MODEL TRANSPORTASI
Suatu perusahaan memiliki tiga pabrik yang berlokasi di tiga kota yang berbeda dengan
kapasitas produksi per bulan adalah : Pabrik A = 90, Pabrik B = 60, dan Pabrik C = 50.
Perusahaan tersebut juga mempunyai tiga gudang penyimpanan hasil produksinya yang
berlokasi di tiga kota yang berbeda dengan jumlah permintaan per bulan adalah :
Gudang I = 50, Gudang II = 110, dan Gudang III = 40. Diketahui biaya transportasi dari
setiap pabrik ke setiap Gudang adalah sebagai berikut :
Tentukan total biaya transportasi minimum dengan menggunakan (a) metode Stepping
Stone, (b) VAM, dan (c) Metode MODI
JAWAB :
Periksa dulu apakah Total Demand (TD) dengan Total Supply (TS) sama atau tidak.
Jika TD = TS, maka dikatakan Tabel Transportasi seimbang (equilibrium), jadi tidak
perlu ada kolom dummy (tujuan dummy) maupun baris dummy (sumber dummy).
Jika TD > TS, maka perlu diseimbangkan dengan menambahkan baris dummy (sumber
dummy).
Jika TD < TS atau TS > TD, maka perlu diseimbangkan dengan menambahkan kolom
dummy atau tujuan dummy.
Dalam soal ini TD = 200 dan TS = 200, jadi tidak perlu ada kolom maupun baris
dummy.
Tentukan tabel transportasi awal dengan metode NWC (North-West Corner), sehingga
diperoleh :
20 5 8
PABRIK A 50 40 90
15 20 10
PABRIK B 60 60
25 10 19
PABRIK C 10 40 50
TOTAL
50 110 40 200
DEMAND
Metode Stepping Stone adalah metode untuk mendapatkan solusi optimal masalah
transportasi (TC yang minimum), metode ini bersifat trial and error, yaitu dengan
mencoba-coba memindahkan sel yang ada isinya (stone) ke sel yang kosong (water).
Tentu saja pemindahan ini harus mengurangi biaya, untuk itu harus dipilih sedemikian
rupa sel-sel kosong yang biaya transportasinya kecil dan memungkinkan dilakukan
pemindahan.
Kita mulai dari sudut kiri atas (NWC), sel B I akan kita isi, jika satu unit dipindahkan
dari sel A I ke sel B 1 dan supaya tetap jumlahnya seimbang berarti satu unit juga
dipindahkan dari sel B II ke sel A II, maka biaya transportasi akan berkurang sebanyak
(20 15) + (20 5) = 20. Jika dipindahkan sebanyak 50, maka total biaya transportasi
akan berkurang sebanyak 1000.
20 5 8
PABRIK A 90 90
15 20 10
PABRIK B 50 10 60
25 10 19
PABRIK C 10 40 50
TOTAL
50 110 40 200
DEMAND
Selanjutnya kita pilih sel dengan biaya transportasi terkecil dan memungkinkan dilakukan
pemindahan. Dalam hal ini kita pindahkan satu unit dari sel C III ke sel A III agar
jumlahnya tetap seimbang dipindahkan juga satu unit dari sel A II ke sel C II.
Pemindahan ini mengurangi biaya (19 8) + ( 5 10) = 6. Jika dipindahkan sebanyak 40,
maka total biaya transportasi berkurang sebanyak 240. Selanjutnya diperoleh Tabel
Transportasi perbaikan kedua sebagai berikut:
20 5 8
PABRIK A 50 40 90
15 20 10
PABRIK B 50 10 60
25 10 19
PABRIK C 50 50
TOTAL
50 110 40 200
DEMAND
Selanjutnya jika dipindahkan satu unit dari sel B II ke sel B III agar jumlahnya tetap
seimbang dipindahkan juga sebanyak satu unit dari sel A III ke sel A II. Pemindahan
ini mengurangi biaya (20 10) + (8 5) = 13. Jika dipindahkan sebanyak 10 unit, maka
total biaya transportasi akan berkurang sebanyak 130.
20 5 8
PABRIK A 60 30 90
15 20 10
PABRIK B 50 10 60
25 10 19
PABRIK C 50 50
TOTAL
50 110 40 200
DEMAND
Jadi Total biaya transportasi mnimum (solusi optimal) yang diperoleh dengan metode
Stepping Stone sebesar 1890.
Tabel 1
Gudang I Gudang II Gudang III Total Beda
Supply Baris
(TS) (BB)
Pabrik A 20 5 8 90 3
Pabrik B 15 20 10 60 5
Pabrik C 25 10 19 50 9
Total Demand (TD) 50 110 40 200
Beda Kolom (BK) 5 5 2
Perhatikan Tabel 1 tersebut BB dan BK terbesar adalah 9, jadi terpilih baris C. Pada baris
C biaya terkecil adalag 10, berarti sel C II diisi sebanyak 50. Jadi TD Gudang II bersisa
60 dan TS Pabrik C habis, sehingga baris C dihapus. Tabelnya menjadi:
Tabel 2
Gudang I Gudang II Gudang III Total Beda
Supply Baris
(TS) (BB)
Pabrik A 20 5 8 90 3
Pabrik B 15 20 10 60 5
Total Demand (TD) 50 60 40 150
Beda Kolom (BK) 5 15 2
Perhatikan Tabel 2 tersebut BB dan BK terbesar adalah 15, jadi terpilih kolom II. Pada
Kolom II biaya terkecil adalah 5, berarti sel A II diisi sebanyak 60. Jadi TS Pabrik A
bersisa 30 dan TD Gudang II habis, sehingga Kolom II dihapus. Tabelnya menjadi:
Tabel 3
Gudang I Gudang III Total Beda
Supply Baris
(TS) (BB)
Pabrik A 20 8 30 12
Pabrik B 15 10 60 5
Total Demand (TD) 50 40 90
Beda Kolom (BK) 5 2
Perhatikan Tabel 3 tersebut BB dan BK terbesar adalah 12, jadi terpilih baris A. Pada baris
A biaya terkecil adalah 8, berarti sel A III diisi sebanyak 30. Jadi TD Gudang III bersisa
10 dan TS Pabrik A habis, sehingga baris A dihapus. Tabelnya menjadi:
Tabel 4
Gudang I Gudang III Total Beda
Supply Baris
(TS) (BB)
Pabrik B 15 10 60 5
Total Demand (TD) 50 10 60
Beda Kolom (BK) - -
Perhatikan Tabel 4, karena tersisa satu baris saja, maka sel B I diisi sebanyak 50 dan sel
B III diisi sebanyak 10. Dalam hal ini TD dan TS telah habis dipindahkan ke sel-sel
terpilih, yaitu:
20 5 8
PABRIK A 60 30 90
15 20 10
PABRIK B 50 10 60
25 10 19
PABRIK C 50 50
TOTAL
50 110 40 200
DEMAND
20 5 8
u1 = 0 PABRIK A 50 40 90
15 20 10
u2 = 15 PABRIK B 60 60
25 10 19
u3 = 5 PABRIK C 10 40 50
TOTAL
50 110 40 200
DEMAND
Untuk menentukan multiplier ui dan vj, perhatikan sel yang ada isinya (basic var):
Sel 1 1: u1 + v1 = c11 0 + v1 = 20 v1 = 20
Sel 1 2: u1 + v2 = c12 0 + v2 = 5 v2 = 5
Sel 2 2: u2 + v2 = c22 u2 + 5 = 20 u2 = 15
Sel 3 2: u3 + v2 = c32 u3 + 5 = 10 u3 = 5
Sel 3 3: u3 + v3 = c33 5 + v3 = 19 v3 = 14
Untuk menentukan indeks perbaikan, perhatikan sel-sel kosong dan diperoleh tabel sebagai
berikut:
Isilah sel-sel kosong yang mempunyai indeks perbaikan negatif yang dimulai dari sel
dengan negatif terbesar. Isi sel 2 1 dan diperoleh tabel transportasi berikut:
20 5 8
PABRIK A 90 90
15 20 10
PABRIK B 50 10 60
25 10 19
PABRIK C 10 40 50
TOTAL
50 110 40 200
DEMAND
20 5 8
PABRIK A 90 90
15 20 10
PABRIK B 50 10 60
25 10 19
PABRIK C 20 30 50
TOTAL
50 110 40 200
DEMAND
Berikutnya isi sel 1 3 dan diperoleh tabel berikut, kemudian dihitung multiplier ui dan vj:
Lokasi Tujuan (Destination)
v1 = 13 v2 = 5 v3 = 8
TOTAL
Gudang I Gudang II Gudang III
SUPPLY
Lokasi Sumber (sources)
20 5 8
u1 = 0 PABRIK A 60 30 90
15 20 10
u2 = 2 PABRIK B 50 10 60
25 10 19
u3 = 5 PABRIK C 50 50
TOTAL
50 110 40 200
DEMAND
Sel 1 2: u1 + v2 = c12 0 + v2 = 5 v2 = 5
Sel 1 3: u1 + v3 = c13 0 + v3 = 8 v3 = 8
Sel 2 3: u2 + v3 = c23 u2 + 8 = 10 u2 = 2
Sel 2 1: u2 + v1 = c21 2 + v1 = 15 v1 = 13
Sel 3 2: u3 + v2 = c32 u3 + 5 = 10 u3 = 5
Dalam tabel tersebut tampak indeks perbaikan untuk semua sel kosong sudah positif
semua, ini berarti bahwa solusi optimal telah tercapai. Jadi total biaya transportasi
mnimum sesuai dengan tabel transportasi di atas adalah :
Soal-Soal Latihan:
1. Tabel berikut menunjukkan biaya angkut per unit barang X dari Pabrik A, B, dan C ke
Gudang I, II, dan III.
Diketahui kapasitas produksi Pabrik A = 100, Pabrik B = 150, dan Pabrik C = 200,
sedangkan jumlah permintaan setiap gudang adalah Gudang I = 125, Gudang II = 100,
dan Gudang III = 175. Tentukanlah solusi optimal untuk masalah transportasi di atas
dengan: (1) metode Stepping Stone, (2) VAM, (3) Check jawaban nomor (1) dan (2)
dengan MODI.
2. Tabel berikut menunjukkan biaya angkut per unit barang Y dari Pabrik A, B, dan C ke
Gudang I, II, dan III.
Diketahui kapasitas produksi Pabrik A = 250, Pabrik B = 250, dan Pabrik C = 200,
sedangkan jumlah permintaan setiap gudang adalah Gudang I = 200, Gudang II = 200,
dan Gudang III = 250. Tentukanlah solusi optimal untuk masalah transportasi di atas
dengan: (1) metode Stepping Stone, (2) VAM, (3) Check jawaban nomor (1) dan (2)
dengan MODI.
3. Tabel berikut menunjukkan biaya angkut per unit per km untuk barang Z dari Pabrik A,
B, dan C ke Gudang I, II, III, IV, dan V.
Diketahui kapasitas produksi Pabrik A = 800, Pabrik B = 600, dan Pabrik C = 1100,
sedangkan jumlah permintaan setiap gudang adalah Gudang I = 400, Gudang II = 400,
Gudang III = 500, Gudang IV = 400, dan Gudang V = 800. Tentukanlah solusi optimal
untuk masalah transportasi di atas dengan: (1) metode Stepping Stone, (2) VAM, (3)
Check jawaban nomor (1) dan (2) dengan MODI.
Jawaban Nomor 1:
9 12 6 0
PABRIK B 25 100 25 150
5 10 9 0
PABRIK C 150 50 200
9 12 6 0
PABRIK B 125 25 150
5 10 9 0
PABRIK C 150 50 200
9 12 6 0
PABRIK B 150 150
5 10 9 0
PABRIK C 125 25 50 200
PA 11 7 8 0 100 50 50 50 0 7 1 1 1 -
PB 9 12 6 0 150 150 150 0 0 6 3 6 - -
PC 5 10 9 0 200 200 75 75 75 5 4 3 1 1
TD 125 100 175 50 450
1
TD 400
2 125 100 175 0
TD 275
3 0 100 175 0
TD
4 0 100 25 0 125
TD
5 0 50 25 0 75
BK
1 4 3 2 0
BK
2 4 3 2 -
BK
3 - 3 2 -
BK
4 - 3 1 -
PABRIK A 50 50 100
9 12 6 0
PABRIK B 150 150
5 10 9 0
PABRIK C 125 50 25 200