m n
Fungsi tujuan :
Min.Z C ij X ij
i 1 j 1
dengan batasan :
m
X a .(i 1,2,...m)
i 1
ij i
X b .( j 1,2,...n)
j 1
ij j
X ij
0(i 1,2,...m; j 1,2...n)
Tabel 1. Model Transportasi
ke TUJUA N
•
Dari Penawaran
1 2 3 (suply)
R
3
Formulasi model
Fungsi Tujuan :
Minimumkan :
Z=
C11X11+C12X12+C13X13+C21X21+C22X22+C23X23+C31X31+C32X32+C33X3
3 Fungsi Pembatas :
m n
a
i 1
i
b
j 1
j
PERSOALAN TRANSPORTASI TAK
SEIMBANG
Permasalahan transportasi tak seimbang apabila
antara sumber dan tujuan jumlahnya tidak sama,
650
DEMAND 200 100 300 50 650
(bj)
Maka buatlah tabel/matriks model transportasi dengan
mencantumkan beberapa data berikut :
- Biaya transportasi per unit dari rute dummy ini diganti dengan
biaya pinalti/denda akibat tidak dipenuhinya demand pada
masing-masing daerah tujuan ( 0)
Contoh Tabel 4
Contoh Tabel 5
Metode Pemecahan
ke Suplai
Dari P1 P2 P3 P4 (Si)
2 2 2 1
G1 3 3
10 8 5 4 7
G2 1 3 3
G3
7 6 1 6 4 7
5
Demand 4 3 4 4 15
(Dj)
Pada metode ini penentuan solusi layak basis awal dimulai dari pojok kiri
paling atas tabel, yaitu X11 = Min (3, 4) = 3
Total Biaya = 3 xRp 2000 + 1x Rp 10.000 +_ ……4x Rp 7000= Rp 9.3000
A.2. Metode Biaya Terkecil (Least Cost Method)
Metode biaya terkecil berusaha mencapai
tujuan minimisasi biaya transportasi dengan alokasi
terhadap sel sesuai dengan besarnya biaya
transportasi per unit produk (komoditi)
Langkah-langkah penyelesaian sbb :
• Pilih variabel Xj (sel) yang memiliki biaya transpor
(Cij) terkecil dan alokasikan sebanyak mungkin
dengan syarat batasan suplai dan permintaan
dipenuhi.
• Dari sel sisanya yang layak (yang tidak terisi atau
tidak dihilangkan) pilih nilai Cij terkecil dan
alokasikan sebanyak mungkin .
• Ulangi langkah diatas sampai semuanya teralokasi.
Solusi Basis Awal dengan Metode Biaya Terkecil
ke
Suplai
Dari P1 P2 P3 P4
(Si)
2 2 2 3 1
G1 3
10 8 5 4 7
G2 2 4 1
G3
10 6 6 8
2 3 5
Demand 4 3 4 4 15
(Dj)
Total Biaya = 3 xRp 1000 + 2x Rp 10.000 +_ ……3x Rp 6000= Rp 7.9000
A.3.Metode Pendekatan Vogel (Vogel’s
Approximation Method)
• Metode Vogel selalu memberikan solusi awal yang lebih baik
dibandingkan dengan metode lainnya. Kenyataannya pada
beberapa kasus solousi awal yang diperoleh melalui metode vogel
akan mencapai optimum.
• Langkah-langkah
• Hitung perbedaan dua ongkos yang paling kecil untuk setiap baris
dan kolom
• Pilih kolom atau baris yang mempunyai perbedaan ongkos paling
besar
• Tempatkan kemungkinan alokasi yang paling besar pada ongkos
yang paling kecil dengan batasan jumlah suplai dan permintaan
• Ulangi langkah diatas sampai seluruhnya teralokasi.
Solusi Basis Awal dengan Metode Vogel
ke Suplai Perbedaan
P1 P2 P3 P4
ongkos
Dari (Si)
2 2 2 1 3 1-
G1 3
10 8 5 4 1 1 3
G2 3 4 7
10 6 6 8
G3 1 3 1 5 0 0 0
Demand
4 3 4 4 15
(Dj)
5 4 3 3
Perbedaan 2
ongkos 3 1 4 Total Biaya = Rp 68.000
3 2 1
B. Menentukan Solusi Optimal
NBV NBV
NBV NBV NBV
BV=basic variabel
NBV =non basic variabel
Solusi Basis Awal dengan Metode Vogel , optimal dengan Modi
ke Suplai Ui
Dari P1 P2 P3 P4 (Si)
2 2 2 1 3 U1= 0
G1 3 C12’=1 C13’=1 C14’=1
10 8 5 4 U2= 4
G2 C21’=1 C21’=1 3 4 7
10 6 6 8 U3= 5
G3 1 3 1 5
Demand
4 3 4 4 15
(Dj)
ke
P2 P3 Suplai
P1 P4
Dari
(Si)
G1
2 2 2 1 3
C12’=C12- C32
3 C12’=1 C13’=1 C14’=1 +C31-C11
= 2- 6 + 7- 2= 1
10 8 5 4 C13’=C13-C33
G2 3 4 7
C21’=4 C21’=3 +C31-C11
=2- 6- 7- 2= 1
7 6 6 8
G3 1 3 1 5 C14’=C14-C24+
C23- C33+C31-C11
Demand
4 3 4 4 =1- 4+ 5- 6+
(Dj) 15 7- 2 = 1
dst.
Karena semua Cij’ ≥ 0, hasil optimal