Pertemuan 6 dan 7
Pendahuluan
Model program linier yang mempunyai bentuk khusus yang umum digunakan dalam masalah pengoptimalan suatu pendistribusian, antara lain adalah:
Model Transportasi
Membahas masalah pendistribusian suatu
komoditas atau produk dari sejumlah sumber (supply) kepada sejumlah tujuan (destination, demand), dengan tujuan meminimumkan biaya yang akan terjadi
tertentu. Kuantitas komoditas atau barang yang didistribusikan dari setiap sumber dan yang diminta oleh setiap tujuan, besarnya tertentu. Komoditas yang dikirim atau diangkut dari suatu sumber ke suatu tujuan, besarnya sesuai dengan permintaan dan atau kapasitas sumber. Biaya yang dibutuhkan untuk memindahkan suatu komoditas dari suatu sumber ke suatu tujuan, besarnya tertentu.
kapasitas ai dengan i = 1,2,3,....,m Masing-masing tujuan membutuhkan komoditas bj dengan j = 1,2,3,....,n Jumlah unit yang dikirim oleh sumber ke-i kepada tujuan ke-j adalah sebanyak Xij dengan i = 1,2,3,....,m dan j = 1,2,3,....,n Biaya pengiriman per unit dari sumber ke-i kepada tujuan ke-j adalah sebanyak Cij dengan i = 1,2,3,....,m dan j = 1,2,3,....,n
X
i 1 j `
ij
.C ij
X
j 1
ij
ai
, i 1,2,3....., m
X
i 1
ij
bj
, j 1,2,3....., n
ai bj
i 1 j 1
Hal ini diperlukan karena dalam persoalan transportasi akan diperoleh solusi feasible, jika terpenuhi jumlah total supply (sumber) sama dengan jumlah total demand (tujuan).
transportasi tersebut disebut sebagai model yang tidak seimbang. Untuk menyelesaikan model transportasi dengan cara memasukkan variabel artificial, dimana bila jumlah demand melebihi supply, maka dibuat suatu sumber dummy yang akan mensupply kekurangan tersebut. Sebaliknya, bila jumlah supply melebihi demand, maka dibuat suatu tujuan dummy yang akan menyerap kelebihan tersebut. Biaya per unit untuk sumber dummy ke seluruh tujuan adalah nol, karena pada kenyataannya dari sumber dummy tidak terjadi pengiriman ke seluruh tujuan. Demikian juga untuk biaya per unit dari semua sumber ke tujuan dummy adalah nol.
Metode Pemecahan :
Menentukan solusi feasible awal
Metode yang dapat digunakan antara lain, yaitu : Metode pojok kiri atas (Northwest Corner), Metode biaya terkecil (Least Cost), Metode pendekatan Vogels (Vogels Approximation Method atau VAM). Menentukan solusi feasible optimal Terdapat 2 metode yang biasa digunakan, yaitu : Metode Stepping Stone, Metode distribusi yang dimodifikasi (MODI = Modification Distribution).
atas, disesuaikan dengan batasan penawaran dan permintaan. 2. Alokasi sebanyak mungkin ke sel feasible berikutnya yang berdekatan. 3. Ulangi langkah 2 sampai semua kebutuhan telah dipenuhi.
dengan biaya transportasi minimum, dan sesuaikan dengan batasan penawaran dan permintaan. 2. Alokasikan sebanyak mungkin ke sel feasible yang mempunyai biaya minimum berikutnya. 3. Ulangi langkah 2 sampai semua kebutuhan telah dipenuhi.
kolom dengan cara mengurangkan biaya sel terendah pada baris atau kolom terhadap biaya sel terendah berikutnya pada baris atau kolom yang sama. 2. Pilih baris atau kolom dengan biaya penalti tertinggi. 3. Alokasi sebanyak mungkin ke sel feasible dengan biaya transportasi terendah pada baris atau kolom dengan biaya penalti tertinggi. 4. Ulangi langkah 1, 2, dan 3 sampai semua kebutuhan telah terpenuhi.
lintasan stepping stone dan perubahan biaya untuk setiap sel yang kosong dalam tabel. 2. Alokasikan sebanyak mungkin ke sel kosong yang menghasilkan penurunan biaya terbesar. 3. Ulangi langkah 1 dan 2 sampai semua sel kosong memiliki perubahan biaya positif yang mengindikasikan tercapainya solusi optimal.
dengan menerapkan rumus cij = ui + vj pada tiap sel yang terisi atau sel basis ( sel yang telah memiliki alokasi). Nilai ui dan vj dihitung dari selisih antara sel yang mempunyai biaya terkecil dengan biaya terkecil berikutnya pada tiaptiap baris dan kolom. Hitung perubahan biaya kij untuk setiap sel kosong dengan menggunakan rumus kij = cij ui vj Alokasikan sebanyak mungkin ke sel kosong yang menghasilkan penurunan biaya terbesar (kij yang paling negatif). Alokasikan sesuai lintasan stepping stone untuk sel yang terpilih. Ulangi langkah 2 sampai 4 sampai semua nilai kij positif atau nol.
transportasi tidak seimbang adalah dengan menambahkan kolom / baris dummy Penambahan kolom / baris dummy tidak akan mempengaruhi solusi awal maupun solusi optimal pada metode transportasi.
sama seperti sel yang lainnya. Sehingga penyelesaiannya juga sama dengan tahap-tahap yang dilakukan pada model transportasi seimbang. Khusus untuk penyelesaian awal dengan metode biaya sel minimum, maka akan terdapat sel-sel yang masing-masing mempunyai nilai biaya nol. Dalam hal ini (atau kapan saja terdapat sel-sel yang bernilai seri/sama), maka salah satu sel dapat diilih secara acak.
Degenerasi
Merupakan kondisi dimana jumlah kolom
terisi (sel dengan alokasi) tidak sesuai dengan rumus m + n -1 Kesulitan akan muncul pada saat dilakukan evaluasi untuk menentukan solusi optimal dengan menggunakan metode Stepping Stone maupun MODI, karena tidak akan bekerja dengan baik.
kosong artifisial dengan alokasi sebesar 0, yang diperlakukan seolah-olah sebagai sebuah sel yang berisi alokasi. Penentuan sel artifisial nol ini dipilih secara acak, karena tidak terdapat aturan untuk mengalokasikan sel artifisial. Yang penting diperhatikan adalah pemilihan sel artifisial nol tersebut harus menjamin terbentuknya suatu lintasan tertutup stepping stone. Setelah penentuan sel artifisial nol ini, langkah selanjutnya untuk menyelesaikan model transportasi sama dengan langkah-langkah yang telah dijelaskan sebelumnya.
Contoh :
Butiran gandum dipanen dan disimpan di tiga gudang penyimpanan 1, 2, dan 3. Kemudian butirbutir gandum tersebut dikirim ke penggilingan yang berlokasi di daerah lain yaitu A, B, dan C. Setiap bulannya, jumlah butiran gandum yang tersedia di masing- gudang penyimpanan 1, 2, dan 3 adalah 150 ton, 175 ton, dan 275 ton. Sedangkan jumlah butiran yang diminta per bulan oleh penggilingan A, B, dan C berturut-turt adalah 200 ton, 100 ton, dan 300 ton.
Biaya pengiriman satu ton masing gandum dari gudang penyimpanan ke penggilingan berbeda-beda menurut jarak dan sistem transportasi yang digunakan. Biaya-biaya tersebut dituliskan dalam tabel berikut :
Gudang (Sumber) Penggilingan (Tujuan) A B C
1
2 3
6
7 4
8
11 5
10
11 12
Permasalahannya adalah berapa banyak ton gandum yang harus dikirim dari gudang penyimpanan ke tiap penggilingan setiap bulannya agar total biaya transportasi minimum
Model Penugasan
Sebagai gambaran model penugasan adalah
menyangkut penempatan para pekerja pada bidang yang tersedia agar biaya yang ditanggung dapat diminimumkan. Misal pekerja dianggap sebagai sumber dan pekerjaan dianggap sebagai tujuan, maka pada model penugasan jumlah pasokan pada setiap sumber dan jumlah permintaan pada setiap tujuan adalah satu. Hal ini berarti setiap pekerja hanya menangani satu pekerjaan, atau sebaliknya satu pekerjaan hanya ditangani oleh satu pekerja
C
i 1 j 1
ij
ij
X ij
Fungsi Batasan :
X
j 1
= 1, = 1,
i = 1, 2, ......, m j = 1, 2, ......., n
X
i 1
ij
Xij = 0 atau 1 Catatan : Xij = 0, bila pekerjaan ke-i tidak ditugaskan pada mesin ke-j. Xij = 1, bila pekerjaan ke-i ditugaskan pada mesin ke-j.
4.
5.
Lakukan pengurangan baris dengan cara mengurangkan nilai terendah pada suatu baris dari semua nilai pada baris tersebut. Lakukan pengurangan kolom dengan cara mengurangkan nilai terendah pada suatu kolom dari semua nilai pada kolom tersebut. Tarik sejumlah garis horizontal dan vertikal yang diperlukan untuk mencoret semua angka nol pada tabel biaya oportunity yang lengkap. Jika diperlukan garis lebih sedikit dari m (dimana m = jumlah baris atau kolom), maka semua nilai lain yang tercoret dikurangkan dengan nilai terendah dari nilai-nilai yang tidak tercoret tersebut. Kemudian nilai terendah tersebut ditambahkan pada sel-sel dimana dua garis berpotongan, sedangkan nilai yang lain tetap. Ulangi langkah 3. Jika diperlukan garis sebanyak m, maka solusi optimal tercapai. Sehingga dapat dilakukan analisis m penugasan yang unik. Jika masih diperlukan garis lebih sedikit dari m, maka ulangi langkah 4.
B
C
15
22
20
19
24
17