Anda di halaman 1dari 7

2.

Metode MODI (Modified Distribution) / Faktor Pengali (Multiplier)


Metode MODI disebut juga metode Faktor Pengali atau Multiplier. Cara iterasinya sama seperti Metode Batu Loncatan. Perbedaan utama terjadi pada cara pengevaluasian variabel non basis, atau penentuan penurunan ongkos transport per unit untuk tiap variabel. Cara ini dikembangkan berdasarkan teori dualitas. Untuk setiap baris ke-i dari tabel transportasi dikenal suatu bilangan baris (multiplier ui ) dan untuk setiap kolom ke-j disebut bilangan kolom (multiplier vj ) sehingga untuk tiap variabel basis Xij diperoleh persamaan : ui + vj = Cij (i) Cara pengisiannya ditentukan terlebih dahulu salah satu ui atau vj secara sembarang misalnya u1 = 0, dengan demikian dengan menggunakan persamaan (i) dapat diperoleh nilai ui dan vj yang lain. Setelah ui dan vj terisi semua maka untuk semua variabel non basis dapat dihitung : Zij -Cij = ui + vj - Cij (ii) Zij -Cij 0 (semua negatif atau nol).

Akan diperoleh tabel optimal jika semua

Jika tabel belum optimal cara menentukan variabel yang masuk menjadi basis (Entering Variable) dan variabel yang keluar basis (Leaving Variable) caranya sama seperti Metode Batu Loncatan.

Contoh Soal:
Diketahui table Transportasi sebagai berikut: T1 A1 A2 A3 bj Tentukan : 50 X11 200 X21 100 X31 150 X32 210 X22 200 X33 90 X12 300 X23 300 T2 100 X13 200 T3 100 ai 120 170 160 450

a). Ongkos Awal dengan Metode Ongkos Kolom Terkecil ! b). Jawab Optimal dengan Metode MODI !

C:\Documents and Settings\Pak Yusup\My Documents\BackUp FD\Materi TRO\Modul Kuliah TRO\PERTEMUAN 11.doc

Hal. 1 dari 7

Jawab:
a). Ongkos Awal dengan Metode Ongkos Kolom Terkecil : T1 A1 A2 A3 bj 50 T2 100 x 200 x 100 300 x 200 T3 100 ai 120 170 160 450

120

80
200

90
300 x 90

30
150

130
210

Zawal = 50.120 + 300.80 + 200.90 + 100.30 + 200.130 = 77.000 b). Jawab Optimal dengan Metode MODI : 1). Evaluasi dari variable basis dengan memisalkan salah satu nilai dari ui atau vj dengan sebarang bilangan bulat tertentu, misalkan : u1 = 0 (tidak harus u1 yang dimisalkan dan tidak harus nol bilangannya), sehingga dapat dihitung: C11 = u1 + v1 C31 = u3 + v1 C32 = u3 + v2 C22 = u2 + v2 C23 = u2 + v3 T1 A1 A2 A3 bj vj 50 50 = 0 + v1 100 = u3 + 50 200 = 50 + v2 300 = u2 + 150 200 = 150 + v3 T2 100 x 200 x 100 300 x 200 v1 = 50. u3 = 50. v2 = 150. u2 = 150. v3 = 50. T3 100 ai 120 170 160 450 ui u1 = 0 u2 = 150 u3 = 50

120

80
200

90
300 x 90 v3 = 50

30
150 v1 = 50

130
210 v2 = 150

2). Evaluasi dari variable non basis dengan menghitung nilai dari Zij Cij = ui + vj - Cij , sehingga diperoleh: Z12 C12 = u1 + v2 - C12 = 0 + 150 100 = 50
C:\Documents and Settings\Pak Yusup\My Documents\BackUp FD\Materi TRO\Modul Kuliah TRO\PERTEMUAN 11.doc Hal. 2 dari 7

Z13 C13 = u1 + v3 - C13 = 0 + 50 100 = 50 Z21 C21 = u2 + v1 - C21 = 150 + 50 200 = 0 Z33 C33 = u3 + v3 - C33 = 50 + 50 300 = 200 3). Karena masih ada nilai dari ZijCij yang positif (ZijCij > 0) maka table belum Optimal. 4). Menentukan Variabel yang masuk menjadi basis dengan memilih nilai Max { ZijCij } = 50 yaitu nilai dari Z12C12, maka X12 masuk menjadi basis. 5). Menentukan Variabel yang keluar dari basis dengan cara : *) Buat loop yang melalui variable yang baru masuk menjadi basis (X12) : X11 X31 + X32 X12 *) Variabel yang keluar basis adalah : Min {X11 , X32} = Min {120, 130} = 120, yang merupakan nilai dari X11, maka X11 keluar basis. *). Penyesuaian nilai variable dalam basis: X11 = Keluar Basis X32 = 130 120 = 10 X31 = 30 + 120 = 150 X12 = 120 (masuk jadi basis).

Sehingga tabelnya berubah seperti berikut ini: T1 A1 A2 A3 bj vj 50 T2 100 T3 100 x 300 200 ai 120 170 160 450 ui u1 = 0 u2 = 200 u3 = 100

x
200 x 100

120 80
200

90
300 x 210 90 v3 = 0

150
150 v1 = 0

10
v2 = 100

Dengan memisalkan : u1 = 0, maka : C12 = u1 + v2 C22 = u2 + v2 C23 = u2 + v3 C32 = u3 + v2 C31 = u3 + v1 100 = 0 + v2 300 = u2 + 100 200 = 200 + v3 200 = u3 + 100 100 = 100 + v1 v2 = 100. u2 = 200. v3 = 0. u3 = 100. v1 = 0. (seperti terlihat pada table di atas).

Total Ongkosnya adalah : Z1 = 100.120 + 300.80 + 200.90 + 100.150 + 200.10 = 71.000 atau Z1 = Zawal (50 x 120) = 77.000 6.000 = 71.000.
C:\Documents and Settings\Pak Yusup\My Documents\BackUp FD\Materi TRO\Modul Kuliah TRO\PERTEMUAN 11.doc Hal. 3 dari 7

3). Evaluasi dari variable non basis dengan menghitung nilai dari Zij Cij = ui + vj - Cij , sehingga diperoleh: Z11 C11 = u1 + v1 - C11 = 0 + 0 50 = 50 Z13 C13 = u1 + v3 - C13 = 0 + 0 100 = 100 Z21 C21 = u2 + v1 - C21 = 200 + 0 200 = 0 Z33 C33 = u3 + v3 - C33 = 100 + 0 300 = 200 4). Karena semua nilai dari ZijCij 0 maka table sudah Optimal (minimum) dengan total ongkos minimum 71.000. Soal di atas jika diselesaikan dengan LINDO diperoleh hasil sebagai berikut: MIN 50 X11 + 100 X12 + 100 X13 + 200 X21 + 300 X22 + 200 X23 + 100 X31 + 200 X32 + 300 X33 SUBJECT TO 2) X11 + X12 + X13 = 120 3) X21 + X22 + X23 = 170 4) X31 + X32 + X33 = 160 5) X11 + X21 + X31 = 150 6) X12 + X22 + X32 = 210 7) X13 + X23 + X33 = 90 END 7

LP OPTIMUM FOUND AT STEP

OBJECTIVE FUNCTION VALUE 1) VARIABLE X11 X12 X13 X21 X22 X23 X31 X32 X33 ROW 2) 3) 4) 5) 6) 7) 71000.00 VALUE 0.000000 120.000000 0.000000 0.000000 80.000000 90.000000 150.000000 10.000000 0.000000 SLACK OR SURPLUS 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 REDUCED COST 50.000000 0.000000 100.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 200.000000 DUAL PRICES 200.000000 0.000000 100.000000 -200.000000 -300.000000 -200.000000

C:\Documents and Settings\Pak Yusup\My Documents\BackUp FD\Materi TRO\Modul Kuliah TRO\PERTEMUAN 11.doc

Hal. 4 dari 7

NO. ITERATIONS=

RANGES IN WHICH THE BASIS IS UNCHANGED: OBJ COEFFICIENT RANGES ALLOWABLE ALLOWABLE INCREASE DECREASE INFINITY 50.000000 50.000000 INFINITY INFINITY 100.000000 INFINITY 0.000000 0.000000 100.000000 100.000000 INFINITY 0.000000 INFINITY 200.000000 0.000000 INFINITY 200.000000 RIGHTHAND SIDE RANGES ALLOWABLE INCREASE 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000

VARIABLE X11 X12 X13 X21 X22 X23 X31 X32 X33

CURRENT COEF 50.000000 100.000000 100.000000 200.000000 300.000000 200.000000 100.000000 200.000000 300.000000

ROW 2 3 4 5 6 7

CURRENT RHS 120.000000 170.000000 160.000000 150.000000 210.000000 90.000000

ALLOWABLE DECREASE 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000 0.000000

Hasil tersebut jika dinyatakan dalam table transportasi adalah sebagai berikut:
T1 A1 A2 A3 bj 50 T2 100 T3 100 200 ai 120 170 160 450

120
200 300

80
100 200

90
300 90

150
150

10
210

Dengan Total Ongkosnya adalah : ZMin = 100.120 + 300.80 + 200.90 + 100.150 + 200.10 = 71.000.

C:\Documents and Settings\Pak Yusup\My Documents\BackUp FD\Materi TRO\Modul Kuliah TRO\PERTEMUAN 11.doc

Hal. 5 dari 7

Masalah Transportasi Tidak Seimbang


Suatu permasalahan transprotasi dikatakan seimbang (balanced transportation sama dengan total
m

model) jika total penawaran (kapasitas sumber) atau total supply permintaan (kapasitas tujuan) atau total demand, dengan kata lain :

ai =
i =1

b
j =1

Dalam persoalan yang sebenarnya, batasan ini tidak selalu dipenuhi, atau dengan kata lain jumlah supply yang tersedia mungkin lebih besar atau lebih kecil dari jumlah yang diminta, jika hal ini terjadi disebut dengan model transprotasi tidak seimbang (unbalanced). Namun setiap persoalan transportasi selalu dapat dibuat menjadi seimbang dengan memasukkan variabel semu (artificial variable). Jika jumlah demand melebihi jumlah supply, maka dibuat suatu sumber dummy yang akan mensupply kekurangan tersebut, yaitu
n m i =1

sebanyak :

b j ai .
j =1 m n i

Sebaliknya, jika jumlah supply melebihi jumlah demand, maka dibuat suatu tujuan dummy yang akan menyerap kelebihan tersebut, yaitu sebanyak

a
i =1

b
j =1

Ongkos transportasi per-unit (Cij) dari sumber dummy keseluruh tujuan adalah nol. Hal ini dapat dipahami karena pada pada kenyataannya dari sumber dummy tidak terjadi pengiriman. Atau dengan kata lain masalah transportasi tidak seimbang dapat diselesaikan jika diubah menjadi bentuk yang seimbang dengan cara menambah daerah sumber atau daerah tujuan semu dimana ongkos transportasi per-unit (Cij) dari daerah sumber atau ke daerah tujuan semu semuanya nol dan kapasitas sumber atau tujuan semu merupakan selisih
m n i

antara

a
i =1

dengan

b
j =1

C:\Documents and Settings\Pak Yusup\My Documents\BackUp FD\Materi TRO\Modul Kuliah TRO\PERTEMUAN 11.doc

Hal. 6 dari 7

Contoh Soal:
Diketahui table Transportasi sebagai berikut: T1 A1 A2 A3 bj 50 200 100 150 T2 100 300 200 200 T3 100 200 300 90 ai 120 170 160

Dari contoh di atas merupakan masalah transportasi tidak seimbang karena total kapasitas
m n

sumber (

ai = 450 ) lebih banyak dari pada total kapasitas tujuan (


i =1

b
j =1

= 440) . Agar dapat

diselesaikan, maka persoalan di atas harus diubah menjadi bentuk yang seimbang dengan cara menambah daerah tujuan semu (Dummy), sehingga akan menghasilkan table yang seimbang sebagai berikut: T1 A1 A2 A3 bj 50 200 100 150 T2 100 300 200 200 90 T3 100 200 300 10 Dummy 0 0 0 ai 120 170 160 450

C:\Documents and Settings\Pak Yusup\My Documents\BackUp FD\Materi TRO\Modul Kuliah TRO\PERTEMUAN 11.doc

Hal. 7 dari 7

Anda mungkin juga menyukai