Kaca atau gelas adalah salah satu material penting yang bahan utama
penyusunnya adalah pasir kuarsa dan soda dengan suhu pelelehan mencapai
2000◦ C. Kaca bersifat transparan, licin dan dingin.
Kaca merupakan salah satu material penting dalam bangunan, yang dapat
difungsikan sebagai jendela, ventilasi, bahkan dinding dan atap. Mengingat
pentingnya peranan kaca dan potensialnya kaca sebagai produk industri karena
laju pembangunan yang terus berlanjut, maka dalam makalah kali ini kami
membahas tentang industri kaca yang membahas berbagai aspek tentang
industri kaca, mulai dari beberapa industri yang memproduksi kaca, bahan
baku kaca, hingga proses – proses terkait dengan pembuatan kaca akan kami
bahas dalam makalah ini.
1903
Teknik "Mesin Silinder Tarik" ditemukan di USA.
1938
Proses pembuatan "Polished Plate" diperbaiki oleh Pilkington.
sumber http://en.wikipedia.org/wiki/History_of_glass
1.3 Pabrik Kaca di Indonesia
Industri – industri kaca banyak terdapat di Indonesia. Sebagian
memproduksi kaca lembaran untuk kebutuhan bahan bangunan, dan sebagian
lagi menghasilkan barang – barang pecah belah kebutuhan rumah tangga
seperti gelas, piring, dan lain – lain. Beberapa industri kecil memproduksi
pernak – pernik, vas, dan lukisan – lukisan dari kaca untuk keperluan
kesenian.
3.1 Sifat Fisika dan Kimia Bahan Baku dan Bahan Penunjang
b. Soda
Soda yang digunakan yaitu Na2O yang di suplai dalam berbagai soda abu
(Na2CO3). Soda berfungsi dalam proses pencairan
c. Feldspar
Feldspar mempunyai formula umum : R2O,Al2O3 . 6SiO2 di mana R2O
dapat berupa Na2O abu K2O abu campuran dari kedua oksidasi tersebut.
Untuk proses pembuatan gelas yang berkualitas tinggi perlu ditambahkan
aluminium oksida (Al2O3)dan B2O3 untuk menambah ketahanan gelas
d. Borax
Borax berfungsi untuk menurunkan koefisien ekspansi dan menaikkan
ketahanan terhadap bahan kimia.
e. Cullet
Cullet (kulet) merupakan pecahan-pecahan kaca atau kaca yang berasal
dari produk tak lolos quality control. Cullet berfungsi untuk menurunkan
temperatur leleh dari bahan baku. Cullet yang diumpankan sebanyak 25%
dari total bahan baku.
2. Bahan stabilizer
3. Komponen sekunder:
a. Merupakan bahan yang dapat ditembus oleh cahaya tampak dan sinar
inframerah tetapi tidak oleh sinar ultraviolet
b. Padatan amorf
f. Transparan
1. Batching
Proses persiapan bahan baku dikenal juga dengan nama batch processing.
Pada tahap ini, batch house menampung bahan baku dalam silo besar, dan
menahan bahan material apa saja selama 1 – 5 hari. Beberapa system batch
mencakup juga pengolahan bahan seperti pemeriksaan bahan baku/saringan,
pengeringan, pra-pemanasan (untuk cullet). Baik itu Batch house manual maupun
otomatis, tugas batch house ialah menimbang, mengumpulkan, mencampurkan,
dan mengantarkan bahan – bahan baku, baik menggunakan susunan parasut
maupun menggunakan konveyer. Batch house juga mengukur skala yang
dibutuhkan untuk tungku pemanasan (furnace).
Dolomit 4,0
Alumina 1,0
Lain-Lain 1,0
4.2 Proses Pembuatan
Proses pembuatan gelas di mulai dari melting atau pelelehan karena
proses batching telah masuk pada sub bab persiapan bahan baku.
1. Pencairan (melting/fusing)
Seluruh bahan yang telah disortir, digiling, dan diayak, dicampur
dan diaduk agar homogeny. Setelah bahan baku tercampur, barulah bahan
ini melewati proses pencairan (melting atau disebut juga penyatuan
(fusing) di dalam tungku (furnace). Suhu yang dibutuhkan untuk pencairan
pasir (tanpa bahan tambahan) dapat mencapai 2300oC, namun suhu yang
dibutuhkan dapat berkurang hingga sekitar 1500oC dengan penambahan
sodium karbonat. Tungku yang digunakan dapat dinyalakan dengan
berbahan bakar gas alam atau minyak. Proses pemanasan dilakukan pada
tingkat lambat, dan dikendalikan oleh batch house. Selama proses
pencairan, bahan baku diaduk sambil menambahkan bahan – bahan
tambahan.
Reaksi-reaksi penguraian :
Reaksi utama
aSiO2 + bNa2O + cCaO + dMgO aSiO2.bNa2O.cCaO.dMgO
leburan kaca
2. Pembentukan (forming/shaping)
Bahan kaca yang berbentuk cair lalu dialirkan ke dalam alat-alat yang
berfungsi untuk membentuk kaca padat sesuai yang diinginkan. Ada beberapa
jenis proses pembentukkan kaca, di antaranya adalah
a. Proses Fourcault.
Bahan cair dialirkan secara vertikal ke atas melalui sebuah bagian
yang dinamakan "debiteuse". Bagian ini terapung di permukaan kaca cair
dengan celah sesuai dengan ketebalan kaca yang diinginkan. Di atas
debiteuse terdapat bagian sirkulasi air pendingin yang akan mendinginkan
kaca hingga 650 – 670oC. Pada suhu tersebut kaca berubah menjadi pelat
padat dan akan bergerak dengan didukung oleh roda pemutar (roller) yang
menarik kaca tersebut ke atas. Gambar di bawah ini melukiskan skema
proses Fourcault.
1. Annealing
Fungsi tahapan ini adalah untuk mencegah timbulnya tegangan-
tegangan antar molekul pada kaca yang tidak merata sehingga dapat
menimbulkan kepecahan. Proses annealing kaca terdiri dari 2 aktivitas,
yaitu menahan kaca dengan waktu yang cukup di atas temperatur kritis
tertentu untuk menurunkan regangan internal, dan mendinginkan kaca
sampai temperatur ruang secara perlahan-lahan untuk menahan
regangan sampai titik maksimumnya. Proses ini berlangsung di dalam
"annealing lehr". Untuk jenis kaca lembaran, annealing lehr ini
dilewati oleh kaca-kaca yang bergerak di atas roda berjalan.
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Makalah yang telah kami selesaikan ini masih memiliki terlalu
banyak kekurangan di tiap bab nya. Oleh karenanya penyusun
menyarankan agar pembaca yang berminat untuk mengaplikasikan teori
dari proses pembuatan kaca agar mencari referensi yang lebih baik kepada
pakar tentang pembuatan kaca, baik dari segi komposisi maupun metode
pembuatan, yaitu batching, melting, dan forming.
http://tech.groups.yahoo.com/group/Teknik-Kimia/message/5567
http://www.wikihow.com/Make-Glass
http://gpi.org/glassresources/education/manufacturing/section-31-glass-making-
overvi.html
http://www.great-glass.co.uk/glass%20notes/history.htm
http://nzic.org.nz/ChemProcesses/inorganic/9A.pdf
http://www.agi-glaspac.com/AGI/
hernorjen.blogspot.com/p/makalah-proses-pembuatan-kaca.html
LAMPIRAN A
diameter fragmen
pencampuran
Pembakaran
T = 1500oC
Pembentukan
pendinginan
KACA
LEMBARAN
LAMPIRAN B
Reaksi-reaksi penguraian :
Reaksi utama
aSiO2 + bNa2O + cCaO + dMgO aSiO2.bNa2O.cCaO.dMgO
leburan kaca
Reaksi yang terjadi dalam pembuatan kaca secara ringkas adalah sebagai berikut:
Na2CO3 + aSiO2 Na2O.aSiO2 + CO2
CaCO3 + bSiO2 CaO.bSiO2 + CO2
Na2SO4 + cSiO2 + C Na2O.cSiO2 + SO2 + SO2 + CO