Anda di halaman 1dari 15

Makalah

TEORI BIAYA

Kelompok 5:

Fretty Nainson Sihite (7173143016)

Nadia Manalu (7163143025)

Rizki Pahlepi (7173343026)

Kelas : A Reguler

Mata Kuliah : Ekonomi Manajerial

Dosen Pengampu : Aurora Elise Putriku, SE; M.Si

PRODI PENDIDIKAN BISNIS

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020

1
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa, karena dengan berkah, Rahmat, karuniaNya lah Penulis dapat menyelesaikan
Makalah Tentang Teori Biaya Ekonomi Manajerial.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang ‘Teori Biaya.’
yang Penulis sajikan berdasarkan dari berbagai sumber. Dengan penuh kesabaran
dan terutama pertolongan dari Tuhan yang pada akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca. Penyusun menyadari makalah ini mempunyai banyak kekurangan. Oleh
karena itu, Penulis mohon kritik dan saran yang membangun agar Penulis dapat
menyusunnya kembali lebih baik dari sebelumnya.

Medan, 27 Maret  2020

Kelompok 5

2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar................................................................................................2
Daftar Isi...........................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
1.1.............................................................................................Latar Belakang
...............................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN
A. Teori Biaya Produksi.......................................................5
B. Biaya Produksi Jangka Pendek........................................6
C. Hubungan Antara Biaya Produksi Dengan Fungsi Produksi ...............7
D. Biaya Produksi Jangka Panjang............................................................10
E. Hubungan Fungsi Kepuasan, Biaya Dan Permintaan...........................12

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan..........................................................................................14
B. Saran ....................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................15

3
BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Biaya Produksi merupakan Faktor penting yang harus diperhatikan
ketika suatu perusahaan akan menghasilkan suatu produksi. Hal ini
dikarenakan setiap perusahaan tentu menginginkan keuntungan yang
besar dalam setiap usaha produksinya. Oleh karena itu, diperlukannya
suatu pemahaman tentang teori-teori biaya produksi agar suatu
perusahaan dapat memperhitungkan biaya-biaya yang akan dikeluarkan
untuk menghasilkan suatu output barang.
Ongkos atau biaya sumber daya produksi bagi sebuah perusahaan
adalah sama dengan nilai sumber-sumber produksi tersebut di dalam
penggunaan alternatifnya yang terbaik.
Pembahasan tentang perilaku produksi inilah yang kemudian
diangkat sebagai tema untuk melihat sejauh mana sebuah perusahaan
dalam memproduksi kebutuhan konsumen-konsumennya. Untuk itu,
dalam makalah ini akan dibahas tentang teori biaya produksi dalam
ekonomi manajerial.

B. Rumusan Masalah
a. Apakah Yang Dimaksud Dengan Toeri Biaya Produksi?
b. Bagaimanakah Konsep Biaya Produksi Jangka Pendek?
c. Bagaimanakah Hubungan Antara Biaya Produksi Dengan Fungsi
Produksi?
d. Bagaimanakah Konsep Biaya Produksi Jangka Panjang?
e. Bagaimanakah Hubungan Fungsi Kepuasan, Biaya Dan
Permintaan?

4
BAB II
PEMBAHASAN
TEORI BIAYA

A. Teori Biaya Produksi


Teori biaya merupakan fundamental atau framework dari teori supply karena teori
biaya menentukan apakah suatu perusahaan akan berproduksi/tidak dan berapa produksinya.
Dari teori produksi ( yang menetapkan least-cost method dalam memproduksi output
terntentu dengan harga input tertentu) menentukan teori biaya, selanjutnya teori biaya ( yang
berdasarkan output tertentu) menentukan teori supply.
Istilah biaya bisa diartikan dengan sebagai cara dan pengertian yang tepat akan
berubah-ubah, tergantung pada bagaimana penggunaan biaya tersebut. Biasanya, biaya
berkaitan dengan tingkat harga suatu barang yang harus dibayar. Jika kita membeli sebuah
produk secara tunai dan kemudian segera menggunakan produk tersebut, maka tidak akan ada
masalah yang timbul dalam pendefinisian dan pengukuran biaya produk tersebut. Namun
demikian, jika barang tersebut dibeli lalu disimpan untuk sementara waktu dan kemudian baru
rumit lagi, jika barang tersebut merupakan aset yang bermacam-macam pada beberapa
periode waktu yang tak terbatas. Pertanyaannya, “Lantas berapa biaya penggunaan aset
tersebut selama periode tertentu?”.
Menurut Hariyati (2007). Biaya produksi dimaksud sebagai kompensasi yang diterima
oleh para pemilik faktor – faktor produksi, namun didalam analisis ekonomi, ia
diklasifikasikan dalam beberapa golongan sesuai dengan tujuan yang spesifik dari analisis
yang dikerjakan. Dalam jangka panjang yaitu suatu periode yang dimana seluruh faktor –
faktor produksi dapat berubah – ubah besar dan jumlahnya, artinya tidak ada lagi faktor –
faktor produksi yang bersifat tetap.
Biaya produksi dapat dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Biaya Eksplisit
Biaya Eksplisit ialah biaya yang nyata-nyata dikeluarkan dalam
memperoleh faktor produksi (nilai dan semua input yang dibeli untuk

5
produksi). Pembayarannya berupa uang untuk mendapatkan faktor-faktor
produksi dan bahan mentah yang dibutuhkan perusahaan. Contoh: biaya
tenaga kerja, sewa gedung, dll.
2. Biaya Implisit
Biaya implisit disebut juga imputed cost (ongkos tersembunyi), ialah
taksiran biaya atas faktor produksi yang dimiliki sendiri oleh perusahaan
dan ikut digunakan dalam proses produksi yang dimiliki oleh perusahaan.
Contoh: Penggunaan gedung milik perusahaan sendiri.

B. Biaya Produksi Jangka Pendek


Biaya produksi jangka pendek adalah jangka waktu dimana
perusahaan telah dapat menambah faktor-faktor produksi yang digunakan
dalam proses prooduksi.
a. Biaya Tetap (Fixed Cost)
Biaya- biaya yang tidak tergantung pada tingkat output disebut biaya tetap,
termasuk dalam biaya tetap ini adalah bunga pinjaman modal, biaya sewa
peralatan dan pabrik, tingkat depresiasi yang ditetapkan, pajak kekayaan, dan gaji
para manajer eksklusif.
b. Biaya Variabel (Variable Cost)
Biaya variabel adalah biaya yang berubah-ubah sesuai dengan perubahan output.
Jadi biaya VC ini merupakan fuksi dari tingkat output. Yang termasuk dalam
biaya variabel adalah pengeluaran bahan baku, depresiasi yang disebabkan oleh
penggunaan peralatan, biaya tenaga kerja, komisi-komisi penjualan dan semua
biaya input-input lainnya yang berubah-ubah sesuai dengan tingkat output.
c. Biaya Total (Total Cost)
TC adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan dalam menghasilkan output, atau
merupakan penjumlahan biaya tetap dengan biaya variabel.
TC=TFC +TVC
d. Biaya Marginal (Marginal Cost = MC)
MC menunjukkan perubahan pada biaya total sebagai akibat perubahan jumlah
output sebanyak satu satuan, sehingga dapat ditulis:
∆ TC ∆TFC
MC= =
∆Q ∆Q

e. Biaya Tetap Rata-Rata (Average Fixed Cost-AFC)


AFC adalah rata-rata biaya tetap yang dikeluarkan untuk membuat satu-satu
output. AFC diperoleh dari membagi biaya tetap total dengan jumlah output.
Karena TFC konstan maka nilai AFC akan semakin kecil jika output yang
dihasilkan semakin bertambah.
TFC
AFC=
Q
6
f. Biaya Variabel Rata-Rata (Average Variable Cost- AVC)
AVC adalah rata-rata biaya variabel yang dikeluarkan untuk membuat satu-satu
output. AVC diperoleh dari membagi biaya variabel total dengan jumlah output :
TVC
AVC=
Q

g. Biaya Total Rata-Rata (Average Cost- AC)


AC adalah biaya rata-rata yang dikeluarkan untuk membuat satu-satuan output.
AC dapat diperoleh dengan membagi biaya total dengan output:
TC
ATC=AC= = AFC + AVC
Q

C. Hubungan Antara Biaya Produksi Dengan Fungsi Produksi

Biaya produksi perusahaan ditentukan oleh bagaimana produksi perusahaan tersebut, yang
menunjukkan kombinasi input diperlukan untuk menghasilkan sejumlah output tertentu,
beserta harga yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan input tersebut.

7
Dalam jangka pendek fungsi produksi menghubungkan output dengan jumlah input
variabel saja, karena besarnya input tetap tidak berubah. Hubungan antara fungsi produksi
digambarkan dengan ilustrasi berikut:

Diketahui fungsi produksi jangka pendek perusahaan adalah:’

Q=f ( K , L )

Di mana :

Q: output (fungsi perubahan L dan pemakaian tetap)

L : tenaga kerja (Input Variabel)

K: kapital dalam hal ini adalah mesin (input tetap)

Misalkan diketahui untuk setiap unit kapital sewanya adalah sebesar r (rent) dan upah
setiap unit tenaga kerja adalah W (wage), maka biaya total (TC) yang diperlukan untuk
memproduksi Q adalah jumlah kapital yang dipakai dikalikan dengan sewa kapital ditambah
dengan jumlah tenaga kerja yang dipakai ditambah dengan upahnya. Secara matematuis hal
ini dapat dituliskan sebagai:

TC=( K∗r )+ ( L∗w )

Karena K tetap maka besarnya K*r juga tetap. Dalam sudutr pandang ekonomi biaya hal ini
disebut sebagai biaya tetap total (TFC). Sedangkan L*w akan berfrariasi sesuai dengan
jumlah L yang digunakan. Biaya ini dallam ekonomi disebut sebagai TVC. Dengan demikian
sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya, biaya total dapat ditulis sebagai:

TC=TFC +TVC

Gambar berikut (kanan) menunjukkan jumlah output yang dihasilkan dari pemakaian
sejumlah input variabel dalam ukuran fisik. Jika input variabel diukur dengan satuan uang,
maka gambar (kiri juga menunjukkan hubungan antara jumlah output yang dihasilkan dengan
biayanya. Sehingga kurva TP juga mencerminkan kurva biaya variabel total.

8
Kurva biaya rata-rata jangka pendek (AVC) berbentuk U, mencerminkan the law of
diminishing marginal return TVC sendiri adalah jumlah input variabel yang dipakai (L)
dikalikan dengan harga persatuan input (upah=w). AVC = w(L/Q). Karena APPL = Q/L,
maka L/Q adalah 1/APPL, sehingga :

AVC=w/ AP P L

Pada daerah dimana APPL turun, maka w/APPL (yang dalam hal ini adalah AVC) naik
karena W dibagi APPL yang makin kecil. Pada daerah di mana APPL naik, maka AVC turun.
Pada titik dimana APPL maksimum, maka pada titik itulah AVC minimum.

Pada daerah dimana APPL turun, maka w/APPL (yang dalam hal ini adalah AVC) naik
karena w dibagi APPL yang makin kecil. Pada daerah di mana APPL naik maka AVC turun.
Pada titik dimana APPL maksimum maka pada titik itulah AVC minimum.

Sebagai kesimpulan the law of diminishing marginal return menentukan bentuk dari TVC.
Karena MC dan AVC diturunkan dari TVC maka bentuk Kurva MC dn AVC juga ditentukan
oleh the law of diminishing marginal return :

Kurva AC menunjukkan biaya total rata-rata, yaitu penjumlaan dari AFC dan AVC (yang
menunjukkan biaya per unit dari seluruh input, baik input tetap maupun input variabel).
Kurva AC juga berbentuk U seperti kurva AVC, tetapi titik minimum AC lebih tinggi dari
titik minimum AVC.

Perbedaan inidisebabkan oleh karena AC=AFC+AVC, pada tingkat output di mana AVC
minimum, AFC masih turun, sehingga penjumlahan AVC dan AFC akan terus turun. Sampai
pada titik tertentu, kenaikan AVC lebih besar dari penurunan AFC sehingga AC akan naik

Kurva MC beranalogi dengan kurva MPP dalam teori produksi dan berbrntuk U yang
mencerminkan the law of diminishing marginal return. Pada saat tingkat5 output masih
rendah, penamnahan input variabel akan menghasilkan kenaikan output yang besar (MPP
meningkat), tetapi jika ada pemakaian input terus ditambah kenaikan outputnya makin lama
makin menurun (MPP menurun).

Dengan demikian, MC dapat ditulis

∆ TVC L
MC= =w
∆Q Q

Karena MP P Lsama dengan w / MP PL

Hubungan antara fungsi produksi dan fungsi biaya dapat dinilai pada gambar berikut ini:

9
D. Biaya Produksi Jangka Panjang

Perbedaan antara biaya jangka pendek dan jangka panjang tidaklah ditentukan oleh
waktu kalender tetapi lebih merujuk pada fungsi produksi. Fungsi produksi dinyatakan berada
dalam jangka pendek jika dalam produksinya masih menggunakan input tetap dan disebut
jangka panjang jika semua inputnya bersivat variabel. Hal ini juga mennetukan kategorisasi
apakah biaya itu termasuk ke dalam jangka pendek atau jangka panjang.

Fungsi biaya dimasukkan ke dalam jangka pendek atau jangka panjang tergantung
dari apakah biaya tetap dapat diubah menjadi biaya variabel, disesuaikan dengan tingkat
produksi. Kurva biaya jangka panjang lebih mudah untuk dianalisis dibandigkkan kurva
biaya jangka pendek. Pada kurva biaya jangka pendek, kurva biaya total dibedakan menjadi
tiga bagian, yaitu: biaya tetap total, biaya variabel total dan biaya total.

Dalam jangka panjang semua input adalah variabel sehingga hanya terdapat satu kurva biaya
total yang disebut biaya total jangka panjang (LTC = Long-run Total Cost). Selanjutnya
kurva biaya rata-rata juga hanya satu yaitu biaya rata-rata jangka panjang (LAC =Long-run
Average Cost), dibandingkan dengan kurva biaya rata-rata jangka pendek ada tiga macam.

10
Seperti halnya kurva iasa rata-rata jangka pendeek (AC) yang berbentuk U, kurva LAC juga
berbentuk U, tetapi dengan alasan yang berbeda. Dalam jangka pendek, bentuk U dari kurva
AC disebabkan oleh the law of diminishing marginal return. Dalam jangka panjang bentuk U
dari LAC ditentukan oleh Return to scale, yaitu perubahan output yang disebabkan oleh
perubahan peemakaian seluruh input dalam proporsi yang sama. Dengan kata lain LAC
adalah Envelop dari semua kurva AC jangka pendek. Perhatikanlah gambar berikut ini:

Dalam teori produuksi telah dijelaskan bahwa increasing returns to scale terjadi pada ssaat
tingkat output tinggi. Hal iniklah yag menyebabkan kurva LAC berbentuk U. Dalam ekonomi
digunakan istilah economies of scale yang menunjuk pada kondisi di mana perusahaan dapat
meningkatkan outputnnya dengan proporsi yang lebih besar daripada proporsi kenaikan biaya
inputnya. Sebaliknya diseconomies of scale terjadi jika proporsi kenaikan output lebih kecil
daripada proporsi kenaikan inputnya. Oleh karena itu, increasing returns to scale juga berarti
economies of scale sedangkan decreasing returns to scale juga berarti diseconomies of scale.

Estimasi empiris dari fungsi biaya :

TC=f ¿

TC=d +aQ+b Q2 + c Q3

nilai empiris: d , a , c >0 dan b< 0

11
Dengan menghilangkan (TFC), TVC adalah:

TVC =aQ+b Q2 +c Q 3

Sedangkan MC didapat dengan menurunkan fungsi TC terhadap Q

dTC=MC=a+bQ+c Q 2

E. Hubungan Fungsi Kepuasan, Biaya Dan Permintaan

Berdasarkan kajian sebelumnya mengenai fungsi kepuasan yangmenyatakann bahwa kepasan


dihubungkan secara langsung dengan jumlah barang yang langsung dikonsumsi (indirect
utility function)

TU=f ( X , Y )

Dimana :

TU = Menunjukkan total kepuasan

X dan Y = jumlah barang konsumsi X dan Y

Dapat dihubungkan dengan fungsi kepuasan tidak langsung (Indirect utlity function)
yaitu fungsi kepuassan yang menyatakan hubungannya dengan tingkat harga barang yang
dikonsumsi dari tigkat ppendapatan atau uang yang tersedia.

V =v ( P X , P Y , U )

Dimana:

Px = Harga Barang X

Py = Harga barang Y

M = tingkat Pendapatan Konsumen

Dengan mengetahui fungsi kepuasan tidak langsung itu dapat diperoleh fungsi
permintaan terhadap barang X dan barang Y dengan menggunakan identitas ROY (Roy
Identity) yaitu:

∂V ∂V
∂ PX ∂ PY
∂V ∂V
X= danY =
∂M ∂M

Fungsipermintaan ini seperti sebelumnya disebut fungsi permintaan Marshall (Marshallian


Demand Function) yang menyatakan bahwa jumlah baranng yang diminta merupakan fungsi
dari harga dan tingkat penndapatan.

X =f ( PX , Py , M )

12
Selanjutnya fungsi permintaan bentuk lain yang disebut, sebagai fungsi permintaan yang
dikompensasi (Compensated Demand Function) yaitu fungsi permintaan yang menyatakan
bahwa jumlah barang yang diminta merupakan fungsi dari harga barang dan tingkat
kepuasan tertentu.

X =f ( PX , Py , M )

Dapat dicari dengan fungsi permintaan konsumsi.

E=e ( PX , Py ,U )

Fungsi pengeluaran ini merupakan kebalikan fungsi kepuasan tidak langsung. Dengan
menggunakan Shephard’s Lemma, dapat diperoleh jumlah barang yang diminta dengan
mencari turunanfungsi biaya dalam kaitannya dengan harga masing-masing:

∂E
X =f ( P x , P y ,U )=
∂ Px

Dan

∂E
Y =f ( P x , P y ,U ) =
∂Py

Ini disebut fungsi permintaan yang dikompensasi (compensated demand function).

13
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Biaya produksi adalah semua pengeluaran yang dilakukan oleh
perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan
mentah yang akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang
diproduksikan perusahaan tersebut. Untuk menghasilkan barang atau jasa
diperlukan faktor-faktor produksi seperti bahan baku, tenaga kerja, modal,
dan keahlian pengusaha. Semua faktor-faktor produksi yang dipakai
adalah merupakan pengorbanan dari proses produksi dan juga berfungsi
sebagai ukuran untuk menentukan harga pokok barang.
Biaya produksi dapat meliputi unsur-unsur seperti: Bahan baku atau
bahan dasar termasuk bahan setengah jadi; Bahan-bahan pembantu atau
penolong; Upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur;
Penyusutan peralatan produksi, uang modal / sewa; biaya penunjang
seperti biaya angkut, biaya administrasi, pemeliharaan, biaya listrik, biaya
keamanan dan asuransi; Biaya pemasaran seperti biaya iklan; dan Pajak.
Biaya produksi jangka pendek adalah jangka waktu dimana
perusahaan telah dapat menambah faktor-faktor produksi yang digunakan
dalam proses prooduksi. Sedangkan dalam biaya produksi jangka panjang
semua biaya adalah variabel.
B. SARAN
Dari uraian diatas maka penulis menyadari bahwa banyak terdapat kesalahan dan
kekurangan, untuk itu pemakalah mohon kritikan dan saran yang membangun demi
kesempurnaan makalah ini. Dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca
pada umumnya dan khususnya bagi penyusun.

14
DARTAR PUSTAKA

Tasman, Aulia dan Havids Aima.2013. “Ekonomi Manajerial : Dengan Pendekatan


Sistematis”. Depok : RajaGrafindo Persada

Abimanyu, yoopi . 2004. ekonomi manajerial. Bogor :ghalia indonesia

15

Anda mungkin juga menyukai