Anda di halaman 1dari 21

DIFERENSIAL FUNGSI MAJEMUK

Dari kelompok 1
Matematika Ekonomi kelas C
  Derivatif Parsial

Sebuah fungsi dengan satu variabel bebas hanya akan mempunyai satu
macam turunan. Jika y = f(x) maka turunannya turunan y terhadap x
yaitu . Jika fungsi mempunyai lebih dari satu variabel bebas, maka
turunannya lebih dari satu pula.
Jika maka akan terdapat dua macam turunan, yaitu:
Turunan y terhadap x atau
Turunan y terh adap z atau
Sehingga :
Jika y = f(x,y) maka
Turunan y terhadap x yaitu hanya memperhitungkan suku-suku yang
mengandung x. Sedangkan suku yang lain dianggap sebagai konstanta
dan turunannya adalah nol. Turunan y tehadap z yaitu hanya
memperhitungkan suku-suku yang mengandung z. Sedangkan suku
yang lain dianggap sebagai konstanta dan turunannya adalah nol.
 
 Contoh soal
Jika y = x3 + 5z2 – 4x2z – 6xz2 + 8z – 7 maka
  Derivatif dari Derivatif Parsial

Fungsi dengan lebih dari satu variabel bebas juga dapat diturunkan lebih dari
satu kali.

 Contoh Soal

Jika y = x3 + 5z2 – 4x2z – 6xz2 + 8z – 7 maka

Sehingga : turunan terhadap x:


Turunan terhadap z :

Sehingga : turunan terhadap x :


turunan terhadap z :
  Nilai Ekstrim : Maksimum dan Minimum

Untuk y = f(x,z), maka y akan mencapai titik ekstrimnya jika :


dan (syarat perlu)

Untuk mengetahui apakah titik ekstrim berupa titik maksimum atau minimum,
dibutuhkan syarat cukup yaitu :
Maksimum bila dan
Minimum bila dan
  Optimasi Bersyarat

ada 2 cara menyelesaikan perhitungan optimal besyarat

 Pengganda Lagrange
Cara ini dengan membentuk fungsi baru (fungsi Lagrange) yang merupakan
jumlah dari fungsi yang akan dioptimalkan ditambah hasil kali pengganda
Lagrange (λ) dengan fungsi kendala. Pengganda Lagrange λ ini adalah suatu
variabel tak-tentu yang hanya bersifat membantu.
Misal akan dioptimumkan fungsi z = f(x,y) dengan syarat harus terpenuhi u =
g(x,y)
Maka fungsi lagragenya : Nilai ekstrim dari F(x,y,λ) dapat dicari denga
memformulasikan masing-masing turunan parsial pertamanya sama dengan
nol yaitu :

Syarat di atas hanya merupakan syarat perlu. Sedangkan syarat cukup untuk
mengetahui maksimum atau minimum dilakukan dengan turunan parsial
kedua yaitu :
Maksimum bila Fxx < 0 dan Fyy < 0
Minimum bila Fxx > 0 dan Fyy > 0
Contoh :
Tentukan nilai ekstrim z dari fungsi z = 2x + 2y dengan syarat x2 + y2 = 8 dan tentukan jenis nilai
ekstrimnya. Penyelesaian :
Fungsi kendala x2 + y2 = 8 diubah dalam bentuk implisit menjadi x2 + y2 – 8 = 0
Fungsi Lagrange : F = 2x + 2y + λ (x2 + y2 – 8)
F = 2x + 2y + λx2 + λy2 – 8λ
Supaya F mencapai ekstrim maka F’ = 0
Fx = 2 + 2λx = 0 → 2λx = –2
λ = –2/2x → λ = – 1/x ........ (1)
 
Fy = 2 + 2λy = 0 → 2λy = –2
λ = –2/2y → λ = – 1/y ........ (2) Berdasarkan (1) dan (2) diperoleh –1/x = – 1/y
x=y
Menurut fungsi kendala : x2 + y2 = 8
y2 + y2 = 8
2y2 = 8
Y2 = 4
y = ± 2 dan x = ± 2
Sehingga nilai ekstrim z = 2x + 2y = ± 8

Penyidikan nilai ekstrim :


Untuk x = 2 dan y = 2, λ = – ½
Fxx = 2λ = 2(– ½) = –1 < 0
Fyy = 2λ = 2(– ½) = –1 < 0
Karena Fxx < 0 dan Fyy < 0 , nilai ekstrim maksimum dengan Zmax = 8
Untuk x = –2 dan y = –2, λ = ½
Fxx = 2λ = 2(½) = 1 > 0
Fyy = 2λ = 2(½) = 1 > 0
Karena Fxx > 0 dan Fyy > 0 , nilai ekstrim minimum dengan Zmax = –8
 Metode Kuhn Tucher

Jika pada metode Lagrange kita optimumkan sebuah fungsi terhadap


kendala yang berbentuk persamaan, pada metode Kuhn-Tucker
dioptimumkan sebuah fungsi terhadap kendala yang berbentuk
pertidaksamaan.
Bentuk permasalahan dapat berupa :
Maksimumkan fungsi tujuan f(x,y) terhadap kendala g(x,y) ≤ 0 atau
Minimumkan fungsi tujuan f(x,y) terhadap kendala g(x,y) ≥ 0
Metode Lagrange yang dimodifikasi kemudian diuji dengan kondisi kuhn-
Tucker Prosesnya melalui langkah berikut :
Bentuk fungsi baru Lagrange : F(x,y,λ) = f(x,y) – λ g(x,y) dengan menganggap
fungsi kendala berupa persamaan.
Lakukan pengujian terhadap nilai λ
Jika λ ≤ 0 berarti optimasi fungsi tujuan f(x,y) tanpa menyertakan fungsi kendala
g(x,y) sudah dengan sendirinya memenuhi kendala, sehingga dapat diabaikan
Jika λ > 0 kendala bersifat mengikat sehingga nilai optimum yang diperoleh
merupakan nilai optimum berdasar fungsi kendala yang berbentuk
pertidaksamaan
Metode Kuhn-Tucker langsung
Rumuskan masalah misalkan maksimumkan fungsi f(x,y) thd g(x,y) ≤ 0 atau
minimumkan fungsi f(x,y) thd g(x,y) ≥ 0
Tetapkan kondisi kuhn-Tucker :
Fx(x,y,λ) = fx – λ gx = 0
Fy(x,y,λ) = fy – λ gy = 0
λ g(x,y) = 0 dimana g(x,y) ≤ 0 atau g(x,y) ≥ 0
Diuji untuk λ = 0 dan g(x,y) = 0 untuk menentukan mana diantara yang
memenuhi persamaan (a) dan (b) serta pertidaksamaan kendala g(x,y)
Nilai x dan y yang memenuhi ketiga kondisi ini merupakan nilai-nilai yang
mengoptimimkan fungsi tujuan f(x,y)

  Contoh :
Maksimumkan f(x,y) = 10xy – 2,5x2 – y2 terhadap kendala x+y≤ 9
Penyelesaian :
Dengan menganggap x + y = 9 maka
F(x,y,λ) = 10xy – 2,5x2 – y2 – λ(x + y –9)
F(x,y,λ) = 10xy – 2,5x2 – y2 – λx –λy + 9λ
Fx = 0 → 10y – 5x – λ = 0 → λ = 10y – 5x
Fy = 0 → 10x – 2y – λ = 0 → λ = 10x – 2y
10y – 5x = 10x – 2y
12 y = 15x
y = = atau x = = =
Menurut kendala : x + y = 9 → = 9

Sehingga x = y=
λ = 10y – 5x = 10(5) – 5(4) = 50 – 20 = 30 > 0
karena λ > 0 berarti x = 4 dan y = 5 yang memaksimumkan f(x,y) terhadap kendala yang
dianggap berbentuk persamaan, berlaku juga terhadap kendala yang berbentuk
pertidaksamaan. Nilai maksimum fungsi :
f(x,y) = 10xy – 2,5x2 – y2
= 10(4)(5) – 2,5(4)2 – (5)2
=200 – 40 – 25
= 135
 Aplikasi Dalam Ekonomi
 Permintaan marginal dan elastisitas permintaan parsial

Apabila dua macam barang mempunyai hubungan dalam penggunaannya,


maka permintaan akan masingmasing barang akan fungsional terhadap harga
masing-masing barang tersebut, jadi misalnya terdapat dua macam barang yaitu
teh dan gula dan kedua macam barang tersebut mempunyai hubungan
penggunaan, maka:
Qda = f (Pa, Pb) dibaca : permintaan akan barang A dipengaruhi oleh harga barang
A dan harga barang B
Qdb = f (Pa, Pb) dibaca : permintaan akan barang B dipengaruhi oleh harga barang
B dan harga barang A
 Turunan pertama dari Qda dan Qdb adalah fungsi fungsi
permintaan marjinalnya dimana :
adalah permintaan marjinal akan A berkenaan dengan Pa
adalah permintaan marjinal akan A berkenaan dengan Pb
adalah permintaan marjinal akan B berkenaan dengan Pb
adalah permintaan marjinal akan B berkenaan dengan Pa
 
Dengan dapat diturunkannya fungsi permintaan tersebut maka kita dapat
mengetahui elastisitas permintaan dua macam barang yang memiliki hubungan
penggunaan dengan rumus sebagai berikut :
dibaca : elastisitas permintaan barang A berkenaan dengan perubahan harga
barang A
dibaca : elastisitas permintaan barang B berkenaan dengan perubahan harga
barang B
dibaca : elastisitas permintaan barang A berkenaan dengan perubahan harga
barang B
dibaca : elastisitas permintaan barang B berkenaan dengan perubahan harga
barang A
jika nilai |ηda| > 1 dan |ηdb| > 1 disebut bersifat elastis,
jika nilai |ηda| = 1 dan |ηdb| = 1 disebut unitary elastis dan
jika nilai |ηda| < 1 dan |ηdb| < 1 disebut inelastis.
Untuk nilai ηdab dan ηdba
jika ηdab dan ηdba < 0 maka kedua barang tersebut bersifat komplementer jika η dab
dan ηdba > 0 kedua barang tersebut bersifat substitusi.
jika nilai |ηda| > 1 dan |ηdb| > 1 disebut bersifat elastis,
jika nilai |ηda| = 1 dan |ηdb| = 1 disebut unitary elastis dan
jika nilai |ηda| < 1 dan |ηdb| < 1 disebut inelastis.
Untuk nilai ηdab dan ηdba
jika ηdab dan ηdba < 0 maka kedua barang tersebut bersifat
komplementer jika ηdab dan ηdba > 0 kedua barang tersebut bersifat
substitusi.

Contoh :
Fungsi permintaan akan barang A dan barang B masing-masing
ditunjukkan oleh persamaan Qda . Pa² . Pb³ - 1 = 0 dan Qdb . Pa³ . Pb -
1 = 0. Berapa elastisitas masing-masing barang dan apa hubungan
kedua barang tersebut ?
 Penyelesaian :

Qda . Pa² . Pb³ - 1 = 0 dan Qdb . Pa³ . Pb - 1 = 0

Qda . Pa² . Pb³ = 1 dan Qdb . Pa³ . Pb = 1


 
-2Pa-3.Pb-3   -Pa-2.Pb-2
 
-3Pa-2.Pb-4   -3Pa-4.Pb-1
 

Maka
-2Pa-3.Pb-3 \

-3Pa-2.P-4
-3Pa-2.Pb-4
-3Pa-4.Pb-1
Analisis :

Karena |ηda| > 1 barang A bersifat elastis dan


Karena |ηdb| = 1 barang B bersifat unitary elastis
Karena ηdab < 0 hubungan antara barang A dan B adalah bersifat
komplementer.
 
 Perusahaan dengan dua macam produk dan biaya produksi gabungan

Andaikan sebuah perusahaan memproduksi dua macam barang, A dan B


dimana fungsi permintaan masingmasing barang dicerminkan oleh Qa serta
Qb, serta biaya produksinya C = f(Qa , Qb) maka :
Penerimaan dari memproduksi A : Ra = Qa . Pa = f(Qa)
Penerimaan dari memproduksi B : Rb = Qb . Pb = f(Qb)

Penerimaan Total : R = Ra + Rb = f(Qa) + f(Qb)


Biaya Total : C = f(Qa , Qb)
Fungsi Keuntungan : π = R – C
= f(Qa) + f(Qb) – f(Qa , Qb)
= g(Qa , Qb)
π maksimum jika π’ = 0

Dari (1) dan (2) maka nilai Qa dan Qb dapat diperoleh dan selanjutnya nilai
π maksimum dapat dihitung.
Contoh :
Biaya total yang dikeluarkan suatu perusahaan
untuk menghasilkan dua macam barang yaitu
A dan B adalah C = Qa² + 3Qb² + Qa . Qb. Harga
jual masing-masing produk adalah Pa = 7 dan
Pb = 20. Hitunglah berapa unit masing-masing
barang harus dihasilkan agar keuntungan
maksimum?
 

Agar maks maka


7 – 2 Qa – Qb = 0 ………………(1)
20 – 6 Qb – Qa = 0 ……………..(2)
Dari persamaan (1) dan (2) maka diperoleh :

7 – Qa – Qb = 0 7 – 2 Q a – Qb = 0

20 – 6 Qbb – Qaa = 0 40 – 12 Qb – 2 Qa = 0

Dari (1) 7 – 2 Qa – Qb = 0
7 – 2 Qa – 3 = 0 maka Qa = 2
dengan demikian πmaks = 7 Qa + 20 Qb – Qa ² – 3 Qb ² – Qa . Qb
= 7 . 2 + 20 . 3 – 2² – 3 . 2² – 2 . 3
= 37
SEKIAN
DAN
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai