Anda di halaman 1dari 20

PENELITIAN OPERASIONAL I

TUGAS 6
TRANSPORTASI

Disusun oleh :
Kelompok 5
Rehan Aditya Putra (2213038)
Diaz Bayu Prasetyo (2213902)
Mohammad Daffa Atha Rahmadana (2213023)
Aditya Pranata (2213039)
Ahmad Dzaky Reyhan (2213017)

TEKNIK INDUSTRI S-1


FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI NASIONAL MALANG
2022

TRANSPORTASI

Metode transportasi adalah suatu metode dalam Riset Operasi yang digunakan unuk
mengatur distribusi dari sumber-sumber yang menyediakan produk yang sama, ke tempat-tempat
yang membutuhkan secara optimal. Alokasi produk harus diatur sedemikian rupa, karena
terdapat perbedaan biaya-biaya alokasi dari sumber ke tempat tujuan yang berbeda.

Metode ini digunakan untuk menyelesaikan masalah transportasi,yaitu berupa masalah


pengaturan pengangkutan barang dari beberapa tempat asal langsung ke beberapa tempat tujuan
dengan tujuan meminimumkan biaya pengangkutan. Asumsi dasar model transportasi adalah
biaya transportasi pada suatu rute tertentu proporsional dengan banyaknya unit yang dikirim.
Definisi unit yang dikirim sangat bergantung pada jenis produk yang diangkut. Yang penting
satuan penawaran dan permintaan akan barang yang diangkut harus konsisten atau sama.

Tujuan dari metode transportasi antara lain :


- Menentukan jumlah yang harus dikirimkan dari setiap sumber ke setiap tempat tujuan
sedemikian rupa sehingga biaya transportasi distribusinya dapat diminimumkan
- Memecahkan konteks masalah dalam bidang pendistribusian
- Memecahkan permasalahan bisnis seperti alokasi produk dan lain sebagainya

Contoh kasus : Suatu produk yang dihasilkan pada 3 pabrik (sumber), yaitu Cirebon,
Bandung dan Cilacap harus didistribusikan ke 3 gudang tujuan. 3 gudang tersebut adalah
Semarang, Jakarta dan Purwokerto. Setiap pabrik memiliki kapasitas produksi tertentu dan setiap
gudang memiliki jumlah permintaan tertentu.

Penyelesaian :
Dalam menyelesaikan masalah transportasi, ada 2 metode yang dapat digunakan, yaitu
metode Tabel Awal dan Tabel Optimal. Tabel awal terdiri dari metode sudut barat laut (North-
West-Corner Method), metode biaya terendah (Least-Cost Method) dan metode aproksimasi
vogel (VAM Method). Sedangkan tabel optimal terdiri dari

A. Tabel Awal
a. Metode Sudut Barat Laut (NWC)
Pada metode ini, jumlah pengalokasian adalah jumlah yang memungkinkan
terbatas pada batasan penawaran dan permintaan untuk sel yang ada. Langkah-
langkah penyelesaian NWC antara lain :
1. Mulai dari sudut barat laut tabel dan alokasikan sebanyak mungkin pada
X 11 tanpa menyimpang dari kendala penawaran atau permintaan (artinya
X 11 ditetapksan sama dengan yang terkecil di antara s1 dan D1).
2. Ini akan menghabiskan penawaran sumber 1 dan/atau permintaan pada
tujuan 1. Akibatnya tidak ada lagi barang yang dapat dialokasikan ke
kolom atau baris yang telah dihabiskan, dan kemudian baris atau kolom itu
dihilangkan. Jika baik kolom maupun baris telah dihabiskan, pindahkanlah
secara diagonal ke kotak berikutnya.
3. Lanjutkan dengan cara yang sama sampai semua penawaran telah
dihabiskan dan keperluan permintaan telah dipenuhi.
Contoh penggunaan metode NWC dapat dilihat berdasarkan Soal Tipe A
sebagai berikut ini :
Sebuah perusahaan negara berkepentingan untuk mengangkut pupuk dari 3
pabrik dan didistribusikan ke 3 pasar. Kapasitas supply dari 3 pabrik,
permintaan 3 pasar serta biaya transportasi disajikan dalam bentuk tabel.

Pabrik Pasar 1 Pasar 2 Pasar 3 Penawaran


A 8 5 6 120
B 15 10 12 80
C 3 9 10 80
Permintaan 150 70 60 280

Rumusan PL adalah sebagai berikut :


Fungsi tujuan
Minimumkan Z = 8
X 11 + 5 X 1 2+6 X 1 3+15 X 2 1+10 X 22+12 X 23 +3 X 3 1+ 9 X 32+ 10 X 33

Fungsi kendala
Supply seperti di bawah :
Pabrik 1 : X 11 + X 1 2+ X 1 3=120
Pabrik 2 : X 2 1 + X 22 + X 23=80
Pabrik 3 : X 3 1 + X 32 + X 33=80
Demand seperti di bawah :
Pasar 1 : X 11 + X 21+ X 31=150
Pasar 2 : X 12 + X 22 + X 32=70
Pasar 3 : X 13 + X 23+ X 33=60

Tabel transportasi :

Penyelesaian menggunakan metode NWC :


Total biaya transportasi minimum = 120(8) + 30(15) + 50(10) + 20(9) +
60(10) = 2690

b. Metode Biaya Terendah (Least Cost)


Metode ini berusaha mencapai tujuan meminimumkan biaya transportasi
dengan alokasi sistematik kepada kotak-kotak sesuai dengan besarnya biaya
transportasi perunit.
Langkah-langkah penyelesaian :
1. Pilih variabel X ij dengan biaya transportasi perunit yang paling rendah.
2. Alokasikan banyaknya unit X ij = min ( Si, D j). Ini akan menutup jalur baris i
atau kolom j.
3. Ulangi dengan cara yang sama.

Contoh penggunaan metode least cost dapat dilihat dengan menggunakan contoh
Soal Tipe A seperti di atas.
Penyelesaian :

Jadi, total biaya transportasi terendah = 70(5) + 50(6) + 70(15) + 10(12) + 80(3) =
2060
c. Metode Apromaksimasi Vogel (VAM)
Metode ini melakukan alokasi dalam suatu cara yang akan meminimumkan
penalti (opportunity cost) dalam memilih salah satu kotak. Langkah-langkah
penyelesaian yang tepat :
1. Hitung opportunity cost untuk setiap baris dan kolom. Opportunity cost
diperoleh dengan mengurangi dua biaya transportasi yang terkecil.
2. Pilih baris atau kolom dengan opportunity cost terbesar jika terdapat nilai
kembar maka pilih secara sembarang).
3. Pada baris atau kolom yang terpilih, isikan barang yang
Contoh penggunaan metode VAM dapat dilihat dengan menggunakan contoh
Soal Tipe A seperti di atas.

Penyelesaian :
Total biaya transportasi minimum = 70(8) + 50(6) + 70(10) + 10(12) + 80(3) =
1920

B. Tabel Optimum
a. Metode Stepping Stone
Metode Stepping Stone adalah metode yang digunakan untuk mengubah alokasi
produk yang bertujuan agar mendapatkan alokasi produk yang optimal dengan
menggunakan cara trial and error. Metode ini memiliki syarat yaitu dengan
melihat pengurangan biaya per unit. Langkah-langkah penyelesaian antara lain :
1. Mengisi tabel awal dengan metode solusi awal dapat menggunakan NWC,
LS maupun VAM.
2. Menentukan opportunity cost dari sel kosong pada tabel awal melalui siklus
atau loop yang melibatkan sel basis (sel terisi) pada sudut-sudut siklus/loop.
3. Beri tanda (+) pada sel kosong, tempatkan secara bergantian tanda (+) dan
(-) pada setiap kotak pada jalur tertutup yang baru saja dimulai. Hal ini
dimaksudkan sebagai penambahan biaya yang dimulai pada kotak kosong,
mengikuti jalur tertutup yang secara bergantian dilakukan penambahan dan
pengurangan.
4. Menghitung indeks perbaikan dengan menambahkan biaya unit yang
ditemukan setiap kotak berisi tanda plus (+) dilanjutkan dengan
mengurangi biaya unit pada setiap kotak berisi tanda minus (-).
5. Ulangi langkah 3 dan 4 hingga semua indeks perbaikan untuk semua kotak
yang tidak terpakai sudah dihitung. Jika semua indeks yang dihitung 0,
maka solusi optimal tercapai. Jika belum, dapat terus ditingkatkan untuk
mengurangi biaya pengiriman total.

Contoh penggunaan metode Stepping Stone :


Sebuah perusahaan saat ini beroperasi dengan 3 buah pabrik serta jumlah
permintaan dari 3 kota dengan kapasitas masing-masing sebagai berikut:
Pabrik Produksi Kota Permintaan
A 90 ton Solo 50 ton
B 60 ton Kudus 110 ton
C 50 ton Tegal 40 ton
Total 200 ton Total 200 ton
Perkiraan biaya transportasi (dalam ribuan/ton) dari setiap pabrik ke kota :
Dari pabrik A ke kota Solo = 20
Dari pabrik B ke kota Solo = 15
Dari pabrik C ke kota Solo = 25
Dari pabrik A ke kota Kudus = 5
Dari pabrik B ke kota Kudus = 20
Dari pabrik C ke kota Kudus = 10
Dari pabrik A ke kota Tegal = 8
Dari pabrik B ke kota Tegal = 10
Dari pabrik C ke kota Tegal = 19

Pertanyaan :
Bagaimana distribusi barang yang paling optimal guna memenuhi ketiga
kota tersebut?
Berapa total biaya optimal untuk distribusi barang dari pabrik ke kota
tujuan?

Penyelesaian :
Mengisi atau menentukan tabel awal dengan metode NWC.
Menetukan opportunity cost dari sel kosong dari tabel awal melalui siklus
atau loop yang melibatkan sel basis.

Sel Kosong Loop


A3 A3-C3-B2-A2
B1 B1-A1-A2-B2
B3 B3-C3-C2-B2
C1 C1-A1-A2-C2

Beri tanda (+) pada sel kosong, tempatkan secara bergantian tanda (+) dan
(-) pada setiap kotak pada jalur tertutup yang baru saja dimulai. Hal ini
dimaksudkan sebagai penambahan biaya yang dimulai pada kotak kosong,
mengikuti jalur tertutup yang secara bergantian dilakukan penambahan dan
pengurangan.

Sel Kosong Loop


A3 +A3-C3+B2-A2
B1 +B1-A1+A2-B2
B3 +B3-C3+C2-B2
C1 +C1-A1+A2-C2

Menghitung indeks perbaikan dengan menambahkan biaya unit yang


ditemukan setiap kotak berisi tanda plus (+) dilanjutkan dengan
mengurangi biaya unit pada setiap kotak berisi tanda minus (-).

Sel Kosong Loop Opportunity Cost


A3 A3-C3-B2-A2 +8-19+10-5=-6
B1 B1-A1-A2-B2 +15-20+5-20=-20
B3 B3-C3-C2-B2 +10-19+10-20=-19
C1 C1-A1-A2-C2 +25-20+5-10=0

Ulangi langkah 3 dan 4 hingga semua indeks perbaikan sudah dihitung. Jik
semua indeks yang dihitung lebih dari sama dengan 0, maka solusi optimal
telah tercapai. Jika tidak dapat dilakukan perubahan distribusi. Karena
masih ada nilai opportunity cost yang negatif, maka tabel 1 belum optimal
dan dilakukan perubahan distribusi.
Sel kosong B1 (negatif terbesar) dipilih sebagai entering variable (untuk
diisi) sebesar minimum ari sel terisi yang bertanda negatif, yaitu sebesar 50.
Sedangkan sel A1-A2-B2 sebagai leaving variable (untuk
ditambah/dikurangi) dengan nilai 50 tersebut (lihat loop).

Cek optimalisasi Tabel 2

Sel Kosong Loop Opportunity Cost


A3 A1-A2-B2-B1 +20-5+2-15=+20
B1 A3-C3-C2-B2 +8-19+10-5=-6
B3 B3-C3-C2-B2 +10-19+10-20=-19
C1 C1-B1-B2-C2 +25-15+20-10=+1

Karena masih ada nilai opportunity cost yang negative, maka table 2 belum
optimal dan lakukanlah perubahan distribusi.
Sel kosong B3 (negative terbesar) dipilih sebagai entering variabel untuk
diisi sebesar minimum dari sel terisi yang bertanda negative, yaitu sebesar
10. Sedangkan sel C3-C2-B2 sebagai leaving variabel (untuk ditambah atau
dikurangi) dengan nilai 10 tersebut.

Hasil dari perubahan alokasi dinyatakan pada Tabel 3 berikut ini :


Cek optimalisasi Tabel 3

Sel Kosong Loop Opportunity Cost


A1 A1-A2-C2-C3-C2- +20-5-19+10-
B1 15=+1
A3 A3-C3-C2-B2 +8-19+10-5=-6
B2 B2-B3-C3-C2 +20-10+19-10=+19
C1 C1-B1-B3-C3 +25-15+10-19=+1

Karena masih ada nilai opportunity cost yang negative, maka table 3 belum
optimal dan lakukanlah perubahan distribusi.
Sel kosong A3 (negative terbesar) dipilih sebagai entering variabel untuk
diisi sebesar minimum dari sel terisi yang bertanda negative, yaitu sebesar
30. Sedangkan sel C3-C2-A2 sebagai leaving variabel (untuk ditambah atau
dikurangi) dengan nilai 30 tersebut.
Hasil dari perubahan alokasi dinyatakan pada Tabel 4 berikut ini :

Cek optimalisasi Tabel 4

Sel Kosong Loop Opportunity Cost


A1 A1-A3-B3-B1 +20-8+10-15=+7
B2 B2-A2-A3-B3 +20-5+8-1=
C1 C1-B1-B3-A3-A2- +25-15+10-8+5-
C2 10=+7
C3 C1-B1-B3-C3 +19-10+5-8=+6

b. Metode MODI
Metode MODI adalah metode pengembangan dari metode Stepping Stone,
yaitu metode yang digunakan untuk mengubah alokasi produk yang
bertujuan agar mendapatkan alokasi produk yang optimal dengan
menggunakan suatu indeks perbaikan yang berdasarkan pada nilai baris dan
nilai kolom.
Dalam metode ini penentuan segi tempat sel kosong bisa menghemat biaya
jika dilakukan dengan prosedur yang lebih pasti dan tepat.

Rumus :
Cara menentukan nilai baris dan nilai kolom adalah dengan menggunakan
persamaan

Ri + K j = C ij

Dimana:
Ri = nilai baris ke i
Kj = nilai kolom ke j
Cij = biaya pengangkutan 1 unit barang dari sumber i ke tujuan j

Langkah-langkah :
Menentukan sel masuk.
Untuk setiap sel basis, hitung ui + v j = C ij
dimana: ui = baris ke i
Vj = kolom ke j
karena jumlah variabel yang tidak diketahui ui dan vj lebih banyak
dibandingkan jumlah persamaan yang dibentuk, maka salah satu variabel
diasumsikan bernilai 0. Untuk setiap sel non basis, hitung biaya yang baru
yang akan dicari dengan:

C ij = ui + v j - C ij
C ijadalah biaya baru yang akan dicari

Menentukan sel keluar.


Penentuan sel keluar dilakukan menggunakan loop tertutup. Awal dan akhir
loop adalah sel masuk.
Memeriksa apakah sudah optimal.
Syarat optimal untuk meminimalkan adalah jika C ij≤0

Contoh Soal:
Sebuah perusahaan mempunyai 3 (tiga) buah mobil truk yang digunakan
untuk membawa bahan baku yang masing-masing mobil tersebut berlokasi
digudang 1, 2, dan 3 dengan kapasitas muatan perbulan masing-masing
mobil adalah:
mobil 1 = 1.000 ton
mobil 2 = 1.200 ton
mobil 3 = 800 ton
Total = 3000 ton (supplay)

Perusahaan ini mendapat order dari 3 (tiga) buah pabrik yang berlokasi di
kota A, B, dan C. dimana masing-masing memerlukan:

pabrik A = 1400 ton


pabrik B = 700 ton
pabrik C = 900 ton
Total Permintaan = 3000 ton (demand)
Dari hasil analisis perusahaan diperoleh data mengenai biaya pengiriman per ton
bahan baku dari masing-masing truk ke masing-masing pabrik sebagai berikut:

Mobil Pabrik A Pabrik B Pabrik C


1 155 150 147
2 142 148 152
3 142 141 134

Melakukan metode penyelesaian awal dengan menggunakan metode VAM

Mobil Pabrik A Pabrik B Pabrik C QS


1 200 700 100 1000
2 1200 1200
3 800 800
Demand 1400 700 900 3000

Uji Optimal MODI


Uji bernilai = 0 dengan baris kotak berisi banyak. Maka baris yang kotaknya
banyak terisi adalah 1.
Maka
U1 = 0
C11 = u1 + v1 >> 155 = 0 + v1 >> v1 = 155
C12 = u1 + v2 >> 150 = 0 + v2 >> v1 = 150
C13 = u1 + v3 >> 147 = 0 + v3 >> v1 = 147
C21 = u2 + v1 >> 142 = u2 + 155 >> u2 = -3
C33 = u3 + v3 >> 134 = u3 + 147 >> u3 = -13

Untuk mencari apakah sudah optimal atau belum maka digunakan rumus :
c ij - ui - v j

Karena isi kotak yang kosong adalah tidak terdapat nilai negative maka
penggunaan metode MODI sudah optimal.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.scribd.com/embeds/313481710/content?
start_page=1&view_mode=scroll&access_key=key-fFexxf7r1bzEfWu3HKwf

http://mkusuma.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/55225/
PENJELASAN+METODE+STEPPING+STONE_MODI_VAM.pdf

https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jbmstr/article/download/33172/75676581359

Anda mungkin juga menyukai