Teori antrian diciptakan pada tahun 1909 oleh ahli matematika dan insinyur berkebangsaan Denmark yang bernama
Agner Krarup Erlang. Suatu antrian adalah suatu garis tunggu dari nasabah (satuan) yang memerlukan layanan dari
satu atau lebih pelayanan (fasilitas layanan). Studi matematikal dari kejadian atau gejala garis tunggu ini disebut teori
antrian. Kejadian garis tunggu timbul disebabkan oleh kebutuhan akan layanan melebihi kemampuan (kapasitas)
pelayanan atau fasilitas layanan, sehingga nasabah yang tiba tidak bisa segera mendapat layanan disebabkan
kesibukan pelayanan. Teori antrian berkenaan dengan seluruh aspek dari situasi dimana pelanggan (baik orang
maupun barang) harus antri untuk mendapatkan suatu pelayanan
Proses Antrian
Faktor yang berpengaruh terhadap suatu sistem antrian ada enam komponen dasar yang harus diperhatikan (Kakiay,
2004), agar penyedia fasilitas pelayanan dapat melayani para pelanggan yang berdatangan, yaitu:
4. Disiplin Pelayanan
6. Sumber Pemanggilan
Pola Kedatangan
Contoh : Kedatangan digambarkan dalam jumlah satu waktu, dan bila kedatangan terjadi secara acak, informasi yang penting adalah
Probabilitas n kedatangan dalam periode waktu tertentu, dimana n = 0,1,2,.
Jika kedatangan diasumsikan terjadi dengan kecepatan rata-rata yang konstan dan bebas satu sama lain disebut distribusi
probabilitas Poisson
1. Rata-rata jumlah kedatangan setiap interval bisa diestimasi dari data sebelumnya
2. Bila interval waktu diperkecil misalnya dari 10 menit menjadi 5 menit, maka pernyataan ini benar
- probabilita bahwa seorang pasien datang merupakan angka yang sangat kecil dan konstan untuk setiap interval.
- probabilita bahwa 2 atau lebih pasien akan datang dalam waktu interval sangat kecil sehingga probabilita untuk 2 atau lebih
dikatakan nol (0).
- Jumlah pasien yang yang datang pada interval waktu bersifat independent.
- Jumlah pasien yang datang pada satu interval tidak tergantung pada interval yang lain.
Pola Kedatangan
Pola Pelayanan
1). Satu saluran satu tahap (single channel single phase), artinya
sarana pelayanan memiliki satu pelayan dan pelayanan kepada
pelanggan diselesaikan dalam satu kali proses pelayanan.
Rancangan Waktu Pelayanan
Menurut Thomas J. Kakiay (2004 : 12) aturan pelayanan menurut urutan kedatangan ini dapat didasarkan pada:
4. Priority Service
Ukuran dalam Pelayanan
(Kapasitas Sistem)
Di mana simbol a, b, c, d, edan f ini merupakan unsur-unsur dasar dari model baris antrian. Penjelasan dari simbol-simbol ini adalah
sebagai berikut:
c = Jumlah pelayan.
M = Distribusi laju kedatangan atau keberangkatan dari proses Poisson (distribusi waktu antar kedatangan atau waktu
pelayanan eksponensial).
M/G/1 : FCFS/∞/∞
Artinya waktu antar kedatangan terdistribusi eksponensial, laju pelayanan terdistribusi umum, banyaknya server ada 1
server, disiplin antrian menggunakan FCFS, kapasitas sistem tak terbatas, sumber kedatangan tak terbatas.
Kesimpulan
Sistem antrian terjadi saat permintaan layanan melebihi kapasitas pelayanan yang ada. Ini umum terjadi di aktivitas
komersial dan layanan publik. Model matematika dan teori antrian membantu memahami serta mengelola antrian.
Komponen utama meliputi pola kedatangan pelanggan, sistem pelayanan, dan kondisi pelanggan saat keluar. Distribusi
kedatangan seperti Poisson digunakan untuk pola kedatangan acak.
Struktur antrian bisa tunggal atau multi-channel, dan manajemen biaya seperti biaya menunggu dan pelayanan penting
dalam mengelola antrian. Penting untuk memperhatikan waktu tunggu pelanggan, memberikan informasi jelas, dan
mengurangi waktu tunggu tanpa menaikkan biaya pelayanan. Peningkatan fasilitas pelayanan juga perlu
dipertimbangkan dengan bijak untuk mengelola biaya dengan efektif.
Terimakasih!
Do you have any questions?