Anda di halaman 1dari 24

METODE TRANSPORTASI

Pengertian metode transportasi


Metoda transportasi merupakan suatu metoda yang
digunakan untuk mengatur distribusi dari sumber-
sumber yang menyediakan produk yang sama, ke
tempat-tempat yang membutuhkan secara optimal
Ada tiga metoda transportasi yakni:
Metode Stepping stone
Metode Modified Distribution
Metode Vogel Approximation
CONTOH SOAL
Contoh. Suatu perusahaan yang mempunyai 3 pabrik di
W, H, P. Perusahaan tersebut menghadapi masalah
alokasi hasil produksinya dari pabrik-pabrik tersebut ke
gudang -–gudang hasil penjualan di A, B, C. kapasitas
pabrik, kebutuhan gudang dan biaya pengangkutan dari
tiap pabrik ke tiap gudang adalah sebagai berikut:
Kapasitas Pabrik
Pabrik Kapasitas produksi per bulan
W 90 ton
H 60 ton
P 50 ton
Jumlah 200 ton

Kebutuhan gudang A, B, C

Gudang Kebutuhan per bulan


A 50 ton
B 110 ton
C 40 ton

Jumlah 200 ton


Biaya pengangkutan setiap ton dari pabrik W,H,P ke Gudang A,B,C

Dari
Biaya tiap ton (dlm ribuan Rp)
Ke gudang A Ke gudang B Ke gudang C
Pabrik W 20 5 8
Pabrik H 15 20 10
Pabrik P 25 10 19

Untuk lebih memahami dengan lebih mudah dan memecahkan masalah,


maka data diatas haus disusun ke dalam suatu tabel yang menunjukkan
hubungan antara kapasitas pabrik, kebutuhan gudang dan biaya
pengangkutan seperti terlihat pada tabel berikut ini
Ke Gudang A Gudang B Gudang C Kapasitas
dari Pabrik

Pabrik W 2020 55 88
90
40
- 50
15 20 10
Pabrik H 20 10
60
60-
25 10 19
Pabrik P 25 10 19
50
10 40

Kebutuhan
50 110 40 200
gudang

Setelah data tersusun dalam bentuk tabel, maka langkah selanjutnya adalah
mengalokasikan produk dari pabrik-pabrik ke gudang – gudang . Pedoman
yang merupakan prosedur alokasi sistimatis pertama adalah pedoman sudut
barat laut (north west corner rule) lihat tabel diatas. Segi empat yang terisi
alokasi biasanya disebut segi empat batu, dan yang kosong disebut segi empat
air. Biaya pengangkutan untuk alokasi tahap pertama ini
= 50(20) + 40(5) + 60(20) + 10(10) + 40(19) = 3260
LANJUTAN
Merubah alokasi secara trial and error
Untuk menguragi biaya angkutan maka daalm metode ini dapat
dilekukan secara coba-coba. Misalnya dimulai dari kolom HA yang
belum terisi, maka kolom yang akan terpengaruh adalah segi empat WA
dan segi empat HB untuk dipindahkan nilainya ke segi empat HA. Cara
menentukan pemindahan isi dari dua segi empat HB dan WB adalah
dengan memilih isi segi empat terkecil. Oleh karena itu segi empat HA
diisi 50 yang merupakan pemindahan dari isi segi empat WA.
Selanjutnya segi empat HB dikurangi 50 dipindahkan ke segi empat WB
karena jumlah dari baris kedua lebih dari 60.,sedangkan kapsitas pabrik
H hanya 60. Dengan perbaikan ini diperoleh biaya sebagai berikut:
90(5) + 50(5) + 10(20) + 10(10)+ 40(19) = 2260 lebih murah dari alokasi
pertama.
Ke Gudang A Gudang B Gudang C Kapasitas
dari Pabrik

Pabrik W 20
20 5 8
90
40(+)
50(-)
15 20 10
Pabrik H 15 20 10
60
50 (+) 60(-)
25 19
Pabrik P 25 1010 19
50
10 40

Kebutuhan
50 110 40 200
gudang
Ke Gudang A Gudang B Gudang C Kapasitas
dari Pabrik

Pabrik W 20
20 55 8
8
90
40(+)90
50(-)
15 20 10
Pabrik H 15 20 10
60
50 (+) 60(-)10

Pabrik P 25
25 1010 19
19
50
10 40

Kebutuhan
50 110 40 200
gudang

Biaya pengangkutan sebesar 50(5) + 40(8) + 50(!%) + (10(20) + 50910) = 2020


Ke Gudang A Gudang B Gudang C Kapasitas
dari Pabrik

Pabrik W 20
20 90 5 8
90
50(-) 40(+)

15 20 10
Pabrik H 15 20 10
60
50 10
25 10 19
Pabrik P 25 10 19
50
50(+) 40(-)

Kebutuhan
50 110 40 200
gudang
Metode MODI (modified Distribution)
Metode ini merupakan perkembangan dari metode stepping stone, karena penentuan segi empat kosong yang
bisa menghemat biaya dilakukakn dengan prosedur yang lebih pasti dan tepat serta metode ini dapat
mencapai hasil optimal lebih cepat. Cara memilihnya digunakan persamaan Ri + Kj = Cij. Ri adalah nilai baris
I, Kj adalah nilai kolom j, dan Cij adalah biaya pengangkutan 1 satuan barang dari sumber I ke tujuan j. Adapun
langkah-langkah menghitungnya sebagai berikut:
 
Isilah tabel pertama dari sudut kiri atas ke kanan bawah
Menentukan nilai baris dan kolom
Dengan persamaan (Ri + Kj = C ij). Baris pertama selalu diberi nilai 0, dan nilai-nilai baris yang lain dan nilai
semu kolom ditentukan berdasarkan hasil-hasil hitungan yang telah diperoleh. Nilai baris W = R w = 0
Mencari nilai kolom A
Rw + KA = CwA
0 + KA = 20, nilai kolom A = KA = 20
Mencari nilai kolom dan baris yang lain:
Rw + KB = CB; 0 + KB = 5; KB = 5
RH + KB = CHB; RH + 5 = 20; RH = 15
RP + KB = CPB; RH + 5 = RP = 5
RP + KC = CPC; 5 + KC = 19 ; KC = 14
Ke Gudang A Gudang B Gudang C Kapasitas
dari A= 0 B=5 C = 14 Pabrik

Pabrik W 20
20 55 88
90
W=0 40+50
50 -
15 20 10
Pabrik H 50 20 10
60
H = 15 60-50
25 10 19
Pabrik P 25 10 19
50
P=5 10 40

Kebutuhan
50 110 40 200
gudang
LANJUTAN
c. Menghitung indeks perbaikan
Indeks perbaikan adalah nilai dari segi empat air (segi empat yang
kosong).
Mencarinya dengan rumus sebagai berikut:
Cij – Rj – Kj = indeks perbaikan
Menghitung indeks perbaikan

Segi empat Cij – Ri - Kj Indeks perbaikan


HA 15-15-20 -20
PA 25-5-20 0
WC 8-0-14 -6
HC 10-15-14 -19
LANJUTAN
d. Memilih Titik tolak perubahan
Segi empat yang mempunyai indeks perbaikan negatif
bararti bila diberi alokasi akan dapat mengurangi jumlah
biaya pengangkutan. Bilai nilainya positif berarti
pengisian akan menyebabkan kenaikan biaya
pengangkutan. Segi empat yang merupakan titik tolak
perubahan adalah segi empat yang indeksnya bertanda
negatif dan angkanya terbesar. Dalam tabel diatas ternyata
yang memenuhi syarat adalah segi empat HA. Oleh
karena itu segi empat ini dipilih sebagai segi empat yang
akan diisi.
LANJUTAN
Memperbaiki alokasi
Berilah tanda positip pada segi empat yang terpilih (HA). Pilihlah 1 segi
empat terdekat yang isi dan sebaris (HB), 1 segi empat yang isi terdekat dan
sekolom (WA); berilah tanda negatif pada2 segi empat ini. Kemudian pilihlah
satu segi empat yang sebaris atau sekolom dengan 2 segi empat yang
bertanda negatif tadi (WB) dan berilah segi empat ini tanda positif.
Selanjutnya pindahkan alokasi dari segi empat yang bertanda negatif ke yang
bertanda negatif sebanyak isi terkecil dari segi empat yang bertanda positif
(50). Jadi segi empat HA kemudian terisi 50, segi empat HB berisi 60-50 = 10,
segi empat WB berisi 40+50 = 90 dan segi empat WA menjadi tidak terisi.
Ulangilah langkah-langkah tersebut diatas mulai langkah nomor b sampai
diperoleh biaya terendah. Bilai masih ada indeks perbaikan yang bernilai
negatif berarti alokasio tersebut masih dapat dirubah untuk mengurangi
biaya pengangkutan
Ke Gudang A Gudang B Gudang C Kapasitas
dari A = 20 B=5 C = 14 Pabrik

Pabrik W 20
20 55 88
90
W=0 40+ 90
50 -
15 20 10
Pabrik H 20 10
60
H = 15 50(+) 60- 10
25 10 19
Pabrik P 25 10 19
50
P=5 10 40

Kebutuhan
50 110 40 200
gudang

Biaya transportasi = 90(5) + 50(15) + 10 (20)+ 10(10) + 40(19) = 2260


Ke Gudang A Gudang B Gudang C Kapasitas
dari A = 20 B=5 C = 14 Pabrik

Pabrik W 20
20 55 88
90
W=0 90

Pabrik H 15 20
20 10
60
H = 15 50 10(-) 10(+)

Pabrik P 25
25 10
10 19
19
50
P=5 10(+)20 (-)40 30

Kebutuhan
50 110 40 200
gudang

Biaya transportasi= 90(5) + 50(15) + (10(10) + 20(10) + 30(19) = 2070


Ke Gudang A Gudang B Gudang C Kapasitas
dari A= 0 B=5 C= Pabrik

Pabrik W 20
20 55 88
90
W=0 60 90 30(+)

Pabrik H 15 20
20 10
60
H = 15 50 10 10

Pabrik P 25
25 10
10 19
19
50
P=5 20(+50) (-) 30

Kebutuhan
50 110 40 200
gudang

Biaya transportasi = 60(5) + 30(8) + 50(15) + 10(10) + 50(10)= 1890


3.Metode Vogel’s Approximation
Metode vogel’s (VAM) merupakan metode yang lebih mudah dan lebih cepat untuk dapat mengatur
alokasi dari beberapa sumber ke bebarpa daerah pemasaran. Adapun langkah-langkah untuk
mengerjakannnya sebagai berikut:
1. Susunlah kebutuhan, kapasitas masing-masing sumber dan biaya pengangkutan ke dalam matriks
dibawah ini
2. kolom pada matriks tersebut. Misalnya pada baris W biaya angkuta terkecil = Rp. 5,- dan nomor dua
dari yang terkecil = Rp. 8,-. Jadi nilai baris W = 8-5 = 3. Demikian seterusnya nilai-nilai yang lain
sebaCarilah perbedaan dari dua biaya terkecil yaitu biaya terkecil dan terkecil kedua untuk tiap baris dan
gai berikut:
Baris H = 15 – 10 = 5
Baris P = 19 – 10 = 9
Kolom A = 20 – 15 = 5
Kolom B = 20 – 15 = 5
Kolom C = 10 – 8 = 2
3. Pilihlah 1 perbedaan yang terbesar diantara semua nilai perbedaan pada kolom dan baris. Dalam hal ini
baris P mempunyai nilai perbedaan terbesar yaitu 9.
4. Isilah pada salah satu segi empat yang termasuk dalam kolom atau baris terplih, yaitu segi empat yang
biayanya terendah diantara segi empat lain pada kolom/baris itu. Isinya sebanyak mungkin yang bisa
dilakukan. Misalnya pada baris P, biaya angkut untuk segi empat PA = 25, segi empat Pb = 10, dan segi
empat PC = 19. Yang terkecil adalah segi empat PB Maka segi empat PB di isi dengan 50 satuan.
ke Gudang Kapasitas
Dari A B C Perbedaan

Pabrik W 20 5 8 90 3
Pabrik H 15 20 10 60 5
Pabrik P 25 10 19 50 9

Kebutuhan 50 110 40 Pilihan XPB = 50


Perbedaan kolom 5 5 2 Hilangkan baris P

5. Hilangkan baris P karena baris tersebut sudah sepenuhnya sehingga tidak


mungkin diisi lagi. Kemudian perhatikan kolom dan baris yang belum terisi.
6. Tentukan kembali perbedaan naya pada langkah ke 2 untuk kolom dan baris
yang belum terisi. Ulangi langkah ke 3 sampai dengan langkah 5, sampai semua
baris dan kolom sepenuhnya teralokasi lihat tabel dibawah ini
ke Gudang Kapasitas
Dari A B C Perbedaan

Pabrik W 20 5 8 90 3
Pabrik H 15 20 10 60 5

Kebutuhan 50 60 40 Pilihan XWB = 60


Perbedaan kolom 5 15 2 Hilangkan kolom B
ke Gudang Kapasitas
Dari A C Perbedaan

Pabrik W 20 8 30 12
Pabrik H 15 10 60 5

Kebutuhan 50 40 Pilihan XWC = 30


Perbedaan kolom 5 2 Hilangkan Baris W
ke Gudang Kapasitas
Dari A C Perbedaan

Pabrik H
15 10 60 5

Kebutuhan 50 10 Pilihan XHC = 10


Perbedaan kolom 5 2 Pilihan HA = 50
Jadi matriks vogel’s adalah sebagai berikut:

Ke Gudang A Gudang B Gudang C Kapasitas


dari Pabrik

Pabrik W 20
20 55 8
90
60 30

15 20 10
Pabrik H 50 20
60
10
25 10 19
Pabrik P 25 50 10
50

Kebutuhan
50 110 40 200
gudang
Setelah terisi semua maka biaya transportasi yang harus dibayar sebesar
60(5) + 30(8) + 50(15) + 10(10) + 50(10) = Rp 1890.

Anda mungkin juga menyukai