
Pabrik W 20
20 55 8
90
60 30
15 20 10
Pabrik H 50 20
60
10
25 10 19
Pabrik P 25 50 10
50
Kebutuhan
50 110 40 200
gudang
Setelah terisi semua maka biaya transportasi yang harus dibayar sebesar
60(5) + 30(8) + 50(15) + 10(10) + 50(10) = Rp 1890.