Tabel 4.5. Alokasi Tahap Peertama dengan pedoman Sudut Barat Laut
Ke / Dari Gudang Gudang Gudang Kapasitas
A B C Gudang
Pabrik 20 5 8 90
W 50 40
Pabrik 15 20 10 60
H 60
Pabrik 25 10 19 50
P 10 40
Pabrik 15 20 10 60
H 60
Pabrik 25 10 19 50
P 10 40
Pabrik 15 20 10 60
H 50 60
10
Pabrik 25 10 19 50
P 10 40
Tabel 4.8. Perbaikan dengan masalah alokasi segi empat yang tidak berdekatan
Ke / Dari Gudang Gudang Gudang Kapasitas
A B C Gudang
Pabrik 20 5 8 90
90
W 50 40
Pabrik 15 20 10 60
H 50 10
Pabrik 25 10 19 50
10
P 50 40
Pabrik 15 20 10 60
60
H = 15 50 10
Pabrik 25 10 19 50
P=5 10 40
e. Memperbaiki alokasi
Berilah tanda positif pada segi empat yang terpilih (HA).Pilihlah 1 segi empat
terdekat yang isi dan sebaris (HB), 1 segi empat yang isi terdekat dan sekolom (WA); berilah
tanda negatif pada 2 segi empat ini.Kemudian pilihlah satu segi empat yang sebaris atau
sekolom dengan 2 segi empat yang bertanda negative tadi (WB), dan berilah segi empat ini
tanda positif.Selanjutnya pindahkanlah alokasi dari segi empat yang bertanda negative ke
yang bertanda positif sebanyak isi terkecil dari segi empat yang bertanda positif (50).Jadi
segi empat HA kemudian berisi 50, segi empat HB berisi 60 - 50 = 10, segi empat WB berisi
40 + 50 = 90, dan segi empat WA menjadi tidak berisi. Lihat Tabel 4.9.
f. Ulangilah langkah-langkah tersebut di atas, mulai langkah nomer b sampai diperoleh
biaya rendah. Bila masih ada indeks perbaikan yang bernilai negatif berarti alokasi
tersebut masih dapat dirubah untuk mengurangi biaya pengangkutan. Bila sudah tidak ada
indeks yang negatif berarti sudah optimal.
Sebagai contoh perubahan pertama sampai mencapai tabel optimal dapat dilihat pada Tabel
4.11, a, b, c, d dan e.
Tabel 4.11. Perubahan alokasi untuk memperoleh alokasi optimal dengan Metode MODI
a)
Ke / Dari Gudang Gudang Gudang Kapasitas
A=20 B=5 C=14 Gudang
Pabrik 20 5 8 90
W=0 90
50
40
Pabrik 15 20 10 60
H = 15 50 60 10
Pabrik 25 10 19 50
P=5 10 40
Pabrik 15 20 10 60
10
H = 15 50 10
Pabrik 25 10 19 50
10
P=5 40
20 30
Pabrik 15 20 10 60
H = 15 50 10 10
Pabrik 25 10 19 50
20
P=5
50 30
d)
Ke / Dari Gudang Gudang Gudang Kapasitas
A=13 B=5 C=8 Gudang
Pabrik 20 5 8 90
60 30
W=0
Pabrik 15 20 10 60
10
H=2 50
Pabrik 25 10 19 50
50
P=5
Tabel d tidak bisa dioptimalkan lagi, karena indeks perbaikan pada setiap segi empat air sudah
tidak ada yang negative, seperti terlihat pada Tabel 4.12.
Tabel 4.12. Indeks perbaikan dari Tabel 5.11e
Segi empat 𝐶𝑖 - 𝑅𝑖 - 𝐾𝑗 Indeks Perbaikan
WA 20– 0 – 5 15
HB 20 – 2 – 5 13
PA 25 – 5 – 13 7
PC 19 – 5 – 8 6
Gudang Perbedaan
A C Kapasitas Baris
Pabrik W 20 8 30 12
H 15 10 60 5
Kebutuhan 50 40 Pilihan XPB = 30
Perbedaan Kolom 5 2 Hilangnya baris W
Gudang Perbedaan
A C Kapasitas Baris
Pabrik H 15 10 60 5
Kebutuhan 50 40 Pilihan XPB = 30
Hilangnya baris W
Jadi matriks alokasi dengan metode Vogel’s Approximation di atas adalah sebagai berikut :
Table 4.15 Matriks hasil alokasi dengan metode VAM
Kapasitas
Gudang Gudang Gudang
Pabrik
A B C
20 5 8
Pabrik W 90
60 30
15 20 10
Pabrik H 60
50 10
25 10 19
Pabrik P 50
50
Kebutuhan 200
50 110 40
Gudang
g. Setelah terisi semua, maka biaya transportasinya yang harus dibayar adalah 60(Rp 5,-) +
30(Rp 8,-) + 50(Rp 15,-) + 10(Rp 10,-) + 50(Rp 10,-) = Rp 1890,-.
h. Bila nilai perbedaan biaya ada 2 yang besarnya sama, misal yang satu terletak pada
kolom maka lihatlah segi empat yang masuk ke dalam kolom maupun baris yang
mempunyai nilai terbesar Bila segi empat ini mempunyai biaya terendah diantara segi
empat pada baris atau kolomnya, maka isikan alokasi maksimum pada segi empat ini.
Bila biayanya tidak terendah, yang akan diisi berdasar salah satu, baris terpilih atau
kolom terpilih, seperti pada langkah 4 dan 5.
Kebaikan darl metode Vogel ini adalah mudah menghitungnya. Tetapl hasil pemecahan dari
metode ini kadang-kadang masih dapat dioptimalkan dengan memakai metode lain, misalnya
metode SIMPLEX