Anda di halaman 1dari 125

OPTIMALISASI

MODEL TRANSPORTASI
Formulasi Model Matematika

• Berdasarkan skenario di atas, maka formulasi model matematika


masalah transportasi adalah sebagai berikut:
• Mencari xij ≥ 0 (i = 1, 2, …, m; j = 1, .. n) yang meminimalkan fungsi
sasaran (ongkos angkut total)

dengan kendala-kendala (constraint) :

• Ketaksamaan (2) disebut kendala supply dan ketaksamaan (3)


disebut kendala demand.
• Fungsi f pada persamaan (1) disebut fungsi sasaran (objective
function).
Matriks:

Keterangan:
Ai = Daerah asal sejumlah i
Si = Supply, Ketersediaan barang yang diangkut di i daerah asal
Tj = Tempat tujuan sejumlah j
dj = Permintaan (demand) barang di sejumlah j tujuan
xij = Jumlah barang yang akan diangkut dari Ai ke Tj
cij = Besarnya biaya transport untuk 1 unit barang dari Ai ke Tj
Biaya transport = cij . xi
Jumlah permintaan = Jumlah ketersediaan
Solusi Keadaan Setimbang

• Jika

yaitu total supply komoditi pada origin sama dengan total demand pada
destination, maka masalah transportasi dikatakan setimbang. Dalam kasus
setimbang, semua kendala, baik kendala supply maupun kendala demand
berbentuk persamaan, sebagai berikut :

Akibatnya banyaknya variabel basis adalah m+n-1, sebab m+n-1


merupakan banyaknya persamaan yang saling independen. Oleh
karena itu penyelesaian fisibel basis (pfb) terdiri atas m+n-1 variabel
basis.
Penyelesaian Masalah Transportasi
• Untuk mencari solusi optimal (minimal) masalah transportasi, dikerjakan
dengan 3 langkah:

Langkah I : Menyusun solusi awal (Tabel Awal)


• Maksud menyusun solusi awal: untuk mencari pfb.
• Dasar hukum (dalil) :
Hukum 1: Tabel transportasi akan memberikan suatu pfb bila dalam setiap
pengisian alokasi dipilih alokasi yang memaksimalkan kotak dengan batasan
supply & demand.
Hukum 2: pfb paling tidak memuat satu solusi optimal.

• Berdasarkan kedua hukum di atas, ada beberapa metode peyusunan tabel


awal antara lain :
Metode Pemecahan Masalah
1. Tabel Awal
 Aturan NWC (Nort West Corner)
 Metode INSPEKSI (Ongkos terkecil)
 Metode VAM (Vogel Approkximation Method)

2. Tabel Optimum
 Metode Steppingstone (batu loncatan)
 Metode MODI (Modified Distribution)
Cara 1: Metode Sudut Barat Laut (North West Corner)
• Metode ini dikerjakan sebagai berikut :
a) Mengisi alokasi x11 sebanyak mungkin dengan batasan supply b1 dan demand
a1. Jadi
x11 = min {a1,b1}.
b) Setelah alokasi x11 diisi, maka kolom ke-1 penuh atau baris ke-1 penuh.
c) Jika kolom ke-1 penuh dan baris ke-1 belum penuh, maka langkah selanjutnya
mengisi alokasi x12 sebanyak mungkin dengan batasan supply b1 dan demand
a2.
d) Jika baris ke-1 penuh dan kolom ke-1 belum penuh maka langkah selanjutnya
mengisi alokasi x21 sebanyak mungkin dengan batasan supply b2 dan demand
a1.
e) Jika baris ke-1 penuh dan kolom ke-1 penuh, maka langkah selanjutnya mengisi
alokasi x22 dengan batasan supply b2 dan demand a2.

• Langkah-langkah ini bisa dilanjutkan sampai semua baris dan kolom


penuh, dan akhirnya diperoleh m+n-1 alokasi, yang menurut kedua
hukum di atas salah satunya merupakan solusi optimal.
METODE NWC (North West Corner)

 Merupakan metode untuk menyusun tabel awal


dengan cara mengalokasikan distribusi barang
mulai dari sel yang terletak pada sudut paling kiri
atas.
Aturannya:
(1) Pengisian sel/kotak dimulai dari ujung kiri atas.
(2) Alokasi jumlah maksimum (terbesar) sesuai syarat
sehingga layak untuk memenuhi permintaan.
(3) Bergerak ke kotak sebelah kanan bila masih
terdapat suplai yang cukup. Kalau tidak, bergerak
ke kotak di bawahnya sesuai demand. Bergerak
terus hingga suplai habis dan demand terpenuhi.
METODE NWC (North West Corner)

Contoh :
• Suatu perusahaan yang mempunyai
3 buah Concrete Plant di W, H, P.
Perusahaan menghadapi masalah
alokasi hasil produksinya dari
Concrete Plant-Concrete Plant
tersebut ke Proyek-Proyek
penjualan di A, B, C
Tabel Kapasitas Concrete Plant

Concrete Plant Kapasitas produksi tiap bulan

W 90 ton

H 60 ton

P 50 ton

Jumlah 200 ton


Tabel Kebutuhan Proyek

Proyek Kebutuhan tiap bulan

A 50 ton

B 110 ton

C 40 ton

Jumlah 200 ton


Tabel Biaya pengangkutan setiap ton
dari Concrete Plant W, H, P, ke Proyek A, B, C
Biaya tiap ton (dalam ribuan Rp)
Dari
Ke Proyek A Ke Proyek B Ke Proyek C
Concrete
Plant W 20 5 8
Concrete
Plant 15 20 10
H
Concrete
Plant 25 10 19
P
Penyusunan Tabel Alokasi

Aturan
1. jumlah kebutuhan tiap-tiap Proyek diletakkan pada baris terakhir
2. kapasitas tiap Concrete Plant pada kolom terakhir
3. biaya pengangkutan diletakkan pada segi empat kecil

Ke Kapasitas
Proyek A Proyek B Proyek C Concrete Plant
Dari
Concrete Plant
20 5 8
W X11 X12 X13 90

Concrete Plant
15 20 10
H X21 X22 X23 60

Concrete Plant
25 10 19
P X31 X32 X33 50

Kebutuhan Proyek 50 110 40 200


Penggunaan Linear Programming dalam
Metode Transportasi
Tabel Alokasi
Ke Kapasitas
Proyek A Proyek B Proyek C Concrete
Dari Plant
Concrete
20 5 8
Plant X11 X12 X13 90
W
Concrete
15 20 10
Plant X21 X22 X23 60
H
Concrete
25 10 19
Plant X31 X32 X33 50
P
Kebndutuhan 110 40 200
Proyek 50

Minimumkan Z = 20XWA + 15XHA + 25XPA + 5XWB + 20XHB + 10XPB +


8XWC + 10XHC + 19XPC
XWA + XWB + XWC = 90 XWA + XHA + XPA = 50
Batasan XHA + XHB + XHC = 60 XWB + XHB + XPB = 110
X +X +X = 50 X + X + X = 40
Metode Inpeksi (Matrik Minimum)

• Merupakan metode untuk menyusun tabel awal dengan


cara pengalokasian distribusi barang dari sumber ke
tujuan mulai dari sel yang memiliki biaya distribusi
terkecil
• Aturannya
1. Pilih sel yang biayanya terkecil
2. Sesuaikan dengan permintaan dan kapasitas
3. Pilih sel yang biayanya satu tingkat lebih besar dari sel
pertama yang dipilih
4. Sesuaikan kembali, cari total biaya
Tabel Alokasi tahap pertama
dengan pedoman sudut barat laut

Kapasitas
Ke Proyek A Proyek B Proyek C Concrete
Dari Plant
Concrete
Plant
20 5 8
50 40 90
W

Concrete
Plant
15 20 10
60 60
H

Concrete
Plant
25 10 19
10 40 50
P
Kebutuhan
Proyek 50 110 40 200
Biaya total:
Z = (50) 20 + (40) 5 + (60) 20 + (10) 10 + (40) 19
= 1.000 + 200 + 1.200 + 100 + 760
= 3.260
Contoh Soal:
Suatu perusahaan mempunyai 3 pabrik produksi dan 5
gudang penyimpanan hasil produksi. Jumlah barang
yang diangkut tentunya tidak melebihi produksi yang
ada sedangkan jumlah barang yang disimpan di
gudang harus ditentukan jumlah minimumnya agar
gudang tidak kosong.
Tabel matriks berikut menunjukkan jumlah produksi
paling banyak bisa diangkut, jumlah minimum yang
harus disimpan di gudang dan biaya angkut per unit
barang. Dalam smu (satuan mata uang):
Prosedur Penyelesaian:
- Isikan kolom mulai kolom di kiri atas (north west)
dengan mempertimbangkan batasan persediaan
dan permintaannya.
- Selanjutnya isikan pada kolom di sebelah
kanannya hingga semua permintaan terpenuhi.
Pabrik/ Gudang G1 G2 G3 G4 G5 S
P1 50 80 60 60 30 800

400 400 0 0 0
P2 40 70 70 60 50 600

0 0 500 100 0
P3 80 40 60 60 40 1100

0 0 0 300 800
d 400 400 500 400 800

Biaya total:
Z = (50) 400 + (80) 400 + (70) 500 + (60) 100 + (60) 300 +
(40) 800
= 1.430.000
Cara 2 : Metode Ongkos Terkecil (Least Cost Method)

• Metode ini dikerjakan sebagai berikut :


a) Dipilih ongkos angkut satuan cij terkecil/ termurah, diisi dengan
alokasi sebanyak mungkin dengan batasan supply bi dan demand
aj .
Kalau ada beberapa cij termurah, tentukan salah satu.
b) Langkah a) dikerjakan berulang-ulang dengan mengabaikan cij
pada kotak yang sudah terisi pada langkah sebelumnya, sampai
akhirnya diperoleh sejumlah m+n-1 kotak isi.
• Metode North West Corner lebih mudah dikerjakan dari pada
metode lainnya, tetapi solusi awal pada umumnya masih jauh dari
optimal karena belum memperhitungkan ongkos angkut cij. Hal ini
berbeda dengan metode Least-Cost Method, yang sudah
memperhitungkan ongkos angkut satuan cij.
Metode Inpeksi (Matrik Minimum)

• Merupakan metode untuk menyusun tabel awal dengan


cara pengalokasian distribusi barang dari sumber ke
tujuan mulai dari sel yang memiliki biaya distribusi
terkecil
• Aturannya
1. Pilih sel yang biayanya terkecil
2. Sesuaikan dengan permintaan dan kapasitas
3. Pilih sel yang biayanya satu tingkat lebih besar dari sel
pertama yang dipilih
4. Sesuaikan kembali, cari total biaya
Penggunaan Linear Programming
dalam Transportasi dengan metode Least Cost
atau Metode INSPEKSI (Ongkos terkecil)

Tabel Alokasi
Kapasitas
Ke Proyek A Proyek B Proyek C
Dari Concrete Plant
Concrete
20 5 8
Plant X11 X12 X13 90
W
Concrete
15 20 10
Plant X21 X22 X23 60
H
Concrete
25 10 19
Plant X31 X32 X33 50
P
Kebndutuhan 110 40 200
Proyek 50
Penggunaan Linear Programming
dalam Transportasi dengan metode Least Cost
atau Metode INSPEKSI (Ongkos terkecil)

Tabel Alokasi

Kapasitas
Ke Proyek A Proyek B Proyek C
Dari Concrete Plant
Concrete
Plant
20 5 8
0 90 0 90
W
Concrete
Plant
15 20 10
0 20 40 60
H
Concrete
Plant
25 10 19
50 0 0 50
P
Kebndutuhan 110 40 200
Proyek 50
Biaya total:
Z = (90) 5 + (20) 20 + (50) 25 + (40) 10
= 450 + 400 + 1.250 + 400
= 2.500
Contoh
Pabrik/ Gudang G1 G2 G3 G4 G5 S

P1 50 80 60 60 30 800
0 0 0 0 800

P2 40 70 70 60 50 600
400 0 0 200 0

P3 80 40 60 60 40 1100
0 400 500 200 0

d 400 400 500 400 800


• Biaya Total = (800 x 30) + (400 x 40) + (400 x
40) + (60 x 200) + (60 x 500) + (60 x 200)
= 1.100.000
Metode Vogel’s Approximation

Langkah-langkah nya:

1. Susunlah kebutuhan, kapasitas masing-masing sumber, dan biaya


pengangkutan ke dalam matrik
2. Carilah perbedaan dari dua biaya terkecil (dalam nilai absolut),
yaitu biaya terkecil dan terkecil kedua untuk tiap baris dan kolom
pada matrik (Cij)
3. Pilihlah 1 nilai perbedaan-perbedaan yang terbesar di antara
semua nilai perbedaan pada kolom dan baris
4. Isilah pada salah satu segi empat yang termasuk dalam kolom atau
baris terpilih, yaitu pada segi empat yang biayanya terendah di
antara segi empat lain pada kolom/baris itu. Isiannya sebanyak
mungkin yang bisa dilakukan
Metode VAM (Vogel Approkximation Method
)
• Metode VAM lebih sederhana
penggunaanaya, karena tidak memerlukan
closed path (jalur tertutup). Metode VAM
dilakukan dengan cara mencari selisih biaya
terkecil dengan biaya terkecil berikutnya untuk
setiap kolom maupun baris. Kemudian pilih
selisih biaya terbesar dan alokasikan produk
sebanyak mungkin ke sel yang memiliki biaya
terkecil. Cara ini dilakukan secara berulang
hingga semua produk sudah dialokasikan .
Prosedur Pemecahan:
(1)  Hitung perbedaan antara dua biaya terkecil dari setiap
baris dan kolom.
(2) Pilih baris atau kolom dengan nilai selisih terbesar, lalu
beri tanda kurung. Jika nilai pada baris atau kolom adalah
sama, pilih yang dapat memindahkan barang paling banyak.
(3) Dari baris/kolom yang dipilih pada (2), tentukan jumlah
barang yang bisa terangkut dengan memperhatikan
pembatasan yang berlakubagi baris atau kolomnya serta
sel dengan biaya terkecil.
(4) Hapus baris atau kolom yang sudah memenuhi syarat
sebelumnya (artinya suplai telah dapat terpenuhi).
(5) Ulangi langkah (1) sampai (4) hingga semua alokasi
terpenuhi.
Tabel 5.11. Feasible solution mula-mula dari metode VAM

Proyek
Perbedaan
Kapasitas
A B C baris
3
W 20 5 8 90
Concrete 5
H 15 20 10 60
Plant 9
P 25 10 19 50
Pilihan XPB = 50
Kebutuhan 50 110 40
5 5 2 Hilangkan baris P
Perbedaan
Kolom
P mempunyai perbedaan baris/kolom terbesar
dan B mempunyai biaya angkut terkecil
Tabel 5.11. Feasible solution mula-mula dari metode VAM

Proyek
Perbedaan
Kapasitas
A B C baris
3
W 20 5 8 90 5
Concrete
Plant H 15 20 10 60
Pilihan XWB = 60
Kebutuhan 50 60 40
5 15 2 Hilangkan kolom B
Perbedaan
Kolom Kebutuhan Gd B menjadi
B mempunyai perbedaan 60 krn telah diisi
baris/kolom
kapasitas
terbesar dan WConcrete
mempunyai Plantbiaya
P=50angkut
(dihilangkan)
terkecil
Tabel 5.11. Feasible solution mula-mula dari metode VAM

Proyek
Perbedaan
Kapasitas
A B C baris
3
W 20 5 8 30 5
Concrete
Plant H 15 20 10 60
Pilihan XWB = 60
Kebutuhan 50 60 40
5 15 2 Hilangkan kolom B
Perbedaan
Kolom Kebutuhan Gd B menjadi
B mempunyai perbedaan 60 krn telah diisi
baris/kolom
kapasitas
terbesar dan WConcrete
mempunyai Plantbiaya
P=50angkut
(dihilangkan)
terkecil
Tabel 5.11. Feasible solution mula-mula dari metode VAM

Proyek
Perbedaan
Kapasitas
A B C baris
3
W 20 5 8 90 5
Concrete
Plant H 15 20 10 60
Pilihan XWB = 60
Kebutuhan 50 60 40
5 15 2 Hilangkan kolom B
Perbedaan
Kolom Kebutuhan Gd B menjadi
B mempunyai perbedaan 60 krn telah diisi
baris/kolom
kapasitas
terbesar dan WConcrete
mempunyai Plantbiaya
P=50angkut
(dihilangkan)
terkecil
Matrik hasil alokasi dengan metode VAM

Ke Proyek Proyek Proyek Kapasitas


A B C Concrete Plant
Dari
Concrete
Plant
20 5 8
60 30 90
W
Concrete
Plant
15 20 10
50 10 60
H
Concrete
Plant
25 10 19
50 50
P
Kebutuhan
Proyek 50 110 40 200

Setelah terisi semua, maka biaya transportasinya yang harus dibayar


adalah
60(Rp 5,-) + 30(Rp 8,-) + 50(Rp 15,-) + 10(Rp 10,-) + 50(Rp 10,-) = Rp
1.890,-
Contoh Soal
Pabrik/ G1 G2 G3 G4 G5 S I
Gudang
P1 50 80 60 60 30 800 50 – 30 =
20
0
P2 40 70 70 60 50 600 50 – 40 =
10
0
P3 80 40 60 60 40 1100 40 – 40 =
0
400
d 400 400 500 400 800

I 50- 40 = 70 – 40 60 – 60 60 – 60 40– 30=


10 = 30 =0 =0 10
Terbesar
Pabrik/ G1 G2 G3 G4 G5 S II
Gudan
g
P1 50 80 60 60 30 800
50-30=
20
0 0 0 0 800
P2 40 70 70 60 50 600
50-40=
0 0 10

P3 80 40 60 60 40 1100
(700) 60-40=
400 0 20

d 400 400 500 400 800

II 0
50-40= 60-60= 60-60= 40-30=
10 0 0 10
Pabrik/ G1 G2 G3 G4 G5 S II
Gudan
g
P1 50 80 60 60 30 800
50-30=
20
0 0 0 0 800
P2 40 70 70 60 50 600
400 (200) 60-40=
0 0 20

P3 80 40 60 60 40 1100
(700) 60-60=
400 0 0
d 400 400 500 400 800

II 0
80-40= 70-60= 60-60= 40-30=
40 10 0 10
Pabrik/ G1 G2 G3 G4 G5 S III
Gudang

P1 50 80 60 60 30 800 0

0 0 0 0 800
P2 40 70 70 60 50 600
70-60=
400 0 0 (200) 10
P3 80 40 60 60 40 1100
500 (200) 60-60= 0
0 400 0
d 400 400 500 400 800

III 80-40= 0 70-60= 60-60=


0
40 10 10
Pabrik/ G1 G2 G3 G4 G5 S III
Gudang

P1 50 80 60 60 30 800 0

0 0 0 0 800
P2 40 70 70 60 50 600

400 0 200 0
P3 80 40 60 60 40 1100

0 400 500 200 0


d 400 400 500 400 800

III 80-40= 0 70-60= 60-60=


0
40 10 10
Pabrik/ G1 G2 G3 G4 G5 S IV
Gudang
P1 50 80 60 60 30 800 0
0 0 0 0 800
P2 40 70 70 60 50 600 70-60=
400 (200) 10
0 0 200 0
P3 80 40 60 60 40 1100
60-60=
(700) 0
0 400 500 200 0
d 400 400 500 400 800

IV 0 0 70-60= 60-60= 0
10 10
• Biaya Total = (800x30) + (400x40) + (400x40)
+ (500x60) + (200x60) + (200x60)
= 1.100.000
Langkah II : Uji Optimalitas
• Metode Stepping-Stone (Metode Batu Loncat). Uji optimalitas metode stepping-
stone dikerjakan sebagai berikut :
a) Untuk setiap kotak kosong xij dicari lintasan horisontal & vertikal (tertutup/loop)
melewati kotak-kotak yang sudah isi. Loop ini selalu bisa diperoleh, karena kita
sudah mempunyai m+n-1 kotak isi. Sebagai gambaran misalkan kita mempunyai
kotak kosong yang mempunyai lintasan tertutup
x13  x14  x34  x33  x13 ,
maka “opportunity Cost” c13* didefinisikan sebagai :
c13* = - Δf13,
di mana Δf13 = c13 – c14 + c34 – c33.
Hitunglah opportunity cost cij untuk setiap kotak kosong xij.
b) Solusi sudah optimal, bila dan hanya bila /jika opportunity cost cij* ≤ 0, untuk
semua kotak kosong xij.
c) Solusi belum optimal, jika terdapat opportunity cost cij* > 0, untuk setiap kotak
kosong xij.
Jika ini terjadi, maka langkah selanjutnya adalah memperbaiki tabel (langkah III)
Contoh 1

Penyajian /Biaya Angkut:


c11 = 3, c12 = 5
c21 = 1, c22 = 2
Tabel awal diisi dengan metode North-West-Corner
Langkah 1: Menyusun Tabel
• Setiap pengisian harus full kolom / baris
• X11 = min (a1,b1)  X12 = min (a2,b1)  X22 = min (a2,b2)
= min (30,50) = min (60,50) = min (60,40)
= 30 = 50 30+20 = 40

30 20

40

Jumlah kotak terisi = m+n-1 = 2+2-1 = 3


- 30
+ 20
+ - 40

Langkah 2: Uji Optimalitas


30
• Hitung opportunity cost c21* O1 D1

c21* = -(c21-c22+c12-c11) 20

= -(1-2+5-3) = -1 O2 D2
40
Sudah Optimal karena nilai cij*  0,
Nilai f = 30 (3) + 20 (5) + 40 (2)
= 90 +100 + 80
= 270
Tabel awal diisi dengan metode Least-Cost Method
Langkah 1: Menyusun Tabel
• Setiap pengisian harus full kolom / baris
• Dipilih kotak dgn ongkos angkut satuan c ij terkecil / termurah, jika ada yang sama pilih
salah satu.
• Cij terkecil adalah C21 = 1, maka kotak 21 diisi dengan x 21 = min(a1,b2) = min(30,40) = 30
• Selanjutnya cari kotak dengan Cij terkecil lagi

50

30 10
+ - 50
- 30 + 10

Langkah 2: Uji Optimalitas


Lihat kotak
• Hitung opportunity cost c11* bertanda
c11* = -(c11-c21+c22-c12) negatif, nilai xij
yang paling
= - (3-1+2-5) = 1
kecil digeser
Belum Optimal karena ada nilai cij* > 0, mengisi kotak
jadi perbaiki tabel dengan : K11

K21 (nilai xij terkecil pada loop bertanda - )  dikosongkan/digeser


mengisi K11 (c11 positif terbesar)  diisi dengan nilai 30
Langkah III : Memperbaiki Tabel

30
30 50
20
20
50
30
30 10
10
40
10
Tabel 2

- 30 + 20
+ - 40

Langkah 2: Uji Optimalitas


30
O1 D1
• Hitung opportunity cost c21*
20
c21* = -(c21-c22+c12-c11)
O2 D2
= -(1-2+5-3) = -1 40
Sudah Optimal karena nilai cij*  0,
Nilai f = 30 (3) + 20 (5) + 40 (2)
= 90 +100 + 80
= 270
Contoh 2

Penyajian /Biaya Angkut:


c11 = 4, c12 = 3
c21 = 2, c22 = 5
Tabel awal diisi dengan metode North-West-Corner
Langkah 1: Menyusun Tabel
• Setiap pengisian harus full kolom/ baris

50 30

20
- 50 + 30

+ - 20

Langkah 2: Uji Optimalitas Lihat kotak


• Hitung opportunity cost c21* bertanda
negatif, nilai xij
c21* = -(c21-c22+c12-c11) yang paling
kecil digeser
= - (2-5+3-4) = 4 mengisi kotak
Belum Optimal karena ada nilai cij* > 0, K21
jadi perbaiki tabel dengan :
K22 (nilai xij terkecil pada loop bertanda - )  dikosongkan/digeser
mengisi K21 (c21 positif terbesar)  diisi dengan nilai 20
Langkah III : Memperbaiki Tabel

50
30
50 30
50
30
30

20
20 20
Tabel 2

30 + 50 -

- 20 +

Langkah 2: Uji Optimalitas 30


O1 D1
• Hitung opportunity cost c22* 20
c22* = -(c22-c12+c11-c21)
O2 50 D2
= - (5-3+4-2) = -4
Sudah Optimal karena nilai cij*  0,
Nilai f = 30 (4) + 20 (2) + 50 (3)
= 120 +40 + 150
= 310
Tabel awal diisi dengan metode Least-Cost Method
Langkah 1: Menyusun Tabel
• Setiap pengisian harus full kolom/ baris

30 50

20
30 + 50 -

- 20 +

Langkah 2: Uji Optimalitas 30


O1 D1
• Hitung opportunity cost c22* 20
c22* = -(c22-c12+c11-c21)
O2 50 D2
= - (5-3+4-2) = -4
Sudah Optimal karena nilai cij*  0,
Nilai f = 30 (4) + 20 (2) + 50 (3)
= 120 +40 + 150
= 310
Contoh 3

• Suatu perusahaan mempunyai 4 buah pabrik dengan 4 daerah


pemasaran. Ke empat pabrik mempunyai kapasitas produksi
yang sama yaitu 100 ton. Sedangkan ke empat daerah
pemasaran masing-masing mempunyai demand 75, 75, 160
dan 90 ton per bulan.
Tentukan besarnya komoditi yang seharusnya diikirim dari
masing-masing pabrik ke masing-masing daerah pemasaran
agar ongkos angkut total minimal, jika diketahui ongkos
angkut satuan dari setiap pabrik ke daerah pemasaran sebagai
berikut:
a) Gunakan metode North West Corner (mulai dari barat laut)
b) Gunakan metode Least Cost Method (pilih yang cost-nya terkecil)
Penyelesaian :
a. Dengan Metode NWC
Langkah 1: Menyusun Tabel

75 25

50 50

100

10 90
Penyelesaian :
a. Dengan Metode NWC
Langkah 2: Uji Optimalitas

75
-
25 +
+
50
-
50

100

10 90

Hitung opportunity cost c13*

c13* = -(c13-c12+c22-c23)
= - (6-5+2-1) = -2
75 25
- +
-
50
+ 50

100

+
10 90 -

Hitung opportunity cost c14*

c14* = -(c14-c44+c43-c23+c22-c12)
= - (7-4+6-1+2-5) = -5
-75 +25
+ -50 50

100

10 90

Hitung opportunity cost c21*

c21* = -(c21-c22+c12-c11)
= - (5-2+5-4) = -4
75 25

50 50
- +
100

10 90
+ -

Hitung opportunity cost c24*

c24* = -(c24-c44+c43-c23)
= - (7-4+6-1) = -8
75
- 25
+
+
50
- 50

+ 100
-
10 90

Hitung opportunity cost c31*

c31* = -(c31-c33+c23-c22+c12-c11)
= - (6-2+1-2+5-4) = -4
75 25

- 50 50
+
+ 100
-
10 90

Hitung opportunity cost c32*

c32* = -(c32-c33+c23-c22)
= - (6-2+1-2) = -3
75 25

50 50

100
- +
10
+ 90
-

Hitung opportunity cost c34*

c34* = -(c34-c44+c43-c33)
= - (5-4+6-2) = -5
75
- 25
+
+
50
- 50

100

+ -10 90

Hitung opportunity cost c41*

c41* = -(c41-c43+c23-c22+c12-c11)
= - (1-6+1-2+5-4) = 5
75 25

- 50 +50
100

+ -10 90

Hitung opportunity cost c42*

c42* = -(c42-c43+c23-c22)
= - (3-6+1-2) = 4
Langkah 2: Uji Optimalitas; Hitung opportunity cost cij*

c31* = -(c31-c33+c23-c22+c12-c11)
c13* = -(c13-c12+c22-c23)
= - (6-2+1-2+5-4) = -4
= - (6-5+2-1) = -2 c32* = -(c32-c33+c23-c22)
c14* = -(c14-c44+c43-c23+c22-c12) = - (6-2+1-2) = -3
= - (7-4+6-1+2-5) = - 5 c34* = -(c34-c44+c43-c33)
c21* = -(c21-c22+c12-c11) = - (5-4+6-2) = -5
= - (5-2+5-4) = -4 c41* = -(c41-c43+c23-c22+c12-c11)
c24* = -(c24-c44+c43-c23) = - (1-6+1-2+5-4) = 5
c42* = -(c42-c43+c23-c22)
= - (7-4+6-1) = -8 = - (3-6+1-2) = 4

Belum Optimal karena ada nilai cij* > 0, jadi perbaiki tabel .
Perhatikan karena nilai c41* = 5,  positif terbesar, maka k41 adalah
kotak yang akan diisi.
Langkah 3 : Memperbaiki Tabel
Cara memperbaiki tabel
• Lihat nilai cij* positif terbesar (jika ada yang sama pilih salah satu)
Karena c41* yang terbesar, maka K41 menjadi kotak yang harus diisi dengan nilai komoditi
paling melarat yang diambil dari nilai terkecil dalam loop bertanda negatif (-) pada loop
c41*
• Nilai komoditi paling melarat, dilihat pada loop untuk c41*, lihat nilai-nilai komoditi
pada kotak yang bertanda negatif (-), nilai yang terkecil menjadi nilai yang paling
melarat, yaitu nilai komoditi 10 yang berada pada K43 dan menjadi nilai komoditi yang
harus digeser ke kotak K41 ; Kotak K43 dikosongkan.
• Perbaikan nilai komoditi, dilakukan dengan penyesuaian nilai-nilai komoditi pada nilai-
nilai komoditi yang berada dalam loop c41*.
75
- 25
+
+
50
- 50

100

+ -10 90

Nilai terkecil di antara nilai


komoditi dalam loop bertanda
Kotak 41, adalah kotak yang
(-), nilai 10 digeser mengisi
akan diisi, karena memiliki
kotak 41; dan kotak 43 menjadi
nilai cij* positif terbesar
kosong
Perbaikan nilai komoditi, dilakukan dengan penyesuaian nilai-
nilai komoditi pada nilai-nilai komoditi yang berada dalam loop
c41*.

75
65
75 25
35
25

50
40
50 50
60
50

100
100

10
10 90
90
90
Tabel 2

65 35

40 60

100

10 90
Langkah 2: Uji Optimalitas

65 -
35 +
+
40
-
60

100

10 90

Hitung opportunity cost c13*

c13* = -(c13-c12+c22-c23)
= - (6-5+2-1) = -2
65
- 35 +
40 60

100

+
10 90 -

Hitung opportunity cost c14*

c14* = -(c14-c44+c41-c11)
= - (7-4+1-4) = 0
-
65
+35
+ -
40 60

100

10 90

Hitung opportunity cost c21*

c21* = -(c21-c22+c12-c11)
= - (5-2+5-4) = -4
-
65
+
35
-
40 60
+
100

+
10 90 -

Hitung opportunity cost c24*

c24* = -(c24-c44+c14-c11+c12-c22)
= - (7-4+1-4+5-2) = -3
65
- 35
+
+
40
- 60

+ 100
-
10 90

Hitung opportunity cost c31*

c31* = -(c31-c33+c23-c22+c12-c11)
= - (6-2+1-2+5-4) = -4
65 35

- 40 60
+
+ 100
-
10 90

Hitung opportunity cost c32*

c32* = -(c32-c33+c23-c22)
= - (6-2+1-2) = -3
-
65
+
35
-
40
+
60

100 +
-
+
10 90 -

Hitung opportunity cost c34*

c34* = -(c34-c44+c41-c11+c12-c22+c23-c33)
= - (5-4+1-4+5-2+1-2) = 0
+
65
-35
40 60

100

- +
10 90

Hitung opportunity cost c42*

c42* = -(c42-c41+c11-c22)
= - (3-1+4-5) = -1
65
+ 35
-
40
+ 60
-
100

-10 + 90

Hitung opportunity cost c43*

c43* = -(c43-c23+c22-c12+c11-c41)
= - (6-1+2-5+4-1) = -5
Langkah 2: Uji Optimalitas;
Hitung opportunity cost cij* c31* = -(c31-c33+c23-c22+c12-c11)
c13* = -(c13-c12+c22-c23) = - (6-2+1-2+5-4) = -4
= - (6-5+2-1) = -2 c32* = -(c32-c33+c23-c22)
c14* = -(c14-c44+c41-c11) = - (6-2+1-2) = -3
= - (7-4+1-4) = 0 c34* = -(c34-c44+c41-c11+c12-
c21* = -(c21-c22+c12-c11) c22+c23-c33)
= - (5-2+5-4) = -4 = - (5-4+1-4+5-2+1-2)= 0
c24* = -(c24-c44+c14-c11+c12-c22) c42* = -(c42-c41+c11-c22)
= - (7-4+1-4+5-2) = -3
= - (3-1+4-5) = -1
c43* = -(c43-c23+c22-c12+c11-c41)
= - (6-1+2-5+4-1) = -5
Tabel 2 sudah Optimal karena semua nilai cij* ≤ 0 , dengan nilai
foptimal = 65(4) + 35(5) + 40(2) + 60(1) + 100(2) +10(1)+90(4)
= 260 + 175 +80 + 60 + 200 + 10 + 360
= 1145
Penyelesaian :
a. Dengan Metode LCW
Langkah 1: Menyusun Tabel

50 50

100

60 40

75 25
Penyelesaian :
a. Dengan Metode LCW
Langkah 2: Uji Optimalitas

+ 50
50
-
100

60 40

75
- 25
+

Hitung opportunity cost c11*

c11* = -(c11-c41+c42-c12)
= - (4-1+3-5) = -1
50 + 50 -
100

-
60 40
+
75 25

Hitung opportunity cost c13*

c13* = -(C13-C14+C34-C33)
= - (6-7+5-2) = -2
50
50
- +
+ -
100

+60 40
-
-
75 25
+

Hitung opportunity cost c21*

C21* = -(C21-C41+C42-C12 +C14-C34+C33-C23)


= - (5-1+3-5+7-5+2-1) = -5
- 50 50
+
+ 100
-
60 + 40 -
75 25

Hitung opportunity cost c22*

c22* = -(C22-C12 +C14-C34+C33-C23)


= - (2-5+7-5+2-1) = 0
50 50

100
- +
60
+ 40
-
75 25

Hitung opportunity cost c24*

c24* = -(C24-C34+C33-C23)
= - (7-5+2-1) = -3
- 50
50
+
100

+ 60 40 -
75
- 25
+

Hitung opportunity cost c31*

c31* = -(C31-C41 +C42-C12+C14-C34)


= - (6-1+3-5+7-5) = -5
-
50 50
+
100

+ 60 40
-
75 25

Hitung opportunity cost c32*

c32* = -(C32-C12+C14-C34)
= - (6-5+7-5) = -3
50
+ 50
-
100

-60 40
+
75 25
- +

Hitung opportunity cost c43*

c43* = -(C43-C42+C12-C14+C34-C33)
= - (6-3+5-7+5-2) = -4
50
+ 50
-
100

60 40

-
75 25 +

Hitung opportunity cost c44*

c44* = -(C44-C42+C12-C14)
= - (4-3+5-7) = 1
Langkah 2: Uji Optimalitas; Hitung opportunity cost cij*

c11* = -(C11-C41+C42-C12) c24* = -(C24-C34+C33-C23)


= - (4-1+3-5) = -1 = - (7-5+2-1) = -3
c31*= -(c31-c41+c42-c12+c14-c34)
c13* = -(C13-C14+C34-C33)
= - (6-7+5-2) = -2
= - (6-1+3-5+7-5) = -5
c32* = -(C32-C12+C14-C34)
c21* = -(C21-C41+C42-C12
= - (6-5+7-5) = -3
+C14-C34+C33-C23)
c43* = -(c43-c42+c12-c14+c34-c33)
= - (5-1+3-5+7-5+2-1)=-5 - (6-3+5-7+5-2) = -4
c22*= -(C22-C12+C14-C34+C33-C23) c44* = -(C44-C42+C12-C14)
= - (2-5+7-5+2-1) = 0 = - (4-3+5-7) = 1

Belum Optimal karena ada nilai cij* > 0, jadi perbaiki tabel .
Perhatikan karena nilai c44* = 1,  positif, maka k44 adalah kotak yang
akan diisi.
50
+ 50
-
100

60 40

-
75 25 +

Nilai terkecil di antara nilai


komoditi dalam loop bertanda
(-), nilai 25 digeser mengisi Kotak 44, adalah kotak yang
kotak 44; dan kotak 42 menjadi akan diisi, karena memiliki
kosong nilai cij* positif
Perbaikan nilai komoditi, dilakukan dengan penyesuaian nilai-
nilai komoditi pada nilai-nilai komoditi yang berada dalam loop
c44*.

50
50
75 50
50
25

100
100

60
60 40
40

75
75 25 25
Tabel 2

75 25

100

60 40

75 25
Langkah 2: Uji Optimalitas

+ 25
75
-
100

60 40

-
75 25
+

Hitung opportunity cost c11*

c11* = -(C11-C41+C44-C14)
= - (4-1+4-7) = 0
+ 25
75
-
100

60
- 40
+
75 25

Hitung opportunity cost c13*

c13* = -(C13-C33+C34-C14)
= - (6-2+5-7) = -2
75 25

+ 100
-
60
+ 40
-
75
- 25
+

Hitung opportunity cost c21*

c21* = -(C21-C41+C44-C34 +C33-C23)


= - (5-1+4-5+2-1) = -4
-
75
+
25

+ 100
-
60
+ 40
-
75 25

Hitung opportunity cost c22*

c22* = -(C22-C12 +C14-C34+C33-C23)


= - (2-5+7-5+2-1) = 0
75 25

100
- +
60
+ 40
-
75 25

Hitung opportunity cost c24*

c24* = -(C24-C34+C33-C23)
= - (7-5+2-1) = -3
75 25

100

+ 60 40
-
75
- 25
+

Hitung opportunity cost c31*

c31* = -(C31-C41+C44-C34)
= - (6-1+4-5) = -4
75
- +
25

100

+ 60 40
-
75 25

Hitung opportunity cost c32*

c32* = -(C32-C12+C14-C34)
= - (6-5+7-5) = -3
75
- +
25

100

60 40

75 + 25 -

Hitung opportunity cost c42*

c42* = -(C42-C12+C14-C44)
= - (3-5+7-4) = -1
75 25

100

60
- 40
+
75 + 25
-

Hitung opportunity cost c43*

c43* = -(C43-C33+C34-C44)
= - (6-2+5-4) = -5
Langkah 2: Uji Optimalitas; Hitung opportunity cost cij*

c11* = -(C11-C41+C44-C14) c24* = -(C24-C34+C33-C23)


= - (4-1+4-7) = 0 = - (7-5+2-1) = -3
c13* = -(C13-C33+C34-C14)
c31*= -(C31-C41+C44-C34)
= - (6-2+5-7) = -2 = - (6-1+4-5) = -4
c21* = -(c21-c41+c44-c34+c33-c23) c32* = -(C32-C12+C14-C34)
= - (6-5+7-5) = -3
= - (5-1+4-5+2-1) = -4
c42* = -(C42-C12+C14-C44)
c22* = -(c22-c12+c14-c34+c33-c23)
= - (3-5+7-4) = -1
= - (2-5+7-5+2-1) = 0 c43* = -(C43-C33+C34-C44)
= - (6-2+5-4) = -5
Tabel 2 sudah Optimal karena semua nilai cij* ≤ 0 , dengan nilai
foptimal = 75(5) + 25(7) + 100(1) + 60(2) + 40(5) +75(1)+25(4)
= 375 + 175 +100 + 120 + 200 + 75 + 100
= 1145
Metode MODI
(Modified Distribution)

Formulasi

Ri + Kj = Cij

Ri = nilai baris i
Kj = nilai kolom j
Cij = biaya pengangkutan dari
sumber i ke tujuan j
Metode MODI
(Modified Distribution)

Langkah Penyelesaian

1. Isilah tabel pertama dari sudut kiri atas ke kanan bawah


2. Menentukan nilai baris dan kolom dengan cara:
• Baris pertama selalu diberi nilai 0
• Nilai baris yang lain dan nilai semua kolom ditentukan
berdasarkan rumus Ri + Kj = Cij.
Nilai baris W = RW = 0
Mencari nilai kolom dan baris yg lain:
Mencari nilai kolom A: RW + KB = CWB; 0 + KB = 5; KB = 5
RW + KA = CWA
RH + KB = CHB; RH + 5 = 20; RH = 15
0 + KA = 20, nilai kolom A = KA = 20
RP + KB = CPB; RP + 5 = 10; RP = 5
RP + KC = CPC; 5 + KC = 19; KC = 14
Tabel Pertama
Baris pertama = 0RW + KA = CWA RW + KB = CWBRP + KC = CPC;
0 + KA = 20; KA = 20
0 + KB = 5; 5KB+=K5C = 19; KC = 14
Kapasitas
Ke Proyek Proyek Proyek Concrete
Dari A = 20 B =5 C = 14 Plant
Concrete
Plant
20 5 8
50
RH + KB = CHB 40 90
W = 0
RH + 5 = 20; RH = 15
Concrete
Plant
15 20 10
RP + KB = CPB 60 60
H = 15
RP + 5 = 10; RP = 5
Concrete
Plant
25 10 19
10 40 50
P =5
Kebutuhan 110 40 200
Proyek 50

FORMULASI
Ri + Kj = Cij
3. Menghitung Indeks perbaikan
Indeks perbaikan adalah nilai dari segi empat blank
(segi empat yang kosong).
Rumus :
Cij - Ri - Kj = indeks perbaikan
Tabel Indeks Perbaikan :

Cij - Ri - Kj indeks
Segi empat air
perbaikan
HA 15 – 15 - 20 -20
PA 25 – 5 – 20 0
WC 8 – 0 – 14 -6
HC 10 – 15 – 14 -19
4. Memilih titik tolak perubahan

Segi empat yang merupakan titik tolak perubahan


adalah segi empat yang indeksnya
bertanda negatif dan
angkanya terbesar

C - R - K indeks
Segi empat air
yang memenuhi syarat adalah segi perbaikan
ij i j

empat HAHAdan dipilih


15sebagai
– 15 - 20segi -20
empat yang
PA akan diisi
25 – 5 – 20 0
WC 8 – 0 – 14 -6
HC 10 – 15 – 14 -19
5. Memperbaiki alokasi
1. Berikan tanda positif pada  terpilih (HA)
2. Pilihlah 1  terdekat yang mempunyai isi dan sebaris (HB),
3. Pilihlah 1  terdekat yang mempunyai isi dan sekolom
(WA); berilah tanda negatif keduanya
4. Pilihlah 1  sebaris atau sekolom dengan 2  yang
bertanda negatif tadi (WB), dan berilah  ini tanda positif
5. Pindahkanlah alokasi dari  yang bertanda negatif ke yang
bertanda positif sebanyak isi terkecil dari  yang bertanda
positif (50)

Jadi  HA kemudian berisi 50,  HB berisi


60 – 50 = 10,  WB berisi 40 + 50 = 90,
 WA menjadi tidak berisi
Tabel Perbaikan Pertama
Kapasitas
Ke Proyek Proyek Proyek Concrete
Dari A = 20 B =5 C = 14 Plant
Concrete
Plant
20 5 8
50 40 90 90
W = 0 (-) (+)
Concrete
Plant
15 20 10
50 60 10 60
H = 15 (+) (-)
Concrete
Plant
25 10 19
10 40 50
P =5
Kebutuhan 110 40 200
Proyek 50
A) Tabel Pertama Hasil Perubahan
Kapasitas
Ke Proyek Proyek Proyek Concrete
Dari A = 20 B =5 C = 14 Plant
Concrete
Plant
20 5 8
90 90
W = 0
Concrete
Plant
15 20 10
50 10 60
H = 15
Concrete
Plant
25 10 19
10 40 50
P =5
Kebutuhan 110 40 200
Proyek 50

Biaya transportasi = 90(5) + 50(15) + 10(20) + 10(10) + 40(19)


= 2260
6. Ulangi langkah-langkah tersebut mulai langkah nomor 2
sampai diperoleh biaya terendah

Tabel Kedua Hasil Perubahan


Kapasitas
Ke Proyek Proyek Proyek Concrete
Dari A = 20 B =5 C = 14 Plant

Concrete
Plant 20 5 8
90 90
= 0
W
Concrete
Plant 15 10 20 10 10
50 60
= 15 (-) (+)
H
Concrete
25 10 20 10 19
Plant 40 30 50
=5
P (+) (-)
Kebutuhan 110 40 200
Proyek 50
B) Tabel Kedua Hasil Perubahan

Kapasitas
Ke Proyek Proyek Proyek Concrete
Dari A = 20 B =5 C = 14 Plant

Concrete
Plant 20 5 8
90 90
= 0
W
Concrete
Plant 15 20 10 10
50 60
= 15
H
Concrete
Plant 25 20 10 30 19
=5 50
P
Kebutuhan 110 40 200
Proyek 50

Biaya transportasi = 90(5) + 50(15) + 10(10) + 20(10) + 30(19)


= 2070
C) Tabel Ketiga Hasil Perubahan

Kapasitas
Ke Proyek Proyek Proyek Concrete
Dari A = 20 B =5 C = 14 Plant

Concrete
20 5 8
Plant 90 60 30 90
= 0 (+)
W (-)
Concrete
Plant 15 20 10 10
50 60
= 15
H
Concrete
Plant 25 20 50 10 30 19
=5 50
P (+) (-)
Kebutuhan 110 40 200
Proyek 50

Biaya transportasi = 60(5) + 30(8) + 50(15) + 10(10) + 50(10)


= 1890
D) Tabel Keempat Hasil Perubahan
Kapasitas
Ke Proyek Proyek Proyek Concrete
Dari A = 20 B =5 C = 14 Plant

Concrete
Plant 20 5 8
60 30 90
= 0
W
Concrete
Plant 15 20 10 10
50 60
= 15
H
Concrete
25 10 19
Plant 50 50
=5
P
Kebutuhan 110 40 200
Proyek 50

Tabel Indeks perbaikan


Segi empat air Cij - Ri - Kj indeks perbaikan
Tabel D. tidak bisa
WA 20 – 0 – 5 15 dioptimalkan lagi, karena
HB 20 – 2 – 5 13 indeks perbaikan tidak ada
PA 25 – 5 – 13 7 yang negatif
PC 19 – 5 – 8 6
Tugas
• Sebuah Perusahaan memproduksi Suatu Suku Cadang yang
disetorkan kepada empat produsen mesin yaitu I, II, III dan IV.
Suku cadang tersebut pada masing-masing cabang usaha
perusahaan yang tersebar di tiga tempat yaitu A, B dan C.
karena perbedaan efisiensi pada masing-masing tempat maka
terjadi perbedaan biaya produksinya, yaitu biaya untuk
memproduksi satu unit suku cadang di A adalah Rp 1,10 dan
di B dan C Rp 1,03. Disamping itu, kapasitas produksi per
bulan pada masing-masing tempat juga berbeda yaitu A =
7500 unit, B = 10000 unit dan C = 8100 unit. Permintaan suku
cadang dari keempat produsen mesin itu adalah I = 4200 unit,
II = 8300 unit, III = 6300 unit dan IV = 7200 unit.
Tugas (lanjut)
• Biaya untuk mengirim satu unit suku cadang
dari tiga cabang keempat produsen mesin itu
Adalah :
I II III IV
A 0.12 0.14 0.08 0.21
B 0.13 0.17 0.10 0.16
C 0.15 0.12 0.12 0.14
TUGAS
• Pelajari :
– Metode Vogel atau Vogel’s Approximation
Method (VAM)
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai