Anda di halaman 1dari 11

2012

Ekonomi Manajerial

Tugas -2
Simulasi Menghitung Optimalisasi Fungsi Perusahaan
Dosen Mata Kuliah
Slamet Hidayat S.E.,M.M

Kelompok:

Andrean Rusdaya 41152010180226


Cici Nopianti 41152010180193
Jhon Demetrius Sihura 41152010180238
Firman Widiansyah 41152010180169
Taufik Alamsyah 41152010180239
2012

A. PENDAHULUAN
Dari sudut pandang ekonomi manajerial, pilihan yang optimal merupakan solusi yang
efisien (berhasil guna) dan efektif (berdaya guna). Alternatif pilihan dapat dikatakan efektif jika
tingkat output produksi mencapai tingkat yang maksimal berdasarkan pada tingkat penggunaan
input yang telah ditetapkan. Pada sisi yang lain, alternatif pilihan dapat dikatakan efisien ketika
tingkat output produksi mencapai tingkat yang maksimal telah mencapai tingkat yang maksimal
dan dengan penggunaan input yang minimal. Berdasarkan pada sudut pandang ekonomi
manajerial, terminologi optimalisasi ekonomi adalah maksimalisasi output dan minimalisasi
input.
Pilihan yang optimal merupakan solusi yang efisien (berhasil guna) dan efektif (berdaya
guna) merupakan hasil akhir dari pengambilan keputusan. Untuk membantu manajer dalam
mengambil keputusan, terdapat beberapa metode kuantitatif untuk membantu dalam proses
menemukan keputusan tindakan yang terbaik.

B. TEKNIK OPTIMISASI EKONOMI


Suatu proses pengambilan keputusan memerlukan suatu teknik yang dapat digunakan
untuk membantu pengambil keputusan untuk menentukan keputusan. Teknik optimasi ekonomi
ini pada umumnya menyederhanakan kompleksitas permasalahan dengan hanya memfokuskan
pada ruang lingkup yang ditentukan dan sifatnya terbatas. Sebagai contoh, permasalahan dalam
penetapan jumlah produknya untuk mencapai total pendapatan perusahaan yang telah ditetapkan
sebelumnya. Untuk proses pengambilan keputusan, maka masalah optimasi ekonomi dapat
diterapkan tiga teknik analisis yaitu: persamaan, tabel dan grafik dengan tujuan untuk
menentukan suatu alternatif yang optimal.
Beberapa teknik dalam optimasi ekonomi dapat dilakukan melalui tiga metode, yaitu:
1. Persamaan fungsi
Persamaan fungsi merupakan persamaan matematis yang menyatakan hubungan antara
dua hal. Beberapa contoh persamaan fungsi yang dibahas dalam ekonomi manajerial, antara
lain:
a) Fungsi permintaan
Persamaan fungsi permintaan dalam dirumuskan sebagai berikut:
1)Q = a – bP
2) Q = 70 – 80P
b) Fungsi penawaran
2012
Persamaan fungsi penawaran dalam dirumuskan sebagai berikut:
1) Q = - a + bP
2) Q = - 20 + 45P
c) Hubungan antara kuantitas (Q) dan total pendapatan (TR) dapat diekspresikan sebagai
berikut:
TR = f (Q)

2. Metode tabel
Metode tabel merupakan salah satu metode yang yang menyatakan hubungan antara dua
hal dengan menggunakan tabel.

3. Metode grafik
Metode grafik merupakan salah satu metode yang yang menyatakan hubungan antara
dua hal dengan menggunakan grafik. Berikut ini akan dijelaskan contoh mengenai
penggunaan metode grafik.

C. OPTIMISASI EKONOMI
Terdapat dua kondisi:
1.Tanpa kendala
2.Terkendala

Optimasi Ekonomi Tanpa Kendala


Manager perusahaan diasumsikan tidak akan menghadapi berbagai kendala di dalam keputusan
optimisasi.
Optimasi Ekonomi Terkendala
Pada umumnya Manager perusahaan akan menghadapi berbagai kendala di dalam keputusan
optimisasi. Beberapa kendala yang dihadapi oleh manajer perusahaan di dalam keputusan
optimisasi, antara lain: a) terbatasnya kapasitas produksi, b) terbatasnya bahan mentah, c)
terbatasnya sumber daya manusia, d) kendala hukum, dan lain-lain.

1. Optimasi Ekonomi Tanpa Kendala

Hubungan Antara Nilai Total, Rata-rata dan Marjinal


Analisis hubungan antara nilai total, rata-rata dan marjinal sangat berguna didalam
menganalis optimisasi ekonomi. Nilai marjinal merupakan perubahan variabel terikat yang
2012
disebabkan karena adanya perubahan perubahan independen sebesar satu unit. Analisis
hubungan ini juga bermamfaat untuk menganalisis: total penerimaan, total biaya dan laba
yang akan diperoleh oleh perusahaan.

Salah satu analisis yang dapat digunakan untuk perusahaan untuk dapat memaksimalkan
perusahaan adalah analisis hubungan biaya total, biaya rata-rata dan biaya marjinal. Berikut ini
penjelasan dari analisis hubungan biaya total, biaya rata-rata dan biaya marjinal.

1. Biaya total (total cost, TC)


Biaya total merupakan jumlah total biaya secara keseluruhan yang dikeluarkan oleh
perusahaan untuk memproduksi suatu produksi. Pada umumnya, biaya total yang dikeluarkan
oleh suatu perusahaan terdiri dari: a) biaya tetap total [total fixed cost], dan b) biaya variabel
total [total variable cost]. Secara matematis, biaya total dapat dirumuskan sebagai berikut:

Biaya Total = Biaya Tetap Total + Biaya Variabel Total


TC = TFC + TVC

Biaya Tetap Total (TFC) Merupakan biaya produksi yang sifatnya tetap (tidak berubah) pada
tingkat produksi berapapun.
Biaya Variabel Total (AVC) Merupakan biaya produksi yang sifatnya berubah-rubah sesuai
dengan jumlah output yang diproduksi oleh perusahaan.

2. Biaya rata-rata (average cost, AC)


Biaya rata-rata merupakan jumlah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk
memproduksi satu unit produk. Secara matematis, biaya rata-rata dapat dirumuskan sebagai
berikut:

Biaya Total(TC )
Average Cost (AC) =
Jumlah Produk(Q)

3. Biaya marjinal (marginal cost, MC)


Biaya marjinal (MC) merupakan tambahan biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan yang
dikarenakan adanya pertambahan produk yang diproduksi. Untuk menentukan Biaya
marjinal (MC), dapat dirumuskan sebagai berikut:

Δ Biaya Total (TC)


Marginal Cost =
Δ Jumlah Produk (Q)
2012

Jumlah Biaya total


produk (TC)
(Q)
0 30
1 150
2 200
3 250
4 300
5 350

Hitung: perbandingan Biaya total, Biaya rata-rata, Biaya marjinal


Pembahasan:

Jumlah Biaya Biaya Biaya


produk total rata-rata marjinal
(Q) (TC) (AC) (MC)
0 30 - -
1 150 150 120
2 200 100 50
3 225 75 25
4 240 60 15
5 250 50 10

Fungsi dan Diferensiasi

Fungsi merupakan bentuk hubungan matematis yang menyatakan hubungan suatu variabel
dengan variabel lain. Komponen-komponen yang membentuk suatu fungsi adalah:
1. Koefisien
2. Konstanta
3. Variabel

Variabel merupakan komponen penting yang membentuk suatu fungsi. Terdapat dua jenis
variabel, yaitu:
a. Variabel bebas(independent variable), merupakan variabel yang tidak dipengaruhi oleh
variabel.
b. Variabel Terikat(Dependent Variable), Merupakan Variabel yang dipengaruhi oleh variabel
lain.

Notasi untuk menyatakan suatu fungsi adalah : Y=f(x)


Berikut merupakan contoh suatu fungsi:
2012
1)Fungsi linear
Y = 86 - 0,67X, atau dapat dinyatakan,
f(x) = 86 - 0,67X
2)Fungsi non linear
 Y = 10 + 5X + X2, atau dapat dinyatakan,
 f(x) = 10 + 5X + X2

Turunan Fungsi

Turunan fungsi merupakan perubahan dari suatu fungsi yakni bagaimana variabel terikat
mengalami perubahan terkait dengan perubahan variabel bebas. Notasi untuk menyatakan suatu
fungsi adalah:

dy
atau Y’ atau f’(x)
dx

Syarat utama dari turunan fungsi, adalah sebagai berikut:

dy ∆y
Merupakan turunan Y yang berhubungan dengan X, dimana nilainya harus sama denga saat ∆x
dx ∆x
mendekati angka nol.

Aturan Diferensiasi

Untuk menurunkan suatu fungsi, terdapat beberapa kaidah-kaidah untuk menurunkan suatu fungsi, atau
dikenal sebagai Aturan Diferensiasi (Rules of Differentiation). Berikut ini merupakan beberapa
kaidah-kaidah atau aturan untuk menurunkan suatu fungsi, antara lain:

1. Turunan dari fungsi y = C (konstanta)


Kaidah untuk menyatakan turunan fungsi y = C adalah:
dy
= y’ = 0
dx

Y = 10, maka
Y’ = 0
2. Turunan dari Fungsi Pangkat
Kaidah untuk menyatakan turunan fungsi pangkat adalah:
Fungsi pangkat Y = aXb
dy
= y’ = b.aXb-1
dx
Y = 2X
Y’ = 1.2X1-1
Y’ = 2
Y = 3X3
Y’ = 3 . 3 X3-1
Y’ = 9X2

3. Turunan dari penjumlahan atau pengurangan


Kaidah untuk menyatakan turunan fungsi penjumlahan atau pengurangan adalah:
Fungsi penjumlahan (pengurangan):
Jika Y = u (X) ± v (X)

Y = 4X + X2
Y’ = 4 + 2X
Y = 2X3 + 2X2 + 2X+ 2
Y’ = 6X2 – 4X + 2

4. Turunan dari perkalian


Kaidah untuk menyatakan turunan fungsi perkalian adalah:
Jika Y = u (X) × v (X)

Y = 4X2 (3X – 6 )
Y’ = 4X2 . (3) + (3X - 6) . 8X
Y’ = 12X + 24X2 – 48X
Y’ = 24X2 – 36X

5. Turunan dari pembagian


Kaidah untuk menyatakan turunan fungsi pembagian adalah:
6. Turunan dari fungsi berantai
Kaidah untuk menyatakan turunan fungsi berantai adalah:
Jika Y = f(u) dimana u = g(x), maka

Y = (4X2 + 5)3 , dimana u = 4X2 + 5


Y' = 3 (4X2 + 5)2 (8X)
Y' = 16X (4X2 + 5)2

Menentukan Maksimasi dan Minimasi Dengan Kalkulus


Maksimasi dan minimasi seringkali dicari di dalam konsep optimasi. Perusahaan
berkepentingan terhadap perhitungan maksimasi dan minimasi dikarenakan perusahaan
ingin mengetahui jumlah pendapatan maksimal yang dapat diperoleh perusahaan dan
seberapa besar biaya minimal yang harus dikeluarkan untuk memproduksi produk
perusahaan. Adanya perhitungan maksimasi dan minimasi, maka perusahaan dapat
mengetahui laba maksimum yang dapat diperoleh perusahaan. Untuk memaksimalkan
labanya, perusahaan berusaha untuk memaksimalkan pendapatanya dan berusaha untuk
meminimalkan biaya produksinya. Untuk menghitung maksimasi dan minimasi, fungsi
derivatif harus bernilai nol. Berikut ini merupakan contoh untuk memperjelas konsep
maksimasi dan minimasi, yaitu sebagai berikut.
Diketahui:
1. TR = 120Q – 10Q2
2. TC = 200 + 25Q
Hitung:
Laba yang optimal (∏)
Pembahasan:
∏ = TR – TC = (120Q – 10Q2 ) – (200 + 25Q)
= 120Q – 10Q2 – 200 – 25Q
= – 10Q2 + 95Q – 200
= – Q2 + 9,5Q – 20
Untuk menentukan jumlah unit (Q) yang mana perusahaan dapat memperoleh laba
yang optimal, selanjutnya akan dihitung sebagai berikut:
∏ = – Q2 + 9,5Q – 20
Y’ = – 2Q + 9,5
2Q = 9,5
Q = 4,75
= 5 unit (pembulatan)

∏ = – 10Q2 + 95Q – 200


= – 10 (5)2 + 95 (5) – 200
= – 250 + 475 – 200
= 25

Berdasarkan pada perhitungan di atas, maka perusahaan akan memperoleh laba yang
optimal jika perusahaan memproduksi 5 unit produk. Jika dijelaskan dalam tabel, yaitu
sebagai berikut:

Jumlah Penerimaan Biaya Laba


produk total total
(Q) (TR) (TC)
0 0 200 -200
1 110 225 -115
2 200 250 -50
3 270 275 -5
4 320 300 20
5 350 325 25
6 360 350 10
7 350 375 -25
8 320 400 -80
9 270 425 -155
10 200 450 -250
2. Optimasi Ekonomi Terkendala
Sub pokok pembahasan sebelumnya, kita telah mempelajari optimisasi ekonomi tanpa
kendala dan berikut ini kita akan mempelajari optimisasi ekonomi dengan kendala. Optimisasi
ekonomi dengan kendala perlu kita perhatikan dikarenakan pada umumnya manajer
perusahaan akan menghadapi berbagai kendala di dalam keputusan optimisasi. Beberapa
kendala yang dihadapi oleh manajer perusahaan di dalam keputusan optimisasi, antara lain: a)
terbatasnya kapasitas produksi, b) terbatasnya bahan mentah, c) terbatasnya sumber daya
manusia, d) kendala hukum, dan lain-lain. Berdasarkan pada berbagai contoh tersebut, kita
menghadapi permasalahan optimisasi yang terkendala, yaitu maksimisasi dan minimalisasi
dengan kendala.

Optimisasi terkendala dengan substitusi


Metode ini mengubah permasalahan optimisasi terkendala menjadi permalsalahan optimisasi
tanpa kendala, dengan cara memecah persamaan kendala untuk satu variabel keputusan dan
kemudian mensubstitusikan nilai ini ke dalam persamaan optimisasi terkendala. Berikut ini
merupakan contoh untuk memperjelas konsep optimisasi terkendala dengan substitusi, adalah
sebagai berikut.
Diketahui: 1. ∏ = f(X,Y) = 100X – 4X2 – XY – 5Y2 + 120Y
2. X + Y = 20
Hitung: Laba yang optimal (∏)
Pembahasan:

Fungsi kendala X + Y = 20
X = 20 – Y

Persamaan optimisasi dengan kendala


∏ = 100X – 4X2 – XY – 5Y2 + 120Y
= 100(20 – Y) – 4(20 – Y)2 – (20 – Y)Y – 5Y2 + 120Y
= 2000 – 100Y – 4(400 – 40Y + Y2) – 20Y + Y2 – 5Y2 + 120Y
= 2000 – 100Y – 1600 + 160Y – 4 Y2 – 20Y + Y2 – 5Y2 + 120Y
= – 4 Y2 + Y2 – 5Y2 – 100Y + 160Y – 20Y + 120Y + 2000 – 1600
= – 8 Y2 + 160 Y + 400

Untuk memaksimumkan optimisasi tanpa kendala diatas kita harus menurunkan permasaan
tersebut, yaitu :

∂n
= -16Y +160 = 0
∂x
- 16Y = -160
Y = 10

Langkah selanjutnya adalah mensubsitusikan nilai Y=10 kedalam persamaan kendala, maka
perhitungan adalah sebagai berikut:
X + Y = 20
X + 10 = 20
X = 20 – 10
X = 10

Berdasarkan pada perhitungan di atas, maka dapat diketahui perusahaan akan memperoleh laba
yang optimal ketika perusahaan menjual produk X sebesar 10 unit dan menjual produk Y
sebesar 10 unit. Laba optimal yang akan diperoleh perusahaan adalah sebagai berikut:

∏ = 100X – 4X2 – XY – 5Y2 + 120Y


= 100 (10) – 4(10)2 – (10) (10) – 5(10)2 + 120 (10)
= 1000 – 400 – 100 – 500 + 1200
= 1200

Anda mungkin juga menyukai