Anda di halaman 1dari 14

TUGAS MAKALAH

FUNGSI LINIER
FUNGSI BIAYA DAN FUNGSI PENERIMAAN
Makalah Ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata kuliah Matematika Ekonomi
Dosen Pengampuh : Sinta Widya Ningtias,M.PD

Disusun Oleh :
Nabila Maulidtia WF 200261027
Amaylia Putri 200261038
Restu Irawan 200261012
Anggi Saputra 200261020
Yudha Putra Pratama 200261036
Prodi : Ekonomi Syariah (ES III B)

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) TULANG BAWANG


TAHUN AKADEMIK 2021/2022
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT. Karen dengan


rahmat dan karunianya penyusun dapat menyelesaikan tugas makalah ini guna
memenuhi tugas mata kuliah studi Matematika Ekonomi, yang berjudul “Fungsi
Linier”. Sholawat dan salam senantiasa tercurahlan pada junjungan kita Nabi
Muhammad saw. Tidak lupa jiga penyusun mengucapkan terimakasih kepada
dosen pembimbing. Penyusun menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini
masih banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna.

Untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan agar dalam
pembuatan makalah selanjutnya dapat lebih baik. Harapan penyusun, semoga
makalah ini dapat bermanfaat untuk penyusun dan rekan- rekan. Aamiin

Tulang Bawang, 5 September 2021

Penyusun,

Kelompok 4

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………….. i

DAFTAR ISI………………………………………………………………….. ii

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang………………………………………………………………… 1

Rumusan Masalah…………………………………………………………….. 1

Tujuan dan Manfaat…………………………………………………………... 1

BAB II PEMBAHASAN

Fungsi Biaya…………………..………………………………………………….. 2

Fungsi Penerimaan…………….………………………………………………… 7

Laba Rugi dan BEP…………….………………………………………………… 9

BAB III PENITUP

Kesimpulan………………………………………………………………………. 10

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Matematika ekonomi merupakan cabang ilmu matematika yang khusus


membahas penerapan ilmu matematika dalam bidang ekonomi. Matematika
ekonomi digunakan untuk pendekatan dalam analisa ekonomi
dengan menggunakan simbol-simbol matematis yang dinyatakan dalam
suatu permasalahan ekonomi. salah satunya adalah membahas tentang fungsi
linier. Fungsi linier dapat digunakan dalam menyelesaikan permasalahan yang
ada kaitannya dengan ekonomi, yakni teori ekonomi mikro.

Dalam teori ekonomi mikro, terdapat pembahasan tentang fungsi biaya dan
fungsi penerimaan. Teori-teori tersebut dapat dijabarkan melalui pendekatan
matematis, yaitu menggunakan fungsi linier. Untuk megetahui lebih jauh
tentang penerapan fungsi linier pada teori permintaan, penawaran, keseimbangan
pasar, dan pengaruh pajak dan subsidi keseimbangan pasar maka disusunlah
makalah ini.Pada fungsi biaya dalam bab ini merupakan biaya dan penerimaan
yang akan dibahas berfokus pada jenis usaha yang memproduksi suatu produk.
Biaya merupakan sejumlah dana yang dikeluarkan perusahaan dalam kegiatan
produksinya. Keseluruhan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk untuk
kegiatan produksinya dinyatakan dalam biaya total/total cost (TC).

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah menghitung fungsi biaya?
2. Bagaimanakah menghitung fungsi penerimaan?
C. Tujuan dan Manfaat

Mengetahui cara menghitung fungsi biaya, mengetahui cara menghitung fungsi


penerimaanDengan mengetahui materi fungsi biaya dan penerimaan akan
menambah pengetahuan dan juga wawasaan kita tentang fungsi linier dalam
matematika ekonomi

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Fungsi Biaya

Pada fungsi biaya dalam bab ini merupakan biaya dan penerimaan yang
akan dibahas berfokus pada jenis usaha yang memproduksi suatu produk. Biaya
merupakan sejumlah dana yang dikeluarkan perusahaan dalam kegiatan
produksinya. Keseluruhan biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk untuk
kegiatan produksinya dinyatakan dalam biaya total/total cost (TC).
Unsur biaya total meliputi biaya tetap/fixed cost(FC) dan biaya variabel/variable
cost(VC).
1. Biaya Tetap (Fixed Cost / FC)
Biaya tetap adalah biaya yang nilainya tetap konstan meskipun hasil produksi
berubah-ubah. Contoh biaya tetap adalah penyusutan, bunga, asuransi, dan gaji
karyawan.
Secara matematik, biaya tetap merupakan suatu konstanta, bukan merupakan
fungsi dari jumlah barang yang dihasilkan dan grafiknya berupa garis lurus yang
sejajar dengan sumbu jumlahnya. Secara matematis dapat dirumuskan sebagai
berikut:
FC = TFC atau tetap rata-rata AFC

GAMBAR 1.Dari gambar di atas terlihat bahwa jika perusahaan tidak berproduksi
akan tetap menamggung baiaya sebesar A rupiah

2
2. Biaya Variable (Variable Cost /VC)
Biaya variable adalah biaya yang nilainya berubah-ubah jika hasil produksi
berubah. Contoh biaya variabel yaitu biaya bahan baku dan upah tenaga kerja
langsung.
Secara matematik, biaya tetap merupakan suatu konstanta, bukan merupakan
fungsi dari jumlah barang yang dihasilkan, kurvanya berupa sebuah garis lurus ke
kanan atas (kemiringan / gradient positif)dan bermula dari titik pangkal. Secara
matematis dapat dirumuskan sebagai berikut: Jika digambarkan dalam diagram
cartesius dimana sumbu tegak adalah jumlah biaya (Rp) dan sumbu mendatar
adalah volume produksi (Q) maka garis biaya tetap (FC) berupa garis lurus
horizontal
VC = TVC atau variable rata- rata AVC

GAMBAR 2.Dari gambar diatas terlihat bahwa jika perusahaan tidak berproduksi,
maka tidak mengeluarkan biaya variable.

3. Fungsi Biaya Total (Total Cost/TC/C)


Biaya total adalah seluruh modal atau dana yang harus dikeluarkan perusahaan
untuk melaksanakan oprasi bisnisnya. Biaya total merupakan hasil dari
penjumlahan biaya tetap dan biaya variable. Secara matematis dapat dirumuskan
sebagai berikut:
TC = C atau rata-rata AC

3
Jika digambarkan dalam diagram cartesius maka garis biaya total (TC),
merupakan gabungan dari garis biaya tetap (FC) dengan garis total biaya variable
(TVC) yaitu berupa garis lurus ke kanan atas (kemiringan positif) dengan titik
awal titik pada titik (0,0) tetapi dimulai dari biaya tetap.

Berikut ini kurva fungsi biaya tetap dan biaya variabel dengan penjabaran berikut
ini

TC = FC + VC
TC dan VC merupakan fungsi dari kuantitas sehingga berbentuk TC = f(Q) dan
VC = f(Q), artinya besar kecilnya TC dan VC sangat tergantung dari besar
kecilnya kuantitas.

4. Biaya Marginal
Biaya marginal adalah derivative pertama dari fungsi biaya total (TC) oleh
karena itu, untuk memperoleh fungsi biaya total kita harus
mengintegralkan fungsi biaya marginnya. Dengan kata lain, fungsi biaya total
adalah anti derivative atau integral dari fungsi biaya marginal.
Berikut ini kurva fungsi biaya tetap dan biaya variabel dengan penjabaran berikut
ini

TC = FC + VC
TC dan VC merupakan fungsi dari kuantitas sehingga berbentuk TC = f(Q) dan
VC = f(Q), artinya besar kecilnya TC dan VC sangat tergantung dari besar
kecilnya kuantitas.

4
Besarnya biaya juga dapat dinyatakan dalam rata-rata, yaitu hasil bagi antara
biaya total dengan kuantitas. Biaya variabel rata-rata yaitu biaya variabel total
dibagi kuantitas dan biaya tetap yaitu biaya tetap dibagi dengan kuantitas. Kondisi
tersebut dinyatakan dalam rumus yang dijabarkan berikut ini :
a.
b.

c.

d.

e.

f.

Keterangan:
FC= Biaya Tetap
VC= Biaya Variabel
C= Biaya Tetap
K= Konstanta
AC = average cost/biaya rata-rata
AFC = average fixed cost/biaya tetap rata-rata
AVC = average variable cost/biaya variabel rata-rata
Contoh Soal 1:
PT ABG merupakan perusahaan yang memproduksi pena. Biaya tetap perusahaan
sebesar Rp. 22.000.000, sedangkan untuk menghasilkan sebuah pena dibutuhkan
biaya sebesar Rp. 5.000.
Pertanyaan:
a. Tentukan fungsi biaya

b. Berapa biaya total yang dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi 3000 pena

c. Berapa unit yang diproduksi jika biaya total yang dikeluarkan sebesar Rp.
30.000.000
Penyelesaian :
FC = 22.000.000
VC per unit = 5.000

5
a. TC = FC + VC per unit x Q
TC = 22.000.000 + 5.000Q

b. Jika Q = 3000
TC = 22.000.000 + (5.000 x 3.000)
TC =37.000.000

c. Jika TC = 30.000.000
TC = FC + VC per unit x Q
30.000.000 = 22.000.000 + 5.000Q
8.000.000 = 5.000Q
Q = 8.000.000 : 5.000
Q = 1.600 pasang

Contoh Soal 2 :
Diketahui biaya yang dikeluarkan untuk membuat 1 unit microphone adalah
15.000, Sedangkan biaya tetapnya sebesar 15.000.000. Tentukan bentuk fungsi
biaya total dan berapa jumlah biaya total jika unit yang diproduksi sebanyak 35!
Penyelesaian:
TC = 15.000.000 + 15.000Q
Jika Q = 35, maka biaya total adalah:
a. TC = 15.000.000 + 15.000(35)
TC = 15.000.000 + 525.000
TC = 15.525.000

Contoh Soal 3
Diketahui Fungsi biaya produksi sebagai berikut: TC= 7200 + 60Q + 0,2Q2 , maka
tentukanlah, a. Total biaya tetap. b. Total biaya variable c. Biaya tetap rata-rata
d. Biaya variable rata-rata e. Biaya rata-rata dan f. MC
Penyelesaian

a.
b.

6
c.

d.

e.

f.

Namun jika diketahui Q nya semisalnya 50 unit maka:

a.
b.

c.

d.

e.

f.

B. Fungsi Penerimaan

Penerimaan merupakan sejumlah uang yang diterima oleh produsen


sehubungan dengan penjualan produknya. Semakin banyak unit produk yang
terjual maka semakin banyak penerimaan total yang diperoleh dan sebaliknya.
Penerimaan total merupakan fungsi dari kuantitas, maka bentuk fungsinya TR =
f(Q). Penerimaan total/total revenue dinyatakan dengan rumus berikut ini :

a.

Penerimaan hasil penjualan merupakan fungsi dari jumlah barang yang


terjual. Penerimaan total ( total revenue ) adalah hasil kali jumlah barang yang
terjual dengan harga jual perunit.Serupa dengan fungsi biaya total, jika fungsi
penerimaan marjinal (MR) adalah derivative pertama dari fungsi penerimaan
total dapat diperoleh dengan mengintegralkan fungsi penerimaan marjinal.jadi:

b.

Keterangan:
TR = penerimnaa total/total revenue

7
P = harga jual per unit/ bias berupa fungsi permintaan P = f(Q)
Q = banyaknya unit yang terjual
Besarnya penerimaan rata-rata (average revenue) adalah hasil bagi dari
penerimaan total dengan kuantitas atau penerimaan rata-rata sama dengan harga
jual. Berikut rumusannya menjadi :

c.

Kondisi kurva di atas apabila pasar berbentuk persaingan sempurna. Jika


berbentuk persaingan tidak sempurna, maka kurva penerimaan total berbentuk
nonlinear. Jika penerimaan berbentuk non linear maka TR = Qd x Q atau TR =
f(P) x Q
Contoh Soal 1 :
PT Maju Mundur merupakan perusahaan penghasil gelas plastik. Perusahaan
menjual produknya dengan harga Rp. 5,000 per unit.
Pertanyaan:
a. Tentukan persamaan penerimaan total

b. Besarnya penerimaan total jika produk yang terjual sebanyak 1.000 unit

c. Besarnya unit yang terjual jika perusahaan menginginkan penerimaan total


sebesar Rp. 20.000.000
Penyelesaian:
a. TR = P x Q
=5.000Q
b. Jika Q = 1.000 unit

8
TR = 5.000 x 1.000
= 5.000.000

c. Jika TR = 20.000.000
TR = 5.000Q
20.000.000 = 5.000Q
Q = 20.000.000 : 5.000
= 4.000 unit
Contoh Soal 2 :
Seorang pedagang tahu bulat menjual tahu bulatnya seharga Rp. 500 per butir.
Dalam sehari, tahu bulatnya terjual sebanyak 1.000 butir. Tentukan bentuk fungsi
penerimaannya dan hitung besarnya penerimaan pedagang tahu bulat tersebut
dalam waktu 5 hari!
Penyelesaian:
TR = 500Q
TR = 500 x 1.000
= 500.000 per hari
Penerimaan dalam 5 hari = 500.000 x 5
= 2.500.000

Contoh soal 3

Jika diketahui bila Q= 50 unit maka

hitunglah TR dan MR?

Penyelesaian:

a.
b.
C. Laba-Rugi dan BEP
a.
b.
c.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan uraian pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa fungsi


linier dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk menyelesaikan masalah
ekonomi yang berhubungan dengan biaya dan penerimaan,melalui perhitungan
fungsi biaya, fungsi penerimaan,dapat mengetahui jumlah dana yang dikeluarkan
perusahaan dalam kegiatan produksinya dan fungsi penerimaan digunakan untuk
mengetahui seberapa banyak jumlah yang dihasilkan dari produksi kira-kira
mencapai laba atau rugi ataupun BEP dengan rumus-rumus yang sudah
ditetapkan sehingga dapat dicari penyelesaiannya.

10
DAFTARPUSTAKA

Dumairy. 1997. Matematika Terapan untuk Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta :

BPFE Yogyakarta.

Dowling, Edward .Matematika Untuk Ekonomi.1995. Jakarta

Longenecker, Justin G. 2001. Kewirausahaan : Manajemen usaha kecil. Jakarta :

Salemba 4.

Salvatore, Dominick, Ph.D dan Eugene A Diulio, Ph.D. 1991. Teori dan

soal-soal prinsip-prinsip Ekonomi. Jakarta : Erlangga.

http://tutor2u.net/economics/revision-notes/as-markets-equilibrium-price.html

11

Anda mungkin juga menyukai