Anda di halaman 1dari 27

KELOMPOK 7

NAMA KELOMPOK :
1. PINKY PRICILIA
2. SITI ELOK FAIQOH
3. SUCI WULANDARI
4. YOPI HERDIANA
MATEMATIKA B/ SMT.V

SOAL DAN PEMBAHASAN METODE VOGELS (VAM)

1. Ada 3 kota tempat penyimpanan beras yaitu 1, 2, dan 3, yang akan


mengirim ke 3 tempat penggilingan beras yang berlokasi di A, B, dan C
dengan menggunakan kereta api, dimana tiap gerbongnya memuat 1 ton
beras. Data pasokan beras dan data permintaan beras untuk setiap
bulannya, serta data biaya pengiriman dapat dilihat pada tabel berikut
Biaya Pengiriman
( $Permintaan
) Pada Tempat
Penggilingan
Data
Beras

Data Pasokan Beras


Tempat
Penyimpanan

Jumlah

Kota 1

Tempat
Penggilingan

Jumlah

Lokasi A
150

Kota 2

200
Lokasi B

175
Kota 3

100
Lokasi C

275
Total

600 ton

300
Total

600 ton

Tempat
Penyimpanan
Lokasi A

Lokasi B

Lokasi C

Kota 1

10

Kota 2

11

11

Kota 3

12

Permasalahannya adalah untuk menentukan banyak beras (ton) yang harus


dikirim dari tiap kota tempat penyimpanan ke tiap lokasi penggilingan
setiap bulannya agar total biaya transportasi minimum.
JAWAB :
1) Menyusun kebutuhan, kapasitas masing-masing sumber, dan biaya
pengangkutan ke dalam matrik (tabel). Misalnya :

2) Mencari perbedaan dari dua biaya terkecil (dalam nilai absolut), yaitu
biaya terkecil dan terkecil kedua untuk tiap baris dan kolom pada
matrik (tabel). Hasilnya dapat dilihat pada Tabel dibawah, dua biaya
terkecil pada baris ditunjukkan dengan lingkaran warna merah,
sedangkan dua biaya terkecil pada kolom ditunjukkan dengan warna
ungu.
3) Memilih 1 nilai perbedaan yang terbesar di antara semua nilai
perbedaan pada kolom dan baris. Dari hasil pada dibawah, nilai
perbedaan terbesar adalah 4 yaitu pada baris 2.

4) Memilih kotak/sel pada baris/kolom yang memiliki nilai perbedaan


terbesar dengan biayanya terendah di antara kotak/sel lain pada
kolom/baris itu. Dalam hal ini pada baris 2, kotak/sel x2A adalah yang
dipilih. Kemudian alokasikan semaksimal mungkin jumlah produk pada
kotak/sel yang termasuk dalam kolom atau baris terpilih. Dengan
jumlah supply = 200, dan demand = 175, sehingga jumlah yang dapat
dialokasikan pada x2A = 175 (sesuai jumlah demand), dan x2B serta
x2C tidak perlu dialokasikan.

5) Lakukan kembali langkah penyelesaian ke-2.


6) Lakukan kembali langkah penyelesaian ke-3. Dari hasil pada tabel
dibawah, nilai perbedaan terbesar adalah 3 yaitu pada kolom B.

7) Lakukan kembali langkah penyelesaian ke-4. Dalam hal ini pada kolom
B, kotak/sel x3B adalah yang dipilih. Dengan jumlah supply = 100, dan
demand = 275, maka jumlah yang dapat dialokasikan pada x3B = 100
(sesuai jumlah supply), dan x1B tidak perlu dialokasikan.

8) Lakukan kembali langkah penyelesaian ke-2


9) Lakukan kembali langkah penyelesaian ke-3. Dari hasil dibawah, nilai
perbedaan terbesar adalah 8 yaitu pada baris 3.

10) Lakukan kembali langkah penyelesaian ke-4. Dalam hal ini pada baris
3, kotak/sel x3A adalah yang dipilih. Dengan jumlah sisa supply =

25, dan sisa demand = 175, maka jumlah yang dapat dialokasikan pada
x3A = 25 (sesuai jumlah sisa supply), dan x1A tidak perlu dialokasikan.

11) Lakukan kembali langkah penyelesaian ke-2.


12) Lakukan kembali langkah penyelesaian ke-3. Dari hasil dibawah ini,
nilai perbedaan terbesar adalah 2 yaitu pada kolom C.

13) Lakukan kembali langkah penyelesaian ke-4. Dalam hal ini pada
kolom C, kotak/sel x1C adalah yang dipilih. Dengan jumlah supply =
300, dan demand = 150, maka jumlah yang dapat dialokasikan pada
x1C = 150 (sesuai jumlah demand).

14) Karena hanya tersisa satu kotak/sel yang belum teralokasi yaitu x3C,
dan jumlah sisa supply, serta jumlah sisa demand masih ada sebesar
150, maka alokasikan semuanya pada kotak/sel tersebut (x3C).

15) Karena sudah tidak ada lagi kotak/sel yang tersisa, maka solusi optimal
sudah dicapai. Alokasi optimal dengan VAM adalah x1A= 0 ; x1B= 0 ;
x1C= 150 ; x2A= 175 ; x2B= 0 ; x2C= 0 ; x3A= 25 ; x3B= 100 ; x3C=
150.
16) Menghitung biaya pengiriman yang harus dikeluarkan dengan
persamaan sebagai berikut.
Biaya optimal =175(7) + 25(4) + 100(5) + 150(10) + 150(12)
= 5125

2. Dengan kasus yang sama,

penyelesaian kasus dengan metode VAM alokasi dimulai dengan mencari selisih
antara biaya terendah pertama dan kedua, dari setiap baris dan kolom pada tabel

transportasinya. Sebagai contoh, untuk baris 1, biaya terendah pertama adalah 5


dan terendah kedua adalah 8, sehingga selisihnya adalah 3, begitu seterusnya
sampai kolom ke-3. Dari tabel transportasi yang ada dapat diperoleh hasil :
Baris 1 8 5 = 3
Baris 2 15 10 = 5
Baris 3 19 10 = 9 (dipilih karena memiliki selisih terbesar)
Kolom 1 20 15 = 5
Kolom 2 10 5 = 5
Kolom 3 10 -8 = 2
Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa alokasi pertama akan diberikan
pada baris 3, karena memiliki selisih terbesar. Pertanyaannya adalah, di baris 3
ada tiga sel, sel mana yang akan dialokasinya terlebih dahulu ?
Tentu saja alokasi akan diberikan kepada sel yang biayanya paling rendah di baris
3 tersebut, yakni sel C32 (kebutuhan kota B dengan kapasitas Pabrik 3). Dengan
demikian alokasi pertama dengan metode VAM ini adalah dengan mengirim
sejumlah 50 ke kota B, dan masih kurang 60 ton, karena kapasitas Pabrik 3 hanya
50, sementara kebutuhan kota B 110 ton :

Langkah 2
Alokasi kedua berikutnya dilakukan dengan cara yang sama, yakni dengan
mencari selisih antara biaya terendah pertama dan kedua, di setiap baris dan
kolom pada tabel transportasinya. Sebagai catatan, baris ketiga tidak diikutkan
lagi karena kapasitas pabrik 3 telah habis. Dengan demikian, hasil perhitungan
selisih menghasilkan :

Baris 1 8 5 = 3
Baris 2 15 10 = 5
Baris 3 tidak perlu dihitung lagi, kapasitas Pabrik 3 sdh habis
Kolom 1 20 15 = 5
Kolom 2 20 5 = 15 dipilih karena memiliki selisih terbesar
Kolom 3 10 -8 = 2
Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa alokasi kedua akan diberikan
pada kolom 2, karena memiliki selisih terbesar. Pertanyaannya adalah, di Kolom 2
ada dua sel, sel mana yang akan dialokasinya terlebih dahulu ?
Tentu saja alokasi akan diberikan kepada sel yang biayanya paling rendah di
kolom 2 tersebut, yakni sel C12 (kebutuhan kota B dengan kapasitas Pabrik 1).
Dengan demikian alokasi selanjutnya dengan metode VAM ini adalah dengan
mengirim sejumlah 60 ton ke kota B (kekurangan kebutuhan kota B), karena
kapasitas Pabrik 1 ada 90 ton, saat ini kapasitas Pabrik 1 inggal 30 ton,. Hasil
alokasi sampai tahap ini adalah :

Dengan alokasi seperti di atas, Baris 3 dan Kolom 2 tidak perlu dicari selisihnya
lagi, karena kapasitas Pabrik 3 sudah habis, dan kebutuhan kota B sudah terpenuhi
semua.
Langkah 3
Dengan demikian perhitungan selisih untuk menentukan alokasi berikutnya adalah
:
Baris 1 20 - 8 = 12 dipilih karena memiliki selisih terbesar
Baris 2 15 10 = 5

Baris 3 tidak perlu dihitung lagi, kapasitas Pabrik 3 sdh habis


Kolom 1 20 15 = 5
Kolom 2 tidak perlu dihitung lagi, karena kebutuhan kota B sudah terpenuhi
Kolom 3 10 -8 = 2
Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa alokasi ketiga akan diberikan
pada baris 1, karena memiliki selisih terbesar. Pertanyaannya adalah, di baris 1
ada dua sel, sel mana yang akan dialokasinya terlebih dahulu ? Tentu saja alokasi
akan diberikan kepada sel yang biayanya paling rendah di baris 1 tersebut, yakni
sel C13 (kebutuhan kota C dengan kapasitas Pabrik 1). Dengan demikian alokasi
selanjutnya dengan metode VAM ini adalah dengan mengirim sejumlah 30 ton ke
kota C (karena sisa kapasitas Pabrik 1 tinggal 30 ton), Hasil alokasi sampai tahap
ini adalah :

Dengan alokasi seperti di atas, Baris 1, Baris 3 ,dan Kolom 2 tidak perlu dicari
selisihnya lagi, karena kapasitas Pabrik 1 dan 3 sudah habis, dan kebutuhan kota
B sudah terpenuhi semua.
Langkah 4
Dengan demikian perhitungan selisih untuk menentukan alokasi berikutnya adalah
:
Baris 1 tidak perlu dihitung lagi, kapasitas Pabrik 1 sdh habis
Baris 2 15 10 = 5
Baris 3 tidak perlu dihitung lagi, kapasitas Pabrik 3 sdh habis
Kolom 1 tidak bisa dihitung, karena kapasitas Pabrik 1 dan 3 habis
Kolom 2 tidak perlu dihitung lagi, karena kebutuhan kota B sudah terpenuhi
Kolom 3 tidak bisa dihitung, karena kapasitas Pabrik 1 dan 3 habis

Dari perhitungan di atas dapat disimpulkan bahwa alokasi keempat akan diberikan
pada baris 2, karena merupakan satu-satunya baris yang bisa dihitung selisihnya.
Pertanyaannya adalah, di baris 2 masih ada dua sel, sel mana yang akan
dialokasinya terlebih dahulu ?
Tentu saja alokasi akan diberikan kepada sel yang biayanya paling rendah di baris
2 tersebut, yakni sel C23 (kebutuhan kota C dengan kapasitas Pabrik 2). Dengan
demikian alokasi selanjutnya dengan metode VAM ini adalah dengan mengirim
dari Pabrik 2 sejumlah 10 ton ke kota C (karena kebutuhan kota C tinggal kurang
10 ton, 30 ton sebelumnya sudah dikirim dari Pabrik 1). Hasil alokasi sampai
tahap ini adalah :

Dengan alokasi seperti di atas, tentunya tidak perlu dilakukan perhitungan selisih
biaya terendah pertama dan kedua lagi, karena tinggal memenuhi kebutuhan kota
A saja sebesar 50 ton dari kapasitas Pabrik 2 yang memang tinggal 50 ton,
sehingga alokasi terakhirnya adalah :

Untuk mengetahui kebenaran proses ini, lakukan pengecekan :

Apakah semua alokasi kalau dijumlah ke bawah dan kesamping sudah


cocok dengan kebutuhan setiap kota dan jumlah kapasitas yang tersedia ?

Apakah jumlah sel yang terisi sudah memenuhi syarat yang ada (m+n)-1,
atau (jumlah kolom+jumlah baris) 1 = (3+3) 1 = 5 sel terisi ?

Jika jawaban dari keduanya adalah ya maka tabel tersebut sedah benar.

Namun demikian, sudahkah alokasi pada tabel di atas sudah optimal ?


Untuk mengetahuinya, perlu kembali dilakukan pengecekan terhadap sel-sel yang
masih kosong, apakah masih ada yang bernailai negatif atau tidak.
Dari tabel di atas, sel yang masih kosong adalah sel C11, C22, C31 dan C33.
Pengujian terhadap sel-sel kosong tersebut dilakukan dengan cara yang sama
seperti pengujian sel kosong sebelumnya, sehingga diperoleh hasil pengecekan
sebagai berikut :
Pengujian
Sel C11 = 20 8 + 10 15 = 7 (menjadi lebih mahal 7/ton)
Sel C22 = 20 5 + 8 10 = 13 (menjadi lebih mahal 13/ton)
Sel C31 = 25 15 + 10 8 + 5 - 10 = 7 (lebih mahal 7/ton)
Sel C33 = 19 10 + 5 8 = 6 (menjadi lebih mahal 6/ton)
Dari hasil pengujian tersebut, ternyata semua sel sudah tidak ada yang bernilai
negatif lagi, atau dengan kata lain semua sel sudah tidak dapat memberikan
penurunan biaya lagi, sehingga dengan demikian dapat dikatakan kasus telah
optimal, dengan total biaya :
Biaya mengirim 60 ton dari P1 ke kota B = 60 x 5 = 300
Biaya mengirim 30 ton dari P1 ke kota C = 30 x 8 = 240
Biaya mengirim 50 ton dari P2 ke kota A = 50 x 15 = 750
Biaya mengirim 10 ton dari P2 ke kota C = 10 x 10 = 100
Biaya mengirim 50 ton dari P3 ke kota B = 50 x 10 = 500
------------------------------------------------------------------- +
Total biaya pengirimannya
= 1890

3. Bagaimana langkah dalam menentukan solusi awal dengan menggunakan


metode vogel?
Jawab :
Langkah-langkah dalam menentukan solusi awal dengan menggunakan
metode vogel adalah sebagai berikut :
a. Tentukan selisih biaya terkecil dengan biaya diatasnya pada setiap baris
dan kolom
b. Cari selisih terbesar dan alokasikan pada sel dengan biaya terkecil
tersebut sesuai dengan jumlah suplai sumber dan jumlah permintaan yang
bersesuaian
c. Ulangi langkah 1 dan 2 sampai solusi awal layak sudah diperoleh
4. Suatu perusahaan Negara ditugaskan untuk menyalurkan beras dari tiga
gudang sebagai tempat asal. Jumlah beras adalah 130 ton, 150 ton dan 160
ton. Angkutan yang digunakan adalah truk. Pengangkutan beras ditunjukan ke
tiga kota di mana masing-masing kota membutuhkan 150 ton, 210 ton dan
160 ton. Biaya angkutan beras per ton sudah ditentukan dalam ribuan rupiah
seperti ditunjukan pada tabel berikut ini.
Dalam Ribuan
K1

K2

K3

G1

20

30

40

G2

50

40

60

G3

20

30

40

Tujuan
Asal

Persoalan:
1. Tentukan cara angkutan beras tersebut sampai kota yang dituju!
2. Berapakah jumlah biaya angkut beras untuk keseluruhan transportasi?

Solusi:
Untuk penyaluran beras di sini terdapat kebutuhan pemulaan yang lebih besar dari
persediaan sehingga perlu ditambahkan baris dummy sebagai penampung
kelebihan kebutuhan beras yang kemudian disusun pada tabel transport berikut
ini:
1. Perhitungan Tabel Transpor dari Vogels

Tujuan

K1

Asal
G1

K2

K3
30

20
150

G2

150

G3

Penalti

40

230

10 10 10

60

150

10 10

40

120

10 10 10

80
50

40

20

30

60

Persediaan

60

0 20

(Dummy)

20

Kebutuhan

150

210

Penalti

20

30

160

520
40

0
2. Pembiayaan Keperluan
Biaya angkutan beras dari gudang ke kota tujuan adalah sebagai berikut:
G1K1 = 150 X 20 = Rp. 3000, G1 K1 = 80 X 40 =Rp. 3200, G2 K2 = 150 X 40 = Rp. 7000, G2 K2 = 60 X 30 = Rp. 1800, G3 K3 = 60 X 40 = Rp. 2400, DK2 = 20 X 0 = Rp.0,00,Jumlah
= Rp. 17. 400. 000,Terbilang tujuh belas juta empat ratus ribu rupiah. Ini merupakan total
biaya angkutan beras tersebut dengan menggunakan metode vogels.
3. Transportasi yang diperoleh adalah sebagai berikut:
Dari Gudang (G1) ke kota (K1)
= 150 ton
Dari Gudang (G1) ke kota (K3)
=80 ton
Dari Gudang (G2) ke kota (K2)
=150 ton
Dari Gudang (G3) ke kota (K2)
=60ton
Dari Gudang (G3) ke kota (K3)
=60 ton
Kekurangan pada kota (K3) sebanyak
=20 ton
Jumlah
= 520 ton

2
0

Total beras yang perlu didistribusikan sebanyak 520ton, dengan catatan


kekurangan pada kota K3 sebanyak 20 ton.
5. Gandum dipanen di Kansas City, Omaha,dan Des Moines kemudian dikirim
di 3 penggilingan tepung yang berlokasi di Chicago, St.Louis, dan Cincinati.
Datanya sebagai berikut:

Jumlah gandum yang diminta oleh tempat penggilingan adalah

Biaya pengiriman1 ton gandum dari setiap tempat panen (sumber) ke


tempat penggilingan adalah

Persoalannya adalah untuk mengirim gandum dari tempat panen ke


tempat penggilingan setiap bulannya agar total biaya transportasi
minimum dengan metode Vogels
Jawab :
Rute transportasi pengiriman gandum

Formulasi program liniernya adalah

Penyelesaian dengan metode Vogels

6. Perusahaan pembangunan real estate akan memperkirakan keseluruhan


biaya transport sekaligus pembelian bahan bangunan batu dan pasir dari
tempat asal untuk dimasukkan ke tempat bangunan real estate.
Penelitian atas pembiayaan bahan bangunan tersebut dilakukan dengan
memastikan kebutuhan dan persediaan sumber asal bahan bangunan yang
kemudian disusun dalam tabel transportasi berikut ini:
Tabel Metode Vogels

Tujuan R1

R2

R3

RD
Dummy

Asal

A1

22

21
150

A2

18

200
19

350

A3

Persediaa
n

Penalti

2
4

350

21, 1, 1, 3

400

18, 1, 1, 2

400

50
30

22

36
50

350

Kebutuha
n

350

500

250

Penalti

4, 4, 4

2, 2
2, 2

3, 3
3 ,

50

1150

Hitung jumlah biaya transport dari keseluruhan pengangkutan bahan bangunan


dari tempat asal ke tempat real estate?

Solusi:
Berdasarkan tabel diatas, dengan demikian diperoleh angkutan bahan bangunan
untuk real estate sebagai berikut:

Dari A1 ke R2
= 150 ton
Dari A1 ke R3
= 200 ton
Dari A2 ke R1
= 350 ton
Dari A2 ke R3
= 50 ton
Dari A3 ke R2
= 350 ton
Dari A3 kelebihan
= 50 ton
Jumlah
= 1100 ton
Angka di atas adalah yang harus diangkut, sedangkan persediaan pada
sumber bahan bangunan A3 tersisa 50 ton.

Biaya seluruh pengangkutan bahan bangunan dari tempat asal ke tempat real
estate dapat dinyatakan sebagai berikut:

Dari A1 ke R2
Dari A1 ke R3
Dari A2 ke R1
Dari A2 ke R3

= 150 X 21
= 200 X 24
= 350 X 18
= 50 X 21

= Rp. 3.150,= Rp. 4.800,= Rp. 6.300,= Rp. 1.050,-

22

Dari A3 ke R2 = 350 X 22
Dari A3 RD
= 50 X 20
Jumlah

= Rp. 7.700,= Rp. 00,00,= Rp. 23.000.000,-

Maka jumlah biaya seluruh pengangkutan bahan bangunan dari tempat asal ke
tempat real estate adalah Rp. 23.000.000,-.
7. Perusahaan sepatu Sporty memperole order dari 6 distributornya yaitu
F,G,H,I,J,dan K. Dalam memenuhi order pelanggannya ini, perusahaan
berencana mengirimkan hanya yang berasal dari 5 pabrik dari 8 pabrik yang
dimilikinya. Adapun ke 5 pabrik tersebut adalah A,B,C,D, dan E dengan
kapasitas masing-masing 200,150,275,400,dan 300. Adapun biaya
pengiriman yang dianggarkan adalah :
F

20

15

40

25

50

15

18

35

20

35

25

20

25

35

40

40

30

40

20

15

50

25

35

30

40

K
A
50
B
C

30

D
45
E
20
50

Permintaan masing-masing distributornya adalah 300, 250, 175, 200, 250,


dan 150.
a. Lakukan pendistribusian dengan menggunakan metode VAM

A 9
2
0
0

2
0

1
5

4
0

2
5

5
0

1
5

1
8

3
5

1
C 0

2
5

2
0

2
5

5
0
4
0

3
0

1
1
7
5

2
1
5
0

E 8
5
0

3
0
0
1
5
1
5
1
5
1
5
1

7
2
5
0

2
5

2
5
0
1
5
1
5
1
5
1
5
1

55 5 5 5 5

33 3 3 3 3

2
0

3
5

3
0

1
5
0

3
5

4
0

4
5

2
7
5

55 5 5 5 5

2
0

4
0
0

1 1 1
55 5 5 0 0

5
0

3
0
0

1 1 1 2
55 5 5 5

6
5
0

4
0

2
0

5
0
5
0

5
0

S
2
0
0

3
5

1
7
5
2
5

3
0

2
0
0
2
0
2
0

5
2
0
0

1
5

4
0

2
5
0
1
5
1
5
1
5
1
5

4
1
5
0

1
5
0
2
0
2
0
2
0

1
3
2
5

5
1
5

5
1
5

Menghitung Biaya pendistribusian


Y = 175 (25) + 150 (20) + 50 (20) + 150 (20) + 200 (15) + 50 (40) + 250 (25) + 50 (50)
+ 200 (20) + 50 (25)
Y = 4375 + 3000 + 1000 + 3000 + 3000 + 2000 + 6250 + 2500 + 4000 + 1250
Y = 30.375
8. Pada suatu persoalan perangkutan bahan-bahan pokok makanan dari kotakota di Pulau Jawa yang disingkat dengan A, yang dan akan disalurkan
dengan angkutan ke kota-kota di luar Pulau Jawa pada pulau-pulau
tertentu yang disingkat dengan T. pengankutan bahan makanan pokok ini
dilakukan melalui kapal laut dari kota-kota di pulau tertentu di luar pulau
Jawa.
Setelah melalui penelitian, susunan tabel transport yang layak dapat adalah
sebagai berikut:

Tujuan

T1

T2

T3

T4

Persediaan

Asal
A1

20

30

100

70

600

A2

10

50

60

10

550

A3

50

80

15

90

800

A4

30

40

70

60

250

Penalti

Kebutuhan

700

600

300

600

2200

Penalti

Persoalan:
1. Tentukan bahan pokok makanan dari tempat adal ke tempat tujuan
penyaluran!
2. Hitung jumlah biaya transport dari keseluruhan distribusi bahan pokok
makanan tersebut!
Solusi:
Perhitungkan tabel transport yang sudah lengkap pengisiannya sebagai berikut:

Tujuan

T1

T2

T3

T4

Persediaan

Penalti

Asal
A1

20
200

A2

30
400

100

70

600

10 10 10
10 50

50

60

10

550

10

550

A3

50

80

15
300

90

800

35 35 35

30

40

70

60

250

10 10 10
10 20

500

A4

200

Kebutuhan

700

600

50

300

600

2200

Penalti

10
10
45
50
10
10
55
10
10
Dari perhitungan metode vogels pada tabel transportasi diperoleh:
1. Dari tempat asal di Pulau Jawa ke kota-kota yang ada di luar Jawa
dinyatakan dengan:
Dari A1 ke T1

= 200 ton

Dari A1 ke T2
Dari A2 ke T4
Dari A3 ke T1
Dari A3 ke T3
Dari A4 ke T2
Dari A4 ke T4
Jumlah
2. Keseluruhan biaya distribusi

= 400 ton
= 550 ton
= 500 ton
= 300 ton
= 200 ton
= 50 ton
= 2200 ton
bahan makanan pokok ini dapat dinyatakan

sebagai berikut:
A1 T1 =200 X 20 = Rp. 4.000, A1 T2 =400 X 30 = Rp. 12.000, A2 T4 =550 X 10 = Rp. 5.500, A3 T1 =500 X 50 = Rp. 25.000, A3 T3 =300 X 15 = Rp. 4.500, A4 T2 =200 X 40 = Rp. 8.500, A4 T4 =50 X 60 = Rp. 3.000,Jumlah
= Rp. 62.000,Maka jumlah biaya distibusi bahan makanan pokok adalah Rp. 6.200.000,9. Perusahaan air mineral ingin mendistribusikan produk terbarunya ke
empat agen yang menjadi pelanggan perusahaan air mineral tersebut dan
ingin mendistribusikannya ke beberapa kota di Indonesia dengan biaya
atar kepada para agen di hitung dengan jarak tempat agen tersebut setiap
per galonnya. Berikut biaya pengiriman produk tersebut dalam bentuk
rupiah(Rp):
Tabel 3.1 Data Transportasi

Ke

Cilegon

Kuningan

Bandung

Padang

Supply

Agen 1

110

90

95

75

6300

Agen 2

80

75

120

80

4750

Agen 3

95

100

65

115

5450

Dari

Agen 4

70

85

75

90

6500

Demand

5200

5500

6000

6300

23000

Selesaikan dengan menggunakan Metode Aproksimasi Vogel (VAM)


Metode aproksimasi vogel adalah merupakan metode yang paling baik dari
tingkat ketelitiannya. Adapun perhitungan manual dengan menggunakan metode
aproksimasi vogel adalah sebagai berikut:

Tabel 3.4 Metode Aproksimasi Vogel (VAM)

Ke

Cilegon

Kuningan

Bandung

Padang

Supply

Penalty

Dari

Agen 1

110

90

95

75

6300 15

15 15 15 -

6300

80

Agen 2

75

120

80

4750 5

75

65

115

5450 35

90

6500 5

15 5

4750

Agen 3

95

100

5450

Agen 4

Demand

Penalty

70

85

75

5200

750

550

5200

5500

6000

6300

10

10

10

10

10

20

10

10

10

10

23000

Z = 5200(70)+4750(75)+750(85)+5450(65)+550(75)+6300(75)
= 364000+356250+63750+354250+41250+472500
= Rp.1.652.000

85

Perhitungan manual dengan menggunakan metode Metode Aproksimasi Vogel


biaya pendistribusian air mineral dari pabrik air mineral kepada empat agen yang
terdapat di empat kota sebesar Rp.1.652.000
10. Seorang pengusaha berencana mengirimkan barang produksinya ke
beberapa retailer yang ada di beberapa kota, yaitu : Jember, Lumajang, dan
Bangil. Adapun tabelnya sebagai berikut :
METODE VAM

BIAYA

BLITAR

JEM
BER
1
5

S
U
M
B
E
R

2
0
0

LUMAJANG

1
6
3

DUMM
Y

x
27

DEMA
ND
OPPRTUNI
TY COST

1
0

18
2
5

0
1

18

BIAYA TRANSPORTASI
(75 X 0) + (375 X 14) +
(200 X 16) + (150 X 20) +
=
(50 X 18) + (75 X 19) +
(25 X 18)
= 0 + 5250 +
3200 + 3000
+ 900 + 1425

8
100

7
0

350

11
375

19

200

14
3
7
5

1
0

75

2
250

23

75

COST

TUREN

21

18

2
5

SUMBE
RPUCU
NG

SUPP
LY
150

50

BANGIL

20
15
0

x
KEPANJ
EN

OPPORT
UNITY

TUJUAN

400
14

75
950

+ 450
14.225

OPP
ORT
UNIT
Y

1
TUJUAN
BIAYA

BLITAR
KEPANJ
EN
S
U
M
B
E
R

TUREN

JEM
BER
1
5

BANGIL
21

COS
T

1
6

23

2
5
0

2
5

14

3
7
5

11

37
5

SUMBE
RPUCU
NG

1
0

18

1
0
0

DUMM
Y

7
5
9
5
0

DEMA
ND
OPPRTUNI
TY COST

200

400

1
0

14

2
BIAYA

S
U
M
B
E

S
U
P
P
L
Y
1
5
0

BLITAR
KEPANJ
EN

TUJUAN
SU
JEM PP
BER
LY
1
5 15
0
1
6

25
0

OPPO
RTUN
ITY
COST
15
16

2
0
0
TUREN

3
2
5

SUMBE
RPUCU
NG

1
0

DUMM
Y
DEMA
ND
OPPRTUNI
TY COST

200

37
5

25

10
0

10

75
95
0

1
0

3
BIAYA

BLITAR
S
U
M
B
E
R

TUREN

TUJUAN
SU
JEM PP
BER
LY
1
5 15
0
2
5

SUMBE
RPUCU
NG

1
0

DUMM
Y
DEMA
ND
OPPRTUNI
TY COST

0
200

OPPO
RTUN
ITY
COST
15

37
5

25

10
0

10

75

95
0

1
0

Sumber
:
diniariani1986.blogspot.com/2012/11utak-atik-soal-metodetransportasi.html

Anda mungkin juga menyukai