Tujuan :
untuk menentukan biaya minimum transportasi
satu komoditi dari berbagai sumber ke berbagai
tujuan. (dapat diaplikasikan dalam bidang
kontrol persediaan, penjadwalan pekerja,
penugasan pekerja)
Data yang diperlukan dalam penggunaan model
transportasi yaitu:
• Tiap-tiap sumber beserta kapasitas atau
penawaran per periode
• Tiap-tiap tujuan beserta permintaan per
periode
• Biaya pengiriman per unit dari masing-
masing sumber ke masing-masing tujuan
Tahap penyelesaian kasus transportasi :
a1 C11, X11 1
b1
A
a2 b2
B 2
a3 m n b3
Cmn, Xmn
Catatan :
ai = jumlah supply pada sumber i
bj = jumlah demand pada tujuan j
Cij = harga satuan transportasi antara
sumber i dan tujuan j
Xij = kuantitas yang ditransportasikan dari i ke j
Kendala :
n
Kendala supply : Xij a1, dengan I = 1,2,3,…,m
j=1
n
Kendala demand : Xij b1, dengan I = 1,2,3,…,n
j=1
m n
Obyektifnya, minimumkan Z = Cij, Xij
i=1 j=1
APLIKASI MODEL TRANSPORTASI
P S
A 7500 11250
B 6000 5250
C 9000 3750
PENYELESAIAN :
SUMBER TUJUAN
1000
A
P 2300
1500
S 1400
1200
C
Total supply = 1000 + 1500 + 1200 = 3700 m3
Total demand = 2300 + 1400 = 3700 m3
Total supply = total demand ( model transportasi
seimbang)
Karena unit cost dalam variable non basik telah negative maka
kondisi tersebut telah optimum.
APLIKASI MODEL TRANSPORTASI
1 2 3 4
A 10 0 20 11
B 12 7 9 20
C 0 14 16 18
Solusi Awal
U1 + V1 = 10 Jika U1 = 0, maka V1 = 10
U1 + V2 = 0 maka V2 = 0
U2 + V2 = 7 maka U2 = 7
U2 + V3 = 9
maka V3 = 2
U2 + V4 = 20
U3 + V4 = 18 maka V4 = 13
maka U3 = 5
Unit cost (bagian non basik) :
• C13 -> U1 +V3 – C13 = 0+ 2 – 20 = -18
• C14 -> U1 + V4 – C14 = 0 +13 – 11 = 2
• C21 -> U2 + V1 – C21 = 7 + 10 – 12 = 5
• C31 -> U3 + V1 – C31 = 5 + 10 – 0 = 15
• C32 -> U3 + V2 – C32 = 5 + 0 – 14 = -9
• C33 -> U3 + V3 – C33 = 5 + 2 – 16 =-9
C31 mempunyai nilai yang positif terbesar, maka X31
akan menjadi variabel basik.
Karena X31 akan berubah dari variabel non basik
menjadi variabel basik, maka dalam solusi tersebut
harus ada yag dikeluarkan dari variabel basik menjadi
non basik, hal ini untuk menjaga keseimbangan antara
supply dan demand sehingga model tetap seimbang.
Untuk menentukan variabel yang akan keluar dapat
digunakan loop (loop construction). Loop dimulai dari
variabel yang akan keluar dan berakhir pada variabel
tersebut.
Pembentukan poligon tertutup dimulai dari X31, X11, X12, X22, X24, X34,
X31, kemudian dilanjutkan dengan memberikan tanda (+) pada X31, (-)
pada X11, (+) pada X12, (-) pada X22, (+) pada X24, (-) pada X34, (+) pada
X31. Untuk menentukan variabel yang akan berubah dari variabel basik
menjadi non basik adalah variabel yang bertanda (-), dimulai dari negatif
terkecil
• Variabel yang akan keluar dari basik adalah X11 dengan tanda (-)5, X22
dengan tanda (-) 5, X34 dengan tanda (-) 5, karena tiga variabel punya nilai
sama maka dapat dipilih salah satu, misal X34
Proses selanjutnya adalah menjumlahkan secara aljabar pada variabel
yang dilewati oleh poligon tertutup.
X31 + 5 = 5, X11 – 5 = 0, X12 +5 = 15, X22 – 5 = 0, X24 +5 =10, X34
berubah menjadi non-basik.
U1 + V1 = 10 Jika U1 = 0, maka V1 = 10
U1 + V2 = 0 maka V2 = 0
U2 + V2 = 7 maka U2 = 7
U2 + V3 = 9
maka V3 = 2
U2 + V4 = 20
U3 + V1 = 0 maka V4 = 13
maka U3 = -10
Unit cost (bagian non basik) :
• C13 -> U1 +V3 – C13 = 0+ 2 – 20 = -18
• C14 -> U1 + V4 – C14 = 0 +13 – 11 = 2
• C21 -> U2 + V1 – C21 = 7 + 10 – 12 = 5
• C32 ->U3 + V2 – C32 = -10 + 0 – 14 = -27
• C33 -> U3 + V3 – C33 = -10 + 2 – 16 = -26
• C34 -> U3 + V4 – C34 = -10 + 13 – 18 = -15
Hasil iterasi tahap 3
• Variabel yang akan keluar dari basik adalah : X11, X22, kedua variabel tersebut
mempunyai nilai negatif yang sama besar yaitu – 0, jadi bisa dipilih salah satu yang
akan keluar, misal X11.
Hasil iterasi tahap 4
U1 + V2 = 0 Jika U1 = 0, maka V2 = 0
U2 + V1 = 12 maka U2 = 7
U2 + V2 = 7 maka V1 = 5
U2 + V3 = 9
maka V3 = 2
U2 + V4 = 20
U3 + V1 = 0 maka V4 = 13
maka U3 = 0
Unit cost (bagian non basik) :
• C11 = U1 +V1 – C11 = 0+ 5 – 10 = -5
• C13 = U1 +V3 – C13 = 0 +2 – 20 = -18
• C14 = U1 + V4 – C14 = 0 +13 – 11 = 2
•C32 = U3 + V2 – C32 = 0 + 0 – 14 = -14
• C33 = U3 + V3 – C33 = 0 + 2 – 16 = -14
• C34 = U3 + V4 – C34 = 0 + 13 – 18 = -15
Hasil iterasi tahap 5
• Variabel yang akan keluar dari basik adalah : X12, X24, kedua variabel tersebut
mempunyai nilai negatif – 15 dan -10, dipilih variabel yang mempunyai negatif terkecil
yaitu X24.
Hasil iterasi tahap 6
U1 + V2 = 0 Jika U1 = 0, maka V2 = 0
U1 + V4 = 11 maka V4 = 11
U2 + V1 = 12 maka U2 = 7
U2 + V2 = 7
maka V1 = 5
U2 + V3 = 9
U3 + V1 = 0 maka V3 = 2
maka U3 = -5
Unit cost (bagian non basik) :
• C11 -> U1 +V1 – C11 = 0+ 5 – 10 = -5
• C13 -> U1 +V3 – C13 = 0 +2 – 20 = -18
• C24 -> U2 + V4 – C24 = 7 +11 – 20 = -2
•C32 -> U3 + V2 – C32 = -5 + 0 – 14 = -19
• C33 -> U3 + V3 – C33 = -5 + 2 – 16 = -19
• C34 -> U3 + V4 – C34 = -5 + 11 – 18 = -12
Variabel non basik telah bernilai negatif sehingga kondisi tersebut adalah optimum
MODEL PENUGASAN
(ASSIGNMENT MODEL)
Model penugasan diaplikasikan dalam kondisi :
1 2 3
A 5 7 9
B 14 10 12
C 15 13 16
1 2 3 Solusi Sementara
A 0 2 4 Pekerjaan A oleh mesin 1
B 4 0 2
C 2 0 3
P=2
• Tahap 3
1 2 3 Solusi Akhir
1 2 3 4
A 1 4 6 3
B 9 7 10 9
C 4 5 11 7
D 8 7 8 5
• Tahap 2
1 2 3 4 Solusi Sementara
A 0 3 5 2 Pekerjaan A oleh mesin 1
B 2 0 3 2 Pekerjaan B oleh mesin 2
C 0 1 7 3
D 3 2 3 0 Pekerjaan D oleh mesin 4
P=3
• Tahap 3
1 2 3 4 Solusi Sementara
A 0 3 2 2 Pekerjaan A oleh mesin 1
B 2 0 0 2
C 0 1 4 3 Pekerjaan C oleh mesin 1
D 3 2 0 0
• Tahap 4
1 2 3 4 Solusi Akhir
A 0 2 1 1 Pekerjaan A oleh mesin 1
B 2 0 0 2 Pekerjaan B oleh mesin 3
C 0 0 3 2 Pekerjaan C oleh mesin 2
D 3 2 0 0 Pekerjaan D oleh mesin 4
Kesimpulan
Pekerjaan A dikerjakan dengan mesin 1, dengan biaya 1
Pekerjaan B dikerjakan dengan mesin 3, dengan biaya 10
Pekerjaan C dikerjakan dengan mesin 2, dengan biaya 5
Pekerjaan D dikerjakan dengan mesin 4, dengan biaya 5
Total biaya terendah = 1 + 10 + 5 + 5 = 21 unit biaya