Anda di halaman 1dari 53

PABRIK NATRIUM

SILIKAT
(WATERGLASS)

PT. SINAR SAKTI KIMIA


Andina Esra Cristiany
Fauzi Priotama
Henvi Zulvikar Qodri

1
1. PT. Sinar Sakti Kimia

2. Bahan Baku

3. Sistem Proses

DAFTAR ISI 4. Alat Proses and Instrumentasi

5. Quality Control

6. Utilitas dan Pengolahan Limbah

7. Kesimpulan

2
PT. SINAR SAKTI KIMIA

3
PT. SINAR SAKTI KIMIA

PT. Sinar Sakti Kimia merupakan industry


natrium silikat (waterglass) yang berlokasi di
Sukoharjo, Jawa Tengah tepatnya di Jalan Raya
Solo-Sukoharjo KM 7,2 Telukan, Grogol. Pabrik
ini didirikan oleh Bapak Thomas Hidayat pada 3
juni 1995.
PT. Sinar Sakti Kimia
memproduksi natrium silikat
dalam bentuk padatan
(cullet) dan cair (waterglass)
menggunakan bahan baku
berupa pasir silika (SiO2) dan
soda abu (Na2CO3).
4
PT. SINAR SAKTI KIMIA

Fungsi Water Glass ini


Water Glass adalah nama diketahui digunakan untuk
umum untuk bahan kimia beberapa aplikasi yaitu :
dengan nama sodium 1. Tekstil
silicate, lebih dikenal dengan 2. Campuran semen
nama Water Glass bahan ini 3. Industri kayu
memiliki ciri-ciri secara fisik 4. Bahan baku keramik
yaitu cairan kental bening tahan api
dan larut dalam air dalam 5. Perekat
berbagai jumlah. 6. Bahan silica gel
7. Drilling fluid
8. Perawat air
5
9. dll
P T. S I N A R
S A KT I K I M I A

6
BAHAN BAKU

7
Pada proses
Sedangkan pada
pembuatan
proses
cullet digunakan
pembuatan
bahan baku
waterglass
berupa pasir
digunakan cullet
silika dan soda
dan air.
abu

BAHAN BAKU

8
BAHAN BAKU

PASIR SILIKA

Pasir silika ini digunakan pada proses pembuatan cullet di PT. Sinar Sakti
Kimia berasal dari Bangka Belitung yang dibeli dari CV. Sumber Jaya
Semarang.
 
Pasir silika ini merupakan pasir tambang
berwarna putih yang menandakan
kandungan silika tinggi dengan sedikit
pengotor. Pengotor yang umumnya
terdapat dalam pasir adalah besi yang
ditandai dengan warna hitam pada besi.
Kandungan pengotor ini dapat
mempengaruhi warna cullet yang9
dihasilkan.
BAHAN BAKU

ABU SODA

Abu soda juga merupakan salah satu bahan baku utama dalam proses
pembuatan cullet. Abu soda di peroleh dari PT. Lautan Luas, Tbk.
Abu soda ini dianalisis kadarnya
menggunakan analisis titrasi
gravimetri dengan hasil kadar
karbonat biasanya sebesar 97%-
98% dan sisanya merupakan
pengotor yang ditujukan dengan
kadar bikarbonat. Analisis soda abu
dilakukan setiap bahan baku
10
tersebut diterima dan umumnya
SISTEM PROSES

11
SISTEM PROSES

 Proses pembuatan
cullet pembuatan cullet dibagi menjadi beberapa tahapan antara
Proses
lain penimbangan, pencampuran, pemindahan bahan dan
penampungan sementar, peleburan dan pendinginan.

 Proses pembuatan
WaterGlass
Proses pembuatan waterglass dilakukan melalui tahapan yang
lebih sederhana, yakni cullet yang telah dihasilkan dilarutkan
dalam air dengan komposisi tertentu dan dipanaskan dalam
dissolver atau autoklaf hingga didapatkan larutan waterglass
dengan kekentalan yang diinginkan.
12
DIAGRAM PROSES PEMBUATAN
WATERGLASS

13
ALAT PROSES DAN
INTRUMENTASI

14
ALAT PERSIAPAN BAHAN BAKU

15
ALAT PERSIAPAN
BAHAN BAKU

 Backhoe Loaders
Alat ini digunakan untuk perpindahan
pasir silika dari tempat penyimpanan ke
rotary dryer dan mixer serta dari rotary
dryer ke penampungan pasir kering.
Bagian depannya terdapat sebuah
serokan yang digunakan untuk menyerok
dan mengangkut pasir. Backhoe loaders
juga digunakan untuk mencampur pasir
kering dengan pasir basah.

ALAT PROSES & INSTRUMENTASI 16


ALAT PERSIAPAN
BAHAN BAKU

 Forklift
Alat ini digunakan untuk mengangkut
dan memindahkan karung. Biasanya
yang dipindahkan adalah karung berisi
soda abu dan karung berisi cullet.

ALAT PROSES & INSTRUMENTASI 17


AL AT PERSIAPAN
BAHAN BAKU

 Rotary Dryer
Pasir silika yang dibutuhkan dalam
proses adalah pasir kering dengan
kadar air 3-5% sehingga
membutuhkan pengeringan terlebih
dahulu. Proses pengeringan pasir
dilakukan dengan cara manual
menggunakan panas matahari dan
rotary dryer.

ALAT PROSES & INSTRUMENTASI 18


AL AT PERSIAPAN
BAHAN BAKU

 Timbangan
Timbangan hanya
dimanfaatkan untuk
menimbang pasir silika.
Pasir silika ditampung
dengan bucket sebelum
diangkat dan ditimbang
pada timbangan. Pasir silika
yang digunakan sebanyak
1.350kg untuk kadar air 3%.

ALAT PROSES & INSTRUMENTASI 19


A L AT P E R SIAPA N
B AH AN B AKU

 Mixer
Mixer yang digunakan
adalah Double Helical-
Ribbon Mixer yang memang
cocok untuk mencampur
padatan berupa serbuk dan
butiran. Mixer ini berguna
untuk mencampurkan pasir
silika dan soda abu.

ALAT PROSES & INSTRUMENTASI 20


ALAT
PERSIAPAN
BAHAN BAKU

 Bucket Elevator
Alat ini digunakan untuk
mengangkut hasil campuran
pasir silika dan soda abu dari
mixer menuju silo.

Bucket Elevator

ALAT PROSES & INSTRUMENTASI 21


A L AT P E R SIAPA N
B AH AN B AKU

 Silo
Silo merupakan
penampungan
sementara campuran
pasir dan soda abu yang
siap untuk diumpan ke
furnace.

22 ALAT PROSES & INSTRUMENTASI


ALAT PENGOLAHAN BAHAN BAKU

23
A L AT
PE NG O L A H A N
B AH A N B A KU

 Batch Charger
Umpan yang turun dari
silo ke dalam furnance
akan di dorong oleh
batch charger agar
umpan dapat terdorong
masuk lebih dalam ke
area pembakaran.

ALAT PROSES & INSTRUMENTASI 24


AL AT PENGOL AHAN
BAHAN BAKU

 Furnance
Bahan baku yang di umpankan pada alat
ini akan dileburkan menggunakan
pembakaran dari burner yang terletak di
dekat masukan umpan. Di dalam furnance
terdapat 4 burner yang dalam
berlangsungnya proses hanya 2 yang
dinyalakan secara bersamaan. Burner
tersebut akan beroperasi secara
bergantian setiap 30 menit sekali. Dengan
bantuan dari burner tersebut, suhu dalam
furnance dijaga + 1300oC sesuai dengan
kebutuhan suhu pembentukkan cullet.

Furnance ALAT PROSES & INSTRUMENTASI 25


ALAT PENGOLAHAN BAHAN BAKU

 Regenerator

Alat ini berfungsi menyimpan panas yang dihasilkan


selama proses pemanasan di dalam furnance untuk
digunakan kembali. Regenerator dapat dibagi 2 bagian.
Sebelum, gas buang pergi meninggalkan furnance, gas
buang akan melewati regenerator terlebih dahulu untuk
memanaskan salah satu bagian regenerator. Bagian
regenerator lainnya yang telah panas akan dilewati udara
tekan untuk membakar oli. Kedua bagian regenerator ini
bekerja saling bergantian untuk menyimpan panas dan
memanaskan udara.

ALAT PROSES & INSTRUMENTASI 26


ALAT PENGOLAHAN
BAHAN BAKU


 Belt
Belt Conveyor
Conveyor
Alat ini berfungsi sebagai
tempat menampung
lelehan cullet saat
pertama kali keluar dari
furnance.

ALAT PROSES & INSTRUMENTASI 27


ALAT PENGOLAHAN BAHAN BAKU

 Bucket Cullet
Bucket Cullet merupakan
tempat penampungan
sementara untuk cullet yang
telah didinginkan.

ALAT PROSES & INSTRUMENTASI 28


ALAT PENGOLAHAN
BAHAN BAKU

 Dissolver
Dissolver merupakan tangki untuk
memasak waterglass. Cullet dan air
akan diisi kedalam tangki dan
dipanaskan dengan menggunakan
gas buang hasil pembakaran dalam
furnance.
Dissolver

ALAT PROSES & INSTRUMENTASI 29


ALAT PENGOLAHAN BAHAN
BAKU

 Autoklaf
Autoklaf digunakan sebagai alternatif lain untuk
memasak cullet menjadi waterglass selain dengan
menggunakan dissolver. Pada autoklaf terdapat
sebuah valve yang dapat digunakan untuk
mengeluarkan larutan waterglass dan memeriksa
apakah grade Be larutan sudah sesuai yang diinginkan.

ALAT PROSES & INSTRUMENTASI 30


ALAT PENGOLAHAN
BAHAN BAKU
 Tangki filling, Bak penampung, dan
Tangki Storage
• Tangki filling
Tangki filling merupakan tangki yang
digunakan untuk mengisi waterglass
kedalam drum-drum. Di dalam tangki
tersebut, terdapat mixer yang berfungsi
untuk mencampur waterglass dengan
sisa waterglass yang masih terdapat di
tangki. Umumnya, waterglass dengan
oBe 58 langsung diumpankan ke tangki

filling dari dissolver ataupun autoklaf


untuk mempermudah transfer karena
pada suhu yang cukup tinggi,
waterglass masih tidak terlalu kental.

ALAT PROSES & INSTRUMENTASI 31


ALAT PENGOLAHAN BAHAN BAKU

 Tangki filling, Bak penampung, dan


Tangki Storage
• Bak penampung
Bak penampung yang dimiliki oleh PT. Sinar Sakti Kimia
berjumlah 6 bak, dengan kedalaman yang berbeda-beda. Bak 1
dan 2 memiliki kedalaman 3 m dengan Panjang dan lebar 9 m
x 1,6 m. Bak A, B, dan C memiliki kedalaman 2 m dengan
panajang dan lebar 4,92 m x 1.9 m. Bak D memiliki kedalaman
4 meter dengan Panjang dan lebar 4,92 m x 1,9 m. Bak 1 dan 2
dilengkapi dengan mixer untuk mencampurkan waterglass
dengan air agar dihasilkan oBe yang diinginkan. Bak A,B,C, dan
D hanya dilengkapi dengan popa untuk membantu
pengadukan. Umumnya, 4 bak ini digunakan untuk mencampur
waterglass yang beda oBe produk dan oBe permintaan
ALAT PROSES & INSTRUMENTASI 32
konsumen kecil. Waterglass dalam bak penampung akan
A L AT
P E NG O L A H A N
BA H A N BA KU

 Tangki filling, Bak penampung,


dan Tangki Storage

• Tangki Storage
Terdapat 7 buah tangka
storage yang dimiliki PT.
Sinar Sakti Kimia untuk
menyimpan waterglass
dengan oBe yang berbeda-
beda. Tangki ini juga dapat
digunakan untuk pengisian
mobil tangki untuk
dikirimkan ke konsumen .

ALAT PROSES & INSTRUMENTASI 33


ALAT PENGOLAHAN BAHAN BAKU

 Pompa
Pompa waterglass yang digunakan oleh PT. Sinar Sakti Kimia
berfungsi untuk mencampurkan waterglass dalam bak
penampung saat penyesuaian oBe, yaitu pada bak A, B, C, dan D.
Pompa waterglass yang digunakan merupakan pompa gear
pump. Pada pengoperasiannya, digunakan berupa air untuk
menjaga suhu pompa.

ALAT PROSES & INSTRUMENTASI 34


ALAT PENGOLAHAN BAHAN BAKU

 Mixer
Pada tangka filling juga terdapat
mixer untuk mencampur produk
waterglass yang akan dimasukkan
ke dalam drum.

ALAT PROSES & INSTRUMENTASI 35


QUALITY CONTROL

36
QUALITY CONTROL

 HI 3812 hardness test kit


Alat ini digunakan untuk
menganalisa kesadahan air
yang dihasilkan dari
keluaran softener. Di dalam
alat ini terdapat beberapa
larutan yang akan
dicampurkan ke dalam
sample untuk pengujian.
Larutan tersebut adalah
larutan buffer, indicator
calmagite, dan larutan 37
EDTA.
QUALITY CONTROL

 Baume Meter
Alat ini digunakan untuk mengukur
oBe dari hasil poduksi waterglass
untuk memastikan apakah grade
yang dihasilkan sudah sesuai dengan
yang diinginkan.

38
UTILITAS DAN PENGOLAHAN
LIMBAH

39
SISTEM UTILITAS

PENYEDIAA
N

BAHAN BAKAR AIR UDARA TEKAN LISTRIK

40
SISTEM UTILITAS

 Penyediaan Bahan
Bakar
Bahan bakar yang banyak di gunakan di PT Sinar Sakti Liquefied Petroleum Gas (LPG)
Kimia adalah Oli Bekas. Saat supply oli bekas, dilakukan di gunakan pada burner yang
analisis kadar air, titik nyala dan berat jenis agar oli yang
digunakan sesuai dengan ketentuan. Pengujian analisis
terletak pada keluaran
kadar air menggunakan prinsip gravimetri dan pengujian furnance. Tempat lelehan
titik nyala dilakukan bersama pengujiaannya. kaca dari furnance menuju
Selain oli bekas, bahan bakar PT. Sinar Sakti Kimia yang lain
conveyor. Burner akan
adalah Kayu Bakar dan gas LPG. Kayu Bakar merupakan menyemburkan api pada jalur
bahan bakar biomassa yang di gunakan untuk proses keluaran lelehan sehingga
tumpukan rapi di dekat boiler. Kayu Bakar juga di lelehan cukup encer untuk
manfaatkan sebagai bahan bakar untuk proses pemasakan mengalir keluar dengan
cullet di dissolver saat furnance sedang tidak menyala. Kayu lancar.
bakar yang sudah terbakar habis akan menjadi abu yang
dapat di manfaatkan sebagai pupuk. 41
SISTEM UTILITAS

 Penyediaan Air
Air yang digunakan sebagai proses dalam PT Sinar Sakti Kimia berasal dari sumur
yang memiliki kedalaman 40m. sumur yang di gunakan sekarang hanya satu,
namun sebenarnya terdapat 5 sumur, 2 sumur dengan kedalaman 40m dan 3
sumur dengan kedalaman 12 m. Sumur dengan kedalaman 12m tidak di gunakan
lagi karena kering. Sedangkan sumur 40m lainnya belum di operasikan karena
system pengolahan air yang baru masih belum selesai di bangun.

42
SISTEM UTILITAS

 Penyediaan Udara
Tekan
Udara tekan pada PT. Sinar Sakti Kimia digunakan untuk menyalakan burner. Proses
penyediaan udara tekan di lakukan menggunakan kompressor. Saat ini perusahaan
memiliki 2 compressor yaitu 11 bar dan 2 kompresor 8 bar. Namun saat ini yang di
gunakan hanyalah 11 bar. Selain itu, terdapat juga 2 kompresor baru yang akan di
operasikan untuk furnace baru.

43
SISTEM UTILITAS

 Penyediaan Listrik

PT. Sinar Sakti Kimia mendapatkan energi listrik dari PLN,


Penyediaan listrik di bantu dengan menggunakan travo. Saat
listrik PLN mati, perusahaan memafaatkan generator listrik dari
diesel sebagai sumber listrik cadangan yang memiliki kapasitas
500 kVA.

44
PENGOLAHAN LIMBAH

LIMBAH

B3
Padat Cair Gas (Bahan Berbahaya dan
Beracun)

45
PENGOLAHAN LIMBAH

 Limbah
Padat Limbah pada yang di hasilkan berupa :
1. Hasil pembakaran yang tidak sempurna
dari silika. Yang menyebabkan pasir silika
tidak meleleh dengan baik dan mengeras.
Nama lain dari limbah ini adalah blotong.
Biasanya limbah ini di gunakan lagi sebagai
bahan campuran semen dalam pembuatan
pondasi.
2. Hasil sisa potongan batu yang di gunakan
untuk pembangunan furnance yang baru
dan hasil pembersihan regenerator. Dan
biasanya di minta oleh pada pekerja untuk
di gunakan lagi. Namun jika masih tersisa
di buang ke TPS.
46
PENGOLAHAN LIMBAH

 Limbah
Cair Limbah cari dihasilkan dari
kegiatan kantor dan proses
backwash pada pengolahan air.
Limbah tersebut langsung di
buang ke lingkungan mengikuti
alur pembuangan umum
karena tidak berbahaya.
Namun perusahaan melakukan
pengecekan pada limbah
tersebut yang di lakukan oleh
Dinas Lingkungan Hidup.

47
PENGOLAHAN LIMBAH

 Limbah Gas
Limbah gas yang di hasilkan berasal dari pembakaran Furnance,
boiler dan rotary dryer. Gas akan di buang melalui cerobong. Gas
buang tidak di olah dengan perlakuan lainnya karena selama ini
hasil pengujian oleh Dinas Lingkungan menyatakan limbah gas
yang di hasilkan masih aman. Namun setiap 6bulan sekali
perusahaan meminta Dinas Lingkungan Hidup untuk pengecekan
terhadap gas buang.

48
PENGOLAHAN LIMBAH

 Limbah B3
 Limbah B3 yang di hasilkan berasal dari oli bekas. Limbah B3 ini berupa sludge
oil dan kain majun yang terkontaminasi oli. Struge oil di hasilkan dari endapan
oli bekas yang di saring secara manual.
 Kain majun adalah sarung tangan yang di gunakan oleh pekerja. Setiap
penggantian sarung tangan ke sarung tangan yang baru. Sarung tangan bekas
akan di pisahkan dan dikumpulkan.
 Perusahaan tidak mengolah limbah B3-nya, namun di tampung dan berikan
kepada PT. Prasadha Pamunah Limbah Industri dengan bantuan Bank Sampah
Indonesia sebagai transporter. Pelaporan limbah B3 yang di hasilkan ke
Kementrian Lingkungan Hidup dan secara online melalui website resmi, SIRAJA

49
KESIMPULAN

50
 Water Glass merupakan nama umum untuk bahan
kimia dengan nama sodium silicate, lebih dikenal
dengan nama Water Glass bahan ini memiliki ciri-ciri
secara fisik yaitu cairan kental bening dan larut dalam
air dalam berbagai jumlah. Contohnya :
penggunaan waterglass dalam industri tekstil, yaitu :
1. sebagai bahan pengikat untuk zat-zat pewarna
KESIMPUL AN reaktif serta penguat warna batik pada proses fiksasi.
2. sebagai stabilisator dalam proses pengelantangan
(bleaching) kain dengan hydrogen peroksida.
 PT. Sinar Sakti Kimia menyediakan berbagai waterglass
dalam berbagai grade yang diukur dalam satuan Be,
mulai dari 40 yang paling cair sampai dengan 58 yang
paling kental.

51
TERIMA KASIH

52
ANY QUESTION ?

53

Anda mungkin juga menyukai