Anda di halaman 1dari 6

Nama : Muhammad Agung Suhartono

NPM : 201961201113
Kelas : Manajemen B
Mata Kuliah Ekonomi Manajerial
Materi 2

OPTIMISASI EKONOMI
Optimisasi ekonomi merupakan suatu proses untuk mencapai hasil yang ideal atau optimal dalam
perekonomian, khususnya perusahaan (nilai efektif yang dapat dicapai).

A. Maksimisasi Nilai Perusahaan


Dalam ekonomi manajerial, tujuan pokok manajemen adalah memaksimumkannilai perusahaan.
Memaksimumkan nilai perusahaan mencakup factor-faktor penentupenerimaan, biaya dan tingkat
diskonto (discount rate) untuk setiap tahun pada masayang akan datang. Penerimaan total (TR) suatu
perusahaan secara langsung ditentukanoleh jumlah produk yang terjual dan harga jual. Ini berarti TR
= P (harga produk) x Q(kuantitas).Dalam pembuatan keputusan , hal-hal penting yang harus
diperhatikan adalahfactor-faktor yang mempengaruhi harga dan kuantitasnya. Faktor-faktor
tersebutmeliputi :
 Pemilihan prooduk yang dirancang oleh perusahaan
 Pengolahan prduk
 Strategi periklanan
 Kebijakan harga
 Sifat persaingannya
 Bentuk perekonomian
Dari factor-faktor diatas hubungan antara penerimaan tersebut mencakup baikpertimbangan-
pertimbangan permintaan maupun penawaran. Hubungan-hubunganbiaya dalam proses produksi suatu
perusahaan juga kompleks. Analisis biayamemerlukan penelaan system-sistem produksi alterntif,
pemilihan teknologi,kemungkinan input yang digunakan termasuk tingkat diskonto, jenis produk
(productmix), asset-aset fisik dan struktur keuangan suatu perusahaan.
Untuk membuat tindakan yang optimal, maka keputusan berkenaan denganpemasaran, produksi
dan keuangan termasuk dengan sumberdaya manusia , distribusiproduk dan lain-lain yang terpadu
dimana setiap tindakan akan mempengaruhi seluruhbagian dari perusahaan. Teori ekonomi perusahaan
memberikan dasar bagi keterpaduandan prinsip-prinsip analisis ekonomi yang membuat setiap orang
mampu untukmenganalisis keterkaitan tersebut.

B. Metode Penyajian Hubungan Ekonomi


Hubungan ekonomi seringkali disajikan dalam bentuk persamaan, table dan grafik.Tetapi jika
hubungan nya kompleks maka model persamaan diperlukan agar seseorangbisa menggunakan alat
analisis matematis dan simulasi computer dalam memecahkanmasalah tersebut.
1. Model Persamaan
Perhatikan hubungan antara jumlah produk yang terjual (Q) denganpenerimaan total (TR).
Dengan menggunakan notasi fungsional kita bisamenunjukan hubungan tersebut sebagai berikut :
TR = f(Q)
Persamaan diatas dibaca “penerimaan total (TR) merupakan fungsi dari jumlah
produk yang terjual “suatu hubungan fungsional yang lebih khusus diberikan oleh
persamaan :
TR = P X Q
Diatas P menunjukan harga tiap unit yang terjual dan hubungan antaravariable dependen dengan
variable independen ditetapkan secara tepat.
TR = Rp 125 X Q

2. Model Tabel dan Grafik


Model table dan grafik sering digunakan untuk menyajikanhubungan-hubungan ekonomi.
Hubungan Antara TR dengan
Dengan Jumlah Unit yang terjual Q
TR = 125 X Q
Jumlah unit yang terjual Total Revenue (TR)
1 125
2 250
3 375
4 500
5 625
6 750
C. Kaidah-Kaidah Penurunan Suatu Fungsi
Kaidah Konstanta
Mencari turunan dari suatu fungsi bukanlah merupakan pekerjaan yang sulit. Turunan
dari sebuah konstanta selalu nol, oleh karena itu jika Y = sebuah konstanta, maka :
dy/dx= 0
Turunan dari fungsi pangkat seperti Y = aX b , dimana a dan b merupakan konstanta
adalah sama dengan pangkat (exponent) b dikalikan dengan koefisien a dikalikan dengan
variable X pangkat b-1 ;
Y=aXb
Y =b.a X (b-1)
Contoh
Y = 2X 3
Maka
dy/dx = 3.2X (3-1)
dy/dx = 3.2X 2
dy/dx = 6X 2
Proses optimisasi seringkali mengharuskan seseorang untuk mendapatkan nilai
maksimum atau minimum dari suatu fungsi. Jika suatu fungsi berada pada keadaan
maksimum atau minimum, maka slope atau nilai marginal pasti nol. Berikut ini fungsi
laba
Laba (L) = -1000 + 400Q – 2Q 2

Disini = laba total dan Q adalah jumlah output. Jika output sama dengan nol , maka
perusahaan tersebut akan rugi Rp 10.000,- (biaya tetap Rp 10.000,-) tetapi jika output
meningkat , maka laba akan meningkat. Titik impas atau breakeven point dapat dicapai
pada saat output berjumlah 29 unit (penghitungan dapat dilakukan dengan rumus
abc).Laba maksimum dicapai pada saat output sebesar 100 unit dan setelah itu laba
menurun.
Laba maksimum tersebut dapat diperoleh dengan menggunakan turunan (marginal) dari
fungsi laba tersebut, kemudian menentukan nilai Q yang membuat turunan (marginal)
tersebut sama dengan nol
Laba (L) = -1000 + 400Q – 2Q 2
Marginal (ML) dL/dQ = 400 -4Q
Dengan menyamakan turunan tersebut sama dengan nol maka ;
400 – 4Q =0
4Q = 400
Q =100 unit
Oleh karena jika Q = 100, maka laba marginal sama dengan nol dan laba total adalah
maksimum

D. Pembedaan Nilai Maksimum dengan Nilai Minimum


Masalah akan muncul jika turunan digunakan untuk menentukan nilaimaksimum atau minimum.
Turunan pertama sebuah fungsi total menunjukkansuatu ukuran apakah fungsi tersebut sedang menaik
atau menurun pada titiktertentu. Agar suatu fungsi menjadi maksimum atau minimum, maka fungsi
tersebutharus tidak dalam keadaan menaik atau menurun. Oleh karena itu slopenya harussama dengan
nol. Namun demikian, karena nilai marginal akan menjadi nol baikuntuk nilai maksimum maupun
minimum dari suatu fungsi, maka analisisselanjutnya perlu untuk menentukan apakah nilai
maksimum atau minimumtersebut telah ditemukan.
.Keadaan tersebut dilukiskan dalam Gambar 2.8 di mana tampak bahwa slopedari kurva laba
total adalah nol, baik pada titik A maupun titik B. Namun demikian,titik A menunjukkan
tingkat output yang meminimumkan laba, sedangkan titik Bmenunjukkan tingkat output yang
memaksimumkan laba.
Konsep turunan kedua (second-order derivative) digunakan untukmembedakan nilai
maksimum dengan minimum dari suatu fungsi. Turunan keduaini merupakan turunan dari turunan
pertama. Jika laba total ditunjukkan olehpersamaan π=a-bQ+cQ²-dQ³, seperti ditunjukkan Gambar
2.8, maka turunanpertamanya yang merupakan fungsi laba marginal adalah:

E. Diferensial Fungsi Majemuk


Adalah diferensiasi untuk fungsi-fungsi yang mengandung lebih dari satu macam
variabel besas.
1. Diferensiasi Parsial
Sebuah fungsi mengandung lebih dari satu variabel bebas dan turunannya akan
lebihdari satu macam pula, sesuai degan jumlah macam variabel bebasnya.
Rumus:
Y = f(x,z)
 Derifatif Parsial
∂y ∂y
Y' = Y'=
∂x ∂z

 Diferensial Parsial
∂y ∂y
Y’= dx y'= dz
∂x ∂x

 Diferensial Total
∂y ∂y
Dy= dx +¿ dz
∂x ∂x

2. Derivatif dari Derifatif Parsial


Adalah fungsi dengan lebih dari suatu variabel yang diturunkan lebih dari satu
kali.

3. Nilai Ekstrim : Maksimum dan minimum


Nilai-nilai ekstrim dari sebuah fungsi yang mengandung lebih dari satu variabel
bebas dapat dicari dengan pengujian sampai derivative keduanya.

Untuk y=f(x,z), maka y akan mencapai titik ekstrimnya jika


∂y ∂y
=0 dan =0
∂x ∂z

Untuk melihat titik ekstrim itu berupa titik maksimum atau minuman, dibutuhkan
syarat yaitu:
∂² y ∂² y
Maksimum bila < 0 dan <0
∂x² ∂ z²
∂² y ∂² y
Minimum bila > 0 dan >0
∂x² ∂ z²

4. Optimasi Bersyarat
Pengganda Lagrange
Ketika perhitungan nilai ekstrim sebuah fungsi yang menghadapi kendala berupa sebuah fungsi
lain. Cara menyelesaikan adalah dengan membentuk sebuah fungsi baru, disebut fungsi larange.
f(x,y,λ) = f(x,y) + ,λ(x,y)
Nilai ekstrim F(x,y, ,λ) dapat dicari dengan memformulasikan masing-masing
derivative parsial pertamanya sama dengan nol.
Fx(x,y, ,λ) = fx + ,λgx =0
Fy(x,y, ,λ) = fy + ,λgy =0
Untuk mengetahui jenis nilai ekstrim tersebut, maksimum ataukah minimum,
masih harus disidik melalui derivative parsial keduanya.
Maksimum bila Fxx¿ 0 dan Fyy¿ 0
Minimum bila Fxx¿ 0 dan Fyy¿ 0

Anda mungkin juga menyukai