EKONOMI
TR=200Q
8.000
7.000
6.000
5.000
25 30 35 40 Q
OPTIMISASI EKONOMI TANPA
KENDALA
Optimisasi ekonomi tanpa kendala
manajer perusahaan diasumsikan tidak
akan menghadapi berbagai kendala di
dalam keputusan optimisasi
Hubungan antara nilai total, rata-rata dan
marjinal
Salah satu analisis yang dapat digunakan
untuk perusahaan untuk dapat
memaksimalkan perusahaan adalah
analisis hubungan biaya total, biaya rata-
rata dan biaya marjinal
Biaya total merupakan jumlah total biaya
secara keseluruhan yang dikeluarkan oleh
perusahaan untuk memproduksi suatu
produksi (TC = TFC + TVC)
Hubungan antara nilai total, rata-rata dan
marjinal
Biaya rata-rata merupakan jumlah biaya
yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk
memproduksi satu unit produk
Biaya total (TC)
Average Cost (AC)
Jumlah produk (Q)
Hubungan antara nilai total, rata-rata dan
marjinal
Biaya marjinal (MC) merupakan
tambahan biaya yang dikeluarkan oleh
perusahaan yang dikarenakan adanya
pertambahan produk yang diproduksi
Biaya total (TC)
Marginal Cost (MC)
Jumlah produk (Q)
Contoh
dy du dv
y' u . v.
dx dx dx
Aturan diferensiasi
5. Turunan dari pembagian
Kaidah untuk menyatakan turunan
fungsi pembagian adalah:
Jika Y = u (X) : v (X)
du dv
v u
u
Y' dx 2 dx
v v
(v. u' ) - (u . v' )
Y'
v2
Aturan diferensiasi
6. Turunan dari fungsi berantai
Kaidah untuk menyatakan turunan
fungsi berantai adalah:
Jika Y = f(u) dimana u = g(x), maka
dy dy du
y' v
dx du dx
Menentukan maksimasi dan minimasi
dengan kalkulus
Perusahaan berkepentingan terhadap perhitungan
maksimasi dan minimasi dikarenakan perusahaan
ingin mengetahui jumlah pendapatan maksimal
yang dapat diperoleh perusahaan dan seberapa
besar biaya minimal yang harus dikeluarkan
untuk memproduksi produk perusahaan Laba
maksimum
Untuk memaksimalkan labanya, perusahaan
berusaha untuk memaksimalkan pendapatanya
dan berusaha untuk meminimalkan biaya
produksinya
Contoh
Diketahui: 1. TR = 120Q – 10Q2
2. TC = 200 + 25Q
Hitung: Laba yang optimal (∏)
∏ = TR – TC
= (120Q – 10Q2) – (200 + 25Q)
= 120Q – 10Q2 – 200 – 25Q
= – 10Q2 + 95Q – 200
= – Q2 + 9,5Q – 20
Contoh
∏ = – Q2 + 9,5Q – 20
Y’= – 2Q + 9,5
2Q = 9,5
Q = 4,75
= 5 unit (pembulatan)
∏ = – 10Q2 + 95Q – 200
= – 10 (5)2 + 95 (5) – 200
= – 250 + 475 – 200
= 25
Contoh
Q TR TC Laba
0 0 200 -200
1 110 225 -115
2 200 250 -50
3 270 275 -5
4 320 300 20
5 350 325 25
6 360 350 10
7 350 375 -25
8 320 400 -80
9 270 425 -155
10 200 450 -250
Memaksimumkan fungsi dengan
banyak variabel
Hubungan lebih dari dua variabel dapat dirumuskan
sebagai berikut: ∏ = f(X, Y). Intepretasi dari ∏ =
f(X, Y) adalah laba yang optimal dipengaruhi atau
tergantung oleh variabel X dan variabel Y.
Untuk menentukan dampak marjinal pada variabel
terikat (misalnya laba yang optimal) yang
disebabkan karena adanya perubahan variabel X
dan variabel Y, maka analisis perubahan variabel X
dan variabel Y akan di analisis secara terpisah.
Untuk menghitung dampak marjinal dari perubahan
variabel X dan variabel Y, dapat menggunakan
metode turunan parsial.
Contoh
Diketahui: ∏ = f(X,Y) = 100X – 4X2 – XY
– 5Y2 + 120Y
Hitung: Laba yang optimal (∏)
Turunan parsial variabel X turunan dari ∏ = f(X,Y)
= 100X – 4X2 – XY
π
100 8X Y
X
Turunan parsial variabel Y turunan dari ∏ = f(X,Y)
= XY – 5Y2 + 120Y
π
X 10 Y 120
Y
Contoh
Untuk memaksimumkan fungsi laba, kita
harus membuat setiap turunan parsial sama
dengan nol.
π
100 8X Y 0
X
π
X 1 0 Y 120 0
Y
Contoh
Langkah selanjutnya adalah kalikan persamaan pertama dengan -10
dengan tujuan nilai Y menjadi nol, sehingga perhitungan akan
sebagai berikut:
Fungsi kendala
X + Y = 20
X = 20 – Y
Persamaan optimisasi dengan kendala
∏ = 100X – 4X2 – XY – 5Y2 + 120Y
= 100(20 – Y) – 4(20 – Y)2 – (20 – Y)Y – 5Y2 + 120Y
= 2000 – 100Y – 4(400 – 40Y + Y2) – 20Y + Y2 – 5Y2 + 120Y
= 2000 – 100Y – 1600 + 160Y – 4 Y2 – 20Y + Y2 – 5Y2 + 120Y
= – 4 Y2 + Y2 – 5Y2 – 100Y + 160Y – 20Y + 120Y + 2000 – 1600
= – 8 Y2 + 160 Y + 400
Contoh
Untuk memaksimumkan optimisasi tanpa kendala
di atas, kita harus menurunkan persamaan
tersebut, yaitu:
π
16Y 16 0 0
Y
- 16Y = - 160
Y = 10
Contoh
Langkah selanjutnya adalah mensubsitusikan nilai
Y=10 kedalam persamaan kendala, maka
perhitungan adalah sebagai berikut:
X+Y = 20
X + 10 = 20
X = 20 – 10
X = 10
Contoh
Berdasarkan pada perhitungan di atas, maka dapat
diketahui perusahaan akan memperoleh laba yang optimal
ketika perusahaan menjual produk X sebesar 10 unit dan
menjual produk Y sebesar 10 unit. Laba optimal yang akan
diperoleh perusahaan adalah sebagai berikut:
∏ = 100X – 4X2 – XY – 5Y2 + 120Y
= 100 (10) – 4(10)2 – (10) (10) – 5(10)2 + 120 (10)
= 1000 – 400 – 100 – 500 + 1200
= 1200
Metode yang dapat digunakan
2. Optimisasi terkendala dengan metode
pengali Lagrange
Contoh
Diketahui:
1. ∏ = f(X,Y) = 100X – 4X2 – XY – 5Y2 + 120Y
2. X + Y = 20
Hitung: Laba yang optimal (∏)
Pembahasan
Fungsi kendali, X + Y = 20, maka:
X + Y – 20 = 0
L π
100 8X Y λ 0
X
Dikurangi oleh
L π
X 1 0 Y 120 λ 0
Y
Pembahasan
Maka,
100 – 8X – Y = 0
120 – X – 10 Y = 0 –
20 – 7X + 9 Y = 0
Pembahasan
Langkah berikutya adalah, mengalikan persamaan X + Y – 20
dengan angka 7, sehingga perhitungannya sebagai berikut:
7X + 7 Y – 140 = 0
– 7X + 9 Y – 20 = 0 +
16 Y – 160= 0
16 Y = 160
Y = 10
X + Y – 20 = 0
X + 10 – 20 = 0
X – 10 = 0
X = 10
Pembahasan
Berdasarkan pada perhitungan di atas, maka dapat
diketahui nilai X sebesar 10 dan nilai Y sebesar
10, maka langkah berikutnya adalah mencari nilai
L π
100 8X Y λ 0
X
Pembahasan
100 – 8X – Y + λ = 0
100 – 8 (10) – 10 + λ = 0
100 – 80 – 10 + λ = 0
10 + λ = 0
λ = - 10
- X – 10 Y + 120 + λ = 0
- (10) – 10 (10) + 120 + λ = 0
- 10 – 100 + 120 + λ = 0
10 + λ = 0
λ = - 10
Pembahasan
Berdasarkan pada perhitungan di atas, maka dapat
diketahui perusahaan akan memperoleh laba yang
optimal ketika perusahaan menjual produk X sebesar 10
unit dan menjual produk Y sebesar 10 unit. Laba
optimal yang akan diperoleh perusahaan adalah sebagai
berikut:
∏ = 100X – 4X2 – XY – 5Y2 + 120Y
= 100 (10) – 4(10)2 – (10) (10) – 5(10)2 + 120 (10)
= 1000 – 400 – 100 – 500 + 1200
= 1200