Anda di halaman 1dari 24

Ekonomi Manajerial

Elastisitas Harga dan Elastisitas Penawaran serta Studi


Kasus Sensitivitas Harga pada Toko Grosir Beras Dua
Bersaudara Melong
Dosen Mata Kuliah
Slamet Hidayat S.E.,M.M

Kelompok:
Andrean Rusdaya 41152010180226
Cici Nopianti 41152010180193
Jhon Demetrius Sihura 41152010180238
Firman Widiansyah 41152010180169
Taufik Alamsyah 41152010180239

Universitas Langlangbuana
Bandung
KATA PENGANTAR
Segala Syukur allhamdulilah senantiasa kami panjatkan kehadirat allat SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini guna untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah ekonomi
manajerial dengan judul Elastisitas Harga dan Elastisitas Penawaran serta Studi
Kasus Sensitivitas Harga pada Toko Grosir Beras Dua Bersaudara Melong

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran, dan kritik sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran, masukan serta kritik yang membangun dari
berbagai pihak supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih
baik lagi Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini
penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Bandung, 23 Oktober 2021

Penyusun
Daftar Hadir
KATA PENGANTAR............................................................................................2
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
1.1 Latar belakang..............................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................5
1.3 Tujuan...........................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................6
LANDASAN TEORI..............................................................................................6
2.1 Pengertian Elastisitas Permintaan..............................................................6
2.2 Jenis-jenis elastisitas Permintaan...............................................................8
2.3 Faktor–faktor yang menentukan Elastisitas Permintaan........................9
2.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi Elastisitas Permintaan..................10
2.5 Pengertian Elastisitas Penawaran.............................................................11
2.6 Jenis-jenis Elastisitas Penawaran.............................................................12
2.7 Faktor–faktor yang menentukan Elastisitas Penawaran.......................13
2.8 Faktor-faktor yang mempengaruhi Elastisitas Penawaran...................13
BAB III..................................................................................................................16
PEMBAHASAN...................................................................................................16
3.1 Studi Kasus Sensitivitas harga..................................................................16
3.2 Sumber Data dan Cara Pengambilan Data.............................................16
3.3 Data Studi Kasus........................................................................................17
3.4 Hasil Analisis Perhitungan Studi Kasus Sensitivitas Harga..................17
BAB IV..................................................................................................................22
PENUTUP.............................................................................................................22
4.1 Kesimpulan.................................................................................................22
4.2 Saran............................................................................................................24
4.3 Daftar Pustaka............................................................................................25
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Bagi konsumen harga berarti pengeluaran yang harus dikeluarkan
konsumen untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Sebelum memutuskan
untuk melakukan pembelian, seorang konsumen akan mempertimbangkan terlebih
dahulu harga yang ditawarkan oleh produsen. Setiap konsumen memiliki
penilaian tersendiri mengenai tinggi rendahnya suatu harga yang ditawarkan oleh
produsen. Hal tersebut dikarenakan setiap orang memiliki penilaian yang tidak
sama, penilaian harga menurut konsumen satu tidak akan sama dengan penilaian
menurut konsumen dua, dan begitu juga seterusnya. Konsumen kelas menengah
kebawah cenderung lebih selektif dalam menentukan harga suatu produk, mereka
akan lebih mempertimbangkan mengenai harga produk dan alternatif apa yang
sekiranya dapat menggantikan produk apabila harganya terlalu tinggi. Sedangkan
untuk konsumen dari kelas menengah keatas mereka tidak begitu memperhatikan
mengenai murah tidaknya suatu haraga produk, selama produk yang diperoleh
berkualitas bagus maka berapapun harga yang ditawarkan produsen tidak akan
menjadi masalah. Konsumen menengah keatas cenderung lebih mengutamakan
kualitas dibandingkan dengan sensitivitas harga dari produk tersebut.

Toko Grosir Beras Dua Saudara yang beralamat di jalan Sindang Sari
Barat Nomor 10, Melong, Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi, Jawa Barat,
Sebagai salah satu distributor beras yang menyediakan kebutuhan pokok untuk
masyarakat sekitar maupun masyarakat luas. Grosir Beras Dua Saudara bersedia
untuk kami analisis mengenai konsep elastisitas dan sensitivitas harga, tentang apa
yang akan terjadi terhadap permintaan dan penawaran, jika ada perubahan pada
harga produk? Dan beberapa besar pengaruhnya?

Secara sederhana elastisitas dapat diartikan sebagai derajat kepekaan suatu


gejala ekonomi terhadap perubahan gejala ekonomi lain. Pengertian lain elastisitas
dapat diartikan sebagai tingkat kepekaan perubahan kuantitas suatu barang yang
disebabkan oleh adanya perubahan faktor-faktor lain. Ukuran yang dipakai untuk
mengukur derajat kepekaan digunakan rasio/perbandingan persentase perubahan
kuantitas barang yang diminta atau barang yang ditawarkan dengan persentase
perubahan faktor-faktor yang menyebabkan kuantitas barang itu berubah.
Penyebab kuantitas suatu barang yang diminta/ditawarkan bisa berubah dapat
dikelompokkan dalam tiga hal : a. Harga barang itu sendiri b. Harga barang lain c.
Income atau pendapatan.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian elastisitas permintaan?
2. Apa saja jenis-jenis elastisitas permintaan?
3. Faktor apa saja yang menentukan elastisitas harga permintaan ?
4. Faktor apa saja yang mempengaruhi elastisitas permintaan?
5. Apa Pengertian elastisitas penawaran?
6. Apa saja jenis-jenis elastisitas penawaran?
7. Faktor apa saja yang menentukan elastisitas harga Penawaran ?
8. Faktor apa saja yang mempengaruhi elastisitas penarawan?
9. Penyelesaikan studi kasus sensitivitas harga pada grosir beras dua
bersaudara

1.3 Tujuan
1. Agar mahasiswa mengetahui definisi dari elastisitas permintaan dan penawaran.
2. Agar mahasiswa mengetahui jenis-jenis dari elastisitas permintaan dan
penawaran.
3. Agar mahasiswa mengetahui faktor-faktor yang menentukan elastisitas harga
permintaan dan penawaran
4. Agar mahasiswa mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi elastisitas harga

permintaan dan penawaran.


BAB II
LANDASAN TEORI

Elastisitas
Jika dikaitkan dengan penyebab kuantitas suatu barang bisa berubah, maka
kita mengenal 3 (tiga) macam elastisitas, yaitu ;
1. Elastisitas Harga (Price Elasticity), membahas perbandingan/ratio persentase
perubahan kuantitas suatu barang yang diminta atau yang ditawarkan dengan
persentase perubahan harga barang itu sendiri.
2. Elastisitas Silang (Cross Elasticity),membahas perbandingan/ratio persentase
perubahan kuantitas suatu barang (barang X) yang diminta atau yang
ditawarkan dengan persentase perubahan harga barang lain (barang Y).
3. Elastisitas Pendapatan/Income, membahas perbandingan/ratio persentase
perubahan kuantitas suatu barang yang diminta atau yang ditawarkan dengan
persentase perubahan income/pendapatan.

Elastisitas harga bisa dibedakan menjadi 2 (dua) macam :


1. Elastisitas Harga dari Permintaan (Price Elasticity of Demand) atau yang lebih
dikenal sebagai Elastisitas Permintaan.
2. Elastisitas Harga dari Penawaran (Price Elasticity of Supply)atau lebih dikenal
dengan Elastisitas Penawaran.

2.1 Pengertian Elastisitas Permintaan


Elastisitas permintaan adalah tingkat perubahan permintaan terhadap
barang/jasa, yang diakibatkan adanya perubahan harga barang/jasa tersebut.
Sedangkan pengertian elastisitas permintaan lainnya yaitu elastisitas permintaan
adalah Elastisitas permintaan (Ed) diartikan sebagai derajat kepekaan perubahan
kuantitas barang yang diminta yang disebabkan karena perubahan harga barang
itu sendiri. Pengertian lain, Elastisitas permintaan sering diartikan sebagai
perbandingan persentase perubahan kuantitas barang yang diminta dengan
persentase perubahan harga barang itu sendiri. Besar kecilnya elastisitas
permintaan diukur dengan tingkat Koefisien Elastisitas.
Untuk mengukur besar/kecilnya tingkat perubahan tersebut, diukur dengan
angka-angka yang disebut koefisien elastisitas permintaan yang dilambangkan
dengan huruf Ed(Elasticity Demand).
Elastisitas permintaan adalah suatu angka penunjuk yang menggambarkan
sampai berapa besarkah perubahan jumlah barang yang diminta apabila
dibandingkan dengan perubahan harga. Ada tiga faktor penting yang
mempengaruhi permintaan terhadap suatu barang, yaitu harga barang itu sendiri,
harga barang lain, dan pendapatan.
Elastisitas yang dikaitkan dengan harga barang itu sendiri disebut
elastisitas harga (price elasticity of demand) atau biasa disebut juga dengan Price
sensitivity(sensitivitas harga), sensitivitas harga adalah sejenis tingkatan dimana
dan bagaimana tentang perilaku konsumen dapat dengan mudah dipengaruhi oleh
perbedaan harga dari suatu produk atau layanan. Dan ini berarti bahwa seberapa
jauh penjualan dari suatu produk dapat terpengaruh oleh harga. Kesimpulannya
adalah, demand yang ada di pasar dapat setiap saat berubah hanya karena adanya
faktor harga. Sedangkan elastisitas yang dikaitkan dengan harga barang lain
disebut elastisitas silang (cross elasticity), dan bila dikaitkan dengan pendapatan
disebut elastisitas pendapatan (income elasticity).

Elastisitas Harga (price elasticity of demand)


Dalam analisis, elastisitas permintaan harga lebih kerap dinyatakan
sebagai elastisitas permintaan. Nilai perbandingan antara presentasi perubahan
jumlah diminta dengan persentasi perubahan harga di sebut koefisien elastisitas
permintaan.
Elastisitas harga (Ep) mengukur berapa persen permintaan terhadap suatu
barang berubah bila harganya berubah sebesar satu persen.
Rumus elastisitas Permintaan :
      
Persentase perubahan Jumlah barang yang diminta
Ed=
Persentase Perubahan harga

Untuk memudahkan perbandingan di atas dapat dijabarkan sebagai berikut


ΔQ /Q ΔQ ΔP ΔQ P
Ed = = : = .
ΔP / P Q P ΔP Q
Keterangan:
Ed = Elastisitas permintaan.
Q = Kuantitas sebelum perubahan harga.
P = Harga awal.
ΔQ = Perubahan jumlah yang diminta.
ΔP = Perubahan harga.

Elastisitas Titik dan Elastisitas Busur


Elastisitas titik adalah elastisitas yang dihitung pada harga dan kuantitas yang
diminta yang tertentu (satu titik). Sedangkan elastisitas busur adalah koepisien
elastisitas yang dihitung antara dua titik.
Elastisitas titik ( point elasticity) mengukur tingkat elastisitas pada titik tertentu.
Konsep elastisitas ini digunakan bila perubahan harga yang terjadi sedemikian
kecilnya sehingga mendekati nol. Tetapi konsep ini kurang akurat bila perubahan
harga yang terjadi relatif besar. Dalam kasus tersebut, lebih tepat bila diukur
dengan elastisitas busur (arch elasticity), yang mengukur elastisitas permintaan
antara dua titik. Rumus perhitungan elastisitas busur hanya sedikit perbedaannya
dengan rumus perhitungan elastisitas titik
Rumus menghitung elastisitas titik dan elastisitas busur
Q 2−Q 1
(Q2−Q1)/2
Elastisitas Busur =
P 2−P 1
( P2−P1)/2

Q 2−Q 1
Q1
Elastisitas Titik =
P 2−P 1
P1

2.2 Jenis-jenis elastisitas Permintaan


1. Permintaan tidak elastis sempurna(Inelastis Sempurna) : elastisitas =
0. Perubahan harga tidak mempengaruhi jumlah yang diminta. Dengan demikian,
kurvanya berbentuk vertikal. Kurva berbentuk vertikal ini berarti bahwa
berapapun harga yang ditawarkan, kuantitas barang/jasa tetap tidak
berubah.      Contoh barang yang permintaannya tidak elastis sempurna adalah
tanah (meskipun harganya naik terus, kuantitas yang tersedia tetap terbatas),
2. Permintaan tidak elastis(Inelastis) : elastisitas < 1. Presentase perubahan
kuantitas permintaan lebih kecil daripada presentase perubahan harga. Contoh
permintaan tidak elastis ini dapat dilihat diantaranya pada produk
kebutuhan/primer. Misalnya beras, meskipun harganya naik, orang akan tetap
membutuhkan konsumsi beras sebagai makanan pokok. Karenanya, meskipun
mungkin dapat dihemat penggunaannya, namun cenderung tidakakan sebesar
kenaikan harga yang terjadi. Sebaliknya pula, jika harga beras turun konsumen
tidak akan menambah konsumsinya sebesar penurunan harga. Ini karena konsumsi
beras memiliki keterbatasan (misalnya rasa kenyang).
3. Permintaan uniter elastis : elastisitas = 1. Presentase perubahan kuantitas
permintaan = prosentase perubahan harga. Contoh produk yang elastisitasnya
uniter tidak dapat disebutkan secara spesifik. Jenis permintaan ini sebenarnya
lebih sebagai pembatas antara permintaan elastis dan tidak elastis, sehingga belum
tentu ada produk yang dapat dikatakan memiliki permintaan uniter elastis.
4. Permintaan elastis(Elastis) : elastisitas > 1. Presentase perubahan kuantitas
permintaan lebih besar daripada presentase perubahan harga. Ini sering terjadi
pada produk yang mudah dicari substitusinya. Misalnya pakaian, makanan ringan,
dan lain sebagainya. Ketika harganya naik, konsumen akan dengan mudah
menemukan barang penggantinya.
5. Permintaan elastis sempurna : elastisitas tak terhingga. Dimana pada suatu
harga tertentu pasar sanggup membeli semua barang yang ada di pasar. Namun,
kenaikan harga sedikit saja akan menjatuhkan permintaan menjadi 0. Dengan
demikian, kurvanya berbentuk horisontal. Contoh produk yang permintaannya
bersifat elastis sempurna adalah permintaan BBM sebelum pemerintah
mengumumkan kenaikan harga.

2.3 Faktor–faktor yang menentukan Elastisitas Permintaan


1. Tingkat substitusi
Makin sulit mencari subtitusi suatu barang permintaan makin inelastic. Beras bagi
masyarakat Indonesia sulit dicari substitusinya, karena itu permintaan beras
inelastis
2. Jumlah pemakai
Makin banyak jumlah pemakai, prmintaan akan suatu barang makin inelastic.
3. Propersi kenaikan harga terhadap pendapatan konsumen
Bila propersi tersebut besar, maka permintaan cendrung lebih elastic.
4. Jangka waktu
Jangka waktu permintaan atas suatu barang juga mempunyai pengaruh terhadap
elastisitas harga.

2.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi Elastisitas Permintaan


1. Ada beberapa faktor yang menentukan elastis harga permintaan, yaitu:
a. Tersedia atau tidaknya barang pengganti dipasar
b. Jumlah pengguna atau tingkat kebutuhan dari barang tersebut
c. Jenis barang dan pola preferensi konsumen
d. Periode waktu yang tersedia untuk menyesuaikan terhadap perubahan
harga atau priode waktu penggunaan barang tersebut
e. Kemampuan relative anggaran untuk mengimpor barang
2. Elastisitas akan besar bilamana:
a. Terdapat banyak barang subtitusi yang baik
b. Harga relative tinggi
c. Ada banyak kemungkinan-kemungkinan penggunaan barang lain
3. Elastisitas umumnya akan kecil, bilamana:
a. Benda tersebut digunakan dengan kombinasi benda lain
b. Barang yang bersangkutan terdapat dalam jumlah banyak, dan dengan
harga-harga yang rendah
c. Untuk barang tersebut tidak terdapat barang-barang subtitusi yang baik
dan benda tersebut sangat dibutuhkan

Hal-Hal Yang Mempengaruhi Elastisitas Permintaan


1. Tingkat kemudahan barang yang bersangkutan untuk di gantikan oleh barang
yang lain.
2. Besarnya proporsi pendapatan yang digunakan.
3. Jangka waktu analisa.
4. Jenis barang.

2.5 Pengertian Elastisitas Penawaran


Elastisitas penawaran didefinisikan sebagai ukuran kepekaan jumlah penawaran
suatu barang dengan harga barang itu sendiri. Elastisitas penawaran mengukur
persentase perubahan jumlah penawaran yang terjadi akibat persentase perubahan
harga. Sebagai contoh, jika harga sebuah barang naik 10%, jumlah penawarannya
naik 20%, maka koefesien elastisitas permintaannya adalah 20%/10% = 2.
            Elastisitas penawaran (Es) diartikan sebagai derajat kepekaan perubahan
kuantitas barang yang ditawarkan yang disebabkan karena perubahan harga
barang itu sendiri. Pengertian lain, Elastisitas penawaran sering diartikan sebagai
perbandingan persentase perubahan kuantitas barang yang ditawarkan dengan
persentase perubahan harga barang itu sendiri. Besar kecilnya elastisitas
penawaran diukur dengan tingkat Koefisien Elastisitas Penawaran.
Adapun yang dimaksud koefisien elastisitas penawaran adalah angka yang
menunjukkan perbandingan antara perubahan jumlah barang yang ditawarkan
dengan perubahan harganya. Besar kecilnya koefisien elastisitas penawaran dapat
dihitung dapat dengan rumus sebagai berkut.
Elastisitas penawaran (Es) dapat di definisikan dengan analigi logika yang
sama dengan elastisitas permintaan. Elastisitas penawaran adalah angka yang
menunjukan berapa persen jumlah barang yang ditawarkan berubah, bila harga
barang berubah satu persen. Elastisitas penawaran juga dikaitkan dengan paktor-
paktor yang dianggap memengaruhinya,seperti tingkat bunga, tingkat upah, harga
bahan baku dan harga bahan antara lainnya.
Adapun cara menghitung koepesien elastisitas penawaran sama dengan
cara menghitung elastisitas permintaan. Jadi ada dua cara dalam menghitung
elastisitas penawaran yaitu: pertama, menggunakan elastisitas busur. Kedua,
menggunakan elastisitas titik.
Rumus elastisitas Penawaran(Es) :
      
Persentase perubahan Jumlah barang yang Ditawarkan
Es=
Persentase Perubahanharga

Untuk memudahkan perbandingan di atas dapat dijabarkan sebagai berikut

ΔQ /Q ΔQ ΔP ΔQ P
Es = = : = .
ΔP / P Q P ΔP Q
Keterangan:
Es = Elastisitas penawaran.
Q = Kuantitas penawaran sebelum perubahan harga.
P = Harga awal.
ΔQ = Perubahan jumlah penawaran.
ΔP = Perubahan harga.

2.6 Jenis-jenis Elastisitas Penawaran


1. Penawaran tidak elastis sempurna : elastisitas = 0. Penawaran tidak dapat
ditambah pada tingkat harga berapapun, sehingga kurva penawaran (S) akan
terlihat vertikal.
2. Penawaran tidak elastis : elastisitas < 1. Perubahan penawaran lebih kecil dari
perubahan harga, artinya perubahan harga mengakibatkan perubahan yang relatif
kecil terhadap penawaran.
3. Penawaran uniter elastis : elastisitas = 1. Perubahan penawaran sama dengan
perubahan harga.
4. Penawaran elastis : elastisitas > 1. Perubahan penawaran lebih besar dari
perubahan harga, artinya perubahan harga mengakibatkan perubahan yang relatif
besar terhadap penawaran.
5. Penawaran elastis sempurna : elastisitas tak terhingga. Perusahaan dapat
menyuplai berapapun kebutuhan pada satu tingkat harga tertentu. Perusahaan
mampu menyuplai pada biaya per unit konstan dan tidak ada limit kapasitas
produksi.
2.7 Faktor–faktor yang menentukan Elastisitas Penawaran
1. Kemampuan penjual/produsen merubah jumlah produksi.
Ini berkaitan dengan biaya dan kapasitas produksi. Penawaran akan cenderung
tidak elastis apabila salah satu dari hal-hal berikut terjadi:
a. Biaya produksi untuk menaikkan jumlah penawaran besar. Misalnya jika
produksi saat ini telah mencapai skala ekonomis dan biaya rata-rata minimal,
maka penambahan satu unit produksi akan menambah biaya rata-rata dan
mengakibatkan produksi berada dalam skala tidak ekonomis.
b. Atau kapasitas produksi telah terpakai penuh, sehingga penambahan kapasitas
akan memerlukan pabrik/mesin baru, misalnya, yang membutuhkan investasi
besar. Sementara penawaran akan cenderung elastis jika yang terjadi adalah
sebaliknya
2. Jangka waktu analisis.
Pengaruh waktu analisis terhadap elastisitas penawaran dibedakan menjadi tiga :
a. Jangka waktu yang sangat singkat. Pada jangka waktu yang sangat singkat,
penjual/produsen tidak dapat menambah penawarannya, sehingga penawaran
menjadi tidak elastis sempurna.
b. Jangka pendek. Kapasitas produksi tidak dapat ditambah dalam jangka pendek,
namun perusahaan masih dapat menaikkan produksi dengan kapasitas yang
tersedia dengan memanfaatkan faktor-faktor produksi yang ada. Hasilnya,
penawaran dapat dinaikkan dalam prosentase yang relatif kecil, sehingga
penawaran tidak elastis.
c. Jangka panjang. Produksi dan jumlah penawaran barang lebih mudah dinaikkan
dalam jangka panjang, sehingga penawaran lebih bersifat elastis.
3. Stok persediaan.
Semakin besar persediaan, semakin elastis persediaan. Ini karena produsen dapat
segera memenuhi kenaikan permintaan dengan persediaan yang ada.

2.8 Faktor-faktor yang mempengaruhi Elastisitas Penawaran


1. Waktu
Proses produksi membutuhkan waktu, produksi-produksi yang memerlukan waktu
lama untuk diproduksi, penawarannya akan bersifat nelastic, hal ini terjadi
karena walaupun harga naik, produsen tidak dapat dengan cepat menambahkan
persediaan produksinya, kasus seperti ini sering terjadi pada produk kerajinan di
Indonesia pengrajin tidak dapat memenuhi tambahan pesanan dengan cepat
meskipun harga barang kerajinan naik. Oleh karena itu penawaran barang hasil
kerajinan tidak elastis. Sebaliknya penawaran barang yang dihasilkan dari nelasti
cenderung memiliki sifat yang elastis karena proses pembuatannya yang terbilang
cepat. Waktu yang dibutuhkan untuk menyesuaikan jumlah barang yang
ditawarkan dengan perubahan harga barang dapat dibedakan menjadi tiga yaitu:
a. Jangka waktu sangat pendek
Jangka waktu sangat pendek adalah jangka waktu dalam satu atau
beberapa hari, meskipun konsumen bersedia membayar harga dengan
tinggi atau tetap jumlah barang yang ditawarkan tergantung pada
banyaknya jumlah persediaan barang yang tersedia pada saat itu, sehingga
dalam jangka waktu yang nelasti sangat pendek itu penawaran ini bisa
bersifat elastis atau bisa juga nelastic.
b. Jangka pendek
Jangka pendek adalah jangka waktu yang cukup untuk memungkinkan
para produsen menambah jumlah produksinya dengan mengerjakan
pekerjaan lebih lama atau lebih keras, menggunakan lebih banyak bahan
yang dipakai dan lain sebagainya.
c. Jangka panjang
Penawaran yang memberikan jangka panjang ini memiliki sifat elastis
karena produsen mempunyai kesempatan yang bagus untuk memperluas
kapasitas barang atau pesanan yang diproduksi. Jangka panjang artinya
merupakan jangka waktu yang lama sehingga para produsen dapat
menambah kapasitas produksi dengan menambahkan modal tetap (pabrik
baru, mesin – mesin, perluasan area dan lain sebagainya) untuk
menyesuaikan produksi dengan permintaan masyarakat atau konsumen.
Semakin lama jangka waktu yang diberikan semakin elastis pula
penawarannya.
2. Daya tahan barang atau produk
Ada beberapa produk atau barang yang bisa disimpan untuk waktu yang relative
lama (durable goods). Namun ada juga barang yang memiliki waktu penyimpanan
yang pendek atau singkat, mudah rusak seperti produk pertanian,walaupun harga
buah-buahan turun, namun jika daya tahannya sudah berkurang, maka produk
tersebut harus segera dijual untuk menghindari kerugian yang besar. Oleh karena
itu pada elastisitas penawaran produk- produk yang dapat disimpan oleh produsen
dalam waktu yang lama cenderung memiliki elastisitas penawaran yang bersifat
elastis.
3. Mobilitas Faktor produksi
Faktor produksi sering dikatakan atau disebut memiliki mobilitas yang tinggi,
apabila mudah berpindah dari satu tempat ketempat yang lainnya. Jika faktor
produksi memiliki mobilitas yang tinggi maka produsen dapat menyesuaikan
kapasitas produksinya atau besarnya produksi dengan mudah dan penawarannya
cenderung bersifat sangat elastis. Beberapa jenis produk memerlukan banyak
tenaga ahli atau mesin – mesin yang dikhususkan untuk memproduksi suatu
barang. Penawaran barang seperti ini sifatnya kurang elastis karena sulitnya
memperoleh tenaga kerja yang memiliki keahlian khusus atau juga sulitnya
mendapatkan peralatan khusus produksi barang yang canggih.
4. Jumlah persediaan barang
Jika sebuah perusahaan menyimpan persediaan barang produksi dalam jumlah
yang cukup besar, kurva penawaran akan lebih kearah elastis karena dapat
memasokkan barang kepasar dengan segera, jika ada permintaan barang produksi
dari konsumen atau masyarakat. Dan jika persediaan penyimpanan barang
produksi sudah habis perusahaan akan kesulitan dalam memasok barang produksi
lagi sehingga penawaranya memiliki sifat yang lebih nelastic.
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Studi Kasus Sensitivitas harga


Kebutuhan beras di Indonesia terus mengalami peningkatan seiring bertambahnya
jumlah penduduk dan peningkatan konsumsi beras perkapita per tahun. Salah satu
hal yang penting untuk diketahui adalah tingkat penyediaan dan permintaan beras
sehingga tidak ada kelangkaan maupun surplus beras di pasaran yang pada
akhirnya merugikan masyarakat sebagai konsumen dan petani sebagai produsen
beras (Rosyidi,2009). Toko Grosir Beras Dua Saudara yang beralamat di jalan
Sindang Sari Barat Nomor 10, Melong, Kecamatan Cimahi Selatan Kota Cimahi,
Jawa Barat, Sebagai salah satu distributor beras yang menyediakan kebutuhan
pokok untuk masyarakat sekitar melong maupun masyarakat luas, Toko Grosir
Beras Dua Saudara bersedia untuk kami analisis mengenai konsep elastisitas dan
sensitivitas harga, tentang apa yang akan terjadi terhadap permintaan, jika ada
perubahan pada harga produk, beberapa besar pengaruh perubahaan tersebut
terhadap permintaan serta bagaimana respon konsumen/pembeli terhadap
perubahaan harga tersebut.

3.2 Sumber Data dan Cara Pengambilan Data


Teknik pengambilan data yang digunakan dalam makalah ini adalah dalam bentuk
wawancara lansung ditempat. Terkait pengumpulan data ini, kami mewawancarai
staff atau pekerja Toko Grosir Beras Dua Bersaudara yang beralamat di jalan
Sindang Sari Barat Nomor 10, Melong. Dan mengenai waktu pengumpulan data
dilakukan pada hari rabu, tanggal 20 oktober 2021.

3.3 Data Studi Kasus


Data yang kami dapatkan merupakan data hasil penjualan mingguan untuk satu
jenis produk yaitu beras putih dengan dua varian produk yaitu beras pandan wangi
dari cianjur dan beras rojolele dari jawa dan data penjualan yang didapat
merupakan data penjualan perkilogram beras. Berikut data penjualan produk dan
jumlah permintaan yang kami peroleh dari hasil wawancara langsung Toko Grosir
Beras Dua Bersaudara Melong.

Kasus Harga Menurun


Sebelum Perubahaan Setelah Perubahaan
No Nama Produk Beras Q P Q P
1 Beras Pandan Wangi Dari 260 Rp. 12.500 268 Rp. 12.000
Cianjur
2 Beras Rojolele dari jawa 150 Rp. 11.000 155 Rp. 10.500

Kasus Harga Meningkat


Sebelum Perubahaan Setelah Perubahaan
No Nama Produk Beras Q P Q P
1 Beras Pandan Wangi Dari 260 Rp. 12.500 250 Rp. 13.000
Cianjur
2 Beras Rojolele dari jawa 150 Rp. 11.000 140 Rp. 11.500

3.4 Hasil Analisis Perhitungan Studi Kasus Sensitivitas Harga


1. Kasus Harga Menurun
a. Beras Pandan Wangi dari Cianjur
Rumus Perhitungan Elastisitas Harga Permintaan
Persentase perubahan Jumlah barang yang diminta
Ed=
Persentase Perubahan harga
Atau
ΔQ /Q ΔQ ΔP ΔQ P
Ed = = : = .
ΔP / P Q P ΔP Q
Perhitungan :
ΔQ P
Ed = .
ΔP Q
268−260 12500
=
12.000−12.500
. 260
8 12500
= −500 . 260
100.000
= −130.000
= - 0,76923 < 1 (Inelastis)

Hasil Perhitungan yang didapat adalah – 0,76923, Angka ini disebut koefisien
elastisitas. Koefisien elastisitas yang diperoleh adalah negative, sebagai akibat
dari korelasi negatif antara perubahan harga dengan perubahan jumlah barang
yang diminta. Akan tetapi, tanda negatif ini umumnya dapat diabaikan, koefisien
elastisitas ditulis dengan angka mutlak, jadi koefisien elastisitas harga permintaan
pada varian beras Pandan Wangi tersebut adalah 0,76923, nilai negatifnya
diabaikan,

Angka ini lebih kecil daripada 1 atau Ep <1, artinya perubahan kuantitas
permintaan lebih kecil daripada presentase perubahan harga, atau perubahaan
harga sebanyak 1% menimbulkan perubahaan permintaan sebanyak 0,76923%.
Dimana ini sesuai dengan jenis elastisitas permintaan untuk produk-produk
primer(beras), meskipun harganya turun, perubahaan kuantitas permintaan tidak
terlalu terlihat signifikan atau perubahaan pada harga produk tidak berpengaruh
besar terhadap kuantitas jumlah permintaan.

b. Beras Rojolele dari Jawa


Rumus Perhitungan Elastisitas Harga Permintaan
Persentase perubahan Jumlah barang yang diminta
Ed=
Persentase Perubahan harga
Atau
ΔQ /Q ΔQ ΔP ΔQ P
Ed = = : = .
ΔP / P Q P ΔP Q
Perhitungan :
ΔQ P
Ed = .
ΔP Q
155−150 11.500
=
10.500−11.000
. 150
5 11.500
= −500 . 150
55.000
= −75.000
= - 0,73333 < 1 (Inelastis)

Hasil Perhitungan yang didapat adalah – 0,73333(nilai negative diabaikan), angka


ini lebih kecil daripada 1 atau Ep <1, artinya perubahan kuantitas permintaan
lebih kecil daripada presentase perubahan harga, atau perubahaan harga sebanyak
1% menimbulkan perubahaan permintaan sebanyak 0,73333%, jadi koefisien
elastisitas harga permintaan pada varian beras Rojolele tersebut adalah 0,73333.
Dimana ini sesuai dengan jenis elastisitas permintaan untuk produk-produk
primer(beras), meskipun harganya turun, perubahaan kuantitas permintaan tidak
terlalu terlihat signifikan atau perubahaan pada harga produk tidak berpengaruh
besar terhadap kuantitas jumlah permintaan.

2. Kasus Harga Meningkat


a. Beras Pandan Wangi dari Cianjur
Rumus Perhitungan Elastisitas Harga Permintaan
Persentase perubahan Jumlah barang yang diminta
Ed=
Persentase Perubahan harga
Atau
ΔQ /Q ΔQ ΔP ΔQ P
Ed = = : = .
ΔP / P Q P ΔP Q
Perhitungan :
ΔQ P
Ed = .
ΔP Q
250−260 12500
=
13.000−12.500
. 260
−10 12500
= 500 . 260
−125.000
= 130.000

= - 0,96153 < 1 (Inelastis)

Hasil Perhitungan yang didapat adalah – 0,96153(nilai negative diabaikan), angka


ini lebih kecil daripada 1 atau Ep <1, artinya perubahan kuantitas permintaan
lebih kecil daripada presentase perubahan harga, atau perubahaan harga sebanyak
1% menimbulkan perubahaan permintaan sebanyak 0,96153%, jadi koefisien
elastisitas harga permintaan pada varian beras pandan wangi tersebut adalah
0,96153. Dimana ini sesuai dengan jenis elastisitas permintaan untuk produk-
produk primer(beras), meskipun harganya naik, masyarakat akan tetap
membutuhkan konsumsi beras sebagai makananspokok.

b. Beras Rojolele dari Jawa


Rumus Perhitungan Elastisitas Harga Permintaan
Persentase perubahan Jumlah barang yang diminta
Ed=
Persentase Perubahan harga
Atau
ΔQ /Q ΔQ ΔP ΔQ P
Ed = = : = .
ΔP / P Q P ΔP Q
Perhitungan :
ΔQ P
Ed = .
ΔP Q
140−150 11.500
=
11.500−11.000
. 150
−10 11.500
= 500 . 150
−115.500
= 75.000
= - 1,53333 >1 (elastis)

Hasil Perhitungan yang didapat adalah - 1,53333(minus diabaikan), Angka ini


lebih besar daripada 1 atau Ep >1(Elastis) artinya adalah Presentase perubahan
kuantitas permintaan lebih besar daripada presentase perubahan harga. jadi
koefisien elastisitas harga permintaan pada varian beras Rojolele tersebut adalah
1,53333. Respon pembeli terhadap perubahan kenaikan harga untuk produk beras
rojolele adalah konsumen akan dengan mudah menemukan barang penggantinya.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Elastisitas Permintaan adalah tingkat perubahan permintaan terhadap
barang/jasa, yang diakibatkan adanya perubahan harga barang/jasa tersebut.
Pengertian lain, Elastisitas Permintaan sering diartikan sebagai perbandingan
persentase perubahan kuantitas barang yang diminta dengan persentase perubahan
harga barang itu sendiri. Besar kecilnya elastisitas permintaan diukur dengan
tingkat Koefisien Elastisitas.

2. Jenis-jenis Elastisitas Permintaan.


a. Permintaan tidak elastis sempurna(Inelastis Sempurna) : elastisitas = 0
b. Permintaan tidak elastis(Inelastis) : elastisitas < 1
c. Permintaan uniter elastis : elastisitas = 1
d. Permintaan elastis(Elastis) : elastisitas > 1
e. Permintaan elastis sempurna : elastisitas = ∞ (tak terhingga)

3. Faktor-faktor yang menentukan Elastisitas Permintaan


a. Tingkat substitusi
b. Jumlah pemakai
c. Propersi kenaikan harga terhadap pendapatan konsumen
d. Jangka waktu

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi Elastisitas Permintaan


a. Tersedia atau tidaknya barang pengganti dipasar
b. Jumlah pengguna atau tingkat kebutuhan dari barang tersebut
c. Jenis barang dan pola preferensi konsumen
d.Periode waktu yang tersedia untuk menyesuaikan terhadap perubahan harga atau
priode waktu penggunaan barang tersebut
e. Kemampuan relative anggaran untuk mengimpor barang
5. Elastisitas Penawaran adalah angka yang menunjukkan perbandingan antara
perubahan jumlah barang yang ditawarkan dengan perubahan harga, definisi lain
Elastisitas penawaran adalah sebagai ukuran kepekaan jumlah penawaran suatu
barang dengan harga barang itu sendiri. Elastisitas penawaran mengukur
persentase perubahan jumlah penawaran yang terjadi akibat persentase perubahan
harga

6. Jenis-jenis Elastisitas Penawaran


a. Penawaran tidak elastis sempurna : elastisitas = 0
b. Penawaran tidak elastis : elastisitas < 1
c. Penawaran uniter elastis : elastisitas = 1
d. Penawaran elastis : elastisitas > 1
e. Penawaran elastis sempurna : elastisitas tak terhingga

7. Faktor-faktor yang menentukan Elastisitas Penawaran


a. Kemampuan penjual/produsen merubah jumlah produksi
b. Jangka waktu analisis.
c. Stok persediaan

8. Faktor-faktor yang mempengaruhi Elastisitas Penawaran


a. Waktu
a) Jangka waktu sangat pendek
b) Jangka waktu pendek
c) Jangka waktu Panjang
b. Daya tahan barang atau produk
c. Mobilitas Faktor produksi
d. Jumlah persediaan barang

Studi Kasus Sensitivitas Harga


9. Kasus Harga Menurun
Hasil analisis perhitungan elastisitas harga permintaan pada studi kasus Toko
Grosir Beras Dua Saudara bilamana harga menurun adalah 0,76923 < 1 (Inelastis)
untuk varian beras pandan wangi dari cianjur dan 0,73333 < 1 (Inelastis) untuk
varian beras rojolele dari jawa. Hasil analisis perhitungan ini menunjukan bahwa
tingkat pengaruh penurunan harga tidak berpengaruh besar terhadap kuantitas
jumlah permintaan beras,

10. Kasus Harga Meningkat


Hasil analisis perhitungan elastisitas harga permintaan pada studi kasus Toko
Grosir Beras Dua Saudara bilamana harga meningkat adalah 0,96153 < 1
(Inelastis) untuk varint pandan wangi dari cianjur dan 1,53333 >1 (elastis) untuk
varian rojolele dari jawa. Hasil analisi perhitungan elastisitas harga permintaan
untuk varian pandan wangi menunjukan bahwa tingkat pengaruh kenaikan harga
tidak berpengaruh besar terhadap kuantitas jumlah permintaan beras. Hasil
tersebut sesuai dengan jenis elastisitas permintaan untuk produk-produk
primer(pokok), meskipun harganya naik, masyarakat akan tetap membutuhkan
konsumsi beras sebagai makananspokok. Berbeda dengan hasil dari varian
rojolele yang menunjukan koefisien elastis dengan hasil analisis 1,53333 >1,
Respon pembeli yang didapatkan dari produk rojolele ini adalah konsumen akan
dengan mudah menemukan barang penggantinya.

4.2 Saran
Berdasarkan pada kesimpulan dan hasil analisis perhitungan yang kami lakukan
terhadap produk beras di Toko Grosir Beras Dua Bersaudara, menunjukan
perubahaan harga yang terjadi dapat berpengaruh terhadap jumlah permintaan
mingguan beras, perubahaan itu sendiri tidak terlalu terlihat signifikan mengingat
beras merupakan kebutuhan primer(pokok) dan masyarakat mau tidak mau harus
membeli karena kebutuhan walaupun harga beras itu sendiri mengalami
peningkatan ataupun penurunan. Untuk itu, sebaiknya Toko Grosir Beras Dua
Bersaudara harus pandai dalam menentukan keputusan yang tepat mengenai
perubahan harga yang terjadi, walaupun tidak terlalu terlihat jelas perbedaan
jumlah permintaan karena perubahaan harga tapi tidak menutup kemungkinan
kerugian tidak akan terjadi.
4.3 Daftar Pustaka

http://eprints.umsida.ac.id/6814/1/SerlyNabila_191020700008_Elastisitas
%20penawaran.pdf

http://www.guruips.com/2021/01/contoh-soal-dan-jawaban-elastisitas-
permintaan.html

https://badrulmozila.com/elastisitas-permintaan/

https://www.simulasikredit.com/apa-itu-elastisitas-permintaan-dan-penawaran/

https://www.trainingpemasaransurabaya.com/manfaatkan-strategi-pricing-
sensitivity-bagi-konsumen-yang-terlalu-sensitif-terhadap-harga-
produk/#:~:text=Price%20sensitivity%20adalah%20sejenis%20tingkatan,dari
%20demand%20yang%20masih%20ada.

https://www.youtube.com/watch?v=dSFgXm2rEm4

https://www.youtube.com/watch?v=idXu8ThvACc

Anda mungkin juga menyukai